JALALAIN :
001. (Nun) adalah salah
satu dari huruf hijaiah, hanya Allahlah yang mengetahui arti dan maksudnya
(demi qalam) yang dipakai untuk menulis nasib semua makhluk di Lohmahfuz (dan
apa yang mereka tulis) apa yang ditulis oleh para malaikat berupa kebaikan dan
kesalehan.
002. (Kamu sekali-kali
bukanlah) hai Muhammad (orang gila, berkat nikmat Rabbmu) yang telah
mengaruniakan kenabian kepadamu, dan juga nikmat-nikmat-Nya yang lain. Ayat ini
merupakan jawaban terhadap perkataan orang-orang kafir, yang mengatakan bahwa
Muhammad adalah orang gila.
003. (Dan sesungguhnya
bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya) tiada pernah
terputus.
004. (Dan sesungguhnya
kamu benar-benar berbudi pekerti) beragama (yang agung.)
005. (Maka kelak kamu akan
melihat dan mereka pun akan melihat.)
006. (Siapakah di antara
kalian yang gila) yang tidak waras akalnya, kamukah atau mereka. Lafal
al-maftuun ini wazannya sama dengan lafal al-ma`quul, berasal dari mashdar
al-futuun, artinya gila.
007. (Sesungguhnya Rabbmu,
Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang
Paling mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk) lafal a`lamu di sini
bermakna 'aalimun, yakni Dia mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan
Dialah Yang mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
008. (Maka janganlah kamu
ikuti orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.)
009. (Mereka menginginkan)
mengharapkan (supaya) merupakan mashdariyah (kamu bersikap lunak) bersikap
lembut terhadap mereka (lalu mereka bersikap lunak) pula terhadapmu; diathafkan
kepada lafal tudhinu. Seandainya dijadikan sebagai jawab dari tamanni yang
tersimpulkan dari lafal wadduu, maka sebelum huruf fa diperkirakan adanya lafal
hum. Yakni, seandainya kamu bersikap lunak terhadap mereka, maka mereka pun
akan bersikap lunak pula terhadapmu.
010. (Dan janganlah kamu
ikuti setiap orang yang banyak bersumpah) dengan cara yang batil (lagi hina)
yakni rendah.
011. (Yang banyak mencela)
atau sering mengumpat (yang kian ke mari menghambur fitnah) yakni berjalan ke
sana dan ke mari di antara orang-orang dengan maksud merusak mereka, yakni
menghasut mereka.
012. (Yang banyak
menghalangi perbuatan baik) artinya sangat kikir tidak mau membelanjakan
hartanya kepada hak-hak yang diwajibkan atas dirinya (yang melampaui batas)
sangat aniaya (lagi banyak dosa) banyak melakukan perbuatan dosa.
013. (Yang kaku kasar)
wataknya kaku lagi kasar (selain dari itu, yang terkenal kejahatannya) dia
adalah seseorang yang dianggap sebagai orang Quraisy, padahal dia bukan dari
kalangan mereka, yaitu Walid bin Mughirah. Ayahnya menjulukinya sebagai orang
Quraisy setelah ia berumur delapan belas tahun. Ibnu Abbas r.a. mengatakan,
bahwa kami belum pernah mengetahui, bahwa Allah swt. menyifati seseorang dengan
sifat-sifat yang tercela sebagaimana yang telah dilakukan-Nya terhadap Walid,
sehingga keaiban itu tetap menempel pada diri Walid untuk selama-lamanya. Dan
bertaalluq kepada lafal zaniim, zharaf yang terdapat pada sebelumnya.
014. (Karena dia mempunyai
banyak harta dan anak) bentuk asalnya adalah lian, dan bertaalluq kepada makna
yang menunjukkan terhadap pengertiannya.
015. (Apabila dibacakan
kepadanya ayat-ayat Kami) yakni Alquran (ia berkata) bahwa Alquran itu
(dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala.") Yaitu hanyalah kedustaan
yang sengaja dibuat-buat guna menyenangkan hati kami sewaktu ia disebutkan atau
diceritakan. Menurut suatu qiraat ada lafal a-an dengan memakai dua huruf
Hamzah yang kedua-duanya difathahkan.
016. (Kelak akan Kami beri
tanda dia di belalainya) Kami akan menjadikan tanda pada hidungnya, yang
menyebabkannya cacat seumur hidup. Maka dia terpotong-potong hidungnya ketika
perang Badar.
017. (Sesungguhnya Kami
telah mencoba mereka) Kami telah menguji orang-orang musyrik Mekah dengan paceklik
dan kelaparan (sebagaimana Kami telah mencoba pemilik-pemilik kebun) atau
ladang (ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik
hasilnya) akan memetik buahnya (di pagi hari) di pagi buta, supaya orang-orang
miskin tidak mengetahuinya. Maka orang-orang yang memiliki kebun itu mempunyai
alasan bila mereka tidak memberikan sedekah kepada mereka; tidak sebagaimana
bapak-bapak mereka yang selalu memberikan sebagian dari hasilnya buat
orang-orang miskin sebagai sedekahnya.
018. (Dan mereka tidak
mengecualikan) di dalam sumpah mereka itu kepada kehendak Allah swt. Ayat ini
merupakan jumlah isti'naf atau kalimat permulaan; yakni, kelakuan mereka
seperti itu; mereka tidak pernah menggantungkan sumpahnya itu kepada kehendak
Allah swt.
019. (Lalu kebun itu
diliputi malapetaka dari Rabbmu) berupa api yang melahap kesemuanya di waktu
malam (ketika mereka sedang tidur.)
020. (Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita) yakni
menjadi hangus terbakar semuanya, sehingga tampak hitam.
021. (Lalu mereka
panggil-memanggil di pagi hari.)
022. ("Pergilah di
waktu pagi ini ke kebun kalian) ke ladang kalian; lafal ini menafsirkan
pengertian yang terkandung di dalam lafal tanadauw; atau huruf an dianggap
sebagai an mashdariyah (jika kalian hendak memetik buahnya") ingin memetik
hasilnya; jawab syaratnya ditunjukkan oleh pengertian kalimat sebelumnya.
023. (Maka pergilah mereka
saling berbisik-bisikan) yakni dengan secara diam-diam.
024. ("Pada hari ini
janganlah ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebun kalian.") Ayat ini
merupakan penafsiran dari makna yang terkandung pada ayat sebelumnya; atau
huruf an dianggap sebagai huruf mashdariyah.
025. (Dan berangkatlah
mereka di pagi hari dengan niat menghalangi) orang-orang miskin (seraya merasa
mampu) yakni mampu untuk menghalangi orang-orang miskin, menurut dugaan mereka
sendiri.
026. (Tatkala mereka
melihat kebun itu) dalam keadaan hangus terbakar (mereka berkata,
"Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat.") Bukankah ini
kebun kita. Kemudian setelah mereka mengetahui, bahwa itu adalah benar-benar
kebun mereka, lalu mereka mengatakan:
027. (Bahkan kita
dihalangi) dari memperoleh buahnya disebabkan kita telah menghalang-halangi
orang-orang miskin dari memperoleh bagiannya.
028. (Berkatalah seorang
yang paling baik pikirannya di antara mereka) yaitu orang yang terbaik di
antara mereka ("Bukankah aku mengatakan kepada kalian, mengapa tidak)
kenapa tidak (kalian bertasbih?") kepada Allah seraya bertobat kepada-Nya.
029. (Mereka mengucapkan,
"Maha Suci Rabb kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
zalim.") Karena kami telah menghalang-halangi orang-orang miskin dari
haknya.
030. (Lalu sebagian mereka
menghadapi sebagian yang lain seraya cela-mencela.)
031. (Mereka berkata,
"Aduhai) huruf ya di sini bermakna tanbih (celakalah kita) binasalah kita
(sesungguhnya kita ini benar-benar orang-orang yang melampaui batas.)
032. (Mudah-mudahan Rabb
kita memberikan ganti kepada kita) dapat dibaca yubdilanaa dan yubaddilanaa
(yang lebih baik daripada itu; sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Rabb
kita.") Supaya Dia menerima tobat kita dan mendatangkan kepada kita kebun
yang lebih baik dari kebun kita yang dahulu. Menurut suatu riwayat disebutkan,
bahwa setelah itu mereka diberi kebun yang lebih baik dari yang semula.
033. (Seperti itulah)
sebagaimana azab Kami kepada mereka (azab) di dunia, bagi orang yang menentang
perintah Kami dari kalangan orang-orang kafir Mekah dan lain-lainnya. (Dan
sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui) jika mereka
mengetahuinya, niscaya mereka tidak akan menentang perintah Kami. Ayat ini
diturunkan sewaktu orang-orang kafir Mekah mengatakan, bahwa jika Dia
membangkitkan kami, niscaya kami akan diberi pahala yang lebih baik daripada
kalian.
034. (Sesungguhnya bagi
orang-orang yang bertakwa surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Rabbnya.)
035. (Maka apakah patut
Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa?)
maksudnya mendapatkan pahala yang sama dengan orang-orang kafir.
036. (Mengapa kalian
berbuat demikian; bagaimanakah kalian mengambil keputusan?) dengan keputusan
yang rusak ini?
037. (Atau adakah)
artinya, benarkah (kalian mempunyai kitab) yang diturunkan dari Allah (yang kalian
mempelajarinya) yang kalian membacanya.
038. (Bahwa di dalamnya
kalian benar-benar boleh memilih apa yang kalian sukai) kalian boleh memilih
sesuka hati.
039. (Atau apakah kalian
memperoleh janji-janji) perjanjian-perjanjian (yang diperkuat dengan sumpah
dari Kami) yang telah diperkuat oleh Kami (yang tetap berlaku sampai hari
kiamat) lafal ilaa yaumil qiyaamah ini bertaalluq kepadanya makna yang
terkandung di dalam lafal 'alainaa, dan di dalam kalam ini terkandung makna
qasam atau sumpah, yakni Kami telah bersumpah untuk mewajibkannya bagi kalian
(sesungguhnya kalian benar-benar dapat mengambil keputusan) sekehendak kalian
tentangnya?
040. (Tanyakanlah kepada mereka, "Siapakah di antara mereka terhadap
hal tersebut) hukum atau keputusan yang mereka ambil buat diri mereka sendiri,
yaitu bahwasanya mereka kelak di akhirat akan diberi pahala yang lebih utama
dari orang-orang mukmin (yang bertanggung jawab?") yang menanggungnya bagi
mereka
041. (Atau apakah mereka mempunyai)
di sisi mereka (sekutu-sekutu?) yang sepakat dengan mereka tentang ucapan itu,
yaitu mereka akan menjamin bagi mereka dalam hal ini. Maka apabila memang
demikian keadaannya (maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutu mereka)
yang akan memberikan jaminan tentang hal itu bagi mereka (jika mereka adalah
orang-orang yang benar.)
042. Ingatlah (pada hari
betis disingkapkan) ungkapan ini menggambarkan tentang dahsyatnya keadaan pada
hari kiamat, yaitu sewaktu hisab dan pembalasan dilaksanakan. Dikatakan
"kasyafatil harbu 'an saaqin", artinya perang itu berkobar dengan
sengitnya (dan mereka dipanggil untuk bersujud) sebagai ujian buat keimanan
mereka (maka mereka tidak kuasa) karena punggung mereka lekat bertumpuk menjadi
satu, sehingga mereka tidak dapat bersujud.
043. (Seraya tunduk ke
bawah) lafal khaasyi`atan ini merupakan hal dari dhamir yang terkandung pada
lafal yad`uuna, artinya, dalam keadaan terhina (pandangan mereka) maksudnya,
mereka tidak dapat mengangkat pandangan matanya (lagi mereka diliputi) mereka
diselimuti (kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu diseru) sewaktu di dunia
(untuk bersujud sedang mereka dalam keadaan sejahtera) akan tetapi mereka tidak
mau melakukannya, yakni tidak mau salat.
044. (Maka serahkanlah
kepada-Ku) berikanlah kepada Aku (orang-orang yang mendustakan perkataan ini)
yang mendustakan Alquran. (Nanti Kami akan menarik mereka dengan
berangsur-angsur) Kami akan mengambil mereka secara berangsur-angsur (dari arah
yang tidak mereka ketahui.)
045. (Dan Aku memberi
tangguh kepada mereka) Aku menangguhkan mereka. (Sesungguhnya rencana-Ku amat
teguh) amat kuat dan tak dapat ditinggalkan.
046. (Ataukah) yakni
apakah (kamu meminta kepada mereka) atas penyampaian risalahmu (upah dengan
utang, lalu mereka karena utang itu) karena apa yang harus mereka bayarkan
kepadamu (merasa keberatan) karena itu lalu mereka tidak mau beriman kepada
Alquran.
047. (Ataukah ada pada
mereka ilmu tentang yang gaib) yaitu mengenai apa yang tertulis di Lohmahfuz
(lalu mereka menulis) daripadanya apa yang mereka katakan itu.
048. (Maka bersabarlah
kamu terhadap ketetapan Rabbmu) terhadap mereka, sesuai dengan apa yang
dikehendaki-Nya (dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam perut ikan
paus) dalam hal ketergesa-gesaannya dan ketidaksabarannya, yaitu sebagaimana
Nabi Yunus a.s. (ketika ia berdoa) kepada Rabbnya (sedangkan ia dalam keadaan
marah) terhadap kaumnya, hatinya penuh dengan kemarahan sewaktu ia berada di
dalam perut ikan besar itu.
049. (Kalau sekiranya ia
tidak segera mendapat) tidak segera disusul oleh (nikmat) yakni rahmat (dari
Rabbnya, benar-benar ia dicampakkan) dari perut ikan besar itu (ke tanah yang
tandus) tanah yang tidak ada tumbuh-tumbuhannya (dalam keadaan tercela) akan
tetapi Allah mengasihaninya sehingga ia dicampakkan tidak dalam keadaan
tercela.
050. (Lalu Rabbnya
memilihnya) memberinya kenabian (dan menjadikannya termasuk orang-orang yang
saleh) yakni sebagian dari para nabi.
051. (Dan sesungguhnya
orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu) dapat dibaca
layuzliquunaka dan layazliquunaka (dengan pandangan mereka) mereka memandangmu
dengan pandangan yang sangat tajam, sehingga pandangannya hampir-hampir
membuatmu pingsan dan menjatuhkanmu dari tempat atau kedudukanmu (tatkala
mereka mendengar peringatan) yakni Alquran (dan mereka berkata) karena dengki,
("Sesungguhnya ia benar-benar orang gila.") Mereka dengki karena
Alquran yang diturunkan kepadanya itu.
052. (Dan tidak lain dia) yakni Alquran itu (hanyalah peringatan) pelajaran
(bagi seluruh umat) yaitu jin dan manusia, dan tiada menimbulkan kegilaan
disebabkannya.
IBNU KATHIR :
1. Nûn adalah salah satu huruf fonemis yang digunakan untuk memulai
sebagian surat- surat al-Qur'ân sebagai tantangan kepada orang-orang yang
mendustakannya dan gugahan terhadap orang-orang yang mempercayainya.
2. Aku bersumpah demi pena yang biasa digunakan oleh malaikat dan lainnya untuk menulis, dan demi kebaikan dan manfaat yang mereka tuliskan, bahwa sesungguhnya kamu –dengan kenabian yang diberikan oleh Allah kepadamu– bukanlah seorang yang lemah akal dan bodoh.
3. Sesungguhnya –dengan apa yang kamu alami dalam menyampaikan risalah–kamu mendapat pahala besar yang tak terputus.
4. Sesungguhnya kamu benar-benar berpegang teguh pada sifat-sifat dan perbuatan- perbuatan baik yang telah ditetapkan Allah untukmu.
5,6. Dari dekat, kamu dan orang-orang kafir akan melihat siapa di antara kalian yang gila.
7. Sesungguhnya Tuhanmulah yang Mahatahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya. Dan Dialah yang Mahatahu orang-orang berakal yang mendapat petunjuk.
8,9. Maka janganlah kamu tinggalkan sikapmu yang berbeda dengan orang-orang yang mendustakan. Mereka menginginkan agar kamu sedikit bersikap lunak terhadap mereka sehingga mereka pun akan bersikap lunak terhadapmu sebagai balasan atas sikapmu.
10-13. Jangan tinggalkan sikapmu yang berbeda dengan setiap orang yang banyak bersumpah, hina, banyak mencela, suka menebar isu yang dapat memecah belah masyarakat, banyak menghalangi perbuatan baik, melampaui batas lagi banyak dosa, keras hati dan kasar serta terkenal dengan kejahatannya, melebihi sifat-sifatnya yang tercela itu.
10-13. Jangan tinggalkan sikapmu yang berbeda dengan setiap orang yang banyak bersumpah, hina, banyak mencela, suka menebar isu yang dapat memecah belah masyarakat, banyak menghalangi perbuatan baik, melampaui batas lagi banyak dosa, keras hati dan kasar serta terkenal dengan kejahatannya, melebihi sifat-sifatnya yang tercela itu.
14,15. Karena ia merasa mempunyai banyak harta dan anak, tetapi ia mendustakan ayat- ayat Kami dan menolak untuk menerimanya. Apabila dibacakan al-Qur'ân, ia berkata, "Ini adalah kisah-kisah dongeng umat terdahulu."
16. Kami akan menjadikan tanda di hidung yang selalu menyertainya agar tanda itu dapat mempermalukannya di depan orang.
17,18. Sesungguhnya Kami telah menguji penduduk Mekkah dengan memberikan mereka nikmat, lalu mereka mengingkarinya. Ini sama halnya seperti Kami menguji para pemilik kebun ketika mereka bersumpah –tanpa mengingat Allah dan tidak menyerahkan urusan kepada kehendak-Nya– akan memetik buah- buahan dari kebun mereka di pagi hari.
19,20. Kemudian datang bencana besar dari Tuhanmu pada malam hari ketika mereka terlelap dalam tidur. Kebun-kebun itu menjadi hitam seperti malam yang gelap akibat bencana yang menimpanya.
21,22. Ketika pagi hari, sebagian dari mereka menyeru yang lainnya, "Pergilah segera ke kebun kalian jika ingin memetik buah-buahan."
23,24. Maka pergilah mereka sambil berbisik- bisik dan berpesan, "Hari ini jangan sampai ada seorang miskin pun yang dapat masuk ke kebun kalian."
25. Mereka pergi ke kebun di pagi hari dengan niat buruk dan mengira bahwa mereka akan sangat mampu melaksanakannya.
26,27. Tatkala mereka melihat kebun-kebun itu hitam terbakar, dengan goncang mereka berkata, "Kita sungguh telah tersesat! Ini bukan kebun kita! Atau ini memang kebun kita, tetapi kita telah terhalangi untuk melihatnya."
28. Salah seorang dari mereka, yang paling bijak dan paling baik, mencela mereka seraya berkata, "Bukankah aku telah mengatakan kepada kalian ketika kalian saling berpesan untuk melarang orang-orang miskin, 'Apakah kalian tidak ingat Allah sehingga kalian mengubah niat tersebut'?"
29. Setelah sadar, mereka berkata, "Mahasuci Allah dari anggapan kita bahwa Dia telah menzalimi kita dengan musibah ini. Sesungguhnya kitalah yang telah berbuat zalim karena niat buruk kita."
30,31. Masing-masing dari mereka berhadap- hadapan saling mencela dan berkata, "Celaka! Sesungguhnya kezaliman kita telah melampaui batas berlebihan.
32. Semoga Allah mengganti kebun kita dengan yang lebih baik. Sesungguhsnya hanya kepada Tuhan kita sajalah kita mengharap ampunan dan ganti."
33. Seperti musibah yang terjadi di kebun itulah siksa yang akan Aku turunkan ke dunia untuk orang yang berhak menerimanya. Dan siksa akhirat sungguh lebih besar lagi kalau saja manusia mengetahuinya
34. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa akan memperoleh surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhan mereka.
35,36. Apakah Kami berlaku zalim dalam memberi keputusan dengan menyamakan antara orang-orang Muslim dan orang- orang kafir? Apa yang telah terjadi pada kalian? Bagaimana mungkin kalian membuat keputusan yang zalim 37,38. Atau apakah kalian mempunyai kitab suci dari Allah yang di dalamnya kalian baca bahwa kalian mendapatkan apa yang kalian pilih?
39. Atau apakah kalian mempunyai janji-janji atas Kami yang diperkuat dengan sumpah yang berlaku sampai hari kiamat? Sesungguhnya kalian benar-benar dapat mengambil keputusan sekehendak kalian.
40. Tanyakan orang-orang musyrik, hai Muhammad, "Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab atas keputusan itu?
41. Atau apakah ada orang yang menyertai mereka dan mengikuti jalan mereka dalam ucapan tersebut? Datangkanlah sekutu- sekutu mereka jika mereka benar dalam tuduhan tersebut."
42,43. Pada hari yang teramat sulit dan orang- orang kafir diseru untuk sujud –sebagai bentuk ejekan dan pelemahan– lalu mereka tidak mampu, pandangan mereka kabur dipenuhi oleh kehinaan yang sangat. Sesungguhnya dulu, ketika di dunia, mereka pernah diseru untuk bersujud. Tetapi mereka menolak untuk sujud, padahal mereka mampu melakukannya.
2. Aku bersumpah demi pena yang biasa digunakan oleh malaikat dan lainnya untuk menulis, dan demi kebaikan dan manfaat yang mereka tuliskan, bahwa sesungguhnya kamu –dengan kenabian yang diberikan oleh Allah kepadamu– bukanlah seorang yang lemah akal dan bodoh.
3. Sesungguhnya –dengan apa yang kamu alami dalam menyampaikan risalah–kamu mendapat pahala besar yang tak terputus.
4. Sesungguhnya kamu benar-benar berpegang teguh pada sifat-sifat dan perbuatan- perbuatan baik yang telah ditetapkan Allah untukmu.
5,6. Dari dekat, kamu dan orang-orang kafir akan melihat siapa di antara kalian yang gila.
7. Sesungguhnya Tuhanmulah yang Mahatahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya. Dan Dialah yang Mahatahu orang-orang berakal yang mendapat petunjuk.
8,9. Maka janganlah kamu tinggalkan sikapmu yang berbeda dengan orang-orang yang mendustakan. Mereka menginginkan agar kamu sedikit bersikap lunak terhadap mereka sehingga mereka pun akan bersikap lunak terhadapmu sebagai balasan atas sikapmu.
10-13. Jangan tinggalkan sikapmu yang berbeda dengan setiap orang yang banyak bersumpah, hina, banyak mencela, suka menebar isu yang dapat memecah belah masyarakat, banyak menghalangi perbuatan baik, melampaui batas lagi banyak dosa, keras hati dan kasar serta terkenal dengan kejahatannya, melebihi sifat-sifatnya yang tercela itu.
10-13. Jangan tinggalkan sikapmu yang berbeda dengan setiap orang yang banyak bersumpah, hina, banyak mencela, suka menebar isu yang dapat memecah belah masyarakat, banyak menghalangi perbuatan baik, melampaui batas lagi banyak dosa, keras hati dan kasar serta terkenal dengan kejahatannya, melebihi sifat-sifatnya yang tercela itu.
14,15. Karena ia merasa mempunyai banyak harta dan anak, tetapi ia mendustakan ayat- ayat Kami dan menolak untuk menerimanya. Apabila dibacakan al-Qur'ân, ia berkata, "Ini adalah kisah-kisah dongeng umat terdahulu."
16. Kami akan menjadikan tanda di hidung yang selalu menyertainya agar tanda itu dapat mempermalukannya di depan orang.
17,18. Sesungguhnya Kami telah menguji penduduk Mekkah dengan memberikan mereka nikmat, lalu mereka mengingkarinya. Ini sama halnya seperti Kami menguji para pemilik kebun ketika mereka bersumpah –tanpa mengingat Allah dan tidak menyerahkan urusan kepada kehendak-Nya– akan memetik buah- buahan dari kebun mereka di pagi hari.
19,20. Kemudian datang bencana besar dari Tuhanmu pada malam hari ketika mereka terlelap dalam tidur. Kebun-kebun itu menjadi hitam seperti malam yang gelap akibat bencana yang menimpanya.
21,22. Ketika pagi hari, sebagian dari mereka menyeru yang lainnya, "Pergilah segera ke kebun kalian jika ingin memetik buah-buahan."
23,24. Maka pergilah mereka sambil berbisik- bisik dan berpesan, "Hari ini jangan sampai ada seorang miskin pun yang dapat masuk ke kebun kalian."
25. Mereka pergi ke kebun di pagi hari dengan niat buruk dan mengira bahwa mereka akan sangat mampu melaksanakannya.
26,27. Tatkala mereka melihat kebun-kebun itu hitam terbakar, dengan goncang mereka berkata, "Kita sungguh telah tersesat! Ini bukan kebun kita! Atau ini memang kebun kita, tetapi kita telah terhalangi untuk melihatnya."
28. Salah seorang dari mereka, yang paling bijak dan paling baik, mencela mereka seraya berkata, "Bukankah aku telah mengatakan kepada kalian ketika kalian saling berpesan untuk melarang orang-orang miskin, 'Apakah kalian tidak ingat Allah sehingga kalian mengubah niat tersebut'?"
29. Setelah sadar, mereka berkata, "Mahasuci Allah dari anggapan kita bahwa Dia telah menzalimi kita dengan musibah ini. Sesungguhnya kitalah yang telah berbuat zalim karena niat buruk kita."
30,31. Masing-masing dari mereka berhadap- hadapan saling mencela dan berkata, "Celaka! Sesungguhnya kezaliman kita telah melampaui batas berlebihan.
32. Semoga Allah mengganti kebun kita dengan yang lebih baik. Sesungguhsnya hanya kepada Tuhan kita sajalah kita mengharap ampunan dan ganti."
33. Seperti musibah yang terjadi di kebun itulah siksa yang akan Aku turunkan ke dunia untuk orang yang berhak menerimanya. Dan siksa akhirat sungguh lebih besar lagi kalau saja manusia mengetahuinya
34. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa akan memperoleh surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhan mereka.
35,36. Apakah Kami berlaku zalim dalam memberi keputusan dengan menyamakan antara orang-orang Muslim dan orang- orang kafir? Apa yang telah terjadi pada kalian? Bagaimana mungkin kalian membuat keputusan yang zalim 37,38. Atau apakah kalian mempunyai kitab suci dari Allah yang di dalamnya kalian baca bahwa kalian mendapatkan apa yang kalian pilih?
39. Atau apakah kalian mempunyai janji-janji atas Kami yang diperkuat dengan sumpah yang berlaku sampai hari kiamat? Sesungguhnya kalian benar-benar dapat mengambil keputusan sekehendak kalian.
40. Tanyakan orang-orang musyrik, hai Muhammad, "Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab atas keputusan itu?
41. Atau apakah ada orang yang menyertai mereka dan mengikuti jalan mereka dalam ucapan tersebut? Datangkanlah sekutu- sekutu mereka jika mereka benar dalam tuduhan tersebut."
42,43. Pada hari yang teramat sulit dan orang- orang kafir diseru untuk sujud –sebagai bentuk ejekan dan pelemahan– lalu mereka tidak mampu, pandangan mereka kabur dipenuhi oleh kehinaan yang sangat. Sesungguhnya dulu, ketika di dunia, mereka pernah diseru untuk bersujud. Tetapi mereka menolak untuk sujud, padahal mereka mampu melakukannya.
44. Serahkan kepada-Ku, hai Muhammad, perkara orang yang
mendustakan al- Qur'ân. Mereka akan Kami dekatkan ke siksa setahap demi setahap
dari arah
45. Aku memberi mereka tangguh dengan menunda siksa. Sesungguhnya
rencana-Ku amat teguh dan tak seorang pun akan luput darinya.
46. Ataukah kamu meminta upah dari mereka sebagai imbalan menyampaikan risalah sehingga mereka merasa terbebani untuk membayar upah tersebut?
47. Ataukah mereka memiliki pengetahuan tentang yang gaib sehingga mereka mampu menulis apa yang mereka putuskan?
48. Bersabarlah atas penangguhan yang diberikan kepada mereka dan penundaan bantuan kemenangan kepadamu. Jangan seperti Yûnus – yang dimakan ikan hiu– yang tidak sabar dan marah kepada kaumnya ketika ia menyeru kepada Tuhan-Nya dalam keadaan marah seraya meminta agar azab mereka disegerakan.
49. Kalau tidak segera mendapat nikmat Tuhan berupa penerimaan tobatnya, niscaya ia sudah dilemparkan dari perut hiu ke suatu padang luas dalam keadaan tersiksa karena kesalahannya.
50. Lalu Tuhan memilihnya dengan menerima tobatnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh.
51. Orang-orang kafir itu benar-benar hampir mengenyahkanmu dari tempatmu dengan pandangan marah dan bermusuhan tatkala mereka mendengar al-Qur'ân seraya mengatakan, "Sesungguhnya kamu benar- benar gila."
52. Al-Qur'ân tidak lain hanyalah nasehat, pelajaran dan peringatan bagi seluruh alam.
46. Ataukah kamu meminta upah dari mereka sebagai imbalan menyampaikan risalah sehingga mereka merasa terbebani untuk membayar upah tersebut?
47. Ataukah mereka memiliki pengetahuan tentang yang gaib sehingga mereka mampu menulis apa yang mereka putuskan?
48. Bersabarlah atas penangguhan yang diberikan kepada mereka dan penundaan bantuan kemenangan kepadamu. Jangan seperti Yûnus – yang dimakan ikan hiu– yang tidak sabar dan marah kepada kaumnya ketika ia menyeru kepada Tuhan-Nya dalam keadaan marah seraya meminta agar azab mereka disegerakan.
49. Kalau tidak segera mendapat nikmat Tuhan berupa penerimaan tobatnya, niscaya ia sudah dilemparkan dari perut hiu ke suatu padang luas dalam keadaan tersiksa karena kesalahannya.
50. Lalu Tuhan memilihnya dengan menerima tobatnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh.
51. Orang-orang kafir itu benar-benar hampir mengenyahkanmu dari tempatmu dengan pandangan marah dan bermusuhan tatkala mereka mendengar al-Qur'ân seraya mengatakan, "Sesungguhnya kamu benar- benar gila."
52. Al-Qur'ân tidak lain hanyalah nasehat, pelajaran dan peringatan bagi seluruh alam.