JALALAIN :
001. (Hai nabi! Mengapa
kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu) mengenai istri budak
wanitamu, yakni Mariyah Qibtiah; yaitu sewaktu Nabi saw. menggaulinya di rumah
Hafshah, sedangkan pada waktu itu Siti Hafshah sedang tidak ada di rumah. Lalu
datanglah Siti Hafshah, dan ia merasa keberatan dengan adanya hal tersebut yang
dilakukan oleh Nabi saw. di dalam rumahnya dan di tempat tidurnya. Lalu kamu
mengatakan, dia (Siti Mariyah) haram atas diriku (kamu mencari) dengan
mengharamkannya atas dirimu (keridaan istri-istrimu) kerelaan mereka terhadap
dirimu. (Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) Dia telah mengampunimu
atas tindakan pengharamanmu itu.
002. (Sesungguhnya Allah
telah mewajibkan) telah mensyariatkan (kepada kamu sekalian membebaskan diri
dari sumpah kalian) artinya kalian melepaskan diri dari sumpah yang telah
kalian katakan dengan cara membayar kifarat sebagaimana yang telah disebutkan
di dalam surat Al-Maidah. Dan termasuk di antara sumpah-sumpah itu ialah
mengharamkan budak wanita. Apakah Nabi saw. membayar kifarat? Muqatil
mengatakan, bahwa Nabi saw. telah memerdekakan seorang budak sebagai kifaratnya
yang telah mengharamkan Siti Mariyah atas dirinya. Akan tetapi Hasan
mengatakan, bahwa Nabi saw. tidak membayar kifarat, karena sesungguhnya ia
telah mendapat ampunan dari Allah (dan Allah adalah Pelindung kalian) yang
menolong kalian (dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana).
003. (Dan) ingatlah
(ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya)
yakni kepada Siti Hafshah (suatu pembicaraan) tentang mengharamkan Siti Mariyah
atas dirinya, kemudian Nabi saw. berkata kepada Siti Hafshah, "Jangan
sekali-kali kamu membuka rahasia ini." (Maka tatkala menceritakan
peristiwa itu) kepada Siti Aisyah, ia menduga bahwa hal ini tidak dosa (dan
Allah memberitahukan hal itu) Dia membukanya (kepadanya) yakni kepada Nabi
Muhammad tentang pembicaraan Siti Hafshah kepada Siti Aisyah itu (lalu dia
memberitahukan sebagiannya) kepada Siti Hafshah (dan menyembunyikan sebagian
yang lain) sebagai kemurahan dari dirinya terhadap dia. (Maka tatkala dia,
Muhammad, memberitahukan pembicaraan itu, lalu Hafshah bertanya, "Siapakah
yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab, "Telah
diberitahukan kepadaku oleh Yang Maha Mengetahui lagi Maha Waspada") yakni
Allah swt.
004. (Jika kamu berdua
bertobat) yakni Siti Hafshah dan Siti Aisyah (kepada Allah, maka sesungguhnya
hati kamu berdua telah condong) cenderung untuk diharamkannya Siti Mariyah,
artinya, kamu berdua merahasiakan hal tersebut dalam hati kamu, padahal Nabi
saw. tidak menyukai hal tersebut, dan hal ini adalah suatu perbuatan yang
berdosa. Jawab Syarat dari kalimat ini tidak disebutkan, yakni jika kamu berdua
bertobat kepada Allah, maka tobat kamu diterima. Diungkapkan dengan memakai
lafal quluubun dalam bentuk jamak sebagai pengganti dari lafal qalbaini, hal
ini tiada lain karena dirasakan amat berat mengucapkan dua isim tatsniah yang
digabungkan dalam satu lafal (dan jika kamu berdua saling bantu-membantu) lafal
tazhaahara artinya bantu-membantu. Menurut qiraat yang lain dibaca tazhzhaharaa
bentuk asalnya adalah Tatazhaaharaa, kemudian huruf ta yang kedua diidgamkan ke
dalam huruf zha sehingga jadilah tazhzhaaharaa (terhadapnya) terhadap Nabi saw.
dalam melakukan hal-hal yang tidak disukainya, yakni membuat susah Nabi saw.
(maka sesungguhnya Allah adalah) lafal huwa ini merupakan dhamir fashl
(Pelindungnya) maksudnya, yang menolongnya (dan begitu pula Jibril dan
orang-orang mukmin yang saleh) seperti Abu Bakar dan Umar r.a. Lafal ini
diathafkan secara mahall kepada isimnya inna, yakni begitu pula mereka akan
menjadi penolongnya (dan selain dari itu malaikat-malaikat) yaitu sesudah
pertolongan Allah dan orang-orang yang telah disebutkan tadi (adalah penolongnya
pula) maksudnya mereka semua menjadi penolong Nabi terhadap kamu berdua.
005. (Jika Nabi
menceraikan kalian, boleh jadi Rabbnya) maksudnya, jika nabi menceraikan
istri-istrinya (akan memberi ganti kepadanya) dapat dibaca yubdilahu dan yubaddilahu
(dengan istri-istri yang lebih baik daripada kalian) lafal azwaajan ini menjadi
khabar dari lafal 'asaa sedangkan jumlah an yubdilahu dan seterusnya menjadi
jawab syarath. Di sini tidak ada badal karena apa yang disebutkan pada syarat
tidak terjadi, yakni perceraian itu tidak pernah terjadi (yang patuh) artinya
mengakui Islam (yang beriman) yakni ikhlas hatinya kepada Islam (yang taat)
mereka taat (yang bertobat, rajin beribadat, rajin berpuasa) yakni gemar
melakukan puasa atau yang berhijrah (yang janda dan yang perawan)
006. (Hai orang-orang yang
beriman! Peliharalah diri kalian dan keluarga kalian) dengan mengarahkan mereka
kepada jalan ketaatan kepada Allah (dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia) orang-orang kafir (dan batu) seperti berhala-berhala yang mereka
sembah adalah sebagian dari bahan bakar neraka itu. Atau dengan kata lain api
neraka itu sangat panas, sehingga hal-hal tersebut dapat terbakar. Berbeda
halnya dengan api di dunia, karena api di dunia dinyalakan dengan kayu dan
lain-lainnya (penjaganya malaikat-malaikat) yakni, juru kunci neraka itu adalah
malaikat-malaikat yang jumlahnya ada sembilan belas malaikat, sebagaimana yang
akan diterangkan nanti dalam surat Al-Muddatstsir (yang kasar) lafal ghilaazhun
ini diambil dari asal kata ghilazhul qalbi, yakni kasar hatinya (yang keras)
sangat keras hantamannya (mereka tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa
yang telah diperintahkan-Nya kepada mereka) lafal maa amarahum berkedudukan
sebagai badal dari lafal Allah. Atau dengan kata lain, malaikat-malaikat
penjaga neraka itu tidak pernah mendurhakai perintah Allah (dan mereka selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan) lafaz ayat ini berkedudukan menjadi badal
dari lafal yang sebelumnya. Dalam ayat ini terkandung ancaman bagi orang-orang
mukmin supaya jangan murtad; dan juga ayat ini merupakan ancaman pula bagi
orang-orang munafik yaitu, mereka yang mengaku beriman dengan lisannya tetapi
hati mereka masih tetap kafir.
007. (Hai orang-orang kafir,
janganlah kalian mengemukakan uzur pada hari ini) ucapan ini dikatakan kepada
mereka sewaktu mereka dimasukkan ke dalam neraka; dikatakan demikian karena
uzur atau alasan itu tiada gunanya. (Sesungguhnya kalian hanya diberi balasan
menurut apa yang kalian kerjakan) sebagai balasannya.
008. (Hai orang-orang yang
beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya) dapat
dibaca nashuuhaa dan nushuuhaa, artinya tobat yang sebenar-benarnya, bertobat
tidak akan mengulangi dosa lagi, dan menyesali apa yang telah dikerjakannya
(mudah-mudahan Rabb kalian) lafal 'asaa ini mengandung makna tarajji, yakni
sesuatu yang dapat diharapkan akan terjadi (akan menutupi kesalahan-kesalahan
kalian, dan memasukkan kalian ke dalam surga-surga) yakni taman-taman surga
(yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak
menghinakan) Allah tidak akan memasukkan ke dalam neraka (Nabi dan orang-orang
yang beriman bersama dia; sedangkan cahaya mereka memancar di hadapan mereka)
maksudnya, di depan mereka terang benderang oleh cahayanya (dan) cahaya itu pun
memancar pula (di sebelah kanan mereka. Mereka berkata) lafal yaquuluuna
merupakan jumlah isti'naf atau kalimat baru: ("Ya Rabb kami!
Sempurnakanlah bagi kami cahaya kami) hingga sampai ke surga, sedangkan
orang-orang munafik cahaya mereka padam (dan ampunilah kami) wahai Rabb kami
(sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.").
009. (Hai Nabi! Perangilah
orang-orang kafir) dengan memakai senjata (dan orang-orang munafik) dengan
memakai lisan dan hujah (dan bersikap keraslah terhadap mereka) dengan
berbicara keras dan membenci mereka. (Tempat mereka adalah neraka Jahanam, dan
seburuk-buruk tempat kembali itu) adalah neraka Jahanam.
010. (Allah membuat istri
Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah
pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua
istri itu berkhianat kepada kedua suaminya) dalam masalah agama, karena
ternyata keduanya kafir dan adalah istri Nabi Nuh yang dikenal dengan nama
Wahilah telah berkata kepada kaumnya, "Sesungguhnya Nuh ini adalah orang
gila." Sedangkan istri Nabi Luth yang dikenal dengan nama Wailah,
memberikan petunjuk kepada kaumnya tentang tamu-tamunya, yaitu bahwa jika
tamu-tamu itu tinggal di rumahnya, maka ia akan memberi tanda kepada mereka
dengan api di waktu malam dan kalau siang hari dengan memakai asap (maka kedua
suaminya itu tiada dapat membantu) yaitu Nabi Nuh dan Nabi Luth tidak bisa
menolong (mereka berdua dari Allah) dari azab-Nya (barang sedikit pun; dan
dikatakan) kepada kedua istri itu ("Masuklah kamu berdua ke dalam neraka
bersama orang-orang yang memasukinya") yaitu bersama orang-orang kafir
dari kalangan kaum Nabi Nuh dan kaum Nabi Luth.
011. (Dan Allah membuat
istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman) istri Firaun itu
beriman kepada Nabi Musa, ia bernama Asiah. Lalu Firaun menyiksanya dengan cara
mengikat kedua tangan dan kedua kakinya, lalu di dadanya diletakkan kincir yang
besar, kemudian dihadapkan kepada sinar matahari yang terik. Bilamana orang
yang diperintahkan oleh Firaun untuk menjaganya pergi maka, malaikat
menaunginya dari sengatan sinar matahari (ketika ia berkata) sewaktu dalam
keadaan disiksa ("Ya Rabbku! Bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam
surga) maka Allah menampakkan rumahnya yang di surga itu, hingga ia dapat
melihatnya, maka siksaan yang dialaminya itu terasa ringan baginya setelah
melihat pahalanya (dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya) dari
siksaannya terhadap diriku (dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim.")
yakni pemeluk agama Firaun. Setelah itu lalu Allah mencabut rohnya. Menurut
Ibnu Kaisan, bahwa Siti Asiah diangkat ke surga dalam keadaan hidup, dan ia
makan dan minum di dalam surga.
012. (Dan Maryam) lafal ini diathafkan kepada lafaz imra'atu fir`auna
(putri Imran yang memelihara kehormatannya) menjaga kehormatannya (maka Kami
tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh Kami) yakni malaikat Jibril, ia
meniupkan ke dalam kerah bajunya roh ciptaan Allah berdasarkan perintah dari
Allah, hingga tiupan itu masuk ke dalam kemaluannya, lalu setelah itu Maryam
mengandung Isa (dan dia membenarkan kalimat-kalimat Rabbnya) yakni
syariat-syariat-Nya (dan Kitab-kitab-Nya) yang telah diturunkan (dan adalah dia
termasuk orang-orang yang taat) termasuk golongan orang-orang yang taat kepada
Allah.
IBNU KATHIR :
1. Wahai Nabi, mengapa kamu mengharamkan bagi
dirimu sesuatu yang dihalalkan oleh Allah demi menyenangkan istri-istrimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
2. Sesungguhnya Allah telah memberikan ketentuan kepada kalian untuk membebaskan diri dari sumpah dengan membayar kafarat. Allah adalah tuan yang mengendalikan segala urusan kalian. Dialah yang Mahatahu sehingga menentukan sesuatu yang mendatangkan kebaikan untuk kalian, lagi Mahabijaksana dalam memberi ketentuan.
3. Ingatlah ketika Nabi membicarakan sesuatu secara rahasia kepada sebagian istrinya. Ketika istrinya itu memberitahukan rahasia tersebut kepada yang lain –dan Allah memberitahukan kepada Rasulullah saw. tersebarnya rahasia itu– Rasulullah menceritakannya kepada sebagian istrinya dan merahasiakannya, sebagai penghormatan, kepada yang lain. Tatkala ia memberitahukan hal itu kepada istri yang menyebar rahasia, sang istri berkata, "Siapa yang memberitahukan hal itu kepadamu?" Nabi menjawab, "Yang memberitahu aku adalah Sang Mahatahu segala sesuatu, yang tak sesuatu pun tersembunyi dari pengetahuan-Nya.
4. Jika kalian berdua bertobat kepada Allah dengan penuh penyesalan, maka kalian telah melakukan yang seharusnya dalam bertobat. Sebab hati kalian berdua telah berpaling dari sesuatu yang dicintai Rasulullah, yaitu menjaga rahasianya. Dan jika kalian berdua bersekongkol untuk menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah penolongnya. Begitu pula Jibril, orang-orang mukmin dan malaikat yang mempunyai sifat baik akan menjadi penolong dan pelindungnya setelah Allah.
5. Wahai para istri Nabi, jika ia menceraikan kalian, boleh jadi Tuhannya akan mengawinkannya, sebagai pengganti kalian, dengan istri-istri yang taat kepada Allah, beriman dengan tulus, khusyuk kepada Allah, bertobat kepada-Nya, tunduk mengerjakan ibadah, selalu bepergian dalam rangka taat kepada-Nya, yang janda maupun yang perawan.
6. Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah diri dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri atas manusia dan bebatuan. Yang menangani neraka itu dan yang menyiksa penghuninya adalah para malaikat yang kuat dan keras dalam menghadapi mereka. Para malaikat itu selalu menerima perintah Allah dan melaksankannya tanpa lalai sedikit pun.
7. Pada hari kiamat akan dikatakan kepada orang-orang kafir, "Pada hari ini, janganlah kalian mencari-cari alasan. Sesungguhnya kalian akan diberi balasan sesuai dengan perbuatan kalian di dunia."
2. Sesungguhnya Allah telah memberikan ketentuan kepada kalian untuk membebaskan diri dari sumpah dengan membayar kafarat. Allah adalah tuan yang mengendalikan segala urusan kalian. Dialah yang Mahatahu sehingga menentukan sesuatu yang mendatangkan kebaikan untuk kalian, lagi Mahabijaksana dalam memberi ketentuan.
3. Ingatlah ketika Nabi membicarakan sesuatu secara rahasia kepada sebagian istrinya. Ketika istrinya itu memberitahukan rahasia tersebut kepada yang lain –dan Allah memberitahukan kepada Rasulullah saw. tersebarnya rahasia itu– Rasulullah menceritakannya kepada sebagian istrinya dan merahasiakannya, sebagai penghormatan, kepada yang lain. Tatkala ia memberitahukan hal itu kepada istri yang menyebar rahasia, sang istri berkata, "Siapa yang memberitahukan hal itu kepadamu?" Nabi menjawab, "Yang memberitahu aku adalah Sang Mahatahu segala sesuatu, yang tak sesuatu pun tersembunyi dari pengetahuan-Nya.
4. Jika kalian berdua bertobat kepada Allah dengan penuh penyesalan, maka kalian telah melakukan yang seharusnya dalam bertobat. Sebab hati kalian berdua telah berpaling dari sesuatu yang dicintai Rasulullah, yaitu menjaga rahasianya. Dan jika kalian berdua bersekongkol untuk menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah penolongnya. Begitu pula Jibril, orang-orang mukmin dan malaikat yang mempunyai sifat baik akan menjadi penolong dan pelindungnya setelah Allah.
5. Wahai para istri Nabi, jika ia menceraikan kalian, boleh jadi Tuhannya akan mengawinkannya, sebagai pengganti kalian, dengan istri-istri yang taat kepada Allah, beriman dengan tulus, khusyuk kepada Allah, bertobat kepada-Nya, tunduk mengerjakan ibadah, selalu bepergian dalam rangka taat kepada-Nya, yang janda maupun yang perawan.
6. Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah diri dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri atas manusia dan bebatuan. Yang menangani neraka itu dan yang menyiksa penghuninya adalah para malaikat yang kuat dan keras dalam menghadapi mereka. Para malaikat itu selalu menerima perintah Allah dan melaksankannya tanpa lalai sedikit pun.
7. Pada hari kiamat akan dikatakan kepada orang-orang kafir, "Pada hari ini, janganlah kalian mencari-cari alasan. Sesungguhnya kalian akan diberi balasan sesuai dengan perbuatan kalian di dunia."
8. Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah dari dosa-dosa
kalian dengan tulus. Mudah- mudahan Tuhan akan menghapus dosa- dosa kalian dan
memasukkan kalian ke dalam surga yang dialiri sungai-sungai di bawah istana dan
pepohonannya. Pada hari ketika Allah mengangkat derajat Nabi dan orang-orang
yang beriman bersamanya, cahaya mereka memancar di muka dan di sebelah kanan
mereka. Dengan mendekatkan diri kepada Allah, mereka berkata, "Ya Tuhan
yang mengendalikan segala urusan kami, sempurnakanlah cahaya kami sehingga kami
dapat menuju ke surga, dan ampunilah segala dosa kami. Sesungguhnya Engkau
Mahakuasa atas segala sesuatu."
9. Wahai Muhammad, berjuanglah melawan orang-orang kafir yang menyatakan kekafirannya dan orang-orang munafik yang menyembunyikan hakikat mereka dengan segala kekuatan dan bukti yang kamu miliki. Bersikap keraslah dalam berjuang melawan kedua kelompok tersebut. Tempat tinggal mereka adalah Jahannam. Seburuk-buruk tempat kembali adalah tempat mereka.
10. Allah menyebutkan suatu keadaan menakjubkan yang dapat menunjukkan kedaan serupa orang-orang kafir, yaitu istri Nabi Nûh dan istri Nabi Lûth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba pilihan Kami yang saleh. Keduanya berkhianat dengan melakukan konspirasi untuk menjatuhkan suami mereka dan menyebarkan rahasianya. Kedua hamba yang saleh itu tidak mampu menolak sedikit pun azab Allah yang dijatuhkan kepada istri mereka. Saat kehancuran, dikatakan kepada kedua istri tersebut, "Masuklah kalian berdua ke dalam neraka bersama yang lain."
11. Allah memberikan perumpamaan istri Fir'aun kepada orang-orang mukmin, ketika ia berkata, "Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah yang dekat dengan rahmat Engkau di surga. Selamatkanlah aku dari kekuasaan dan perbuatan Fir'aun yang sangat lalim, dan selamatkanlah aku dari kaum yang melampaui batas."
12. Allah juga membuat Maryam putri 'Imrân sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman. Maryam telah menjaga kehormatannya, maka Kami meniupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh Kami sehingga kemudian ia mengandung 'Isâ. 'Isâ membenarkan kalimat Allah yang berupa perintah, larangan dan kitab-kitab- Nya yang diturunkan kepada para rasul. Dan ia termasuk orang-orang yang selalu taat kepada Allah.
9. Wahai Muhammad, berjuanglah melawan orang-orang kafir yang menyatakan kekafirannya dan orang-orang munafik yang menyembunyikan hakikat mereka dengan segala kekuatan dan bukti yang kamu miliki. Bersikap keraslah dalam berjuang melawan kedua kelompok tersebut. Tempat tinggal mereka adalah Jahannam. Seburuk-buruk tempat kembali adalah tempat mereka.
10. Allah menyebutkan suatu keadaan menakjubkan yang dapat menunjukkan kedaan serupa orang-orang kafir, yaitu istri Nabi Nûh dan istri Nabi Lûth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba pilihan Kami yang saleh. Keduanya berkhianat dengan melakukan konspirasi untuk menjatuhkan suami mereka dan menyebarkan rahasianya. Kedua hamba yang saleh itu tidak mampu menolak sedikit pun azab Allah yang dijatuhkan kepada istri mereka. Saat kehancuran, dikatakan kepada kedua istri tersebut, "Masuklah kalian berdua ke dalam neraka bersama yang lain."
11. Allah memberikan perumpamaan istri Fir'aun kepada orang-orang mukmin, ketika ia berkata, "Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah yang dekat dengan rahmat Engkau di surga. Selamatkanlah aku dari kekuasaan dan perbuatan Fir'aun yang sangat lalim, dan selamatkanlah aku dari kaum yang melampaui batas."
12. Allah juga membuat Maryam putri 'Imrân sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman. Maryam telah menjaga kehormatannya, maka Kami meniupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh Kami sehingga kemudian ia mengandung 'Isâ. 'Isâ membenarkan kalimat Allah yang berupa perintah, larangan dan kitab-kitab- Nya yang diturunkan kepada para rasul. Dan ia termasuk orang-orang yang selalu taat kepada Allah.
مقدمة تفسير سورة التحريم بسم الله الرحمن الرحيم سورة التحريم
وهي-مدنية اختلف في سبب نزول صدر هذه السورة فقيل نزلت في شأن مارية وكان رسول
الله صلى الله عليه وسلم قد حرمها فنزل قوله تعالى « يا أيها
النبي لم تحرم ما أحل الله لك تبتغي مرضات أزواجك » الآية قال أبو عبد
الرحمن النسائي « كبرى11607 » أخبرنا إبراهيم بن يونس بن
محمد حدثنا أبي حدثنا حماد بن سلمة عن ثابت عن أنس أن رسول الله صلى الله عليه
وسلم كانت له أمة يطؤها فلم تزل به عائشة وحفصة حتى حرمها فأنزل الله عز وجل « يا أيها النبي لم تحرم ما أحل الله لك » إلى آخر الآية وقال
ابن جرير حدثني ابن عبد الرحيم البرقي حدثنا ابن أبي مريم حدثنا أبو غسان حدثني
زيد بن أسلم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم أصاب أم إبراهيم في بيت بعض نسائه
فقالت أي رسول الله في بيتي وعلى فراشي فجعلها عليه حراما قالت أي رسول الله كيف
يحرم عليك الحلال فحلف لها بالله لا يصيبها فأنزل الله تعالى « يا
أيها النبي لم تحرم ما أحل الله لك » قال زيد بن أسلم فقوله أنت علي حرام
لغو وهكذا روى عبد الرحمن بن زيد عن أبيه وقال ابن جرير أيضا حدثنا يونس حدثنا ابن
وهب عن مالك عن زيد بن أسلم قال قال لها أنت علي حرام والله لا أطؤك وقال سفيان
والثوري وابن علية عن داود بن أبي هند عن الشعبي عن مسروق قال آلى رسول الله صلى
الله عليه وسلم وحرم فعوتب في التحريم وأمر بالكفارة في اليمين رواه ابن جرير وكذا
روي عن قتادة وغيره عن الشعبي نفسه وكذا قال غير واحد من السلف منهم الضحاك والحسن
وقتادة ومقاتل بن حيان وروى العوفي عن ابن عباس القصة مطولة وقال ابن جرير حدثنا
سعيد بن يحيى حدثنا أبي حدثنا محمد بن إسحاق عن الزهري عن عبيد الله بن عبد الله
عن ابن عباس قال قلت لعمر بن الخطاب من المرأتان قال عائشة وحفصة وكان بدء الحديث
في شأن أم إبراهيم مارية أصابها النبي صلى الله عليه وسلم في بيت حفصة في نوبتها
فوجدت حفصة فقالت يا نبي الله لقد جئت إلي شيئا ما جئت إلى أحد من أزواجك في يومي
وفي دوري وعلى فراشي قال ألا ترضين أحرمها فلا أقربها قالت بلى فحرمها وقال لها لا
تذكري ذلك لأحد فذكرته لعائشة فأظهره الله عليه فأنزل الله تعالى «
يا أيها النبي لم تحرم ما أحل الله لك تبتغي مرضات أزواجك » الآيات كلها
فبلغنا أن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم كفر عن يمينه وأصاب جاريته وقال
الهيثم بن كليب في مسنده حدثنا أبو قلابة عبد الملك بنالرقاشي حدثنا مسلم بن
إبراهيم حدثنا جرير بن حازم عن أيوب عن نافع عن ابن عمر عن عمر قال قال النبي صلى
الله عليه وسلم لحفصة لا تخبري أحدا وإن أم إبراهيم علي حرام فقالت أتحرم ما أحل
لك قال فوالله لا أقربها قال فلم يقربها حتى أخبرت عائشة قال فأنزل الله تعالى « قد فرض الله لكم تحلة أيمانكم » وهذا إسناد صحيح ولم يخرجه من
أحد من أصحاب الكتب الستة وقد اختاره الضياء المقدسي في كتابه المستخرج وقال ابن
جرير أيضا حدثني يعقوب بن إبراهيم حدثنا ابن علية حدثنا هشام الدستوائي قال كتب
إلي يحيى يحدث عن يعلى بن حكيم عن سعيد بن جبير أن ابن عباس كان يقول في الحرام
يمين تكفرها وقال ابن عباس « لقد كان لكم في رسول الله أسوة حسنة
» يعني أن رسول الله صلى الله عليه وسلم حرم جاريته فقال الله تعالى « يا أيها النبي لم تحرم ما أحل الله لك » إلى قوله « قد فرض الله لكم تحلة أيمانكم » فكفر يمينه فصير الحرام يمينا
ورواه البخاري « 4911 » عن معاذ بن فضالة عن هشام هو
الدستوائي عن يحيى هو ابن أبي كثير عن ابن حكيم وهو يعلى عن سعيد بن جبير عن ابن
عباس في الحرام يمين تكفر وقال ابن عباس « لقد كان لكم في رسول
الله أسوة حسنة » ورواه مسلم « 1473 » من حديث هشام
الدستوائي به وقال النسائي أخبرنا عبد الله بن عبد الصمد بن علي حدثنا مخلد هو ابن
يزيد حدثنا سفيان عن سالم عن سعيد بن جبير عن ابن عباس قال أتاه رجل فقال إني جعلت
امرأتي علي حراما قال كذبت ليست عليك بحرام ثم تلى هذه الآية « يا
أيها النبي لم تحرم ما أحل الله لك » عليك أغلظ الكفارات عتق رقبة تفرد به
النسائي من هذا الوجه بهذا اللفظ وقال الطبراني « 11/11130 » حدثنا
محمد بن زكريا حدثنا عبد الله بن رجاء حدثنا إسرائيل عن مسلم عن مجاهد عن ابن عباس
في قوله تعالى « يا أيها النبي لم تحرم ما أحل الله لك » قال
حرم رسول الله صلى الله عليه وسلم سريته ومن ههنا ذهب من ذهب من الفقهاء ممن قال
بوجوب الكفارة على من حرم جاريته أو زوجته أو طعاما أو شرابا أو ملبسا أو شيئا من
المباحات وهو مذهب الإمام أحمد وطائفة وذهب الشافعي إلى أنه لا تجب الكفارة فيما
عدا الزوجة والجارية إذا حرم عينيهما أو أطلق التحريم فيهما في قول فأما إذا نوى
بالتحريم طلاق الزوجة أو عتق الأمة نفذ فيهما وقال ابن أبي حاتم حدثني أبو عبد
الله الظهراني أخبرنا حفص بن عمر العدني أخبرنا الحكم بن أبان أخبرنا عكرمة عن ابن
عباس قال نزلت هذه الآية « يا أيها النبي لم تحرم ما أحل الله لك
» في المرأة التي وهبت نفسها للنبي صلى الله عليه وسلم وهذا قول غريب
والصحيح أن ذلك كان تحريمه العسل كما قال البخاري عند هذه الآية «
4912 » حدثنا إبراهيم بن موسى أخبرنا هشام بن يوسف عن ابن جريج عن عطاء عن
عبيد ابن عمير عن عائشة قالت كان النبي صلى الله عليه وسلم يشرب عسلا عند زينب بنت
جحش ويمكث عندها فتواطأت أنا وحفصة على أيتنا دخل عليها فلتقل له أكلت مغافير إني
أجد منك ريح مغافير قال لا ولكني كنت أشرب عسلا عند زينب بنت جحش فلن أعود له وقد
حلفت لا تخبري بذلك أحدا « تبتغي مرضات أزواجك » هكذا أورد
هذا الحديث ههنا بهذا اللفظ وقال في كتاب الأيمان والنذور « 6691
» حدثنا الحسن بن محمد حدثنا الحجاج عن ابن جريج قال زعم عطاء أنه سمع عبيد
بن عمير يقول سمعت عائشة تزعم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يمكث عند زينب
بنت جحش ويشرب عندها عسلا فتواطأت أنا وحفصة أن أيتنا دخل عليها النبي صلى الله
عليه وسلم فلتقل إني وهو حسبنا ونعم الوكيل وهو حسبنا ونعم الوكيل أجد منك ريح
مغافير أكلت مغافير عليه وسلم فقالت ذلك فقال لا بل شربت عسلا عند زينب بنت جحش
ولن أعود له فنزلت « يا أيها النبي لم تحرم ما أحل الله لك » إلى
قوله تعالى « إن تتوبا إلى الله فقد صغت قلوبكما » لعائشة
وحفصة « وإذ أسر النبي إلى بعض أزواجه حديثا » لقوله بل
شربت عسلا وقال إبراهيم بن موسى عن هشام ولن أعود له وقد حلفت فلا تخبري بذلك أحدا
وهكذا رواه « 5267 » في كتاب الطلاق بهذا الإسناد ولفظه
قريب منه ثم قال المغافير شبيه بالصمغ يكون في الرمث فيه حلاوة أغفر الرمث إذا ظهر
فيه واحدها مغفور ويقال مغافير وهكذا قال الجوهري « 3/1142 » قال
وقد يكون المغفور أيضا للعشر والثمام والسلم والطلح قال والرمث بالكسر مرعى من
مراعي الإبل وهو من الحمض قال العرفط شجر من العضاه ينضج المغفور منه وقد روى مسلم
« 1474 » هذا الحديث في كتاب الطلاق من صحيحه عن محمد بن
حاتم عن حجاج عن ابن جريج أخبرني عطاء عن عبيد بن عمير عن عائشة به ولفظه كما أورده
البخاري في الأيمان والنذور ثم قال البخاري في كتاب الطلاق « 5268
» حدثنا فروة بن أبي المغراء حدثنا علي بن مسهر عن هشام بن عروة عن أبيه عن
عائشة قالت كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يحب الحلوى والعسل وكان إذا انصرف من
العصر دخل على نسائه فيدنو من إحداهن فدخل على حفصة بنت عمر فاحتبس أكثر ما كان
يحتبس فغرت فسألت عن ذلك فقيل لي أهدت لها امرأة من قومها عكة عسل فسقت النبي صلى
الله عليه وسلم منه شربة فقلت أما والله لنحتالن له فقلت لسودة بنت زمعة إنه سيدنو
منك فإذا دنا منك فقولي أكلت مغافير فإنه سيقول لك لا فقولي له هذه الريح التي أجد
فإنه سيقول لك سقتني حفصة شربة عسل فقولي جرست نحله العرفط وسأقول ذلك وقولي له
أنت يا صفية ذلك قالت تقول سودة فوالله ما هو إلا أن قام على الباب فأردت أن
أناديه بما أمرتني فرقا منك فلما دنا منا قالت له وهو حسبنا ونعم الوكيل سودة يا رسول
الله أكلت مغافير قال لا قالت فما هذه الر أجدمنك قال سقتني حفصة شربة عسل قالت
جرست نحله العرفط فلما دار إلي قلت نحو ذلك فلما دار إلى صفية قالت له مثل ذلك
فلما دار إلى حفصة قالت له يا رسول الله ألا أسقيك منه قال لا حاجة لي فيه قالت
تقول سودة والله لقد حرمناه قلت لها اسكتي وهذا لفظ البخاري وقد رواه مسلم « 1474 » عن سويد بن سعيد عن علي بن مسهر به وعن أبي كريب وهارون
بن عبد الله والحسن بن بشر ثلاثتهم عن أبي أسامة حماد بن أسامة عن هشام بن عروة به
وعنده قالت وكان رسول الله صلى الله عليه وسلم يشتد عليه أن يوجد منه الريح يعني
الريح الخبيثة ولهذا قلن له أكلت مغافير لأن ريحها فيه شيء فلما قال بل شربت عسلا
قلن جرست نحله العرفط أي رعت نحله شجر العرفط الذي صمغه المغافير فلهذا ظهر ريحه
في العسل الذي شربته قال الجوهري « 2/908 » جرست النحل
العرفط تجرس إذا أكلته ومنه قيل للنحل جوارس قال الشاعر-تظل على الثمراء منها
جوارس-وقال الجرس والجرس الصوت الخفي ويقال سمعت جرس الطير إذا سمعت صوت مناقيرها
على شيء تأكله وفي الحديث فيسمعون جرس طير الجنة قال الأصمعي كنت في مجلس شعبة قال
فيسمعون جرش طير الجنة بالشين فقلت جرس فنظر إلي فقال خذوها عنه فإنه أعلم بهذا
منا والغرض أن هذا السياق فيه أن حفصة هي الساقية للعسل وهو من طريق هشام بن عروة
عن أبيه عن خالته عن عائشة وفي طريق ابن جريج عن عطاء عن عبيد بن عمير عن عائشة أن
زينب بنت جحش هي التي سقته العسل وأن عائشة وحفصة تواطأتا وتظاهرتا عليه فالله
أعلم وقد يقال إنهما واقعتان ولا بعد في ذلك إلا أن كونهما سببا لنزول هذه الآية
فيه نظر والله أعلم ومما يدل على أن عائشة وحفصة رضي الله عنهما هما المتظاهرتان
الحديث الذي رواه الإمام أحمد في مسنده « 1/33 » حيث قال
حدثنا عبد الرزاق أخبرنا معمر عن الزهري عن عبيد الله بن عبد الله بن أبي ثور عن
ابن عباس قال لم أزل حريصا على أن أسأل عمر عن المرأتين من أزواج النبي صلى الله
عليه وسلم اللتين قال الله تعالى « إن تتوبا إلى الله فقد صغت
قلوبكما » حتى حج عمر وحججت معه فلما كان ببعض الطريق عدل عمر وعدلت معه
بالإداوة فتبرز ثم أتاني فسكبت على يديه فتوضأ فقلت يا أمير المؤمنين من المرأتان
من أزواج النبي صلى الله عليه وسلم اللتان قال الله تعالى « إن
تتوبا إلى الله فقد صغت قلوبكما » فقال عمر واعجبا لك يا ابن عباس قال
الزهري كره والله ما سأله عنه ولم يكتمه قال هي عائشة وحفصة قال ثم أخذ يسوق
الحديث قال كنا معشر قريش قومانغلب النساء فلما قدمنا المدينة وجدنا قوما تغلبهم
نساؤهم فطفق نساؤنا يتعلمن من نسائهم قال وكان منزلي في دار بني أمية بن زيد
بالعوالي قال فغضبت يوما على امرأتي فإذا هي تراجعني فأنكرت أن تراجعني فقالت ما
تنكر أن أراجعك فوالله إن أزواج رسول الله صلى الله عليه وسلم ليراجعنه وتهجره
إحداهن اليوم إلى الليل قال فانطلقت فدخلت على حفصة فقلت أتراجعين رسول الله صلى
الله عليه وسلم قالت نعم قلت وتهجره إحداكن اليوم إلى الليل قالت نعم قلت قد خاب
من فعل ذلك منكن وخسر أفتأمن إحداكن أن يغضب الله عليها لغضب رسوله فإذا هي قد
هلكت لا تراجعي رسول الله صلى الله عليه وسلم ولا تسأليه شيئا وسليني من مالي ما
بدا لكي ولا يغرنك إن كانت جارتك هي أوسم أي أجمل وأحب إلى رسول الله صلى الله
عليه وآله وسلم منك يريد عائشة قال وكان لي جار من الأنصار وكنا نتناوب النزول إلى
رسول الله صلى الله عليه وسلم ينزل يوما وأنزل يوما فيأتيني بخبر الوحي وغيره
وآتيه بمثل ذلك قال وكنا نتحدث أن غسان تنعل الخيل لتغزونا فنزل صاحبي يوما ثم أتى
عشاء فضرب بابي ثم ناداني فخرجت إليه فقال حدث أمر عظيم فقلت وما ذاك أجاءت غسان
قال لا بل أعظم من ذلك وأطول طلق رسول الله صلى الله عليه وسلم نساءه فقلت قد خابت
حفصة وخسرت قد كنت أظن هذا كائنا حتى إذا صليت الصبح شددت علي ثيابي ثم نزلت فدخلت
على حفصة وهي تبكي فقلت أطلقكن رسول الله صلى الله تعالى عليه وعلى آله وسلم فقالت
لا أدري هو هذا معتزل في هذه المشربة فأتيت غلاما له أسود فقلت استأذن لعمر فدخل
الغلام ثم خرج إلي فقال ذكرتك له فصمت فانطلقت حتى أتيت المنبر فإذا عنده رهط جلوس
يبكي بعضهم فجلست عنده قليلا ثم غلبني ما أجد فأتيت الغلام فقلت استأذن لعمر فدخل
ثم خرج إلي فقال قد ذكرتك له فصمت فخرجت فجلست إلى المنبر ثم غلبني ما أجد فأتيت
الغلام فقلت استأذن لعمر فدخل ثم خرج إلي فقال قد ذكرتك له فصمت فوليتمدبرا فإذا
الغلام يدعوني فقال ادخل قد أذن لك فدخلت فسلمت على رسول الله صلى الله عليه وسلم
فإذا هو متكئ على رمل حصير قال الإمام أحمد وحدثناه يعقوب في حديث صالح قال رمال
حصير قد أثر في جنبه فقلت أطلقت يا رسول الله نسائك فرفع إلي رأسه فقال لا فقلت
الله أكبر لو رأيتنا يا رسول الله وكنا معشر قريش قوما نغلب النساء فلما قدمنا
المدينة وجدنا قوما تغلبهم نساؤهم فطفق نساؤنا يتعلمن من نسائهم فغضبت على امرأتي
يوما فإذا هي تراجعني فأنكرت أن تراجعني فقالت ما تنكر أن أراجعك فوالله إن أزواج
النبي صلى الله عليه وسلم ليراجعنه وتهجره إحداهن اليوم إلى الليل فقلت قد خاب من
فعل ذلك منكن وخسرت أفتأمن إحداكن أن يغضب الله عليها لغضب رسوله فإذا هي قد هلكت
فتبسم رسول الله صلى الله عليه وسلم فقلت يا رسول الله قد دخلت على حفصة فقلت لا
يغرنك إن كانت جارتك هي أوسم أو أحب إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم منك فتبسم
أخرى فقلت أستأنس يا رسول الله قال نعم فجلست فرفعت رأسي في البيت فوالله ما رأيت
في البيت شيئا يرد البصر إلا أهبة ثلاثة فقلت ادع الله يا رسول الله أن يوسع على
أمتك فقد وسع على فارس والروم وهم لا يعبدون الله فاستوى جالسا وقال أفي شك أنت يا
ابن الخطاب أولئك قوم عجلت لهم طيباتهم في الحياة الدنيا فقلت استغفر لي يا رسول
الله وكان أقسم أن لا يدخل عليهن شهرا من شدة موجدته عليهن حتى عاتبه الله عز وجل
وقد رواه البخاري « 5191 » ومسلم « 1479 »
والترمذي « 2461 » والنسائي «
4/137 » من طرق عن الزهري به وأخرجه الشيخان من حديث يحيى بن سعيد الأنصاري
عن عبيد بن حنين عن ابن عباس قال مكثت سنة أريد أن أسأل عمر بن الخطاب عن آية فما
أستطيع أن أسأله هيبة له حتى خرج حاجا فخرجت معه فلما رجعنا وكنا ببعض الطريق عدل
إلى الأراك لحاجة له قال فوقفت حتى فرغ ثم سرت معه فقلت يا أمير المؤمنين من
اللتان تظاهرتا على النبي صلى الله عليه وسلم هذا لفظ البخاري «
4913 » ولمسلم « 1479 » من المرأتان اللتان قال
الله تعالى « وإن تظاهرا عليه » قال عائشة وحفصة ثم ساق
الحديث بطوله ومنهم من اختصره وقال مسلم أيضا « 1479 » حدثني
زهير بن حرب حدثنا عمر بن يونس الحنفي حدثنا عكرمة بن عمار عن سماك بن الوليد أبي
زميل حدثني عبد الله بن عباس حدثني عمر بن الخطاب قال لما اعتزل نبي الله صلى الله
عليه وسلم نساءه دخلت المسجد فإذا الناس ينكتون بالحصى ويقولون طلق رسول الله صلى
الله عليه وسلم نساءه وذلكقبل أن يؤمر بالحجاب فقلت لأعلمن ذلك اليوم فذكر الحديث
في دخوله على عائشة وحفصة ووعظه إياها إلى أن قال فدخلت فإذا أنا برسول الله صلى
الله عليه وآله وسلم على أسكفة المشربة فناديت فقلت يا رباح استأذن لي على رسول
الله صلى الله عليه وسلم فذكر نحو ما تقدم إلى أن قال فقلت يا رسول الله ما يشق
عليك من أمر النساء فإن كنت طلقتهن فإن الله معك وملائكته وجبريل وميكال وأنا وأبو
بكر والمؤمنون معك وقلما تكلمت وأحمد الله بكلام إلا رجوت أن يكون الله يصدق قولي
فنزلت هذه الآية آية التخيير « عسى ربه إن طلقكن أن يبدله أزواجا
خيرا منكن وإن تظاهرا عليه فإن الله هو مولاه وجبريل وصالح المؤمنين والملائكة بعد
ذلك ظهير » فقلت أطلقتهن قال لا فقمت على باب المسجد فناديت بأعلى صوتي لم
يطلق نساءه ونزلت هذه الآية « وإذا جاءهم أمر من الأمن أو الخوف
أذاعوا به ولو ردوه إلى الرسول وإلى أولي الأمر منهم لعلمه الذين يستنبطونه منهم »
فكنت أنا استنبط ذلك الأمر وكذا قال سعيد بن جبير وعكرمة ومقاتل بن حيان
والضحاك وغيرهم « وصالح المؤمنين » أبو بكر وعمر زاد الحسن
البصري وعثمان وقال ليث بن أبي سليم عن مجاهد « وصالح المؤمنين » قال
علي بن أبي طالب وقال ابن أبي حاتم حدثنا علي بن الحسين حدثنا محمد بن أبي عمر
حدثنا محمد بن جعفر بن محمد بن « علي بن » الحسين قال
أخبرني رجل ثقة يرفعه إلى علي قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم في قوله تعالى
« وصالح المؤمنين » قال هو علي بن أبي طالب إسناده ضعيف
وهو منكر جدا وقال البخاري « 4916 » حدثنا عمرو بن عون
حدثنا هشيم عن حميد عن أنس قال قال عمر اجتمع نساء النبي صلى الله عليه وسلم في
الغيرة عليه فقلت لهن « عسى ربه إن طلقكن أن يبدله أزواجا خيرا
منكن » فنزلت هذه الآية وقد تقدم أنه وافق القرآن في أماكن منها في نزول
الحجاب ومنها في أسارى بدر ومنها قوله لو اتخذت من مقام إبراهيم مصلىفأنزل الله
تعالى « واتخذوا من مقام إبراهيم مصلى » وقال ابن أبي حاتم
حدثنا حدثنا الأنصاري حدثنا حميد عن أنس قال قال عمر بن الخطاب بلغني شيء كان بين
أمهات المؤمنين وبين النبي صلى الله عليه وسلم فاستقريتهن أقول لتكفن عن رسول الله
صلى الله عليه وسلم أو ليبدلنه الله أزواجا خيرا منكن حتى أتيت على آخر أمهات
المؤمنين فقالت يا عمر أما في رسول الله ما يعظ نساءه حتى تعظهن فأمسكت فأنزل الله
عز وجل « عسى ربه إن طلقكن أن يبدله أزواجا خيرا منكن مسلمات
مؤمنات قانتات تائبات عابدات سائحات ثيبات وأبكارا » وهذه المرأة التي ردته
عما كان فيه من وعظ النساء هي أم سلمة كما ثبت ذلك في صحيح البخاري وقال الطبراني « 12/12640 » حدثنا إبراهيم بن نائلة الأصبهاني حدثنا إسماعيل
البجلي حدثنا أبو عوانة عن أبي سنان عن الضحاك عن ابن عباس في قوله « وإذ أسر النبي إلى بعض أزواجه حديثا » قال دخلت حفصة على النبي
صلى الله عليه وسلم في بيتها وهو يطأ مارية فقال لها رسول الله صلى الله عليه وسلم
لا تخبري عائشة حتى أبشرك ببشارة إن أباك يلي الأمر من بعد أبي بكر إذا أنا مت
فذهبت حفصة فأخبرت عائشة فقالت عائشة لرسول الله صلى الله عليه وسلم من أنبأك هذا
قال نبأني العليم الخبير فقالت عائشة لا أنظر إليك حتى تحرم مارية فحرمها فأنزل
الله تعالى « يا أيها النبي لم تحرم » إسناده فيه نظر وقد
تبين مما أوردناه تفسير هذه الآيات الكريمات ومعنى قوله « مسلمات
مؤمنات قانتات تائبات عابدات » ظاهر وقوله تعالى « سائحات
» أي صائمات قاله أبو هريرة وعائشة وابن عباس وعكرمة ومجاهد وسعيد بن جبير
وعطاء ومحمد بن كعب القرظي وأبو عبد الرحمن السلمي وأبو مالك وإبراهيم النخعي
والحسن وقتادة والضحاك والربيع بن أنس والسدي وغيرهم وتقدم فيه حديث مرفوع عند
قوله « السائحون » في سورة براءة ولفظه سياحة هذه الأمة
الصيام وقال زيد بن أسلم وابنه عبد الرحمن « سائحات » أي
مهاجرات وتلا عبد الرحمن « السائحون » أي المهاجرون والقول
الأول أولى والله أعلم وقوله تعالى « ثيبات وأبكارا » أي
منهن ثيبات ومنهن أبكارا ليكون ذلك أشهى إلى النفس فإن التنوع يبسط النفس ولهذا
قال « ثيبات وأبكارا » وقال أبو القاسم الطبراني في معجمه
الكبير حدثنا أبو بكر بن صدقة حدثنا محمد بن محمد بن مرزوق حدثنا عبد الله بن أبي
أمية حدثنا عبد القدوس عن صالح بن حيان عن ابن بريدة عن أبيه «
ثيبات وأبكارا » قال وعد الله نبيه صلى الله عليه وسلم في هذه الآية أن
يزوجه بالثيب آسية امرأة فرعون وبالبكر مريم بنت عمران وذكر الحافظ ابن عساكر في
ترجمة مريم عليها السلام من طريق سويد بن سعيد حدثنا محمد بن صالح بن عمر عن
الضحاك ومجاهد عن ابن عمر قال جاء جبريل إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فمرت
خديجة فقال إن الله يقرئها السلام ويبشرها ببيت في الجنة من قصب بعيد عن اللهب لا
نصب فيه ولا صخب من لؤلؤة جوفاء بين بيت مريم بنت عمران وبيت آسية بنت مزاحم ومن
حديث أبي بكر الهذلي عن عكرمة عن ابن عباس أن النبي صلى الله عليه وسلم دخل على
خديجة وهي في الموت فقال يا خديجة إذا لقيت ضرائرك فأقرئيهن مني السلام فقالت يا
رسول الله وهل تزوجت قبلي قال لا ولكن الله زوجني مريم بنت عمران وآسية امرأة
فرعون وكلثم أخت موسى ضعيف أيضا وقال أبو يعلى حدثنا إبراهيم ابن عرعرة حدثنا عبد
النور بن عبد الله حدثنا يوسف بن شعيب عن أبي أمامة قال قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم أعلمت أن الله زوجني في الجنة مريم بنت عمران وكلثم أخت موسى وآسية
امرأة فرعون فقلت هنيئا لك يا رسول الله وهذا أيضا ضعيف وروي مرسلا عن ابن أبي
داود
قال سفيان الثوري عن منصور عن رجل عن علي رضي الله عنه في قوله تعالى « قوا أنفسكم وأهليكم نارا » يقول أدبوهم وعلموهم وقال علي بن
أبي طلحة عن ابن عباس « قوا أنفسكم وأهليكم نارا » يقول
اعملوا بطاعة الله واتقوا معاصي الله وأمروا أهلكم بالذكر ينجيكم الله من النار
وقال مجاهد « قوا أنفسكم وأهليكم نارا » قال اتقوا الله
وأوصوا أهليكم بتقوى الله وقال قتادة تأمرهم بطاعة الله وتنهاهم عن معصية الله وأن
تقوم عليهم بأمر الله وتأمرهم به وتساعدهم عليه فإذا رأيت لله معصية قذعتهم عنها
وزجرتهم عنها وهكذا قال الضحاك ومقاتل حق المسلم أن يعلم أهله من قرابته وإمائه
وعبيده ما فرض الله عليهم وما نهاهم الله عنه وفي معنى هذه الآية الحديث الذي رواه
أحمد « 3/210 » وأبو داود « 494 » والترمذي
« 407 » من حديث عبد الملك بن الربيع بن سبرة عن أبيه عن
جده قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مروا الصبي بالصلاة إذا بلغ سبع سنين
فإذا بلغ عشر سنين فاضربوه عليها هذا لفظ أبي داود وقال الترمذي هذا حديث حسن وروى
أبو داود « 495 » من حديث عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده عن
رسول الله صلى الله عليه وسلم مثل ذلك قال الفقهاء وهكذا في الصوم ليكون ذلك
تمرينا له على العبادة لكي يبلغ وهو مستمر على العبادة والطاعة ومجانبة المعاصي
وترك المنكر والله الموفق وقوله تعالى « وقودها الناس والحجارة » وقودها
أي حطبها الذي يلقى فيه جثث بني آدم « والحجارة » قيل
المراد بها الأصنام التي تعبد لقوله تعالى « إنكم وما تعبدون من
دون الله حصب جهنم » وقال ابن مسعود ومجاهد وأبو جعفر الباقر والسدي هي
حجارة من كبريت زاد مجاهد أنتن من الجيفة وروى ذلك ابن أبي حاتم رحمه الله قال
حدثنا أبي حدثنا عبد الرحمن بن سنان المنقري حدثنا عبد العزيز يعني ابن أبي رواد
قال بلغني أن رسول الله صلى الله عليه وسلم تلا هذه الآية « يا
أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارا وقودها الناس والحجارة » وعنده
بعض أصحابه وفيهم شيخ فقال الشيخ يا رسول الله حجارة جهنم كحجارة الدنيا فقال
النبي صلى الله عليه وسلم والذي نفسي بيده لصخرة من صخر جهنم أعظم من جبال الدنيا
كلها قال فوقع الشيخ مغشيا عليه فوضع النبي صلى الله عليه وسلم يده على فؤاده فإذا
هو حي فناداه قال يا شيخ قل لا إله إلا الله فقالها فبشره بالجنة قال فقال أصحابه
يا رسول الله أمن بيننا قال نعم يقول الله تعالى « ذلك لمن خاف
مقامي وخاف وعيد » هذا حديثمرسل غريب وقوله تعالى « عليها
ملائكة غلاظ شداد » أي طباعهم غليظة قد نزعت من قلوبهم الرحمة بالكافرين
بالله « شداد » أي تركيبهم في غاية الشدة والكثافة والمنظر
المزعج كما قال ابن أبي حاتم حدثنا أبي حدثنا سلمة ابن شبيب حدثنا إبراهيم بن
الحكم بن أبان حدثنا أبي عن عكرمة أنه قال إذا وصل أول أهل النار إلى النار وجدوا
على الباب أربع مئة ألف من خزنة جهنم سود وجوههم كالحة أنيابهم قد نزع الله من
قلوبهم الرحمة ليس في قلب واحد منهم مثقال ذرة من الرحمة لو طير الطير من منكب
أحدهم لطار شهرين قبل أن يبلغ منكبه الآخر ثم يجدون على الباب التسعة عشر عرض صدر
أحدهم سبعون خريفا ثم يهوون من باب إلى باب خمس مئة سنة ثم يجدون على كل باب منها
مثل ما وجدوا على الباب الأول حتى ينتهي إلى آخرها وقوله « لا
يعصون الله ما أمرهم ويفعلون ما يؤمرون » أي مهما أمرهم به تعالى يبادرون
إليه لا يتأخرون عنه طرفة عين وهم قادرون على فعله ليس بهم عجز منه وهؤلاء هم
الزبانية عياذا بالله منهم وقوله « يا أيها الذين كفروا لا
تعتذروا اليوم إنما تجزون ما كنتم تعملون » أي يقال للكفرة يوم القيامة لا
تعتذروا فإنه لا يقبل منكم ولا تجزون إلا ما كنتم تعملون وإنما تجزون اليوم
بأعمالكم ثم قال تعالى « يا أيها الذين آمنوا توبوا إلى الله توبة
نصوحا » أي توبة صادقة جازمة تمحو ما قبلها من السيئات وتلم شعث التائب وتجمعه
وتكفه عما كان يتعاطاه من الدناءات قال ابن جرير حدثنا ابن مثنى حدثنا محمد حدثنا
شعبة عن سماك بن حرب سمعت النعمان بن بشير يخطب سمعت عمر بن الخطاب رضي اللهعنه
يقول « يا أيها الذين آمنوا توبوا إلى الله توبة نصوحا » قال
يذنب الذنب ثم لا يرجع فيه وقال الثوري عن سماك عن النعمان عن عمر قال التوبة
النصوح أن يتوب من الذنب ثم لا يعود فيه أو لا يريد أن يعود فيه وقال أبو الأحوص
وغيره عن سماك عن النعمان سئل عمر عن التوبة النصوح فقال أن يتوب الرجل من العمل
السيء ثم لا يعود إليه أبدا وقال الأعمش عن أبي اسحق عن أبي الأحوص عن عبد الله « توبة نصوحا » قال يتوب ثم لا يعود وقد روي هذا مرفوعا فقال
الإمام أحمد « 1/446 » حدثنا علي بن عاصم عن إبراهيم
الهجري عن أبي الأحوص عن عبد الله بن مسعود قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
التوبة من الذنب يتوب منه ثم لا يعود فيه تفرد به أحمد من طريق إبراهيم بن مسلم
الهجري وهو ضعيف والموقوف أصح والله أعلم ولهذا قال العلماء التوبة النصوح هو أن
يقلع عن الذنب في الحاضر ويندم على ما سلف منه في الماضي ويعزم على أن لا يفعل في
المستقبل ثم إن كان الحق لآدمي رده إليه بطريقه قال الإمام أحمد «
1/376 » حدثنا سفيان عن عبد الكريم أخبرني زياد بن أبي مريم عن عبد الله بن
معقل قال دخلت مع أبي عبد الله بن مسعود فقال أنت سمعت النبي صلى الله عليه وسلم
يقول الندم توبة قال نعم وقال مرة نعم سمعته يقول الندم توبة ورواه ابن ماجة « 4252 » عن هشام بن عمار عن سفيان بن عيينة عن عبد الكريم وهو
ابن مالك الجزري به وقال ابن أبي حاتم حدثنا الحسن بن عرفة حدثني الوليد بن بكير
أبو خباب عن عبد الله بن محمد العدوي عن أبي سنان البصري عن أبي قلابة عن زر بن
حبيش عن أبي بن كعب قال قيل لنا أشياء تكون في آخر هذه الأمة عند اقتراب الساعة منها
نكاح الرجل امرأته أو أمته في دبرها وذلك مما حرم الله ورسوله ويمقت الله عليه
ورسوله ومنها نكاح الرجل الرجل وذلك مما حرم الله ورسوله ويمقت الله عليه ورسوله
ومنها نكاح المرأة المرأة وذلك مما حرم الله ورسوله ويمقت الله عليه ورسوله وليس
لهؤلاء صلاة ما أقاموا على هذا حتى يتوبوا إلى الله توبة نصوحا قال زر فقلت لأبي
بن كعب فما التوبة النصوح فقال سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم عن ذلك فقال هو
الندم على الذنب حين يفرط منك فتستغفر الله بندامتك منه عند الحاضر ثم لا تعود
إليه أبدا وقال ابن أبي حاتم حدثنا أبي حدثنا عمرو بن علي حدثنا عباد بن عمرو
حدثنا أبو عمرو بن العلاء سمعت الحسن يقول التوبة النصوح أن تبغض الذنب كما أحببته
وتستغفر منه إذا ذكرته فأما إذا حزم بالتوبة وصمم عليها فإنها تجب ما قبلها من
الخطيئات كما ثبت في الصحيح الإسلام يجب ما قبله والتوبة تجب ما قبلها وهل من شرط
التوبة النصوح الاستمرار على ذلك إلى الممات كما تقدم في الحديث وفي الأثر ثم لا
يعود فيه أبدا أو يكفي العزم على أن لا يعود في تكفير الماضي بحيث لو وقع منه ذلك
الذنب بعد ذلك لا يكون ذلك ضارا في تكفير ما تقدم لعموم قوله عليه السلام التوبة
تجب ما قبلها وللأول أن يحتج بما ثبت في الصحيح « خ6921 م120 » وأيضا
من أحسن في الإسلام لم يؤاخذ بما عمل في الجاهلية ومن أساء في الإسلام أخذ بالأول
والآخر فإذا كان هذا في الإسلام الذي هو أقوى من التوبة فالتوبة بطريق الأولى
والله أعلم وقوله تعالى « عسى ربكم أن يكفر عنكم سيئاتكم ويدخلكم
جنات تجري من تحتها الأنهار » وعسى من الله موجبة « يوم لا
يخزي الله النبي والذين آمنوا معه » أي ولا يخزيهم معه يعني يوم القيامة « نورهم يسعى بين أيديهم وبأيمانهم » كما تقدم في سورة الحديد « يقولون ربنا أتمم لنا نورنا واغفر لنا إنك على كل شيء قدير » قال
مجاهد والضحاك والحسن البصري وغيرهم هذا يقوله المؤمنون حين يرون يوم القيامة نور
المنافقين قد طفئ وقال الإمام أحمد حدثنا إبراهيم ابن إسحاق الطالقاني حدثنا ابن
المبارك عن يحيى بن حسان عن رجل من بني كنانة قال صليت خلف رسول الله صلى الله
عليه وسلم عام الفتح فسمعته يقول اللهم لا تخزني يوم القيامة وقال محمد بن نصر
المروزي حدثنا محمد بن مقاتل المروزي حدثنا ابن المبارك أخبرنا ابن لهيعة حدثني
يزيد بن حبيب عن عبد الرحمن بن جبير بن نفير أنه سمع أبا ذر وأبا الدرداء قالا قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم أنا أول من يؤذن له في السجود يوم القيامة وأول من
يؤذن له برفع رأسه فأنظر بين يدي فأعرف أمتي من بين الأمم وأنظر عن يميني فأعرف
أمتي من بين الأمم وأنظر عن شمالي فأعرف أمتي من بين الأمم فقال رجل يا رسول الله
كيف تعرف أمتك من بين الأمم قال غر محجلونمن آثار الطهور ولا يكون أحد من الأمم
كذلك غيرهم وأعرفهم يؤتون كتبهم بأيمانهم وأعرفهم سيماهم في وجوههم من أثر السجود
وأعرفهم بنورهم يسعى بين أيديهم
يقول تعالى آمرا رسوله صلى الله عليه وسلم بجهاد الكفار والمنافقين
هؤلاء بالسلاح والقتال وهؤلاء بإقامة الحدود عليهم « واغلظ عليهم
» أي في الدنيا « ومأواهم جهنم وبئس المصير » أي في
الآخرة ثم قال تعالى « ضرب الله مثلا للذين كفروا » أي في
مخالطتهم المسلمين ومعاشرتهم لهم أن ذلك لا يجدي عنهم شيئا ولا ينفعهم عند الله إن
لم يكن الإيمان حاصلا في قلوبهم ثم ذكر المثل فقال « امرأة نوح
وامرأة لوط كانتا تحت عبدين من عبادنا صالحين » أي نبيين رسولين عندهما في
صحبتهما ليلا ونهارا يؤاكلانهما ويضاجعانهما ويعاشرانهما أشد العشرة والاختلاط « فخانتاهما » أي في الإيمان لم يوافقاهما على الإيمان ولا
صدقاهما في الرسالة فلم يجد ذلك كله شيئا ولا دفع عنهما محذورا ولهذا قال تعالى « فلم يغنيا عنهما من الله شيئا » أي لكفرهما «
وقيل » للمرأتين « ادخلا النار مع الداخلين » وليس
المراد بقوله « فخانتاهما » في فاحشة بل في الدين فإن نساء
الأنبياء معصومات عن الوقوع في الفاحشة لحرمة الأنبياء كما قدمنا في سورة النور
قال سفيان الثوري عن موسى بن أبي عائشة عن سليمان بن قتة سمعت ابن عباس يقول في
هذه الآية « فخانتاهما » قال ما زنتا أما خيانة امرأة نوح
فكانت تخبر أنه مجنون وأما خيانة امرأة لوط فكانت تدل قومها على أضيافه وقال
العوفي عن ابن عباس قال كانت خيانتهما أنهما كانتا على عورتيهما فكانت امرأة نوح
تطلع على سر نوح فإذا آمن مع نوح أحد أخبرت الجبابرة من قوم نوح به وأما امرأة لوط
فكانت إذا أضاف لوط أحدا أخبرت به أهل المدينة ممن يعمل السوء وقال الضحاك عن ابن
عباس ما بغت امرأة نبي قط إنما كانت خيانتهما في الدين وهكذا قال عكرمة وسعيد بن
جبير والضحاك وغيرهم وقد استدل بهذه الآية الكريمة بعض العلماء على ضعف الحديث
الذي يأثره كثير من الناس من أكل مع مغفور له غفر له وهذا الحديث لا أصل له وإنما
يروى هذا عن بعض الصالحين أنه رأى النبي صلى الله عليه وآله وسلم في المنام فقال
يا رسول الله أنت قلت من أكل مع مغفور له غفر له قال لا ولكني الآن أقوله
وهذا مثل ضربه الله للمؤمنين أنهم لا تضرهم مخالطة الكافرين إذا كانوا
محتاجين إليهم كما قال تعالى « لا يتخذ المؤمنون الكافرين أولياء
من دون المؤمنين ومن يفعل ذلك فليس من الله في شيء إلا أن تتقوا منهم تقاة » قال
قتادة كان فرعون أعتى أهل الأرض وأبعده فوالله ما ضر امرأته كفر زوجها حين أطاعت
ربها ليعلموا أن الله تعالى حكم عدل لا يؤاخذ أحدا إلا بذنبه وقال جرير حدثنا
إسماعيل بن حفص الأبلي حدثنا محمد بن جعفر عن سليمان التيمي عن أبي عثمان النهدي
عن سليمان قال كانت امرأة فرعون تعذب في الشمس فإذا انصرف عنها أظلتها الملائكة
بأجنحتها وكانت ترى بيتها في الجنة ثم رواه عن عبيد بن محمد المحاربي عن أسباط بن
محمد عن سليمان التيمي به ثم قال ابن جريرحدثني يعقوب بن إبراهيم حدثنا ابن علية
عن هشام الدستوائي حدثنا القاسم بن أبي بزة قال كانت امرأة فرعون تسأل من غلب
فيقال غلب موسى وهارون فتقول آمنت برب موسى وهارون فأرسل إليها فرعون فقال انظروا
أعظم صخرة تجدونها فإن مضت على قولها فألقوها عليها وإن رجعت عن قولها فإنها
امرأتي فلما أتوها رفعت بصرها إلى السماء فأبصرت بيتها في الجنة فمضت على قولها
وانتزعت روحها وألقيت الصخرة على جسد ليس فيه روح فقولها « رب ابن
لي عندك بيتا في الجنة » قالت العلماء اختارت الجار قبل الدار وقد ورد شيء
من ذلك في حديث مرفوع « ونجني من فرعون وعمله » أي خلصني
منه فإني أبرأ إليك من عمله « ونجني من القوم الظالمين » وهذه
المرأة هي آسية بنت مزاحم رضي الله عنها وقال أبو جعفر الرازي عن الربيع بن أنس عن
أبي العالية قال كان إيمان امرأة فرعون من قبل إيمان امرأة خازن فرعون وذلك أنها
جلست تمشط ابنة فرعون فوقع المشط من يدها فقالت تعس من كفر بالله فقالت لها بنت
فرعون ولك رب غير أبي قالت نعم ربي ورب أبيك ورب كل شيء الله فلطمتها بنت فرعون
وضربتها وأخبرت أباها فأرسل إليها فرعون فقال تعبدين ربا غيري قالت نعم ربي وربك
ورب كل شيء الله وإياه أعبد فعذبها فرعون وأوتد لها أوتادا فشد يديها ورجليها
وأرسل عليها الحيات فكانت كذلك فأتى عليها يوما فقال ما أنت منتهية فقالت له ربي
وربك ورب كل شيء الله فقال لها إني ذابح ابنك في فيك إن لم تفعلي فقالت له اقض ما
أنت قاض فذبح ابنها في فيها وإن روح ابنها بشرها فقال لها أبشري يا أمه فإن لك عند
الله من الثواب كذا وكذا فصبرت ثم أتى عليها فرعون يوما آخر فقال لها مثل ذلك
فقالت له مثل ذلك فذبح ابنها الآخر في فيها فبشرها روحه أيضا وقال لها اصبري يا
أمه فإن لك عند الله من الثواب كذا وكذا قال وسمعت امرأة فرعون كلام روح ابنها
الأكبر ثم الأصغر فآمنت امرأة فرعون وقبض الله روح امرأة خازن فرعون وكشف الغطاء
عن ثوابها ومنزلتها وكرامتها في الجنة لامرأة فرعون حتى رأت فازدادت إيمانا ويقينا
وتصديقا فأطلع الله فرعون على إيمانها فقال للملأ ما تعلمون من آسية بنت مزاحم
فأثنوا عليها فقال لهم إنها تعبد غيري فقالوا له اقتلها فأوتد لها أوتادا فشد
يديها ورجليها فدعت آسية ربها فقالت « رب ابن لي عندك بيتا في
الجنة » فوافق ذلك أن حضرها فرعون فضحكت حين رأت بيتها في الجنة فقال فرعون
ألا تعجبون من جنونها إنا نعذبها وهي تضحك فقبض الله روحها في الجنة رضي الله عنها
وقوله تعالى « ومريم ابنة عمران التي أحصنت فرجها » أي
حفظته وصانته والإحصان هو العفاف والحرية « فنفخنا فيه من روحنا »
أي بواسطة الملك وهو جبريل فإن الله بعثه إليها فتمثل لها في صورة بشر سوي
وأمره الله تعالى أن ينفخ بفيه في جيب درعها فنزلت النفخة فولجت في فرجها فكان منه
الحمل بعيسى عليه السلام ولهذا قال تعالى « فنفخنا فيه من روحنا
وصدقت بكلمات ربها وكتبه » أي بقدره وشرعه « وكانت من
القانتين » قال الإمام أحمد « 1/293 » حدثنا يونس
حدثنا داود بن أبي الفرات عن علباء عن عكرمة عن ابن عباس قال خط رسول الله صلى
الله عليه وسلم في الأرض أربعة خطوط وقال أتدرون ما هذا قالوا الله ورسوله أعلم
فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم أفضل نساء أهل الجنة خديجة بنت خويلد وفاطمة
بنت محمد ومريم ابنة عمران وآسية بنت مزاحم امرأة فرعون وقد ثبت في الصحيحين « خ2411 م2431 » من حديث شعبة بن عمرو بن مرة عن مرة الهمداني عن
أبي موسى الأشعري عن النبي صلى الله عليه وسلم قال كمل من الرجال كثير ولم يكمل من
النساء إلا آسية امرأة فرعون ومريم ابنة عمران وخديجة بنت خويلد وإن فضل عائشة على
النساء كفضل الثريد على سائر الطعام وقد ذكرنا طرق هذه الأحاديث وألفاظها والكلام
عليها في قصة عيسى ابن مريم عليهما السلام في كتابنا البداية والنهاية ولله الحمد
والمنة وذكرنا ما ورد من الحديث من أنها تكون هي وآسية بنت مزاحم من أزواجه عليه
السلام في الجنة عند قوله تعالى « ثيبات وأبكارا »