JALALAIN :
001. (Hari yang benar) yaitu hari kiamat, dikatakan demikian karena pada
hari itu dibenarkan hal-hal yang diingkari, seperti mengenai adanya hari
kebangkitan, hari hisab dan hari pembalasan. Atau dinamakan demikian karena
pada hari itu ditampakkan kepada mereka hal-hal tersebut.
002. (Apakah hari yang benar itu) ungkapan ini mengandung makna yang
menggambarkan tentang keagungan hari kiamat; dan berkedudukan sebagai mubtada
yang sekaligus sebagai khabar dari lafal al-haaqqah yang pertama.
003. (Dan tahukah kamu) sudah tahukah kamu (apakah hari yang benar itu?)
ungkapan ini menambah keagungan hari kiamat. Maa yang pertama menjadi mubtada
sedangkan maa yang kedua menjadi khabarnya. Dan maa yang kedua berikut
khabarnya berkedudukan sebagai maf'ul kedua dari lafal adraa.
004. (Kaum Tsamud dan kaum 'Ad telah mendustakan hari yang menggentarkan)
yakni hari kiamat, hari kiamat dinamakan demikian karena kedahsyatan dan
kengerian yang terjadi pada hari itu sangat menggentarkan hati.
005. (Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan teriakan
yang dahsyat) teriakan yang kerasnya melampaui batas.
006. (Adapun kaum Ad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat
keras) sangat keras suaranya (lagi amat kuat) kuat lagi keras; angin tersebut
ditimpakan atas kaum Ad, sekalipun mereka kuat lagi keras tetapi menghadapi
angin ini mereka tidak berarti apa-apa.
007. (Yang Allah tundukkan angin itu) artinya Allah mengirimkannya dengan
kekuasaan-Nya (kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari) dimulai pada
pagi hari Rabu, tanggal dua puluh dua bulan Syawal; angin itu terjadi di
pertengahan musim dingin (terus-menerus) atau secara berturut-turut. Keadaan
angin itu diserupakan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tukang setrika,
yaitu sewaktu ia mengulang-ulang setrikaannya pada penyakit yang diobatinya.
Yakni, ia mengulang-ulanginya dari satu waktu ke waktu yang lainnya hingga
penyakitnya lenyap sama sekali (maka kamu lihat kaum 'Ad pada waktu itu mati
bergelimpangan) mereka tercampakkan ke dalam keadaan binasa (seakan-akan mereka
batang) pokok (pohon kurma yang lapuk) yang jatuh karena keropos atau lapuk.
008. (Maka apakah kamu melihat bekas-bekas mereka?) lafal baaqiyah adalah
sifat dari lafal nafsin yang diperkirakan keberadaannya; yaitu apakah kamu
melihat seseorang pun yang tinggal di antara mereka? Atau lafal baaqiyah ini
huruf ta-nya untuk menunjukkan makna mubalaghah, yakni bekas-bekasnya? Tentu
saja tidak.
009. (Dan telah datang Firaun dan orang-orang yang mengikutinya) beserta
para pengikutnya. Menurut suatu qiraat, lafal qabilahu dibaca qablahu sehingga
artinya, orang-orang kafir yang sebelumnya (dan negeri-negeri yang
dijungkirbalikkan) penduduknya dijungkirbalikkan berikut negeri-negeri tempat
tinggal mereka; yang dimaksud adalah negeri-negeri tempat tinggal kaum Nabi
Luth (karena kesalahan yang besar) karena mereka mengerjakan
perbuatan-perbuatan dosa besar.
010. (Maka masing-masing mereka mendurhakai rasul Rabb mereka) mendurhakai
Nabi Luth dan nabi-nabi lainnya (lalu Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang
sangat keras) siksaan yang lebih keras daripada siksaan-siksaan lainnya.
011. (Sesungguhnya Kami tatkala air naik) naik ke atas, sehingga segala
sesuatu termasuk gunung-gunung dan lain-lainnya semuanya tenggelam yaitu, pada
masa banjir besar (Kami bawa kalian) bapak moyang kalian, karena kalian pada
zaman itu masih berada di dalam tulang sulbi mereka (ke dalam bahtera) atau
perahu yang dibuat oleh Nabi Nuh. Akhirnya, selamatlah Nabi Nuh beserta
orang-orang yang beriman bersamanya yang berada di dalam bahtera itu, sedangkan
yang lainnya semua mati tenggelam.
012. (Agar Kami jadikan peristiwa itu) atau perbuatan ini, yaitu
diselamatkan-Nya orang-orang yang beriman dan ditenggelamkan-Nya orang-orang
yang kafir (peringatan bagi kalian) pelajaran (dan agar diperhatikan) supaya
hal itu tetap diingat (oleh telinga yang mau mendengar) mau menerima apa yang
didengarnya.
013. (Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup) yaitu, untuk tiupan yang
kedua kalinya, sebagai pemula untuk dijalankannya peradilan di antara semua
makhluk.
014. (Dan diangkatlah) diangkatlah ke atas (bumi dan gunung-gunung, lalu
dibenturkan keduanya) diadukan (sekali bentur.)
015. (Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat) yakni hari terakhir.
016. (Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah)
melemah.
017. (Dan malaikat-malaikat) lafal al-malaku adalah bentuk jamak dari lafal
malaa'ikah, artinya malaikat-malaikat (berada di penjuru-penjuru langit) berada
di seantero langit. (Dan diangkatlah Arasy Rabbmu di atas mereka) oleh
malaikat-malaikat tersebut (pada hari itu yang jumlahnya ada delapan malaikat)
ada delapan malaikat atau delapan barisan malaikat.
018. (Pada hari itu kalian dihadapkan) untuk menjalani hisab (tiada yang
tersembunyi) dapat dibaca laa takhfaa dan laa yakhfaa (dari keadaan kalian
barang sedikit pun) yaitu dari hal-hal yang kalian rahasiakan.
019. (Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah
kanannya, maka dia berkata) kepada golongannya untuk mengetahui apa yang dia
rahasiakan: ("Ambillah) terimalah (bacalah kitabku ini.") Di dalam
ungkapan ini terdapat perselisihan pendapat, manakah di antara lafal haa-umu
dan iqra`uu yang menjadi amil dari lafal kitabiyah ini?
020. ("Sesungguhnya aku yakin) aku telah merasa yakin (bahwa
sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku.")
021. (Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai) lafal raadhiyah
berarti mardhiyah, artinya diridai.
022. (Dalam surga yang tinggi.)
023. (Buah-buahannya) buah-buahan yang dipetiknya (dekat) sangat dekat
yaitu dapat dicapai oleh orang yang berdiri, orang yang duduk, dan malah orang
yang berbaring.
024. Maka dikatakan kepada mereka: ("Makan dan minumlah dengan nyaman)
lafal hanii'an berkedudukan sebagai hal, dengan sedap (disebabkan amal yang
telah kalian kerjakan pada hari-hari yang telah lalu") sewaktu kalian di
dunia.
025. (Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah
kirinya, maka dia berkata, "Aduhai) wahai; lafal ya di sini menunjukkan
makna tanbih (alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku.)
026. (Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.)
027. (Wahai kiranya kematian itulah) kematian di dunia (yang menyelesaikan
segala sesuatu.) Yang memutuskan hidupku dan tidak akan dibangkitkan lagi.
028. (Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.)
029. (Telah hilang kekuasaanku dariku") kekuatanku dan argumentasi atau
hujahku. Huruf Ha yang terdapat dalam lafal kitabiyah, hisabiyah, maliyah, dan
sulthaniyah, semuanya adalah ha saktah yang tetap dibaca baik dalam keadaan
Waqaf maupun dalam keadaan Washal. Demikian itu karena mengikut mushhaf
imam/induk dan karena mengikut dalil naqli. Akan tetapi sekali pun demikian,
ada pula sebagian ulama yang tidak membacakannya bila diwashalkan.
030. ("Peganglah dia) khithab atau perintah dalam ayat ini ditujukan
kepada para malaikat penjaga neraka Jahanam (lalu belenggulah dia.") Ikatlah
kedua tangannya menjadi satu dengan kepalanya ke dalam belenggu.
031. ("Kemudian ke dalam neraka Jahanam) neraka yang apinya
menyala-nyala (masukkanlah dia") jebloskanlah dia ke dalamnya.
032. ("Kemudian dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta)
menurut ukuran hasta malaikat (belitlah dia") lilitlah dia dengan rantai
itu sesudah ia dimasukkan ke dalam neraka. Huruf fa di sini tidak dapat
mencegah hubungan antara fi'il dan zharaf yang mendahuluinya.
033. ("Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha
Besar.")
034. ("Dan juga dia tidak mendorong untuk memberi makan orang
miskin.")
035. (Maka tiada seorang teman pun baginya pada hari ini di sini)
maksudnya, pada hari ini tiada kaum kerabat yang bermanfaat bagi dirinya.
036. (Dan tiada pula makanan sedikit pun baginya kecuali dari darah dan
nanah) yaitu nanah dan darah ahli neraka, atau shadiid, yaitu nama sejenis
pohon yang ada di dalam neraka.
037. (Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa)
orang-orang yang kafir.
038. (Maka) huruf laa di sini adalah huruf zaidah (Aku bersumpah dengan apa
yang kalian lihat) makhluk-makhluk yang kalian lihat.
039. (Dan dengan apa yang tidak kalian lihat) di antara makhluk-makhluk
itu.
040. (Sesungguhnya dia) yakni Alquran itu (adalah benar-benar perkataan
utusan yang mulia) yang disampaikan oleh malaikat Jibril dari Allah swt.
041. (Dan Alquran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali
kalian beriman kepadanya.)
042. (Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kalian
mengambil pelajaran darinya) lafal tu'minuuna pada ayat di atas dan lafal
tadzakkaruuna, kedua-duanya dapat pula dibaca yu'minuuna dan yadzakkaruuna.
Huruf maa-nya merupakan huruf zaidah yang berfungsi mengukuhkan makna. Makna ayat,
bahwasanya mereka itu hanya beriman kepada hal-hal yang sedikit sekali, dan
mereka pun hanya ingat sedikit tentang hal-hal yang didatangkan oleh Nabi saw.
yaitu berupa kebaikan, silaturahmi, dan memelihara kehormatan. Maka hal-hal
tersebut tiada memberi manfaat kepada mereka barang sedikit pun.
043. Bahkan Alquran itu (diturunkan dari Rabb semesta alam.)
044. (Seandainya dia mengada-adakan) yakni Nabi Muhammad (sebagian
perkataan atas nama Kami) seumpamanya dia mengatakan dari Kami, padahal Kami
tidak pernah mengatakannya.
045. (Niscaya benar-benar Kami pegang) niscaya Kami tangkap (dia) sebagai
hukuman baginya (dengan kekuatan) dan kekuasaan-Ku.
046. (Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya) yang apabila
urat itu terputus maka orang itu akan mati.
047. (Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kalian) lafal min ahadin
adalah isimnya maa, sedangkan huruf min adalah huruf zaidah yang mengandung
makna mengukuhkan kenafiannya. Dan lafal minkum adalah hal dari lafal ahadin
(yang dapat menghalang-halangi Kami daripadanya) tiada seorang pun yang dapat
mencegah-Ku daripadanya. Lafal haajiziina adalah khabar dari maa, dan ia
dijamakkan karena lafal ahadan di dalam konteks nafi yang maknanya mengandung
pengertian jamak. Dan dhamir yang terdapat di dalam lafal `anhu merujuk kepada
Nabi saw.; yakni tiada seorang pun yang dapat mencegah Kami dari hukumannya.
048. (Dan sesungguhnya dia itu) Alquran itu (benar-benar suatu pelajaran
bagi orang-orang yang bertakwa.)
049. (Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui, bahwa di antara kalian)
hai manusia (ada orang-orang yang mendustakan) Alquran dan ada pula yang
mempercayainya.
050. (Dan sesungguhnya dia itu) Alquran itu (menjadi penyesalan bagi
orang-orang kafir) di saat mereka melihat pahala yang diterima oleh orang-orang
yang beriman kepadanya, dan hukuman yang diterima oleh orang-orang yang
mendustakannya.
051. (Dan sesungguhnya dia itu) Alquran itu (benar-benar perkara hak yang
diyakini) atau keyakinan yang hak.
052. (Maka bertasbihlah) sucikanlah Dia (dengan menyebut nama) huruf ba di
sini adalah huruf zaidah (Rabbmu Yang Maha Besar) Maha Suci Dia.
IBNU KATHIR :
1,2. Hari kiamat yang akan terjadi itu benar. Apakah hari kiamat
yang benar- 3. Apakah yang dapat memberitahukanmu tentang hakikatnya dan
memberikan gambaran kepadamu tentang kedahsatannya?
4. Kaum Tsamûd dan 'Ad telah mendustakan hari kiamat yang mengejutkan semua makhluk karena kedahsatannya.
5. Kaum Tsamûd dibinasakan dengan peristiwa yang luar biasa dahsatnya.
6. Sedangkan kaum 'Ad dibinasakan dengan angin kencang yang sangat dingin.
7. Allah menimpakan angin tersebut kepada mereka selama tujuh hari delapan malam secara terus menerus. Kamu akan melihat, di tempat angin itu bertiup, mereka mati bagaikan pangkal-pangkal pohon yang telah lapuk bagian dalamnya.
8. Maka, apakah kamu masih melihat seseorang dari mereka yang tersisa dan tidak turut binasa?
4. Kaum Tsamûd dan 'Ad telah mendustakan hari kiamat yang mengejutkan semua makhluk karena kedahsatannya.
5. Kaum Tsamûd dibinasakan dengan peristiwa yang luar biasa dahsatnya.
6. Sedangkan kaum 'Ad dibinasakan dengan angin kencang yang sangat dingin.
7. Allah menimpakan angin tersebut kepada mereka selama tujuh hari delapan malam secara terus menerus. Kamu akan melihat, di tempat angin itu bertiup, mereka mati bagaikan pangkal-pangkal pohon yang telah lapuk bagian dalamnya.
8. Maka, apakah kamu masih melihat seseorang dari mereka yang tersisa dan tidak turut binasa?
9. Telah datang Fir'aun, orang-orang kafir dari umat terdahulu dan
kelompok masyarakat yang keluar dari kebenaran dan fitrah yang suci dengan
melakukan perbuatan dosa besar yang keji.
10. Masing-masing mereka durhaka kepada utusan Tuhan mereka. Maka Allah menyiksa mereka dengan siksa yang sangat keras.
11. Sesungguhnya ketika air telah melampaui batas dan naik sampai ke atas gunung dalam peristiwa topan, Kami membawa kalian –dengan membawa tetua kalian– ke dalam bahtera yang berlayar.
12. Agar Kami jadikan peristiwa selamatnya orang-orang mukmin dan tenggelamnya orang-orang kafir sebagai pelajaran dan nasehat bagi kalian. Juga agar setiap orang yang mendengar dapat memperhatikannya.
13,14. Ketika sangkakala ditiup dengan sekali tiupan saja, bumi dan gunung diangkat dari tempatnya lalu dibenturkan dengan sekali bentur.
15,16. Pada hari itu terjadilah bencana, dan langit menjadi terbelah dengan hilangnya keseimbangan. Saat itu langit melemah setelah sebelumnya kuat dan terkendalikan.
17. Para malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas kepala mereka.
18. Pada hari itu kalian dikumpulkan untuk diperhitungkan amal kalian. Tidak ada rahasia kalian yang tidak diketahui oleh-Nya.
19. Orang yang diberikan kitab dari sebelah kanannya berkata, sambil mengungkapkan kegembiraannya kepada orang-orang disekelilingnya, "Ambillah, bacalah kitabku ini!
20. Sesungguhnya aku, ketika di dunia, yakin akan menghadapi perhitungan ini. Maka aku pun mempersiapkannya untuk pertemuan itu."
21. Ia benar-benar dalam kehidupan yang diridai,
22. dalam surga yang tinggi tempat dan derajatnya.
23. Buah-buahannya sangat dekat untuk diambil.
24. Makan dan minumlah dengan enak disebabkan amal saleh yang kalian kerjakan pada hari-hari yang telah lalu di dunia.
25,26. Sedangkan orang yang diberikan kitab dari sebelah kirinya, dengan penuh rasa penyesalan, berkata, "Alangkah baiknya sekiranya aku tidak diberi kitab dan tidak mengetahui perhitungan terhadap diriku!
27. Aduhai kiranya kematian yang pernah kualami menjadi batas pemisah dalam urusanku sehingga aku tidak dibangkitkan kembali.
28,29. Apa yang aku miliki selama di dunia tidak bermanfaat sama sekali bagiku. Kesehatanku telah hilang. Begitu pula kekuatanku."
30-32. Kepada para penjaga neraka dikatakan, "Ambillah ia dan ikatkanlah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkan ia ke dalam neraka yang menyala-nyala. Setelah itu belitlah ia dengan rantai yang sangat panjang.
33,34. Sesungguhnya dulu ia tidak percaya kepada Allah Yang Mahaagung dan tidak menganjurkan orang lain untuk memberi makan orang miskin."
10. Masing-masing mereka durhaka kepada utusan Tuhan mereka. Maka Allah menyiksa mereka dengan siksa yang sangat keras.
11. Sesungguhnya ketika air telah melampaui batas dan naik sampai ke atas gunung dalam peristiwa topan, Kami membawa kalian –dengan membawa tetua kalian– ke dalam bahtera yang berlayar.
12. Agar Kami jadikan peristiwa selamatnya orang-orang mukmin dan tenggelamnya orang-orang kafir sebagai pelajaran dan nasehat bagi kalian. Juga agar setiap orang yang mendengar dapat memperhatikannya.
13,14. Ketika sangkakala ditiup dengan sekali tiupan saja, bumi dan gunung diangkat dari tempatnya lalu dibenturkan dengan sekali bentur.
15,16. Pada hari itu terjadilah bencana, dan langit menjadi terbelah dengan hilangnya keseimbangan. Saat itu langit melemah setelah sebelumnya kuat dan terkendalikan.
17. Para malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas kepala mereka.
18. Pada hari itu kalian dikumpulkan untuk diperhitungkan amal kalian. Tidak ada rahasia kalian yang tidak diketahui oleh-Nya.
19. Orang yang diberikan kitab dari sebelah kanannya berkata, sambil mengungkapkan kegembiraannya kepada orang-orang disekelilingnya, "Ambillah, bacalah kitabku ini!
20. Sesungguhnya aku, ketika di dunia, yakin akan menghadapi perhitungan ini. Maka aku pun mempersiapkannya untuk pertemuan itu."
21. Ia benar-benar dalam kehidupan yang diridai,
22. dalam surga yang tinggi tempat dan derajatnya.
23. Buah-buahannya sangat dekat untuk diambil.
24. Makan dan minumlah dengan enak disebabkan amal saleh yang kalian kerjakan pada hari-hari yang telah lalu di dunia.
25,26. Sedangkan orang yang diberikan kitab dari sebelah kirinya, dengan penuh rasa penyesalan, berkata, "Alangkah baiknya sekiranya aku tidak diberi kitab dan tidak mengetahui perhitungan terhadap diriku!
27. Aduhai kiranya kematian yang pernah kualami menjadi batas pemisah dalam urusanku sehingga aku tidak dibangkitkan kembali.
28,29. Apa yang aku miliki selama di dunia tidak bermanfaat sama sekali bagiku. Kesehatanku telah hilang. Begitu pula kekuatanku."
30-32. Kepada para penjaga neraka dikatakan, "Ambillah ia dan ikatkanlah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkan ia ke dalam neraka yang menyala-nyala. Setelah itu belitlah ia dengan rantai yang sangat panjang.
33,34. Sesungguhnya dulu ia tidak percaya kepada Allah Yang Mahaagung dan tidak menganjurkan orang lain untuk memberi makan orang miskin."
35-37. Pada hari itu, di neraka, orang kafir itu tidak punya teman
dekat yang dapat menolongnya dari api neraka. Minumannya tidak lain adalah
hasil cucian penghuni neraka yang berupa darah dan nanah yang hanya dimakan
oleh orang-orang yang sengaja dan terus menerus melakukan dosa.
35-37. Pada hari itu, di neraka, orang kafir itu tidak punya teman dekat yang dapat menolongnya dari api neraka. Minumannya tidak lain adalah hasil cucian penghuni neraka yang berupa darah dan nanah yang hanya dimakan oleh orang-orang yang sengaja dan terus menerus melakukan dosa.
38-40. Aku bersumpah dengan apa-apa yang kalian lihat dan tidak kalian lihat berupa alam gaib, sesungguhnya al-Qur'ân itu benar-benar (wahyu) dari Allah yang disampaikan melalui seorang rasul yang mempunyai kedudukan tinggi.
41. Al-Qur'ân bukanlah perkatan seorang penyair seperti yang kalian kira. Hanya sedikit sekali keyakinan kalian bahwa al-Qur'ân itu dari Allah.
42. Dan al-Qur'ân bukanlah mantra seperti mantranya para tukang tenung sebagaimana anggapan kalian. Hanya sedikit sekali sikap perenungan kalian untuk memahami perbedaan antara keduanya.
43. Al-Qur'ân adalah wahyu yang diturunkan oleh Zat yang menciptakan dan memelihara alam semesta ini.
44-46. Sekiranya Muhammad mengada-ada sesuatu yang tidak Kami firmankan, tentu perkataannya itu akan Kami ambil seperti orang yang merampas sesuatu dengan keras. Kemudian Kami potong urat tali jantungnya sehingga ia mati seketika.
47. Tidak ada seorang pun di antara kalian – betapa pun kuatnya ia– yang dapat menghalangi siksa Kami.
48. Sesungguhnya al-Qur'ân benar-benar menjadi pelajaran bagi orang-orang yang mengikuti perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
49. Kami sungguh mengetahui bahwa di antara kalian ada yang mendustakan al-Qur'ân.
50. Hal itu sungguh menyebabkan orang-orang yang mengingkarinya sangat menyesal, ketika mereka menyaksikan siksa yang mereka alami dan kenikmatan yang dirasakan oleh orang-orang yang mempercayainya.
51. Sesungguhnya al-Qur'ân adalah kebenaran yang tidak mengandung keraguan.
52. Maka, sucikanlah Tuhanmu Yang Mahaagung dan sebutlah nama-Nya selalu.
35-37. Pada hari itu, di neraka, orang kafir itu tidak punya teman dekat yang dapat menolongnya dari api neraka. Minumannya tidak lain adalah hasil cucian penghuni neraka yang berupa darah dan nanah yang hanya dimakan oleh orang-orang yang sengaja dan terus menerus melakukan dosa.
38-40. Aku bersumpah dengan apa-apa yang kalian lihat dan tidak kalian lihat berupa alam gaib, sesungguhnya al-Qur'ân itu benar-benar (wahyu) dari Allah yang disampaikan melalui seorang rasul yang mempunyai kedudukan tinggi.
41. Al-Qur'ân bukanlah perkatan seorang penyair seperti yang kalian kira. Hanya sedikit sekali keyakinan kalian bahwa al-Qur'ân itu dari Allah.
42. Dan al-Qur'ân bukanlah mantra seperti mantranya para tukang tenung sebagaimana anggapan kalian. Hanya sedikit sekali sikap perenungan kalian untuk memahami perbedaan antara keduanya.
43. Al-Qur'ân adalah wahyu yang diturunkan oleh Zat yang menciptakan dan memelihara alam semesta ini.
44-46. Sekiranya Muhammad mengada-ada sesuatu yang tidak Kami firmankan, tentu perkataannya itu akan Kami ambil seperti orang yang merampas sesuatu dengan keras. Kemudian Kami potong urat tali jantungnya sehingga ia mati seketika.
47. Tidak ada seorang pun di antara kalian – betapa pun kuatnya ia– yang dapat menghalangi siksa Kami.
48. Sesungguhnya al-Qur'ân benar-benar menjadi pelajaran bagi orang-orang yang mengikuti perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
49. Kami sungguh mengetahui bahwa di antara kalian ada yang mendustakan al-Qur'ân.
50. Hal itu sungguh menyebabkan orang-orang yang mengingkarinya sangat menyesal, ketika mereka menyaksikan siksa yang mereka alami dan kenikmatan yang dirasakan oleh orang-orang yang mempercayainya.
51. Sesungguhnya al-Qur'ân adalah kebenaran yang tidak mengandung keraguan.
52. Maka, sucikanlah Tuhanmu Yang Mahaagung dan sebutlah nama-Nya selalu.