JALALAIN :
001. (Bukankah) artinya,
sesungguhnya (telah datang atas manusia) Nabi Adam (satu waktu dari masa) empat
puluh tahun (sedangkan dia belum merupakan) ketika itu (sesuatu yang dapat disebut)
maksudnya, Nabi Adam selama empat puluh tahun masih tetap berbentuk tanah dan
bukan berarti apa-apa. Atau bila yang dimaksud dengan manusia adalah jenis
manusia selain dia, maka yang dimaksud dengan lafal Al-Hiin atau masa ialah
masa mengandung, jadi bukan empat puluh tahun.
002. (Sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia) artinya, jenis manusia (dari setetes mani yang
bercampur) yang bercampur dengan indung telur, yaitu air mani laki-laki
bercampur menjadi satu dengan air mani perempuan (yang Kami hendak mengujinya)
dengan membebankan kewajiban-kewajiban kepadanya; jumlah ayat ini merupakan
jumlah Isti`naf yakni kalimat permulaan; atau dianggap sebagai Hal dari lafal
yang diperkirakan. Yaitu, Kami bermaksud hendak mengujinya ketika Kami mempersiapkan
kejadiannya (karena itu Kami jadikan dia) Kami menjadikan dia dapat (mendengar
dan melihat.)
003. (Sesungguhnya Kami
telah menunjukinya jalan petunjuk) maksudnya, Kami telah menjelaskan kepadanya
jalan hidayah dengan mengutus rasul-rasul kepada manusia (ada yang bersyukur)
yaitu menjadi orang mukmin (dan ada pula yang kafir) kedua lafal ini, yakni
Syaakiran dan Kafuuran merupakan Haal dari Maf'ul; yakni Kami telah menjelaskan
jalan hidayah kepadanya, baik sewaktu ia dalam keadaan bersyukur atau pun sewaktu
ia kafir sesuai dengan kepastian Kami. Lafal Immaa di sini menunjukkan rincian
tentang keadaan.
004. (Sesungguhnya Kami
menyediakan) telah mempersiapkan (bagi orang-orang kafir rantai) untuk menyeret
mereka ke dalam neraka (dan belenggu-belenggu) pada leher mereka dan rantai itu
diikatkan kepadanya (serta neraka Sair) yaitu neraka yang apinya menyala-nyala
dengan besarnya, tempat mereka diazab.
005. (Sesungguhnya
orang-orang yang berbuat kebaikan) lafal Al-Abraar bentuk jamak dari lafal
Barrun atau Baarrun, artinya orang-orang yang taat (mereka minum dari gelas)
atau tempat minum, yang berisikan khamar. Maksudnya, mereka meminum khamar. Hal
ini diungkapkan dengan memakai nama alat peminumnya. Huruf Min bermakna Tab'idh
(yang campurannya) yakni khamar itu dicampur dengan (kafur.)
006. (Yaitu mata air)
menjadi Badal dari lafal Kaafuur artinya, mata air itu berbau kafur (yang
meminum daripadanya) dari mata air itu (hamba-hamba Allah) yakni
kekasih-kekasih-Nya (yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya)
mereka dapat mengalirkan air dari telaga itu menurut kehendaknya dari
tempat-tempat tinggal mereka.
007. (Mereka menunaikan
nazar) untuk taat kepada Allah (dan takut akan suatu hari yang azabnya merata
di mana-mana) menyebar di semua tempat.
008. (Dan mereka
memberikan makanan yang disukainya) atau yang digemarinya (kepada orang miskin)
atau orang fakir (anak yatim) anak yang ayahnya sudah tiada (dan orang yang
ditawan) orang yang ditahan karena membela perkara yang hak.
009. (Sesungguhnya kami
memberi makanan kepada kalian hanyalah demi karena Allah) demi untuk
mengharapkan pahala-Nya (kami tidak menghendaki balasan dari kalian dan tidak
pula ucapan terima kasih) berterima kasih atas pemberian makanan itu. Apakah
mereka benar-benar mengucapkan demikian ataukah hal itu telah diketahui oleh
Allah swt. kemudian Allah memuji mereka. Sesungguhnya dengan masalah ini ada
dua pendapat.
010. (Sesungguhnya kami
takut kepada Rabb kami akan suatu hari yang penuh dengan kemasaman) yaitu
muka-muka pada saat itu bermuram durja dan tidak enak dipandang karena
kepahitannya (lagi penuh dengan kesulitan) yakni hari itu penuh dengan
penderitaan yang sangat parah.
011. (Maka Allah
memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka) atau
menghadiahkan kepada mereka (kejernihan) yaitu keindahan dan kecemerlangan pada
wajah-wajah mereka (dan kegembiraan hati.)
012. (Dan Dia memberi
balasan kepada mereka karena kesabaran mereka) disebabkan kesabaran mereka dari
perbuatan maksiat (surga) yang mereka dimasukkan ke dalamnya (dan sutera) yang
menjadi pakaian mereka.
013. (Seraya bersandarkan)
menjadi Haal atau kata keterangan keadaan dari Isim yang dirafa'kan oleh lafal
Udkhiluuha. Lafal Udkhiluuhaa ini keberadaannya diperkirakan (di dalamnya di atas
dipan-dipan) atau ranjang-ranjang yang empuk (mereka tidak melihat) tidak
menemukan; menjadi Haal yang kedua (di dalamnya matahari dan tidak pula dingin
yang bersangatan) maksudnya, di dalam surga mereka tidak merasakan panasnya
matahari yang menyengat, dan tidak pula dingin yang mencekam. Tetapi menurut
suatu pendapat bahwa lafal Zamhariiran ini artinya bulan. Maknanya, surga tetap
terang-benderang sekalipun tanpa matahari dan bulan.
014. (Dan dekatlah)
di'athafkan secara Mahall kepada lafal Yarauna (di atas mereka) maksudnya, di
antara mereka (naungannya) yaitu naungan pohon-pohon surga (dan buahnya
dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya) artinya, buah-buahannya didekatkan
sehingga dapat dipetik baik oleh orang yang berdiri, atau orang yang duduk, bahkan
orang yang sedang berbaring sekalipun.
015. (Dan diedarkan kepada
mereka) di dalam surga itu (bejana-bejana dari perak dan piala-piala) atau
gelas-gelas yang tanpa pengikat (yang bening laksana kaca.)
016. (Yaitu kaca-kaca dari
perak) gelas-gelas dan piala-piala itu terbuat dari perak yang bagian dalamnya
dapat dilihat dari luar, sehingga tampak bening sebening kaca (yang telah
diukur mereka) yakni oleh pelayan-pelayan yang mengedarkannya (dengan
sebaik-baiknya) sesuai dengan kecukupan minum orang-orang yang meminumnya,
tidak lebih dan tidak pula kurang; cara minum yang demikian itu merupakan cara
minum yang paling nikmat.
017. (Di dalam surga itu
mereka diberi minum segelas) khamar (yang campurannya) atau sesuatu yang
dicampurkan ke dalam minuman itu (adalah jahe.)
018. (Yaitu dari mata air)
menjadi Badal dari lafal Zanjabiilaa (yang dinamakan salsabil) yaitu air telaga
itu rasanya seperti jahe yang sangat disukai oleh orang-orang Arab, dan minuman
ini sangat mudah diteguknya.
019. (Dan mereka dikelilingi
oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda) mereka sama sekali tidak akan
menjadi tua. (Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka) karena
penampilan mereka yang indah dan jumlah mereka yang menyebar dengan sangat
banyaknya (mutiara yang bertaburan) dari untaiannya atau dari tempat asalnya,
yang demikian itu lebih indah dibandingkan berada di tempat lain.
020. (Dan apabila kamu
melihat di sana) maksudnya, kamu diizinkan untuk melihat surga (niscaya kamu
akan melihat) menjadi Jawab Syarath dari Idzaa (berbagai macam kenikmatan) yang
tak dapat digambarkan (dan kerajaan yang besar) yang luas dan tak terbatas.
021. (Pakaian luar mereka)
dinashabkan karena menjadi Zharaf, dan menjadi Khabar dari Mubtada sesudahnya.
Menurut qiraat lain dibaca 'Aaliyhim karena dianggap menjadi Mubtada sedangkan
lafal sesudahnya menjadi Khabarnya, dan Dhamir Muttashilnya kembali kepada
Ma'thuf 'Alaih (dari sutera halus) terbuat daripadanya (yang hijau) dibaca
Rafa' yakni Khudhrun (dan sutera tebal) dibaca Jaar yakni Istabraqin artinya,
sutera yang tebal. Yakni pakaian bagian luar mereka terbuat dari sutera halus,
sedangkan bagian dalamnya terbuat dari sutera tebal. Menurut suatu qiraat
dibaca Khudhrin Waistabraqun; menurut qiraat lainnya dibaca Khudhrun
Waistabraqun; dan menurut suatu qiraat lain lagi dibaca Khudrin Waistabraqin
(dan mereka diberi perhiasan dari gelang-gelang perak) tetapi pada ayat lainnya
disebutkan terbuat dari emas; hal ini menunjukkan bahwa mereka diberi perhiasan
yang terbuat dari emas dan perak secara berbarengan, tetapi terpisah-pisah (dan
Rabb mereka memberikan kepada mereka minuman yang bersih) atau sangat bersih,
berbeda dengan keadaan khamar di dunia.
022. (Sesungguhnya ini)
yakni kenikmatan ini (adalah balasan untuk kalian, dan usaha kalian adalah
disyukuri.)
023. (Sesungguhnya Kami)
lafal Nahnu berfungsi mengukuhkan makna isimnya Inna, atau dianggap sebagai
Dhamir Fashal (telah menurunkan Alquran kepadamu dengan berangsur-angsur) ayat
ini menjadi Khabar dari Inna, yakni Kami menurunkannya secara berangsur-angsur,
tidak sekaligus.
024. (Maka bersabarlah
kamu untuk melaksanakan ketetapan Rabbmu) yang dibebankan kepadamu yaitu,
menyampaikan risalah-Nya (dan janganlah kamu ikuti, di antara mereka) yakni
orang-orang kafir (orang yang berdosa dan orang yang kafir) yang dimaksud
adalah Atabah bin Rabi'ah dan Walid bin Mughirah, kedua-duanya telah berkata
kepada Nabi saw., "Kembalilah kamu dari perkara ini dari agama
Islam." Dan dapat pula diartikan setiap orang yang berdosa dan setiap
orang yang kafir; makna yang dimaksud ialah janganlah kamu mengikuti ajakan dan
seruan kedua jenis orang tersebut dalam keadaan bagaimana pun, yang seruannya
itu mengajakmu kepada perbuatan dosa atau kekafiran.
025. (Dan sebutlah nama
Rabbmu) di dalam salatmu (pada waktu pagi dan petang) yakni dalam salat Subuh,
Zuhur dan Asar.
026. (Dan pada sebagian
dari malam, maka sujudlah kamu kepada-Nya) artinya, dirikanlah salat Magrib dan
Isyak (dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari)
lakukanlah salat sunat di malam hari, sebagaimana keterangan yang telah kami
sebutkan yaitu, sepertiganya atau separohnya atau dua pertiganya.
027. (Sesungguhnya mereka
menyukai kehidupan dunia) (dan mereka tidak mempedulikan hari yang berat) yaitu
hari yang penuh dengan penderitaan, yakni hari kiamat. Maksudnya, mereka tidak
beramal untuk menyambut kedatangannya.
028. (Kami telah
menciptakan mereka dan menguatkan) menjadikan kuat (persendian tubuh mereka)
yakni semua anggota tubuh mereka dan sendi-sendinya (apabila Kami menghendaki,
Kami sungguh-sungguh mengganti) Kami menjadikan (orang-orang yang serupa dengan
mereka) dalam bentuknya sebagai pengganti mereka, seumpamanya Kami membinasakan
mereka terlebih dahulu (dengan sebenar-benarnya) lafal ayat ini berfungsi
mengukuhkan makna yang terdapat dalam lafal Baddalnaa. lafal Idzaa berkedudukan
sama dengan lafal In seperti contoh lain, yaitu: In Yasya' Yudzhibkum, artinya;
Seandainya Allah menghendaki niscaya Dia membinasakan kalian. Demikian itu
karena pengertian yang terkandung di dalam lafal Idzaa hanya khusus dipakai
untuk sesuatu yang pasti akan terjadi, sedangkan di sini Allah swt. tidak
menghendaki hal tersebut.
029. (Sesungguhnya ini) surah
ini (adalah suatu peringatan) suatu nasihat dan pelajaran bagi makhluk (maka
barang siapa menghendaki niscaya dia mengambil jalan kepada Rabbnya) yakni
jalan yang dapat menyampaikan dia kepada-Nya, yaitu melalui ketaatan.
030. (Dan kalian tidak
menghendaki) dapat dibaca Tasyaa-uuna dan Yasyaa-uuna, kalau dibaca Yasyaa-uuna
artinya, dan mereka tidak menghendaki untuk mengambil jalan kepada Rabbnya
dengan mengerjakan ketaatan (kecuali bila dikehendaki Allah) hal tersebut.
(Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya (lagi Maha
Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.
031. (Dia memasukkan siapa
yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya) yakni surga-Nya, mereka adalah
orang-orang yang beriman. (Dan bagi orang-orang lalim) dinashabkan oleh Fi'il
atau kata kerja yang keberadaannya diperkirakan, lengkapnya, Dia telah
menyediakan bagi mereka. Pengertian ini disimpulkan dari firman berikutnya
(disediakan-Nya azab yang pedih) azab yang menyakitkan; mereka adalah
orang-orang kafir.
IBNU KATHIR :
1. Sungguh, manusia
telah melewati suatu masa sebelum ditiupkan ruh ke dalam dirinya. Ketika itu,
manusia adalah sesuatu yang tak bernama dan belum diketahui akan diperlakukan
apa.
2. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari nutfah yang memiliki berbagai unsur. Lalu Kami menguji dan mencobanya dengan berbagai perintah dan larangan. Karena itu, ia Kami jadikan memiliki pendengaran dan penglihatan agar dapat mendengarkan ayat-ayat dan menyaksikan bukti-bukti kekuasaan Kami.
3. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepada manusia petunjuk kebenaran, ada yang beriman dan ada pula yang ingkar.
4. Sesungguhnya Kami telah menyiapkan bagi orang-orang kafir rantai-rantai yang mengikat kaki mereka, dan belenggu untuk tangan dan leher mereka, serta api neraka yang berkobar-kobar.
5,6. Sesungguhnya orang-orang yang benar- benar beriman akan mendapatkan minuman dari arak yang dicampur dengan air kâfûr, sebagai mata air yang mengalirkan minuman-minuman para hamba Allah yang dapat mereka peroleh dengan mudah sekehendak mereka.
2. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari nutfah yang memiliki berbagai unsur. Lalu Kami menguji dan mencobanya dengan berbagai perintah dan larangan. Karena itu, ia Kami jadikan memiliki pendengaran dan penglihatan agar dapat mendengarkan ayat-ayat dan menyaksikan bukti-bukti kekuasaan Kami.
3. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepada manusia petunjuk kebenaran, ada yang beriman dan ada pula yang ingkar.
4. Sesungguhnya Kami telah menyiapkan bagi orang-orang kafir rantai-rantai yang mengikat kaki mereka, dan belenggu untuk tangan dan leher mereka, serta api neraka yang berkobar-kobar.
5,6. Sesungguhnya orang-orang yang benar- benar beriman akan mendapatkan minuman dari arak yang dicampur dengan air kâfûr, sebagai mata air yang mengalirkan minuman-minuman para hamba Allah yang dapat mereka peroleh dengan mudah sekehendak mereka.
7. Mereka telah
menunaikan kewajiban yang diembankan. Mereka pun selalu siaga akan datangnya
hari besar yang malapetakanya teramat dahsyat dan menyebar secara luas dan
merata.
8. Mereka selalu memberi makan kaum fakir yang tidak dapat berusaha, anak yatim yang ditinggal mati bapaknya, dan para tawanan yang tidak memiliki daya apa-apa. Padahal mereka sendiri sangat menyukai dan memerlukan makanan yang mereka berikan itu.
9. Mereka berkata di dalam hati, "Sungguh, kami memberi makan kalian hanya untuk mendapatkan rida Allah. Kami sama sekali tidak mengharapkan balasan atau hadiah dari kalian, juga bukan untuk mendapatkan pujian dari kalian.
10. Sesungguhnya kami takut kepada Tuhan manakala kami menemui suatu hari ketika orang-orang bermuka masam dan wajah serta kening mereka berkerut."
11,12. Maka Allah melindungi mereka dari berbagai kesulitan di hari itu. Allah menjadikan wajah mereka berseri-seri, tidak seperti wajah masam orang-orang yang berbuat dosa. Hati mereka pun merasa senang dan gembira. Ganjaran dari kesabaran mereka adalah surga yang menyenangkan dan pakaian dari sutra yang sangat halus dan lembut.
13. Di surga itu mereka duduk bertelekan dipan-dipan. Mereka tidak merasakan sengatan terik matahari maupun udara dingin yang menusuk.
14. Pohon-pohon surga yang hijau menaungi mereka. Buah-buahannya pun mereka peroleh dengan sangat mudah.
15,16. Para pelayan menjajakan kepada mereka bejana-bejana minuman dari perak dan gelas-gelas lembut dan putih yang sangat jernih bagai kaca dan terbuat dari perak. Minuman itu ditentukan oleh para pemberi minum sesuai dengan keinginan yang meminum.
17,18. Orang-orang yang baik itu, di dalam surga, akan diberi minum arak yang dicampur dengan sesuatu yang rasanya seperti jahe. Minuman ini berasal dari sebuah mata air di dalam surga yang disebut salsabîl, karena begitu mudah ditelan dan begitu sedap rasanya.
19.Anak-anak muda yang tidak pernah tua turut serta dalam kegembiraan berkeliling melayani mereka. Jika kamu melihat pelayan-pelayan muda itu begitu cepat dan tangkas berkeliling melayani mereka, kamu akan mengira mereka – karena sangat tampan dan putihnya– bagaikan mutiara yang menaburkan cahaya.
20. Dan jika kamu dapat menyaksikan tempat- tempat di surga, kamu akan dapatkan di dalamnya kenikmatan yang besar dan kerajaan yang luas.
21. Mereka mengenakan baju sutra halus berwarna hijau dan baju sutera yang tebal. Perhiasan yang mereka kenakan di tangan adalah gelang-gelang yang terbuat dari perak. Mereka pun mendapatkan minuman lain yang suci dan tidak mengandung kotoran dan keburukan, sebagai karunia Tuhan kepada mereka.
22. Sesungguhnya kenikmatan ini disediakan untuk kalian sebagai ganjaran dari amal perbuatan kalian. Usaha yang telah kalian lakukan di dunia itu dipuji, diridai dan diterima oleh Allah.
23. Sesungguhnya, dengan rahmat dan kebijakan Kami, Kami menurunkan kepadamu al- Qur'ân yang dapat menenteramkan hatimu dan senantiasa dapat diingat dan tak pernah terlupakan.
24. Maka, hendaknya kamu bersabar atas ketetapan Allah untuk menunda kemenanganmu melawan musuh- musuhmu. Hendaknya pula kamu bersabar menghadapi penghinaan mereka. Janganlah kamu mengikuti orang-orang musyrik yang penuh dosa atau terjerumus dalam kekafiran.
25,26. Berzikirlah selalu kepada Tuhanmu. Lakukanlah salat subuh di pagi hari dan zuhur serta asar di siang hari. Di waktu malam, lakukanlah salat magrib dan isya. Dan isilah pula waktu malam yang panjang itu untuk bertahajud.
8. Mereka selalu memberi makan kaum fakir yang tidak dapat berusaha, anak yatim yang ditinggal mati bapaknya, dan para tawanan yang tidak memiliki daya apa-apa. Padahal mereka sendiri sangat menyukai dan memerlukan makanan yang mereka berikan itu.
9. Mereka berkata di dalam hati, "Sungguh, kami memberi makan kalian hanya untuk mendapatkan rida Allah. Kami sama sekali tidak mengharapkan balasan atau hadiah dari kalian, juga bukan untuk mendapatkan pujian dari kalian.
10. Sesungguhnya kami takut kepada Tuhan manakala kami menemui suatu hari ketika orang-orang bermuka masam dan wajah serta kening mereka berkerut."
11,12. Maka Allah melindungi mereka dari berbagai kesulitan di hari itu. Allah menjadikan wajah mereka berseri-seri, tidak seperti wajah masam orang-orang yang berbuat dosa. Hati mereka pun merasa senang dan gembira. Ganjaran dari kesabaran mereka adalah surga yang menyenangkan dan pakaian dari sutra yang sangat halus dan lembut.
13. Di surga itu mereka duduk bertelekan dipan-dipan. Mereka tidak merasakan sengatan terik matahari maupun udara dingin yang menusuk.
14. Pohon-pohon surga yang hijau menaungi mereka. Buah-buahannya pun mereka peroleh dengan sangat mudah.
15,16. Para pelayan menjajakan kepada mereka bejana-bejana minuman dari perak dan gelas-gelas lembut dan putih yang sangat jernih bagai kaca dan terbuat dari perak. Minuman itu ditentukan oleh para pemberi minum sesuai dengan keinginan yang meminum.
17,18. Orang-orang yang baik itu, di dalam surga, akan diberi minum arak yang dicampur dengan sesuatu yang rasanya seperti jahe. Minuman ini berasal dari sebuah mata air di dalam surga yang disebut salsabîl, karena begitu mudah ditelan dan begitu sedap rasanya.
19.Anak-anak muda yang tidak pernah tua turut serta dalam kegembiraan berkeliling melayani mereka. Jika kamu melihat pelayan-pelayan muda itu begitu cepat dan tangkas berkeliling melayani mereka, kamu akan mengira mereka – karena sangat tampan dan putihnya– bagaikan mutiara yang menaburkan cahaya.
20. Dan jika kamu dapat menyaksikan tempat- tempat di surga, kamu akan dapatkan di dalamnya kenikmatan yang besar dan kerajaan yang luas.
21. Mereka mengenakan baju sutra halus berwarna hijau dan baju sutera yang tebal. Perhiasan yang mereka kenakan di tangan adalah gelang-gelang yang terbuat dari perak. Mereka pun mendapatkan minuman lain yang suci dan tidak mengandung kotoran dan keburukan, sebagai karunia Tuhan kepada mereka.
22. Sesungguhnya kenikmatan ini disediakan untuk kalian sebagai ganjaran dari amal perbuatan kalian. Usaha yang telah kalian lakukan di dunia itu dipuji, diridai dan diterima oleh Allah.
23. Sesungguhnya, dengan rahmat dan kebijakan Kami, Kami menurunkan kepadamu al- Qur'ân yang dapat menenteramkan hatimu dan senantiasa dapat diingat dan tak pernah terlupakan.
24. Maka, hendaknya kamu bersabar atas ketetapan Allah untuk menunda kemenanganmu melawan musuh- musuhmu. Hendaknya pula kamu bersabar menghadapi penghinaan mereka. Janganlah kamu mengikuti orang-orang musyrik yang penuh dosa atau terjerumus dalam kekafiran.
25,26. Berzikirlah selalu kepada Tuhanmu. Lakukanlah salat subuh di pagi hari dan zuhur serta asar di siang hari. Di waktu malam, lakukanlah salat magrib dan isya. Dan isilah pula waktu malam yang panjang itu untuk bertahajud.
27.
Sesungguhnya orang-orang kafir lebih mencintai dunia daripada akhirat. Mereka
tidak mempedulikan hari yang kesulitannya teramat berat dan kedahsyatannya
begitu menyeramkan, sehingga mereka tidak tahu apa yang dapat menyelamatkan
mereka dari semua kesulitan itu.
28. Kami telah menciptakan mereka dengan teliti. Apabila Kami berkehendak, niscaya Kami akan memusnahkan dan mengganti mereka dengan orang-orang yang taat kepada Allah.
29. Sesungguhnya surat mulia ini merupakan nasihat bagi seluruh alam. Barangsiapa berkehendak, maka ia akan menjadikan keimanan dan ketakwaan kepada Allah sebagai jalan untuk memperoleh ampunan dan surga-Nya.
30. Kalian tidak dapat menginginkan sesuatu kecuali dengan kehendak Allah. Sesungguhnya Allah Mahatahu segala yang ada pada kalian. Dia Mahabijaksana dalam segala pilihan dan kehendak-Nya.
31. Allah akan memasukkan siapa saja yang dikehendaki-Nya ke dalam surga. Dari itu, surga yang diperoleh seseorang adalah semata-mata karena karunia dan rahmat-Nya. Sebaliknya, Dia akan merendahkan orang-orang yang zalim dengan menyediakan azab yang pedih bagi mereka.
28. Kami telah menciptakan mereka dengan teliti. Apabila Kami berkehendak, niscaya Kami akan memusnahkan dan mengganti mereka dengan orang-orang yang taat kepada Allah.
29. Sesungguhnya surat mulia ini merupakan nasihat bagi seluruh alam. Barangsiapa berkehendak, maka ia akan menjadikan keimanan dan ketakwaan kepada Allah sebagai jalan untuk memperoleh ampunan dan surga-Nya.
30. Kalian tidak dapat menginginkan sesuatu kecuali dengan kehendak Allah. Sesungguhnya Allah Mahatahu segala yang ada pada kalian. Dia Mahabijaksana dalam segala pilihan dan kehendak-Nya.
31. Allah akan memasukkan siapa saja yang dikehendaki-Nya ke dalam surga. Dari itu, surga yang diperoleh seseorang adalah semata-mata karena karunia dan rahmat-Nya. Sebaliknya, Dia akan merendahkan orang-orang yang zalim dengan menyediakan azab yang pedih bagi mereka.