JALALAIN :
001. (Katakanlah) hai
Muhammad! ("Telah diwahyukan kepadaku) maksudnya aku telah diberitahu oleh
Allah melalui wahyu-Nya (bahwasanya) dhamir yang terdapat pada lafal annahu ini
adalah dhamir sya'n (telah mendengarkan) bacaan Alquranku (sekumpulan
jin.") yakni jin dari Nashibin; demikian itu terjadi sewaktu Nabi saw.
sedang melakukan salat Subuh di lembah Nakhlah, yang terletak di tengah-tengah
antara Mekah dan Thaif. Jin itulah yang disebutkan di dalam firman-Nya,
"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu." (Q.S.
Al-Ahqaf 29) (lalu mereka berkata) kepada kaum mereka setelah mereka kembali
kepada kaumnya: ("Sesungguhnya kami telah mendengarkan Alquran yang
menakjubkan) artinya mereka takjub akan kefasihan bahasanya dan kepadatan
makna-makna yang dikandungnya, serta hal-hal lainnya.
002. (Yang memberi
petunjuk kepada jalan yang benar) yaitu kepada keimanan dan kebenaran (lalu
kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan)
sesudah hari ini (seorang pun dengan Rabb kami.)
003. (Dan bahwasanya)
dhamir yang terdapat pada ayat ini adalah dhamir sya'n, demikian pula pada dua
tempat lain sesudahnya (Maha Tinggi Kebesaran Rabb kami) Maha Suci kebesaran
dan keagungan-Nya dari apa-apa yang dinisbatkan kepada-Nya (Dia tidak beristri)
tidak mempunyai istri (dan tidak pula beranak.)
004. (Dan bahwasanya orang
yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan) maksudnya orang yang bodoh di
antara kami (perkataan yang melampaui batas terhadap Allah) dusta yang
berlebihan, yaitu dengan menyifati Allah punya istri dan anak.
005. (Dan sesungguhnya
kami mengira, bahwa) huruf an di sini adalah bentuk takhfif dari anna, yakni
annahu (manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta
terhadap Allah) yakni menyifati-Nya dengan hal-hal tersebut hingga kami dapat
buktikan kedustaan mereka dalam hal itu. Allah berfirman:
006. (Dan bahwasanya ada
beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan) memohon
perlindungan (kepada beberapa laki-laki di antara jin) di dalam perjalanan
mereka sewaktu mereka beristirahat di tempat yang menyeramkan, lalu
masing-masing orang mengatakan, aku berlindung kepada penunggu tempat ini dari
gangguan penunggu lainnya yang jahat (maka jin-jin itu menambah bagi mereka)
dengan permintaan perlindungannya kepada jin-jin itu (dosa dan kesalahan)
karena mereka mengatakan, bahwa kami telah dilindungi oleh jin anu dan orang
anu.
007. (Dan sesungguhnya
mereka) yakni jin-jin itu (menyangka sebagaimana sangkaan kalian) hai manusia
(bahwa) bentuk takhfif dari anna, asalnya annahu (Allah sekali-kali tidak akan
membangkitkan seorang pun.") sesudah matinya.
008. Jin mengatakan:
("Dan sesungguhnya kami telah mencoba menyentuh langit) maksudnya kami
telah bermaksud untuk mencuri pendengaran di langit (maka kami menjumpainya
penuh dengan penjaga) para malaikat (yang kuat dan panah-panah api) yakni
bintang-bintang yang membakar; hal ini terjadi setelah Nabi saw. diutus menjadi
rasul.
009. (Dan sesungguhnya
kami dahulu) sebelum Nabi saw. diutus (dapat menduduki beberapa tempat di
langit itu untuk mendengar-dengarkan) berita-beritanya dan untuk mencurinya.
(Tetapi sekarang barang siapa yang mencoba mendengar-dengarkan, seperti itu,
tentu akan menjumpai panah api yang mengintai) panah-panah api yang terdiri
dari meteor-meteor itu telah mengintainya dalam keadaan siap untuk memburunya.
010. (Dan sesungguhnya
kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki) sesudah terjaganya
langit dari pencurian pendengaran (bagi orang yang di bumi ataukah Rabb mereka
menghendaki kebaikan bagi mereka) lafal rasyadan artinya khairan, yaitu
kebaikan.
011. (Dan sesungguhnya di
antara kami ada orang-orang yang saleh) sesudah mendengarkan Alquran ini (dan
di antara kami ada pula yang tidak demikian halnya) ada kaum yang tidak saleh.
(Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda) terdiri dari golongan yang
berbeda-beda; ada yang muslim dan ada pula yang kafir.
012. (Dan sesungguhnya
kami yakin, bahwa) huruf an ini adalah bentuk takhfif dari anna, asalnya annahu
(kami sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri, dari kekuasaan, Allah di
muka bumi, dan sekali-kali tidak pula dapat melepaskan diri daripada-Nya dengan
lari) maksudnya, kami tidak akan dapat menyelamatkan diri daripada-Nya, apakah
kami berada di bumi atau kami lari dari bumi menuju ke langit.
013. (Dan sesungguhnya
kami tatkala mendengar petunjuk) yakni Alquran (kami beriman kepadanya. Barang
siapa beriman kepada Rabbnya, maka ia tidak usah takut) sesudah lafal yakhaafu
diperkirakan adanya lafal huwa (akan kekurangan) pengurangan pahala kebaikannya
(dan tidak pula takut akan dizalimi) diperlakukan secara zalim, yaitu dengan
penambahan kesalahan dan dosanya.
014. (Dan sesungguhnya di
antara kami ada orang-orang yang taat dan ada pula orang-orang yang menyimpang
dari kebenaran) yakni melewati batas disebabkan kekafiran mereka. (Barang siapa
yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan petunjuk) atau
menuju ke jalan hidayah.
015. (Adapun orang-orang
yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka
Jahanam.") atau sebagai bahan bakarnya. Dhamir anna dan annahum serta
annahu yang terdapat pada dua belas tempat kembali kepada jin. Dan firman-Nya,
"Wa innaa minnal muslimuuna wa minnal qaasithuuna," dibaca kasrah
huruf hamzahnya, yaitu innaa berarti merupakan jumlah isti'naf atau kalimat
baru. Jika dibaca fathah yaitu menjadi anna berarti kedudukannya disamakan
dengan kalimat-kalimat sebelumnya.
016. Allah swt. berfirman
mengenai orang-orang kafir Mekah: (Dan bahwasanya) mereka; adalah bentuk
takhfif dari anna, sedangkan isimnya tidak disebutkan, yakni annahum, artinya,
bahwasanya mereka; diathafkan kepada lafal annahus tama`a (jika mereka tetap
berjalan lurus di atas jalan itu) yaitu agama Islam (benar-benar Kami akan
memberi minum kepada mereka air yang banyak) dari langit. Demikian itu setelah
hujan dihentikan dari mereka selama tujuh tahun.
017. (Untuk Kami beri
cobaan kepada mereka) untuk Kami uji mereka (dengan melaluinya) hingga Kami
mengetahui bagaimana kesyukuran mereka, dengan pengetahuan yang nyata. (Dan
barang siapa yang berpaling dari peringatan Rabbnya) yakni Alquran (niscaya
Kami akan memasukkannya) (ke dalam azab yang amat berat.)
018. (Dan sesungguhnya
mesjid-mesjid itu) atau tempat-tempat salat itu (adalah kepunyaan Allah. Maka
janganlah kalian menyembah) di dalamnya (seseorang pun di samping Allah) seumpamanya
kalian berbuat kemusyrikan di dalamnya, sebagaimana yang telah dilakukan oleh
orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani, yaitu apabila mereka memasuki
gereja dan sinagog mereka, maka mereka menyekutukan-Nya.
019. (Dan bahwasanya)
dapat dibaca annahu dan innahu; juga merupakan kalimat baru, sedangkan dhamir
yang ada ialah dhamir sya'n (tatkala hamba Allah berdiri) yakni Nabi Muhammad
saw. (menyembah-Nya) beribadah kepada-Nya di lembah Nakhl (hampir saja mereka)
yakni jin-jin yang mendengarkan bacaan Alquran itu (desak-mendesak
mengerumuninya) yaitu sebagian di antara mereka menindih sebagian yang lain
berjejal-jejal karena keinginan mereka yang sangat untuk mendengarkan bacaan
Alquran. Lafal libadan dapat pula dibaca lubadan; dan merupakan bentuk jamak
dari lubdatun.
020. (Berkatalah dia) Nabi Muhammad berkata sebagai jawabannya terhadap
orang-orang kafir yang mengatakan kepadanya, kembalilah kamu dari apa yang kamu
lakukan sekarang ini. Akan tetapi menurut qiraat yang lain lafal qaala dibaca
qul, artinya katakanlah: ("Sesungguhnya aku hanya menyembah Rabbku)
sebagai Tuhanku (dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya.")
021. (Katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak kuasa
untuk mendatangkan sesuatu kemudaratan pun kepada kalian) atau keburukan (dan
tidak pula sesuatu kemanfaatan.") Atau kebaikan.
022. (Katakanlah,
"Sesungguhnya aku sekali-kali tiada yang dapat melindungiku dari Allah)
dari azab-Nya jika aku mendurhakai-Nya (seseorang pun, dan sekali-kali aku
tiada akan memperoleh selain dari-Nya) atau selain-Nya (tempat untuk
berlindung) maksudnya, tempat aku berlindung.
023. (Akan tetapi, aku
hanya, menyampaikan peringatan) makna yang dikandung dalam lafal ini merupakan
pengecualian atau istitsna dari maf'ul atau objek yang terdapat di dalam lafal
amliku. Yakni aku tiada memiliki bagi kalian selain hanya menyampaikan
peringatan (dari Allah) yang aku terima dari-Nya (dan risalah-Nya) lafal ini
diathafkan kepada lafal balaaghan dan lafal-lafal yang terdapat di antara
mustatsna minhu dan istitsna merupakan jumlah mu`taridhah atau kalimat sisipan
yang berfungsi untuk mengukuhkan makna tiada memiliki. (Dan barang siapa yang
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya) dalam hal ketauhidan, lalu ia tidak beriman
(maka sesungguhnya baginya neraka Jahanam, mereka kekal) lafal khaalidiina
adalah hal atau kata keterangan keadaan dari dhamir man. Sehubungan dengan
lafal lahuu dhamir yang ada padanya adalah untuk menyesuaikan maknanya dengan
lafal man. Lafal khaalidiina ini merupakan hal dari lafal yang tidak disebutkan,
lengkapnya mereka memasukinya dalam keadaan pasti kekal (di dalamnya untuk
selama-lamanya.)
024. (Sehingga apabila
mereka melihat) lafal hattaa di sini mengandung makna ibtidaiyah atau
permulaan, dan sekaligus mengandung makna ghayah atau tujuan terakhir dari
lafal yang diperkirakan sebelumnya; lengkapnya, mereka masih tetap berada di
dalam kekafirannya sehingga mereka melihat (apa yang diancamkan kepada mereka)
yaitu azab (maka mereka akan mengetahui) manakala azab itu datang menimpa
mereka, yaitu dalam perang Badar atau pada hari kiamat nanti (siapakah yang
lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya.") maksudnya
pembantu-pembantunya, apakah mereka ataukah orang-orang mukmin; penafsiran ini
menurut pendapat yang pertama, yaitu dalam perang Badar. Aku ataukah mereka;
penafsiran ini berdasarkan pendapat yang kedua, yaitu pada hari kiamat nanti.
Sebagian di antara mereka, atau di antara orang-orang kafir itu ada yang
bertanya, kapankah datangnya ancaman yang dijanjikan itu? Kemudian turunlah
firman selanjutnya, yaitu:
025. (Katakanlah,
"Tiadalah) tidaklah (aku mengetahui apa yang diancamkan kepada kalian itu
dekat) artinya, apakah azab itu dekat (ataukah Rabbku menjadikan bagi
kedatangannya masa yang panjang?) Yang tidak diketahui oleh siapa pun kecuali
hanya Dia.
026. (Dia adalah Tuhan
Yang Mengetahui yang gaib) mengetahui semua hal yang gaib di mata
hamba-hamba-Nya (maka Dia tidak memperlihatkan) tidak menampakkan (kepada
seorang pun tentang yang gaib itu) di antara manusia ini.
027. (Kecuali kepada rasul
yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia) di samping Dia memperhatikan hal yang
gaib kepada Rasul-Nya sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya sebagai mukjizat
bagi rasul itu (mengadakan) menjadikan dan memberlakukan (di muka) rasul itu (dan
di belakangnya penjaga-penjaga) yang terdiri dari malaikat-malaikat untuk
menjaganya, hingga rasul itu dapat menyampaikan hal tersebut, di antara
sejumlah wahyu-wahyu-Nya kepada manusia.
028. (Supaya Dia mengetahui) yakni supaya Allah menampakkan (bahwa) adalah
bentuk takhfif dari anna. (sesungguhnya mereka itu telah menyampaikan) yakni
rasul-rasul itu (risalah-risalah Rabbnya) di sini dipakai dhamir hum karena
memandang segi makna yang terkandung di dalam lafal man (sedangkan, sebenarnya,
ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka) diathafkan kepada lafal yang tidak
disebutkan, lengkapnya ilmu mengenai hal tersebut telah diliputi oleh ilmu-Nya
(dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu.") lafal `adadan adalah
tamyiz yang mengganti kedudukan maf`ulnya, asalnya ialah "ahshaa `adada
kulli syai'in," yakni Dia telah menghitung bilangan segala sesuatu.
IBNU KATHIR :
1,2. Katakanlah kepada kaummu, hai Muhammad,
"Allah telah mewahyukan kepadaku bahwa sekelompok jin telah memperhatikan
bacaanku lalu berkata kepada kaumnya, 'Sesungguhnya kami telah mendengar
al-Qur'ân yang sangat indah dan belum pernah kami dengar sebelumnya bacaan
seindah itu.' Al-Qur'ân itu mengajak kepada petunjuk dan kebenaran. Dan kami
pun mempercayai al-Qur'ân yang telah kami dengar dan sekali-kali kami tidak
akan menyekutukan 3. Tuhan kami
–dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya– sungguh tidak beristri dan tidak pula
beranak.
4. Sesungguhnya orang yang kurang akal di antara kami dahulu selalu mengatakan sesuatu tentang Allah yang jauh dari kebenaran.
5. Sesungguhnya kami mengira bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan menyandangkan dan menyifatkan Allah dengan sesuatu yang tidak pantas.
6. Sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari manusia selalu meminta perlindungan sekelompok jin. Lalu jin membuat mereka tambah melampaui batas, kurang akal dan nekat.
7. Sesungguhnya jin itu mengira –seperti kalian juga hai manusia– bahwa Allah tidak akan membangkitkan seseorang setelah mati dan juga tidak mengutus seorang rasul kepada mereka.
8. Sesungguhnya kami telah berusaha mencapai langit, tetapi kami dapati langit itu dipenuhi oleh para penjaga yang kuat terdiri atas malaikat dan dipenuhi oleh panah-panah api yang membakar dari arah mereka.
9. Sebelum ini kami selalu duduk mengambil tempat di langit untuk mencuri berita- berita langit. Sekarang, barangsiapa berusaha mendengarkannya, ia akan dapati panah-panah api yang akan menembus dan membinasakannya.
10. Sesungguhnya kami tidak mengerti apakah penghuni bumi menginginkan siksa dari para penjaga langit yang menghalangi mereka agar tidak mencuri pendengaran ataukah Tuhan mereka menginginkan kebaikan dan petunjuk untuk mereka.
11. Sesungguhnya di antara kami ada orang- orang baik yang bertakwa dan ada yang sedikit di bawah itu, yaitu mereka yang tidak terlalu banyak kebaikannya. Kami mempunyai banyak golongan yang berbeda-beda.
12. Sesungguhnya kami yakin, di bumi mana pun kami berada, kami tidak akan dapat mengalahkan Allah dan kami juga tidak akan dapat mengalahkan-Nya untuk lari dari ketentuan-Nya pergi ke langit.
13. Sesungguhnya ketika mendengar al-Qur'ân, kami langsung mempercayainya. Barangsiapa takut kepada Tuhannya, maka ia tidak akan takut kebaikannya dikurangi, serta tidak akan takut dizalimi dengan ditambah dosa-dosanya.
4. Sesungguhnya orang yang kurang akal di antara kami dahulu selalu mengatakan sesuatu tentang Allah yang jauh dari kebenaran.
5. Sesungguhnya kami mengira bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan menyandangkan dan menyifatkan Allah dengan sesuatu yang tidak pantas.
6. Sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari manusia selalu meminta perlindungan sekelompok jin. Lalu jin membuat mereka tambah melampaui batas, kurang akal dan nekat.
7. Sesungguhnya jin itu mengira –seperti kalian juga hai manusia– bahwa Allah tidak akan membangkitkan seseorang setelah mati dan juga tidak mengutus seorang rasul kepada mereka.
8. Sesungguhnya kami telah berusaha mencapai langit, tetapi kami dapati langit itu dipenuhi oleh para penjaga yang kuat terdiri atas malaikat dan dipenuhi oleh panah-panah api yang membakar dari arah mereka.
9. Sebelum ini kami selalu duduk mengambil tempat di langit untuk mencuri berita- berita langit. Sekarang, barangsiapa berusaha mendengarkannya, ia akan dapati panah-panah api yang akan menembus dan membinasakannya.
10. Sesungguhnya kami tidak mengerti apakah penghuni bumi menginginkan siksa dari para penjaga langit yang menghalangi mereka agar tidak mencuri pendengaran ataukah Tuhan mereka menginginkan kebaikan dan petunjuk untuk mereka.
11. Sesungguhnya di antara kami ada orang- orang baik yang bertakwa dan ada yang sedikit di bawah itu, yaitu mereka yang tidak terlalu banyak kebaikannya. Kami mempunyai banyak golongan yang berbeda-beda.
12. Sesungguhnya kami yakin, di bumi mana pun kami berada, kami tidak akan dapat mengalahkan Allah dan kami juga tidak akan dapat mengalahkan-Nya untuk lari dari ketentuan-Nya pergi ke langit.
13. Sesungguhnya ketika mendengar al-Qur'ân, kami langsung mempercayainya. Barangsiapa takut kepada Tuhannya, maka ia tidak akan takut kebaikannya dikurangi, serta tidak akan takut dizalimi dengan ditambah dosa-dosanya.
14. Sesungguhnya di antara kami ada orang- orang yang pasrah dan
mengakui kebenaran dan ada yang menyimpang dari jalan kebenaran. Maka
barangsiapa yang pasrah, ia telah berusaha memilih menempuh jalan
kebenaran'."
15. Adapun orang-orang yang menyimpang dari jalan Islam, mereka itu akan menjadi bahan bakar neraka.
16. Sesungguhnya sekiranya manusia dan jin mengikuti jalan Islam dan tidak menyimpang darinya, niscaya Kami sirami mereka dengan banyak air yang dapat digunakan kapan saja diperlukan,
17. agar dengan itu Kami dapat menguji bagaimana mereka mensyukuri nikmat Allah. Dan barangsiapa enggan menyembah Tuhannya maka Dia akan memasukkannya ke dalam siksa yang sulit dan tidak dapat menahan penderitaannya.
18. Allah mewahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kalian menyekutukan-Nya dalam beribadah.
19. Dan Allah juga mewahyukan kepadaku bahwasanya ketika hamba Allah, Muhammad, berdiri salat menyembah Allah, beberapa kelompok jin hampir berdesakan di sekelilingnya karena takjub dengan apa yang dilihat dan didengarnya.
20. Katakanlah, "Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku semata. Dan aku tidak menyekutukan-Nya dalam beribadah."
21. Katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak kuasa menolak kemudaratan dan mendatangkan hidayah dan manfaat untuk kalian."
22. Katakanlah, "Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi Allah dariku sekiranya aku mendurhakai-Nya. Selain kepada-Nya, aku tidak menemukan tempat pelarian untuk berlindung dari siksa-Nya.
23. Tetapi aku hanya kuasa menyampaikan apa yang datang dari Allah dan pesan-pesan suci dari-Nya yang ditugaskan kepadaku. Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul- Nya kemudian berpaling dari agama Allah, maka ia akan mendapat siksa api neraka dan kekal abadi di dalamnya.
24. Sehingga ketika mereka menyaksikan siksa yang djanjikan, mereka akan tahu –ketika azab itu telah mereka rasakan–siapa yang paling lemah penolongnya dan paling sedikit bilangannya; merekakah atau orang- orang mukmin?"
25. Katakanlah, "Hai orang-orang kafir, aku tidak mengetahui apakah ancaman azab yang dijanjikan kepada kalian itu telah dekat atau Tuhanku menangguhkannya untuk waktu yang cukup lama?"
26,27. Allahlah yang Mahatahu hal-hal yang gaib. Dia tidak memperlihatkan hal-hal yang gaib itu kepada siapa pun kecuali kepada rasul yang diizinkan-Nya untuk mengetahui beberapa hal gaib. Sesungguhnya Dia mempersiapkan penjaga-penjaga dari malaikat di depan dan di belakang seorang rasul yang akan melindunginya dari berbagai bisikan jahat.
28. Agar Allah mengetahui –sesuai dengan ketetapan-Nya– bahwa para nabi telah menyampaikan semua risalah Tuhan. Sungguh Dia Mahatahu segala yang ada pada diri para rasul secara terperinci. Dia pun Mahatahu jumlah seluruh makhluk yang ada, dan tak satu pun luput dari pengetahuan-Nya.
15. Adapun orang-orang yang menyimpang dari jalan Islam, mereka itu akan menjadi bahan bakar neraka.
16. Sesungguhnya sekiranya manusia dan jin mengikuti jalan Islam dan tidak menyimpang darinya, niscaya Kami sirami mereka dengan banyak air yang dapat digunakan kapan saja diperlukan,
17. agar dengan itu Kami dapat menguji bagaimana mereka mensyukuri nikmat Allah. Dan barangsiapa enggan menyembah Tuhannya maka Dia akan memasukkannya ke dalam siksa yang sulit dan tidak dapat menahan penderitaannya.
18. Allah mewahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kalian menyekutukan-Nya dalam beribadah.
19. Dan Allah juga mewahyukan kepadaku bahwasanya ketika hamba Allah, Muhammad, berdiri salat menyembah Allah, beberapa kelompok jin hampir berdesakan di sekelilingnya karena takjub dengan apa yang dilihat dan didengarnya.
20. Katakanlah, "Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku semata. Dan aku tidak menyekutukan-Nya dalam beribadah."
21. Katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak kuasa menolak kemudaratan dan mendatangkan hidayah dan manfaat untuk kalian."
22. Katakanlah, "Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi Allah dariku sekiranya aku mendurhakai-Nya. Selain kepada-Nya, aku tidak menemukan tempat pelarian untuk berlindung dari siksa-Nya.
23. Tetapi aku hanya kuasa menyampaikan apa yang datang dari Allah dan pesan-pesan suci dari-Nya yang ditugaskan kepadaku. Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul- Nya kemudian berpaling dari agama Allah, maka ia akan mendapat siksa api neraka dan kekal abadi di dalamnya.
24. Sehingga ketika mereka menyaksikan siksa yang djanjikan, mereka akan tahu –ketika azab itu telah mereka rasakan–siapa yang paling lemah penolongnya dan paling sedikit bilangannya; merekakah atau orang- orang mukmin?"
25. Katakanlah, "Hai orang-orang kafir, aku tidak mengetahui apakah ancaman azab yang dijanjikan kepada kalian itu telah dekat atau Tuhanku menangguhkannya untuk waktu yang cukup lama?"
26,27. Allahlah yang Mahatahu hal-hal yang gaib. Dia tidak memperlihatkan hal-hal yang gaib itu kepada siapa pun kecuali kepada rasul yang diizinkan-Nya untuk mengetahui beberapa hal gaib. Sesungguhnya Dia mempersiapkan penjaga-penjaga dari malaikat di depan dan di belakang seorang rasul yang akan melindunginya dari berbagai bisikan jahat.
28. Agar Allah mengetahui –sesuai dengan ketetapan-Nya– bahwa para nabi telah menyampaikan semua risalah Tuhan. Sungguh Dia Mahatahu segala yang ada pada diri para rasul secara terperinci. Dia pun Mahatahu jumlah seluruh makhluk yang ada, dan tak satu pun luput dari pengetahuan-Nya.