JALALAIN :
001. (Kecelakaan besarlah)
lafal Wailun merupakan kalimat yang mengandung makna azab; atau merupakan nama
sebuah lembah di dalam neraka Jahanam (bagi orang-orang yang curang.)
002. (Yaitu orang-orang
yang apabila menerima takaran dari) atau mereka menerimanya dari (orang lain,
mereka minta dipenuhi) minta supaya takaran itu dipenuhi.
003. (Dan apabila mereka
menakar untuk orang lain) atau menakarkan buat orang lainnya (atau menimbang
buat orang lain) artinya mereka menimbang buat orang lain (mereka mengurangi)
takaran atau timbangan.
004. (Tidakkah) Istifham
atau kata tanya di sini mengandung makna celaan (mempunyai sangkaan) artinya
merasa yakin (mereka itu, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan.)
005. (Pada suatu hari yang
besar) maksudnya pada hari itu mereka dibangkitkan, yaitu pada hari kiamat.
006. (Yaitu hari) lafal
Yauma menjadi Badal dari lafal Yaumin secara Mahall, yang dinashabkannya adalah
lafal Mab'uutsuuna. Lengkapnya pada hari mereka dibangkitkan (manusia berdiri)
dari kuburan mereka (menghadap Rabb semesta alam) artinya, semua makhluk
dihidupkan kembali untuk memenuhi perintah, hisab dan pembalasan-Nya.
007. (sekali-kali tidak)
maksudnya, benarlah (karena sesungguhnya kitab orang-orang yang durhaka) yakni
kitab catatan amal perbuatan orang-orang kafir (tersimpan dalam sijjiin)
menurut suatu pendapat; sijjiin itu adalah nama sebuah kitab yang mencatat
semua amal perbuatan setan dan orang kafir. Menurut suatu pendapat lagi sijjiin
itu adalah nama tempat yang berada di lapisan bumi yang ketujuh; tempat itu
merupakan pangkalan iblis dan bala tentaranya.
008. (Tahukah kamu apakah
sijjiin itu?) maksudnya apakah kitab sijjiin itu?
009. (Ialah kitab yang
bertulis) yakni yang mempunyai catatan.
010. (Kecelakaan yang
besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)
011. (Yaitu-orang-orang
yang mendustakan hari pembalasan) lafal ayat ini berkedudukan sebagai Badal
atau Bayan dari lafal Al-Mukadzdzibiin pada ayat sebelumnya.
012. (Dan tidak ada yang
mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas)
atau melanggar batas (lagi berdosa) maksudnya banyak dosanya; lafal Atsiim
adalah bentuk Mubalaghah dari lafal Aatsim.
013. (Yang apabila
dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami) yakni Alquran (ia berkata, "Itu adalah
dongengan-dongengan orang-orang yang dahulu") atau cerita-cerita yang
dibuat di masa silam. Lafal Asaathiir bentuk jamak dari lafal Usthuurah atau
Isthaarah.
014. (Sekali-kali tidak
demikian) lafal ini mengandung makna hardikan dan cegahan terhadap perkataan
mereka yang demikian itu (sebenarnya telah menodai) telah menutupi (atas hati
mereka) sehingga hati mereka tertutup oleh noda itu (apa yang selalu mereka
usahakan itu) yakni kedurhakaan-kedurhakaan yang selalu mereka kerjakan,
sehingga mirip dengan karat yang menutupi hati mereka.
015. (Sekali-kali tidak)
artinya benarlah (sesungguhnya mereka pada hari itu terhadap Rabb mereka) pada
hari kiamat (benar-benar tertutup) sehingga mereka tidak dapat melihat-Nya.
016. (Kemudian,
sesungguhnya mereka benar-benar masuk Jahim) yakni mereka memasuki neraka yang
membakar.
017. (Kemudian dikatakan)
kepada mereka ("Inilah) maksudnya azab ini (yang dahulu selalu kalian
dustakan.")
018. (Sekali-kali tidak)
artinya benarlah (sesungguhnya kitab orang-orang berbakti itu) yaitu kitab
catatan amal perbuatan orang-orang mukmin yang imannya benar-benar ikhlas (berada
dalam 'Illiyyiin) menurut suatu pendapat 'Illiyyiin adalah nama kitab yang
mencatat semua amal kebaikan para malaikat dan orang-orang yang beriman dari
kalangan manusia dan jin. Menurut pendapat lain 'Illiyyiin adalah nama sebuah
tempat yang terletak di langit yang ketujuh, di bawah Arasy.
019. (Tahukah kamu) atau
apakah kamu mengetahui (apakah 'Illiyyiin itu?) apakah kitab 'Illiyyiin itu?
020. Yaitu (kitab yang
bertulis) kitab yang ada catatannya.
021. (Yang disaksikan oleh
yang didekatkan) yakni malaikat-malaikat yang didekatkan.
022. (Sesungguhnya
orang-orang yang berbakti itu berada dalam kenikmatan yang berlimpah) yakni
surga.
023. (Di atas dipan-dipan)
atau di atas ranjang-ranjang yang berkelambu (mereka memandang)
kenikmatan-kenikmatan yang diberikan kepada mereka.
024. (Kamu dapat
mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup mereka yang penuh kenikmatan)
yakni wajah-wajah yang cerah penuh dengan kenikmatan hidup.
025. (Mereka diberi minum
dari khamar murni) atau khamar yang bersih dari kotoran (yang dilak)
tempat-tempatnya dan tidak pernah dibuka selain oleh mereka.
026. (Laknya adalah
kesturi) setelah diminum keluar daripadanya bau minyak kesturi (dan untuk
meraih yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba) artinya hendaklah
mereka menginginkannya dengan cara bersegera taat kepada Allah swt.
027. (Dan campuran khamar
murni itu) yaitu barang yang dicampurkan ke dalamnya (adalah tasnim) makna
tasnim ditafsirkan atau dijelaskan oleh firman berikutnya:
028. (Yaitu mata air)
dinashabkan oleh lafal Amdaha yang tidak disebutkan (yang minum daripadanya
orang-orang yang didekatkan kepada Allah) atau makna lafal Yasyrabu ini
mengandung pengertian Yaltadzdzu; artinya yang minum dengan lezatnya adalah
orang-orang yang didekatkan kepada Allah dari mata air itu.
029. (Sesungguhnya
orang-orang yang berdosa) seperti Abu Jahal dan lain-lainnya (adalah mereka
terhadap orang-orang yang beriman) seperti Ammar bin Yasir, Bilal bin Rabbah
dan lain-lainnya (mereka selalu menertawakannya) dan memperolok-olokkannya.
030. (Dan apabila mereka
berlalu) yakni orang-orang yang beriman itu (di hadapan orang-orang yang
berdosa, maka orang-orang yang berdosa itu saling mengedipkan matanya) di
antara sesama mereka mengisyaratkan dengan kedipan dan picingan alis mereka
kepada orang-orang mukmin yang lewat di hadapan mereka. Isyarat ini untuk
memperolok-olokkan mereka yang lewat itu.
031. (Dan apabila
orang-orang yang berdosa itu kembali) pulang (kepada kaumnya, mereka kembali
dengan gembira) menurut suatu qiraat dibaca Faakihiina bukan Fakihiina; artinya
mereka merasa puas karena telah memperolok-olokkan kaum mukmin.
032. (Dan apabila mereka
melihatnya) yakni melihat orang-orang yang beriman (mereka mengatakan,
"Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat") karena
mereka telah beriman kepada Muhammad.
033. Allah swt. berfirman
(padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim) maksudnya orang-orang
kafir itu tidak disuruh (kepada orang-orang yang beriman) atau kaum mukmin
(sebagai penjaga) bagi mereka, atau bagi amal perbuatan mereka, sehingga berhak
untuk membenarkan mereka.
034. (Maka pada hari ini)
yakni hari kiamat (orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir.)
035. (Mereka duduk di atas
dipan-dipan) di surga (sambil memandang) dari tempat tinggal mereka kepada
orang-orang kafir yang sedang diazab; maka orang-orang yang beriman itu
menertawakan mereka sebagaimana mereka menertawakannya ketika mereka berada di
dunia.
036. (Apakah telah diberi ganjaran)
atau telah diberi pembalasan (orang-orang kafir itu sesuai dengan apa yang
dahulu mereka kerjakan?) jawabnya, "Ya", atau, "Tentu
saja."
IBNU KATHIR :
1-3.
Kehancuranlah bagi orang-orang yang berbuat curang. Yaitu orang-orang yang
kalau menerima timbangan dari orang lain selalu meminta ukuran yang pas atau
cenderung minta dilebihkan. Akan tetapi, jika menimbang untuk orang lain,
mereka berbuat curang sehingga dapat merugikan hak orang lain yang semestinya
dipenuhi.
4,5.
Tidakkah terdetik dalam hati orang yang curang bahwa mereka akan dibangkitkan
pada hari kiamat yang amat dahsyat?
6. Ketika seluruh manusia berdiri tegak memenuhi perintah dan keputusan Tuhan Penguasa alam?
6. Ketika seluruh manusia berdiri tegak memenuhi perintah dan keputusan Tuhan Penguasa alam?
7.
Hindarilah kecurangan dan sadarlah akan hari kebangkitan! Sesungguhnya catatan
perbuatan orang-orang yang berdosa tersimpan di dalam Sijjîn.
8. Tahukah kamu apakah Sijjîn itu?
9. Sijjîn adalah sebuah buku yang berisi catatan yang ditulis dengan jelas.
10. Celakalah para pendusta, di saat datang hari kebangkitan dan pembalasan.
11. Yaitu manusia yang mendustakan hari pembalasan.
12. Sesungguhnya tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu kecuali orang yang melampau batas dan banyak berbuat dosa.
13. Jika diperdengarkan kepada mereka ayat-ayat Allah yang berbicara tentang hari pembalasan, mereka berkata, "Itu hanya legenda orang-orang terdahulu."
14. Hindarilah, wahai orang-orang yang melampaui batas, kata-kata yang kalian lontarkan! Hati orang-orang yang melampaui batas itu telah tertutup oleh sikap kafir dan kemaksiatan yang mereka perbuat.
15. Para pendusta itu benar-benar terhalangi dari rahmat Allah, lantaran maksiat 16. Kemudian, sesungguhnya mereka benar- benar masuk neraka.
17. Lalu dikatakan kepada mereka, sebagai penghinaan, "Siksa yang diturunkan pada kalian saat ini adalah siksa yang di dunia dahulu kalian dustakan kebenarannya."
18. Sungguh, catatan perbuatan golongan manusia yang berbakti berada dalam 'Illiyyûn.
19. Tahukah kamu apakah 'Illiyyûn itu?
20,21. 'Illiyyûn adalah kitab yang tertulis dengan tulisan yang sangat jelas, yang disaksikan dan dijaga oleh malaikat-malaikat yang dekat.
22,23. Sesungguhnya orang-orang yang berbakti akan berada dalam kehidupan penuh kesenangan di surga. Dari atas dipan, mereka memandangi kenikmatan dan kemurahan yang diberikan Allah.
24. Dari wajah mereka, kamu dapat mengetahui kesenangan hidup yang penuh kenikmatan.
25,26. Kepada mereka disuguhkan minuman murni yang tersimpan. Semakin lama disimpan, minuman itu semakin bertambah lezat aromanya. Hendaknya manusia saling berlomba untuk mendapatkan kesenangan seperti itu.
27,28. Campuran khamar murni itu bersal dari air tasnîm di dalam surga, sebuah sumber air yang hanya boleh diminum oleh penghuni surga yang didekatkan kepada Allah.
29. Sesungguhnya orang yang melakukan kejahatan-kejahatan menyangkut agama, dengan nada mengejek, mereka selalu mentertawakan orang-orang yang beriman di dunia.
30. Ketika orang-orang yang beriman berlalu di hadapan orang-orang yang mengejek itu, mereka saling menggunjing sebagai bentuk ejekan.
31. Dan mereka merasa sangat puas dengan tindakan itu, ketika kembali kepada kelompok mereka.
32,33. Apabila melihat orang-orang beriman, meraka berkata, "Mereka adalah orang- orang tersesat karena mau percaya kepada Muhammad." Padahal tidak ada yang memerintah orang-orang yang mengejek itu untuk memberikan penilaian terhadap orang lain: apakah dia tertunjuki atau tersesat, juga bukan untuk menjadi pengawas bagi perbuatan orang lain.
34. Kelak, di hari pembalasan, orang-orang mukmin akan berbalik menertawakan orang-orang kafir sebagai balasan atas tidakan serupa yang mereka lakukan terhadap orang-orang mukmin.
8. Tahukah kamu apakah Sijjîn itu?
9. Sijjîn adalah sebuah buku yang berisi catatan yang ditulis dengan jelas.
10. Celakalah para pendusta, di saat datang hari kebangkitan dan pembalasan.
11. Yaitu manusia yang mendustakan hari pembalasan.
12. Sesungguhnya tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu kecuali orang yang melampau batas dan banyak berbuat dosa.
13. Jika diperdengarkan kepada mereka ayat-ayat Allah yang berbicara tentang hari pembalasan, mereka berkata, "Itu hanya legenda orang-orang terdahulu."
14. Hindarilah, wahai orang-orang yang melampaui batas, kata-kata yang kalian lontarkan! Hati orang-orang yang melampaui batas itu telah tertutup oleh sikap kafir dan kemaksiatan yang mereka perbuat.
15. Para pendusta itu benar-benar terhalangi dari rahmat Allah, lantaran maksiat 16. Kemudian, sesungguhnya mereka benar- benar masuk neraka.
17. Lalu dikatakan kepada mereka, sebagai penghinaan, "Siksa yang diturunkan pada kalian saat ini adalah siksa yang di dunia dahulu kalian dustakan kebenarannya."
18. Sungguh, catatan perbuatan golongan manusia yang berbakti berada dalam 'Illiyyûn.
19. Tahukah kamu apakah 'Illiyyûn itu?
20,21. 'Illiyyûn adalah kitab yang tertulis dengan tulisan yang sangat jelas, yang disaksikan dan dijaga oleh malaikat-malaikat yang dekat.
22,23. Sesungguhnya orang-orang yang berbakti akan berada dalam kehidupan penuh kesenangan di surga. Dari atas dipan, mereka memandangi kenikmatan dan kemurahan yang diberikan Allah.
24. Dari wajah mereka, kamu dapat mengetahui kesenangan hidup yang penuh kenikmatan.
25,26. Kepada mereka disuguhkan minuman murni yang tersimpan. Semakin lama disimpan, minuman itu semakin bertambah lezat aromanya. Hendaknya manusia saling berlomba untuk mendapatkan kesenangan seperti itu.
27,28. Campuran khamar murni itu bersal dari air tasnîm di dalam surga, sebuah sumber air yang hanya boleh diminum oleh penghuni surga yang didekatkan kepada Allah.
29. Sesungguhnya orang yang melakukan kejahatan-kejahatan menyangkut agama, dengan nada mengejek, mereka selalu mentertawakan orang-orang yang beriman di dunia.
30. Ketika orang-orang yang beriman berlalu di hadapan orang-orang yang mengejek itu, mereka saling menggunjing sebagai bentuk ejekan.
31. Dan mereka merasa sangat puas dengan tindakan itu, ketika kembali kepada kelompok mereka.
32,33. Apabila melihat orang-orang beriman, meraka berkata, "Mereka adalah orang- orang tersesat karena mau percaya kepada Muhammad." Padahal tidak ada yang memerintah orang-orang yang mengejek itu untuk memberikan penilaian terhadap orang lain: apakah dia tertunjuki atau tersesat, juga bukan untuk menjadi pengawas bagi perbuatan orang lain.
34. Kelak, di hari pembalasan, orang-orang mukmin akan berbalik menertawakan orang-orang kafir sebagai balasan atas tidakan serupa yang mereka lakukan terhadap orang-orang mukmin.
35.
Di atas dipan dan persandaran, orang-orang beriman akan menyaksikan berbagai
kenikmatan yang diberikan Allah kepada mereka.
36. Apakah orang-orang kafir juga akan diberi balasan atas perbuatan mereka di dunia?
36. Apakah orang-orang kafir juga akan diberi balasan atas perbuatan mereka di dunia?