قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ نَذِيرٌ مُبِينٌ (٤٩)فَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ (٥٠)وَالَّذِينَ سَعَوْا فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ (٥١)وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلا نَبِيٍّ إِلا إِذَا تَمَنَّى أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنْسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (٥٢)لِيَجْعَلَ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ فِتْنَةً لِلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ (٥٣)وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَيُؤْمِنُوا بِهِ فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوبُهُمْ وَإِنَّ اللَّهَ لَهَادِ الَّذِينَ آمَنُوا إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (٥٤)وَلا يَزَالُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي مِرْيَةٍ مِنْهُ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً أَوْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَقِيمٍ (٥٥)
49. Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kamu”.
50. Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang soleh, bagi mereka keampunan dan rezeki yang mulia.
51. Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat-ayat Kami dengan melemahkan (kemahuan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka.
52. Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan
apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimaksud oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,50. Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang soleh, bagi mereka keampunan dan rezeki yang mulia.
51. Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat-ayat Kami dengan melemahkan (kemahuan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka.
52. Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan
53. agar Dia menjadikan apa yang dimaksudkan oleh syaitan itu, sebagai cubaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat, )
54. dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahawasanya Al-Quran itulah yang hak dari Rabbmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.
55. Dan sentiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu-raguan terhadap Al-Quran, hingga datang kepada mereka saat (kematiannya) dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat.
JALALAIN :
(Katakanlah, "Hai manusia!) yakni penduduk Mekah (Sesungguhnya aku adalah
seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kalian") dan jelas peringatannya,
dan aku adalah pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
(Maka orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal soleh, bagi mereka keampunan) dari dosa-dosa (dan
rezeki yang mulia) iaitu syurga.
(Dan orang-orang yang
berusaha terhadap ayat-ayat Kami) Al-Quran dengan menentang dan membatalkannya
(dengan melemahkan) orang-orang yang mengikuti Nabi saw., mereka menganggap
lemah orang-orang yang mengikutinya, dan mereka berupaya menghambat kaum
Muslimin untuk beriman kepadanya, atau mereka menganggap lemah Kami untuk dapat
mengazab mereka. Dan menurut qiraat yang lain dibaca Mu'ajjiziina, yakni mereka
dapat mendahului Kami, atau dengan kata lain mereka mengira, bahawa diri mereka
yang ingkar terhadap adanya hari berbangkit dan hari pembalasan mereka mengira
akan selamat dari azab Kami (mereka itu adalah penghuni-penghuni Jahim) yakni
neraka.
(Dan Kami tidak mengutus
sebelum kamu seorang rasul pun) rasul adalah seorang nabi yang diperintahkan
untuk menyampaikan wahyu (dan tidak pula seorang nabi) iaitu orang yang diberi
wahyu akan tetapi tidak diperintahkan untuk menyampaikannya (melainkan apabila
ia membaca) membacakan Al-Quran (syaitan pun, memasukkan godaan-godaan terhadap
bacaannya itu) membisikkan apa-apa yang bukan Al-Quran dan disukai oleh
orang-orang yang ia diutus kepada mereka. Sehubungan dengan hal ini Nabi saw.
pernah mengatakan setelah beliau membacakan surah An-Najm, iaitu sesudah
firman-Nya, "Maka apakah patut kalian (hai orang-orang musyrik) menganggap Lata,
Uzza dan Manat yang ketiganya ..." (An-Najm, 19-2O) lalu beliau mengatakan,
"Bintang-bintang yang ada di langit yang tinggi itu, sesungguhnya manfaatnya
dapat diharapkan". Orang-orang musyrik yang ada di hadapan Nabi saw. kala itu
merasa gembira mendengarnya. Hal ini dilakukan oleh Nabi saw. di hadapan mereka,
dan sewaktu Nabi saw. membacakan ayat di atas lalu syaitan meniupkan godaan kepada
lisan Nabi saw. tanpa ia sedari, sehingga keluarlah perkataan itu dari lisannya.
Maka malaikat Jibril memberitahukan
kepadanya apa yang telah ditiupkan oleh
syaitan terhadap lisannya itu, lalu Nabi saw. merasa berduka cita atas peristiwa
itu. Hati Nabi saw. menjadi terhibur kembali setelah turunnya ayat berikut ini,
("Allah menghilangkan) membatalkan (apa yang ditiupkan oleh syaitan itu, dan Dia
menguatkan ayat-ayat-Nya) memantapkannya. (Dan Allah Maha Mengetahui) apa yang
telah dilancarkan oleh syaitan tadi (lagi Maha Bijaksana) di dalam memberikan
kesempatan kepada syaitan untuk dapat meniupkan godaannya kepada Nabi saw. Dia
berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya.
(Agar Dia menjadikan apa
yang ditiupkan oleh syaitan itu sebagai cubaan) yakni musibah (bagi orang-orang
yang di dalam hatinya ada penyakit) perselisihan dan kemunafikan (dan yang kasar
hatinya) orang-orang musyrik; hati mereka kasar dan keras tidak mahu menerima
kebenaran. (Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu) yakni orang-orang
kafir (benar-benar dalam permusuhan yang sangat") mereka berada dalam
perselisihan yang berpanjangan dengan Nabi saw. dan orang-orang Mukmin, hal
ini dapat diketahui sewaktu terlontar kata-kata dari lisan Nabi saw. yang
menyebutkan tuhan-tuhan mereka dengan sebutan yang membuat mereka suka; hanya
saja hal itu dibatalkan oleh firman Allah selanjutnya.
(Dan agar orang-orang yang
telah diberi ilmu meyakini) diberi ilmu tentang ketauhidan dan Al-Quran bahawasanya Al-Quran) itulah (yang hak dari Rabbmu lalu mereka beriman kepadanya
dan tenanglah) yakni mantaplah (hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah
adalah Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan) tuntunan
(yang lurus)iaitu agama Islam.
(Dan sentiasalah
orang-orang kafir itu berada dalam keragu-raguan) tidak percaya (terhadap Al-Quran) disebabkan apa-apa yang diembuskan oleh syaitan melalui lisan Nabi,
kemudian hal itu dibatalkan (hingga datang kepada mereka saat ajalnya dengan
tiba-tiba) saat kematian mereka, atau yang dimaksud adalah hari kiamat yang
datang secara mendadak (atau datang kepada mereka azab hari kiamat) iaitu perang
Badar, yang di dalam perang itu tiada kebaikan sedikit pun bagi orang-orang
kafir; keadaan pada hari itu diserupakan bagaikan angin kering yang tidak
membawa kebaikan sedikit pun. Atau makna yang dimaksud adalah azab hari kiamat,
iaitu hari yang tidak ada malam hari lagi sesudahnya.
{قل يأيها النَّاس} أَيْ
أَهْل مَكَّة {إنَّمَا أَنَا لَكُمْ نَذِير مُبِين} بَيِّن الْإِنْذَار وَأَنَا
بَشِير لِلْمُؤْمِنِينَ
{فَاَلَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَات لَهُمْ مَغْفِرَة} مِنْ الذُّنُوب {وَرِزْق كَرِيم} هُوَ
الْجَنَّة
{والذين سعوا في آياتنا}
القرآن بإبطالها {معجزين} مَنْ اتَّبَعَ النَّبِيّ أَيْ يَنْسُبُونَهُمْ إلَى
الْعَجْز وَيُثَبِّطُونَهُمْ عَنْ الْإِيمَان أَوْ مُقَدِّرِينَ عَجْزنَا عَنْهُمْ
وَفِي قِرَاءَة مُعَاجِزِينَ مُسَابِقِينَ لَنَا أَيْ يَظُنُّونَ أَنْ يَفُوتُونَا
بِإِنْكَارِهِمْ الْبَعْث وَالْعِقَاب {أُولَئِكَ أَصْحَاب الجحيم}
النار
{وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ
قَبْلك مِنْ رَسُول} هُوَ نَبِيّ أُمِرَ بِالتَّبْلِيغِ {وَلَا نَبِيّ} أَيْ لَمْ
يُؤْمَر بِالتَّبْلِيغِ {إلَّا إذَا تَمَنَّى} قَرَأَ {أَلْقَى الشَّيْطَان فِي
أَمْنِيَّته} قِرَاءَته مَا لَيْسَ مِنْ الْقُرْآن مِمَّا يَرْضَاهُ الْمُرْسَل
إلَيْهِمْ وَقَدْ قَرَأَ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سُورَة
النَّجْم بِمَجْلِسٍ مِنْ قُرَيْش بَعْد {أَفَرَأَيْتُمْ اللَّاتَ وَالْعُزَّى
وَمَنَاة الثَّالِثَة الْأُخْرَى} بِإِلْقَاءِ الشَّيْطَان عَلَى لِسَانه مِنْ
غَيْر عِلْمه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وسلم به تلك العرانيق الْعُلَا وَإِنَّ
شَفَاعَتهنَّ لَتُرْتَجَى فَفَرِحُوا بِذَلِكَ ثُمَّ أَخْبَرَهُ جِبْرِيل بِمَا
أَلْقَاهُ الشَّيْطَان عَلَى لِسَانه مِنْ ذَلِكَ فَحَزِنَ فَسُلِّيَ بِهَذِهِ
الْآيَة لِيَطْمَئِنّ {فَيَنْسَخ اللَّه} يُبْطِل {مَا يُلْقِي الشَّيْطَان ثُمَّ
يُحْكِم اللَّه آيَاته} يُثَبِّتهَا {وَاَللَّه عَلِيم} بِإِلْقَاءِ الشَّيْطَان
مَا ذُكِرَ {حَكِيم} فِي تَمْكِينه مِنْهُ بِفِعْلِ مَا يَشَاء
{لِيَجْعَل مَا يُلْقِي
الشَّيْطَان فِتْنَة} مِحْنَة {لِلَّذِينَ فِي قُلُوبهمْ مَرَض} شِقَاق وَنِفَاق
{وَالْقَاسِيَة قُلُوبهمْ} أَيْ الْمُشْرِكِينَ عَنْ قَبُول الْحَقّ {وَإِنَّ
الظَّالِمِينَ} الْكَافِرِينَ {لَفِي شِقَاق بَعِيد} خِلَاف طَوِيل مَعَ النَّبِيّ
صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْمُؤْمِنِينَ حَيْثُ جَرَى عَلَى لِسَانه
ذِكْر آلِهَتهمْ بِمَا يُرْضِيهِمْ ثُمَّ أُبْطِلَ ذَلِكَ
{وَلِيَعْلَم الَّذِينَ
أُوتُوا الْعِلْم} التَّوْحِيد وَالْقُرْآن {أَنَّهُ} أَيْ الْقُرْآن {الْحَقّ مِنْ
رَبّك فَيُؤْمِنُوا بِهِ فَتُخْبِت} تَطْمَئِنّ {لَهُ قُلُوبهمْ وَإِنَّ اللَّه
لَهَادٍ الَّذِينَ آمَنُوا إلَى صِرَاط} طَرِيق {مُسْتَقِيم} أَيْ دين الإسلام
{وَلَا يَزَال الَّذِينَ
كَفَرُوا فِي مِرْيَة} شَكّ {مِنْهُ} أَيْ الْقُرْآن بِمَا أَلْقَاهُ الشَّيْطَان
عَلَى لِسَان النَّبِيّ ثُمَّ أُبْطِلَ {حَتَّى تَأْتِيَهُمْ السَّاعَة بَغْتَة}
أَيْ سَاعَة مَوْتهمْ أَوْ الْقِيَامَة فَجْأَةً {أَوْ يَأْتِيَهُمْ عَذَاب يَوْم
عَقِيم} هُوَ يَوْم بَدْر
لَا خَيْر فِيهِ لِلْكُفَّارِ كَالرِّيحِ الْعَقِيم
الَّتِي لَا تَأْتِي بِخَيْرٍ أَوْ هُوَ يَوْم الْقِيَامَة لَا لَيْل بَعْده
IBNU KATHIR
Katakan, wahai Nabi, kepada orang-orang yang melakukan pendustaan dan memintamu untuk mempercepat azab, "Aku tidak berhak untuk membalas amal perbuatan kalian. Aku hanyalah pemberi peringatan akan datangnya azab Allah dengan peringatan yang jelas. Hanya Allahlah yang akan menghitung dan membalas kamu sekalian."
Mereka yang beriman kepada Allah dan rasul- Nya, serta melakukan amal soleh akan mendapatkan keampunan dari Allah atas dosa-dosa yang mereka lakukan dan mendapatkan rezeki yang mulia di syurga.
Adapun mereka yang berusaha sekuat tenaga untuk memerangi Al-Quran, menandingi dan menentang orang-orang mukmin, serta menyangka bahawa dengan begitu mereka akan mencapai sesuatu yang mereka inginkan, mereka itu akan dikekalkan dalam seksa neraka.
Janganlah kamu bersedih, wahai Muhammad, mendapati perlakuan orang-orang kafir itu! Sebelum kamu pun, setiap kali seorang rasul atau seorang nabi membacakan sesuatu untuk mengajak mereka kepada kebenaran, semua rasul itu dihalangi oleh syaitan-syaitan manusia yang membangkang. Syaitan-syaitan itu bermaksud untuk menggagalkan dakwah, membuat keragu- raguan dalam sesuatu yang dibacakan itu, dan akhirnya membuat seruan nabi atau rasul itu tidak ada harapan untuk dipenuhi. Tetapi Allah menggagalkan rencana mereka itu, dan kemenangan pun, akhirnya, berada di pihak kebenaran. Allah telah mengukuhkan syariat dan menolong rasul-Nya. Dia yang Mahamengetahui akan keadaan dan tipu daya manusia lagi Mahabijaksana untuk meletakkan segala sesuatu pada tempatnya.
Adapun mengapa Allah memberi kesempatan kepada para penolak kebenaran untuk membuat keragu-raguan dan merintangi jalan dakwah adalah untuk menguji dan mencuba umat manusia. Orang-orang kafir yang hatinya telah membatu, orang-orang munafik, dan orang-orang yang hatinya sakit, semakin sesat kerana
menyebarkan dan membela keragu-raguan itu. Maka tidak menghairankan, mengapa orang-orang zalim tersebut mengambil sikap seperti itu, kerana mereka telah tenggelam dalam kesesatan, sikap keras kepala dan pertikaian.
Sebaliknya, orang-orang yang diberi ilmu syariat kemudian mengimaninya, akan semakin bertambah percaya dan mengetahui bahawa yang dikatakan para rasul dan nabi itu adalah benar-benar dari Allah. Dia, sungguh, akan selalu mengawasi masalah orang-orang mukmin dan membimbing mereka ke jalan lurus yang akan mereka ikuti.
Orang-orang yang ingkar tidak berhasil menemukan kepastian, dan terus meragukan Al-Quran hingga mati
atau didatangi azab hari kiamat yang tidak memberikan kasih sayang kepada mereka.
يقول تعالى لنبيه صلى الله عليه وسلم حين طلب منه الكفار وقوع العذاب واستعلجوه به
« قل يا أيها الناس إنما أنا لكم نذير مبين » أي إنما
أرسلني الله إليكم نذيرا بين يدي عذاب شديد وليس إلي من حسابكم من شيء أمركم إلى
الله إن شاء عجل لكم العذاب وإن شاء أخره عنكم وإن شاء تاب على من يتوب إليه وإن
شاء أضل من كتب عليه الشقاوة وهو الفعال لما يشاء ويريد ويختار «
لا معقب لحكمه وهو سريع الحساب » و « إنما إنا لكم نذير
مبين فالذين آمنوا وعملوا الصالحات » أي آمنت قلوبهم وصدقوا إيمانهم
بأعمالهم « لهم مغفرة ورزق كريم » أي مغفرة لما سلف من
سيئاتهم ومجازاة حسنة على القليل من حسناتهم قال محمد بن كعب القرظي إذا سمعت الله
تعالى يقول « ورزق كريم » فهو الجنة وقوله « والذين سعوا في آياتنا معاجزين » قال مجاهد يثبطون الناس عن
متابعة النبي صلى الله عليه وسلم وكذا قال عبد الله بن الزبير مثبطين وقال ابن عباس
« معاجزين » مراغمين « أولئك أصحاب الجحيم
» وهي النار الحارة الموجعة الشديد عذابها ونكالها أجارنا الله منها قال
الله تعالى « الذين كفروا وصدوا عن سبيل الله زدناهم عذابا فوق
العذاب بما كانوا يفسدون »
قد ذكر كثير من المفسرين ههنا قصة الغرانيق وما كان من رجوع كثير من المهاجرة إلى
أرض الحبشة ظنا منهم أن مشركي قريش قد أسلموا ولكنها من طرق كلها مرسلة ولم أرها
مسندة من وجه صحيح والله أعلم قال ابن أبي حاتم حدثنا يونس بن حبيب حدثنا أبو داود
حدثنا شعبة عن أبي بشر عن سعيد بن جبير قال قرأ رسول الله صلى الله عليه وسلم بمكة
النجم فلما بلغ هذا الموضع « أفرأيتم اللات والعزى ومناة الثالثة
الأخرى » قال فألقى الشيطان على لسانه تلك الغرانيق العلى وإن شفاعتهن ترتجى
قالوا ما ذكر آلهتنا بخير قبل اليوم فسجد وسجدوا فأنزل الله عز وجل هذه الآية « وما أرسلنا من قبلك من رسول ولا نبي إلا إذا تمنى ألقى الشيطان في
أمنيته فينسخ الله ما يلقي الشيطان ثم يحكم الله آياته والله عليم حكيم »
ورواه ابن جرير عن بندار عن غندر عن شعبة به بنحوه وهو مرسل وقد رواه البزار
في مسنده عن يوسف بن حماد عن أمية بن خالد عن شعبة عن أبي بشر عن سعيد بن جبير عن
ابن عباس فيما أحسب الشك في الحديث أن النبي صلى الله عليه وسلم قرأ بمكة سورة
النجم حتى انتهى إلى « أفرأيتم اللات والعزى » وذكر بقيته
ثم قال البزار لا نعلمه يروى متصلا إلا بهذا الإسناد تفرد بوصله أمية بن خالد وهو
ثقة مشهور وإنما يروى هذا من طريق الكلبي عن أبي صالح عن ابن عباس ثم رواه ابن أبي
حاتم عن أبي العالية وعن السدي مرسلا وكذا رواه ابن جرير عن محمد بن كعب القرظي
ومحمد بن قيس مرسلا أيضا وقال قتادة كان النبي صلى الله عليه وسلم يصلي عند المقام
إذ نعس فألقى الشيطان على لسانه وإن شفاعتها لترتجى وإنها لمع الغرانيق العلى
فحفظها المشركون واجترأ الشيطان أن النبي صلى الله عليه وآله وسلم قد قرأها فذلت
بها ألسنتهم فأنزل الله « وما أرسلنا من قبلك من رسول ولا نبي »
الآية فدحر الله الشيطان ثم قال ابن أبي حاتم حدثنا موسى بن أبي موسى الكوفي
حدثنا محمد بن إسحاق المسيبي حدثنا محمد بن فليح عن موسى بن عقبة عن ابن شهاب قال
أنزلت سورة النجم وكان المشركون يقولون لو كان هذا الرجل يذكر آلهتنا بخير أقررناه
وأصحابه ولكنه لا يذكر من خالف دينه من اليهود والنصارى بمثل الذي يذكر آلهتنا من
الشتم والشر وكان رسول الله صلى الله عليه وسلم قد اشتد عليه ما ناله وأصحابهمن
أذاهم وتكذيبهم وأحزنه ضلالهم فكان يتمنى هداهم فلما أنزل الله سورة النجم « أفرأيتم اللات والعزى ومناة الثالثة الأخرى ألكم الذكر وله الأنثى »
ألقى الشيطان عندها كلمات حين ذكر الله الطواغيت فقال وإنهن لهن الغرانيق
العلى وإن شفاعتهن لهي التي ترتجى وكان ذلك من سجع الشيطان وفتنته فوقعت هاتان
الكلمتان في قلب كل مشرك بمكة وذلت بها ألسنتهم وتباشروا بها وقالوا إن محمدا قد
رجع إلى دينه الأول ودين قومه فلما بلغ رسول الله صلى الله عليه وسلم آخر النجم سجد
وسجد كل من حضره من مسلم أو مشرك غير أن الوليد بن المغيرة كان رجلا كبيرا فرفع ملء
كفه ترابا فسجد عليه فعجب الفريقان كلاهما من جماعتهم في السجود لسجود رسول الله
صلى الله عليه وسلم فأما المسلمون فعجبوا لسجود المشركين معهم على غير إيمان ولا
يقين ولم يكن المسلمون سمعوا الذي ألقى الشيطان في مسامع المشركين فاطمأنت أنفسهم
لما ألقى الشيطان في أمنية رسول الله صلى الله عليه وسلم وحدثهم به الشيطانأن رسول
الله صلى الله عليه وسلم قد قرأها في السورة فسجدوا لتعظيم آلهتهم ففشت تلك الكلمة
في الناس وأظهرها الشيطان حتى بلغت أرض الحبشة ومن بها من المسلمين عثمان بن مظعون
وأصحابه وتحدثوا أن أهل مكة قد أسلموا كلهم وصلوا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم
وبلغهم سجود الوليد بن المغيرة على التراب على كفه وحدثوا أن المسلمين قد آمنوا
بمكة فأقبلوا سراعا وقد نسخ الله ما ألقى الشيطان وأحكم الله آياته وحفظه من الفرية
وقال الله تعالى « وما أرسلنا من قبلك من رسول ولا نبي إلا إذا
تمنى ألقى الشيطان في أمنيته فينسخ الله ما يلقي الشيطان ثم يحكم الله آياته والله
عليم حكيم ليجعل ما يلقي الشيطان فتنة للذين في قلوبهم مرض والقاسية قلوبهم وإن
الظالمين لفي شقاق بعيد » فلما بين الله قضاءه وبرأه من سجع الشيطان انقلب
المشركون بضلالتهم وعداوتهم المسلمين واشتدوا عليهم وهذا أيضا مرسل وفي تفسير ابن
جرير عن الزهري عن أبي بكر بن عبد الرحمن بن الحارث بن هشام نحوه وقد رواه الحافظ
أبو بكر البيهقي في كتابه دلائل النبوة فلم يجز به موسى بن عقبة ساقه في مغازيه
بنحوه قال وقد روينا عن أبي إسحاق هذه القصة « قلت » وقد
ذكرها محمد بن إسحاق في السيرة بنحو من هذا وكلها مرسلات ومنقطعات والله أعلم وقد
ساقها البغوي في تفسيره مجموعة من كلام ابن عباس ومحمد بن كعب القرظي وغيرهما بنحو
من ذلك ثم سأل ههنا سؤالا كيف وقع مثل هذا مع العصمة المضمونة من الله تعالى لرسوله
صلوات الله وسلامه عليه ثم حكى أجوبة عن الناس من ألطفها أن الشيطان أوقع في مسامع
المشركين ذلك فتوهموا أنه صدر عن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وليس كذلك في
نفس الأمر بل إنما كان من صنيع الشيطان لا عن رسول الرحمن صلى الله عليه وعلى آله
وسلم والله أعلم وهكذا تنوعت أجوبة المتكلمين عن هذا بتقدير صحته وقد تعرض القاضي
عياض رحمه الله في كتاب الشفاء « 2/750 » لهذا وأجاب بما
حاصله وقوله « إلا إذا تمنى ألقى الشيطان في أمنيته » هذا
فيه تسلية من الله لرسوله صلوات الله وسلامه عليه أي لا يهيدنك فقد أصاب مثل هذا من
قبلك من المرسلين والأنبياء قال البخاري « بعد4740تعليقا »
قال ابن عباس « في أمنيته » إذا حدث ألقى الشيطان في
حديثه فيبطل الله ما يلقي الشيطان « ثم يحكم الله آياته »
قال علي بن أبي طلحة عن ابن عباس « إذا تمنى ألقى الشيطان
في أمنيته » يقول إذا حدث ألقى الشيطان في حديثه وقال مجاهد « إذا تمنى » يعني إذا قال ويقال «أمنيته »
قراءته « إلا أماني » يقولون ولا يكتبون قال البغوي
وأكثر المفسرين قالوا معنى قوله « تمنى » أي تلا وقرأ كتاب
الله « ألقى الشيطان في أمنيته » أي في تلاوته قال الشاعر
في عثمان حين قتل-تمنى كتاب الله أول ليلة وآخرها لاقى حمام المقادر-وقال الضحاك
« إذا تمنى » إذا تلا قال ابن جرير هذا القول أشبه بتأويل
الكلام وقوله « فينسخ الله ما يلقى الشيطان » حقيقة النسخ
لغة الإزالة والرفع قال علي بن أبي طلحة عن ابن عباس أي فيبطل الله سبحانه تعالى ما
ألقى الشيطان وقال الضحاك نسخ جبريل بأمر الله ما ألقى الشيطان وأحكم الله آياته
وقوله « والله عليم » أي بما يكون من الأمور والحوادث لا
تخفى عليه خافية « حكيم » أي في تقديره وخلقه وأمره له
الحكمة التامة والحجة البالغة ولهذا قال « ليجعل ما يلقى الشيطان
فتنة للذين في قلوبهم مرض » أي شك وشرك وكفر ونفاق كالمشركين حين فرحوا بذلك
واعتقدوا أنه صحيح من عندالله وإنما كان من الشيطان قال ابن جريج «
الذين في قلوبهم مرض » هم المنافقون « والقاسية قلوبهم »
هم المشركون وقال مقاتل بن حيان هم اليهود « وإن الظالمين
لفي شقاق بعيد » أي في ضلال ومخالفة وعناد بعيد أي من الحق والصواب « وليعلم الذين أوتوا العلم أنه الحق من ربك فيؤمنوا به » أي
وليعلم الذين أوتوا العلم النافع الذي يفرقون به بين الحق والباطل والمؤمنون بالله
ورسوله أن ما أوحيناه إليك هو الحق من ربك الذي أنزله بعلمه وحفظه وحرسه أن يختلط
به غيره بل هو كتاب عزيز « لا يأتيه الباطل من بين يديه ولا من
خلفه تنزيل من حكيم حميد » وقوله « فيؤمنوا به » أي
يصدقوه وينقادوا له « فتخبت له قلوبهم » أي تخضع وتذل له
قلوبهم « وإن الله لهادي الذين آمنوا إلى صراط مستقيم » أي
في الدنيا والآخرة أما في الدنيا فيرشدهم إلى الحق وإتباعه ويوفقفهم لمخالفة الباطل
وإجتنابه وفي الآخرة يهديهم الصراط المستقيم الموصل إلى درجات الجنات ويزحزحهم عن
العذاب الأليم والدركات
يقول تعالى مخبرا عن الكفار أنهم لا يزالون في مرية أي في شك من هذا القرآن قاله
ابن جريج واختاره ابن جرير وقال سعيد بن جبير وابن زيد منه أي مما ألقى الشيطان
« حتى تأتيهم الساعة بغتة » قال مجاهد فجأة وقال قتادة
« بغتة » بغت القوم أمر الله وما أخذ الله قوما قط إلا عند
سكرتهم وغرتهم ونعمتهم فلا تغتروا بالله إنه لا يغتر بالله إلا القوم الفاسقون
وقوله « أو يأتيهم عذاب يوم عقيم » قال مجاهد قال أبي بن
كعب هو يوم بدر وكذا قال مجاهد وعكرمة وسعيد بن جبير وقتادة وغير واحد واختاره ابن
جرير قال عكرمة ومجاهد في رواية عنهما هو يوم القيامة لا ليلة له وكذا قال الضحاك
والحسن البصري وهذا القول هو الصحيح وإن كان يوم بدر من جملة ما أوعدوا به لكن هذا
هو المراد