JALALAIN :
001. (Hai orang yang
berselimut) yakni Nabi Muhammad. Asal kata al-muzzammil ialah al-mutazammil,
kemudian huruf ta diidghamkan kepada huruf za sehingga jadilah al-muzzammil, artinya,
orang yang menyelimuti dirinya dengan pakaian sewaktu wahyu datang kepadanya
karena merasa takut akan kehebatan wahyu itu.
002. (Bangunlah di malam
hari) maksudnya, salatlah di malam hari (kecuali sedikit.)
003. (Yaitu seperduanya)
menjadi badal dari lafal qaliilan; pengertian sedikit ini bila dibandingkan
dengan keseluruhan waktu malam hari (atau kurangilah daripadanya) dari seperdua
itu (sedikit) hingga mencapai sepertiganya.
004. (Atau lebih dari
seperdua) hingga mencapai dua pertiganya; pengertian yang terkandung di dalam
lafal au menunjukkan makna boleh memilih. (Dan bacalah Alquran itu)
mantapkanlah bacaannya (dengan perlahan-lahan.)
005. (Sesungguhnya Kami
akan menurunkan kepadamu perkataan) atau bacaan Alquran (yang berat) yang
hebat. Dikatakan berat mengingat kewajiban-kewajiban yang terkandung di
dalamnya.
006. (Sesungguhnya bangun
di waktu malam) maksudnya, melakukan salat sunah di malam hari sesudah tidur
(lebih tepat) untuk khusyuk di dalam memahami bacaan Alquran (dan bacaan di waktu
itu lebih berkesan) lebih jelas dan lebih mantap serta lebih berkesan.
007. (Sesungguhnya kamu
pada siang hari mempunyai urusan yang panjang) mempunyai banyak kesibukan,
sehingga kamu tidak mempunyai cukup waktu untuk banyak membaca Alquran.
008. (Sebutlah nama
Rabbmu) katakanlah bismillahirrahmanirrahiim di awal bacaan Alquranmu (dan
curahkanlah) kerahkanlah dirimu (untuk beribadat kepada-Nya dengan ketekunan
yang penuh) lafal tabtiilan ini adalah mashdar dari lafal batula, sengaja
didatangkan demi untuk memelihara fawashil, dan merupakan lafal yang berakar
dari lafal tabattul.
009. Dialah (Rabb masyriq
dan magrib, tiada Tuhan melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung)
artinya serahkanlah semua urusan-urusanmu di bawah perlindungan-Nya.
010. (Dan bersabarlah
terhadap apa yang mereka ucapkan) bersabarlah kamu di dalam menghadapi gangguan
orang-orang kafir Mekah (dan jauhilah mereka dengan cara yang baik) tanpa
keluh-kesah; ayat ini diturunkan sebelum ada perintah memerangi mereka.
011. (Dan biarkanlah Aku)
maksudnya biar Aku saja yang bertindak (terhadap orang-orang yang mendustakan
itu) lafal al-mukadzdzibiin diathafkan kepada maf`ul atau kepada maf'ul ma`ah.
Maknanya Akulah yang akan bertindak terhadap mereka; mereka adalah pemimpin-pemimpin
kaum Quraisy (orang-orang yang mempunyai kemewahan) kemewahan hidup (dan beri
tangguhlah mereka barang sebentar) dalam jangka waktu yang tidak lama, dan
ternyata selang beberapa waktu kemudian, akhirnya mereka mati terbunuh dalam
perang Badar.
012. (Karena sesungguhnya
pada sisi Kami ada belenggu-belenggu) merupakan bentuk jamak dari lafal niklun,
artinya belenggu-belenggu yang berat (dan neraka Jahim) yaitu neraka yang
apinya sangat membakar.
013. (Dan makanan yang
menyumbat di kerongkongan) mengganjal di kerongkongan, itu adalah buah pohon
zaqum atau buah pohon dhari' atau buah pohon ghislin atau berupa duri api,
apabila dimakan tidak dapat dikeluarkan dan pula tidak dapat masuk ke dalam
perut (dan azab yang pedih) di samping azab yang telah disebutkan tadi, hal ini
disediakan bagi orang-orang yang mendustakan Nabi saw.
014. (Pada hari
berguncang) karena gempa yang dahsyat (bumi dan gunung-gunung, dan menjadilah
gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan) tumpukan-tumpukan pasir (yang beterbangan)
menjadi debu yang beterbangan yang pada sebelumnya kokoh bersatu. Lafal
mahiilan berasal dari lafal haala, yahiilu; bentuk asalnya adalah mahyuulun,
kemudian karena mengingat harakat dhammah dianggap berat atas huruf ya, maka
dipindahkan kepada huruf ha, sehingga jadilah mahuwylun. Kemudian huruf wawu
dibuang karena mengingat kedudukannya yang zaidah, sehingga jadilah mahuylun,
selanjutnya harakat damah diganti menjadi kasrah untuk menyesuaikannya dengan
huruf ya, sehingga jadilah mahiilun.
015. (Sesungguhnya Kami
telah mengutus kepada kalian) hai penduduk Mekah (seorang rasul) yakni Nabi
Muhammad saw. (yang menjadi saksi terhadap kalian) kelak di hari kiamat,
tentang kedurhakaan-kedurhakaan yang telah kalian kerjakan (sebagaimana Kami
telah mengutus, dahulu, seorang rasul kepada Firaun) yakni Nabi Musa a.s.
016. (Maka Firaun
mendurhakai rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat) atau azab
yang keras.
017. (Maka bagaimanakah
kalian dapat memelihara diri kalian jika tetap kafir) di dunia (kepada hari)
lafal yauman menjadi maf'ul kedua dari lafal tattaquuna. Yakni memelihara diri
dari azab hari itu. Atau dengan kata lain, dengan benteng apakah kalian
memelihara diri dari azab pada hari itu (yang menjadikan anak-anak beruban)
lafal syiiban bentuk jamak dari lafal asyyab; dikatakan anak-anak beruban,
sebagai gambaran tentang hari itu yang penuh dengan kengerian yang sangat
mencekam; hari yang dimaksud adalah hari kiamat. Bentuk asal lafal syiiban
adalah syuyban, dengan memakai harakat damah pada huruf syin. Kemudian harakat
itu diganti menjadi kasrah demi untuk menyelaraskannya dengan huruf ya yang
jatuh sesudahnya, sehingga jadilah syiiban. Dikatakan di dalam menggambarkan
hari yang penuh dengan malapetaka, yaumun yusyiibu nawaashial athfaali, yakni
hari yang dapat membuat ubun-ubun anak-anak beruban. Ungkapan ini adalah
ungkapan majaz atau kata kiasan. Akan tetapi boleh juga makna yang terkandung
di dalam ayat ini dimaksud adalah makna hakiki bukan majazi.
018. (Langit pun menjadi
pecah belah) menjadi retak dan pecah-pecah (pada hari itu) mengingat beratnya
hari itu. (Adalah janji Dia) janji Allah swt. mengenai kedatangan hari itu
(pasti terlaksana) pasti terjadi.
019. (Sesungguhnya ini)
yaitu ayat-ayat yang memperingatkan ini (adalah suatu peringatan) suatu nasihat
bagi semua makhluk. (Maka barang siapa yang menghendaki niscaya ia menempuh
jalan kepada Rabbnya) menempuh jalan yang menyampaikan kepada-Nya, yaitu
melalui iman dan taat kepada-Nya.
020. (Sesungguhnya Rabbmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri, salat,
kurang) kurang sedikit (dari dua pertiga malam, atau seperdua malam, atau
sepertiganya) jika dibaca nishfihi dan tsulutsihi berarti diathafkan kepada
lafal tsulutsay; dan jika dibaca nishfahu dan tsulutsahu berarti diathafkan
kepada lafal adnaa. Pengertian berdiri atau melakukan salat sunat di malam hari
di sini pengertiannya sama dengan apa yang terdapat di awal surah ini, yakni
sesuai dengan apa yang telah diperintahkan Allah kepadanya (dan segolongan dari
orang-orang yang bersama kamu) lafal ayat ini diathafkan kepada dhamir yang
terkandung di dalam lafal taquumu, demikian pula sebagian orang-orang yang
bersamamu. Pengathafan ini diperbolehkan sekalipun tanpa mengulangi huruf
taukidnya, demikian itu karena mengingat adanya fashl atau pemisah. Makna ayat
secara lengkap, dan segolongan orang-orang yang bersama kamu yang telah
melakukan hal yang sama. Mereka melakukan demikian mengikuti jejak Nabi saw.
sehingga disebutkan, bahwa ada di antara mereka orang-orang yang tidak
menyadari berapa rakaat salat malam yang telah mereka kerjakan, dan waktu malam
tinggal sebentar lagi. Sesungguhnya Nabi saw. selalu melakukan salat sunah
sepanjang malam, karena demi melaksanakan perintah Allah secara hati-hati. Para
sahabat mengikuti jejaknya selama satu tahun, atau lebih dari satu tahun,
sehingga disebutkan bahwa telapak-telapak kaki mereka bengkak-bengkak karena
terlalu banyak salat. Akhirnya Allah swt. memberikan keringanan kepada mereka.
(Dan Allah menetapkan) menghitung (ukuran malam dan siang. Dia mengetahui bahwa)
huruf an adalah bentuk takhfif dari anna sedangkan isimnya tidak disebutkan,
asalnya ialah annahu (kalian sekali-kali tidak dapat menentukan batas
waktu-waktu itu) yaitu waktu malam hari. Kalian tidak dapat melakukan salat
malam sesuai dengan apa yang diwajibkan atas kalian melainkan kalian harus
melakukannya sepanjang malam. Dan yang demikian itu memberatkan kalian (maka
Dia mengampuni kalian) artinya, Dia mencabut kembali perintah-Nya dan
memberikan keringanan kepada kalian (karena itu bacalah apa yang mudah dari
Alquran) dalam salat kalian (Dia mengetahui, bahwa) huruf an adalah bentuk
takhfif dari anna, lengkapnya annahu (akan ada di antara kalian orang-orang
yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi) atau melakukan
perjalanan (mencari sebagian karunia Allah) dalam rangka mencari rezeki-Nya
melalui berniaga dan lain-lainnya (dan orang-orang yang lain lagi, mereka
berperang di jalan Allah) ketiga golongan orang-orang tersebut, amat berat bagi
mereka hal-hal yang telah disebutkan tadi menyangkut salat malam. Akhirnya
Allah memberikan keringanan kepada mereka, yaitu mereka diperbolehkan melakukan
salat malam sebatas kemampuan masing-masing. Kemudian ayat ini dinasakh oleh
ayat yang mewajibkan salat lima waktu (maka bacalah apa yang mudah dari
Alquran) sebagaimana yang telah disebutkan di atas (dan dirikanlah salat) fardu
(tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah) seumpamanya kalian
membelanjakan sebagian harta kalian yang bukan zakat kepada jalan kebajikan
(pinjaman yang baik) yang ditunaikan dengan hati yang tulus ikhlas. (Dan
kebaikan apa saja yang kalian perbuat untuk diri kalian, niscaya kalian akan
memperoleh balasannya di sisi Allah sebagai balasan yang jauh lebih baik) dari
apa yang telah kalian berikan. Lafal huwa adalah dhamir fashal. Lafal maa
sekalipun bukan termasuk isim makrifat akan tetapi diserupakan dengan isim
makrifat karena tidak menerima takrif (dan yang paling besar pahalanya.
Mohonlah ampun kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang) kepada orang-orang mukmin.
IBNU KATHIR :
1-4. Wahai orang yang melipat diri dengan selimut, bangunlah pada
malam hari untuk melakukan salat. Kurangilah waktu tidurmu. Isilah –dengan
salat– seperdua malam atau kurang sedikit hingga mencapai sepertiganya. Atau
tambahkanlah waktunya hingga mencapai duapertiga dari waktu malam itu. Bacalah
al-Qur'ân secara perlahan- lahan sehingga jelas huruf dan saat berhentinya.
Bacalah dengan bacaan yang baik dan benar.
5. Sesungguhnya Kami akan memberikan kepadamu, wahai Rasul, al-Qur'ân yang megandung perintah, larangan dan tugas-tugas yang berat.
6. Sesungguhnya ibadah yang dilaksanakan pada malam hari lebih merasuk ke dalam hati, lebih berkesan serta lebih khusyuk bacaannya ketimbang ibadah di siang hari.
7. Sesungguhnya di siang hari kamu akan disibukkan dengan berbagai persoalan, di samping tugasmu untuk menyampaikan pesan-pesan suci. Maka pergunakanlah waktu malam sebaik mungkin untuk beribadah kepada Tuhanmu.
8. Dan gerakkanlah lidahmu untuk menyebut nama Tuhan yang telah menciptakan dan memeliharamu. Konsentrasikan dirimu untuk melakukan ibadah, dan lupakanlah hal-hal lainnya.
9. Tuhan Penguasa timur dan barat, Yang tiada sembahan yang benar kecuali Dia. Dari itu, jadikanlah Dia sebagai Pelindung dan Penjamin segala urusanmu.
10. Dan bersabarlah atas segala kebatilan yang mereka ucapkan. Palingkanlah hatimu dari mereka dan janganlah kamu mengikuti perilaku-perilaku mereka. Biarkanlah mereka, dan janganlah berniat membalas perlakuan buruk mereka kepadamu.
11. Biarlah Aku yang akan membalas perbuatan para pendusta yang telah mendapatkan kesenangan itu. Sesungguhnya Aku memberi mereka masa tangguhan yang sangat singkat.
12,13. Sesungguhnya di sisi Kami, para pendusta itu di akhirat nanti akan digelantungi dengan belenggu-belenggu yang berat. Mereka akan mendapatkan api neraka yang berkobar-kobar, makanan yang tak tertelan dan menyumbat tenggorokan serta azab yang kepedihannya tak tertahankan.
14. Pada hari ketika bumi dan gunung-gunung bergoncang dengan amat kerasnya, sehingga gunung-gunung yang sebelumnya terdiri atas batu-batu yang kuat dan kokoh menjadi tumpukan- tumpukan pasir yang beterbangan.
15,16. Sesungguhnya Kami mengutus Muhammad kepada kalian, wahai penduduk Mekah, sebagai seorang Rasul yang akan menjadi saksi atas kalian di hari kiamat nanti untuk diterima atau ditolak. Begitu pula, Kami pun telah mengutus Mûsâ, sebagai seorang Rasul, kepada Fir'aun. Tetapi kemudian Fir'aun menentang dan memusuhi rasul yang Kami utus itu. Maka Kami pun menyiksa Fir'aun dengan azab yang berat dan menyakitkan.
17. Bagaimana kalian dapat membela diri jika kalian tetap tidak mempercayai adanya azab yang pada hari itu anak-anak muda –karena ketakutannya– berubah menjadi tua dan lemah?
18. Karena begitu dahsyatnya hari itu, langit yang besar dan kuat akan terpecah-pecah. Sesungguhnya janji Allah pasti terjadi.
19. Sesungguhnya ayat-ayat yang memaparkan ancaman ini adalah suatu nasihat. Barangsiapa yang menerimanya, niscaya ia akan menjadikan ajaran Tuhan sebagai jalannya dan melakukan ketakwaan dan ketaatan.u pun luput dari pengetahuan-Nya.
5. Sesungguhnya Kami akan memberikan kepadamu, wahai Rasul, al-Qur'ân yang megandung perintah, larangan dan tugas-tugas yang berat.
6. Sesungguhnya ibadah yang dilaksanakan pada malam hari lebih merasuk ke dalam hati, lebih berkesan serta lebih khusyuk bacaannya ketimbang ibadah di siang hari.
7. Sesungguhnya di siang hari kamu akan disibukkan dengan berbagai persoalan, di samping tugasmu untuk menyampaikan pesan-pesan suci. Maka pergunakanlah waktu malam sebaik mungkin untuk beribadah kepada Tuhanmu.
8. Dan gerakkanlah lidahmu untuk menyebut nama Tuhan yang telah menciptakan dan memeliharamu. Konsentrasikan dirimu untuk melakukan ibadah, dan lupakanlah hal-hal lainnya.
9. Tuhan Penguasa timur dan barat, Yang tiada sembahan yang benar kecuali Dia. Dari itu, jadikanlah Dia sebagai Pelindung dan Penjamin segala urusanmu.
10. Dan bersabarlah atas segala kebatilan yang mereka ucapkan. Palingkanlah hatimu dari mereka dan janganlah kamu mengikuti perilaku-perilaku mereka. Biarkanlah mereka, dan janganlah berniat membalas perlakuan buruk mereka kepadamu.
11. Biarlah Aku yang akan membalas perbuatan para pendusta yang telah mendapatkan kesenangan itu. Sesungguhnya Aku memberi mereka masa tangguhan yang sangat singkat.
12,13. Sesungguhnya di sisi Kami, para pendusta itu di akhirat nanti akan digelantungi dengan belenggu-belenggu yang berat. Mereka akan mendapatkan api neraka yang berkobar-kobar, makanan yang tak tertelan dan menyumbat tenggorokan serta azab yang kepedihannya tak tertahankan.
14. Pada hari ketika bumi dan gunung-gunung bergoncang dengan amat kerasnya, sehingga gunung-gunung yang sebelumnya terdiri atas batu-batu yang kuat dan kokoh menjadi tumpukan- tumpukan pasir yang beterbangan.
15,16. Sesungguhnya Kami mengutus Muhammad kepada kalian, wahai penduduk Mekah, sebagai seorang Rasul yang akan menjadi saksi atas kalian di hari kiamat nanti untuk diterima atau ditolak. Begitu pula, Kami pun telah mengutus Mûsâ, sebagai seorang Rasul, kepada Fir'aun. Tetapi kemudian Fir'aun menentang dan memusuhi rasul yang Kami utus itu. Maka Kami pun menyiksa Fir'aun dengan azab yang berat dan menyakitkan.
17. Bagaimana kalian dapat membela diri jika kalian tetap tidak mempercayai adanya azab yang pada hari itu anak-anak muda –karena ketakutannya– berubah menjadi tua dan lemah?
18. Karena begitu dahsyatnya hari itu, langit yang besar dan kuat akan terpecah-pecah. Sesungguhnya janji Allah pasti terjadi.
19. Sesungguhnya ayat-ayat yang memaparkan ancaman ini adalah suatu nasihat. Barangsiapa yang menerimanya, niscaya ia akan menjadikan ajaran Tuhan sebagai jalannya dan melakukan ketakwaan dan ketaatan.u pun luput dari pengetahuan-Nya.
20. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa kamu, Muhammad, terkadang
bangun malam kurang dari duapertiganya. Di malam yang lain kamu bangun pada
seperdua atau sepertiganya. Para pengikutmu pun melakukan hal yang sama seperti
kamu. Tidak ada yang dapat menetapkan ukuran siang dan malam serta memastikan
waktunya selain Allah. Dia Mahatahu bahwa kamu tidak mungkin dapat menghitung
secara pasti seluruh bagian siang dan malam itu. Dari itu, Allah memberikan
keringanan kepada kalian. Maka bacalah, dalam salat, ayat-ayat al-Qur'ân yang
mudah. Allah Mahatahu bahwa di antara kalian ada yang menderita sakit sehingga
sulit untuk melakukan ibadah di waktu malam. Demikian pula Allah mengetahui di
antara kalian ada yang selalu bepergian untuk berniaga dan bekerja mencari karunia
Allah. Di antara kalian pun ada yang tengah berjihad di jalan Allah untuk
menegakkan kebenaran. Maka bacalah ayat al-Qur'ân yang mudah, lakukanlah
kewajiban salat, tunaikanlah kewajiban zakat dan berikanlah pinjaman kepada
Allah dengan pinjaman yang baik, yaitu dengan cara bersedekah kepada kaum fakir
sebagai tambahan atas kewajiban yang telah ditentukan. Sesungguhnya kebajikan
yang kalian lakukan akan mendapatkan ganjarannya di sisi Allah, suatu ganjaran
yang besar dan lebih baik dari segala yang kalian tinggalkan. Mintalah ampunan
Allah atas segala kekurangan dan perbuatan buruk yang kalian lakukan.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun segala dosa orang beriman serta Mahakasih
kepada mereka.