يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ (١)يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَاوَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ (٢)وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّبِعُ كُلَّ شَيْطَانٍ مَرِيدٍ (٣)كُتِبَ عَلَيْهِ أَنَّهُ مَنْ تَوَلاهُ فَأَنَّهُ يُضِلُّهُ وَيَهْدِيهِ إِلَى عَذَابِ السَّعِيرِ (٤)يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الأرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الأرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ (٥)ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّهُ يُحْيِي الْمَوْتَى وَأَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٦)وَأَنّ
َ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ (٧)وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلا هُدًى وَلا كِتَابٍ مُنِيرٍ (٨)ثَانِيَ عِطْفِهِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَنُذِيقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَذَابَ الْحَرِيقِ (٩)ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ يَدَاكَ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلامٍ لِلْعَبِيدِ (١٠)وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَى حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انْقَلَبَ عَلَى وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةَ ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ (١١)يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَضُرُّهُ وَمَا لا يَنْفَعُهُ ذَلِكَ هُوَ الضَّلالُ الْبَعِيدُ (١٢)يَدْعُو لَمَنْ ضَرُّهُ أَقْرَبُ مِنْ نَفْعِهِ لَبِئْسَ الْمَوْلَى وَلَبِئْسَ الْعَشِيرُ (١٣)إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ (١٤)مَنْ كَانَ يَظُنُّ أَنْ لَنْ يَنْصُرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ فَلْيَمْدُدْ بِسَبَبٍ إِلَى السَّمَاءِ ثُمَّ لْيَقْطَعْ فَلْيَنْظُرْ هَلْ يُذْهِبَنَّ كَيْدُهُ مَا يَغِيظُ (١٥)وَكَذَلِكَ أَنْزَلْنَاهُ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ وَأَنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يُرِيدُ (١٦)إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَى وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا إِنَّ اللَّهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (١٧)أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الأرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ (١٨)
1. Hai manusia, bertaqwalah kepada Rabbmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).
2. (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah segala kandungan wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka sebenarnya tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras.
3. Di antara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap syaitan yang jahat,
4. yang telah ditetapkan terhadap syaitan itu, bahawa barangsiapa yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke dalam azab neraka.
5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur); maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setitik mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang dimatikan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai tua, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah
6. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
7. dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.
8. Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan,tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya
9. dengan memalingkan lambungnya untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. Ia mendapat kehinaan di dunia dan di hari kiamat Kami merasakan kepadanya azab neraka yang membakar.
10. (Akan dikatakan kepadanya): “Yang demikian itu, adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tangan kamu dahulu dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya”.
11. Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi maka jika memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
12. Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat dan tidak (pula) memberi manfa’at kepadanya. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.
13. Ia menyeru sesuatu yang sebenarnya mudharatnya lebih dekat dari manfa’atnya. Sesungguhnya yang diserunya itu adalah sejahat-jahat penolong dan sejahat-jahat kawan.
14. Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke alam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
15. Barangsiapa yang menyangka bahwa Allah sekali-kali tiada menolongnya (Muhammad) di dunia dan akhirat, maka hendaklah ia merentangkan tali ke langit, kemudian hendaklah ia melaluinya, kemudian hendaklah ia pikirkan apakah tipu dayanya itu dapat melenyapkan apa yang menyakitkan hatinya
16. Dan demikianlah Kami telah menurunkan Al-Qur’an yang merupakan ayat-ayat yang nyata; dan bahwasanya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.
17. Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin , orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.
18. Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
2. (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah segala kandungan wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka sebenarnya tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras.
3. Di antara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap syaitan yang jahat,
4. yang telah ditetapkan terhadap syaitan itu, bahawa barangsiapa yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke dalam azab neraka.
5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur); maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setitik mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang dimatikan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai tua, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah
6. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
7. dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.
8. Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan,tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya
9. dengan memalingkan lambungnya untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. Ia mendapat kehinaan di dunia dan di hari kiamat Kami merasakan kepadanya azab neraka yang membakar.
10. (Akan dikatakan kepadanya): “Yang demikian itu, adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tangan kamu dahulu dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya”.
11. Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi maka jika memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
12. Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat dan tidak (pula) memberi manfa’at kepadanya. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.
13. Ia menyeru sesuatu yang sebenarnya mudharatnya lebih dekat dari manfa’atnya. Sesungguhnya yang diserunya itu adalah sejahat-jahat penolong dan sejahat-jahat kawan.
14. Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke alam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
15. Barangsiapa yang menyangka bahwa Allah sekali-kali tiada menolongnya (Muhammad) di dunia dan akhirat, maka hendaklah ia merentangkan tali ke langit, kemudian hendaklah ia melaluinya, kemudian hendaklah ia pikirkan apakah tipu dayanya itu dapat melenyapkan apa yang menyakitkan hatinya
16. Dan demikianlah Kami telah menurunkan Al-Qur’an yang merupakan ayat-ayat yang nyata; dan bahwasanya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.
17. Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin , orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.
18. Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
JALALAIN :
(Hai manusia!) yakni penduduk Mekah dan selainnya (Bertakwalah kepada Rabb
kalian) takutlah kalian akan azab-Nya, yaitu dengan taat kepada-Nya
(sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu) yakni saat gempa yang amat dahsyat
menimpa bumi, lalu disusul dengan terbitnya matahari dari tempat terbenamnya,
itulah pertanda kiamat telah di ambang pintu (adalah suatu kejadian yang sangat
besar) sangat mengejutkan manusia hal ini merupakan semacam azab.
(Pada hari kalian melihat
keguncangan itu lalailah) disebabkannya (semua wanita yang menyusui anaknya)
yang sebenarnya (dari anak yang disusukannya) ia melupakannya (dan gugurlah dari
semua wanita yang sedang mengandung) yakni sedang hamil (kandungannya dan kamu
lihat manusia dalam keadaan mabuk) disebabkan tercekam perasaan takut yang amat
hebat (padahal sebenarnya mereka tidak mabuk) disebabkan minuman keras (akan
tetapi azab Allah itu sangat keras) maka mereka takut kepada azab
itu.
Ayat berikut ini
diturunkan berkenaan dengan Nadhr bin Harits dan para pengikutnya. (Di antara
manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan) mereka
mengatakan, bahwa para Malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah. Alquran
adalah dongengan orang-orang dahulu dan mereka mengingkari adanya hari
berbangkit serta dihidupkan-Nya kembali manusia yang telah menjadi tanah (dan
mengikuti) di dalam bantahannya itu (setiap setan yang sangat jahat) yaitu
sangat membangkang.
(Yang telah ditetapkan
terhadap setan itu) telah diputuskan terhadapnya (bahwa barang siapa yang
berkawan dengan dia) mengikutinya (tentu dia akan menyesatkannya dan membawanya)
menjerumuskannya (ke azab neraka) yang apinya berkobar-kobar.
(Hai manusia) yakni
penduduk Mekah (jika kalian dalam keraguan) kalian meragukan (tentang hari
berbangkit, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian) bapak moyang kalian,
yaitu Adam (dari tanah, kemudian) Kami ciptakan anak cucunya (dari setetes
nuthfah) air mani (kemudian dari segumpal darah) darah yang kental (kemudian
dari segumpal daging) daging yang besarnya sekepal tangan (yang sempurna
kejadiannya) telah diberi bentuk berupa makhluk yang sempurna (dan yang tidak
sempurna) masih belum sempurna bentuknya (agar Kami jelaskan kepada kalian)
kemahasempurnaan kekuasaan Kami, yaitu supaya kalian dapat mengambil kesimpulan
daripadanya, bahwa Allah yang memulai penciptaan dapat mengembalikan ciptaan itu
kepada asalnya. (Dan Kami tetapkan) kalimat ayat ini merupakan kalimat baru (di
dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan) hingga
ia keluar (kemudian Kami keluarkan kalian) dari perut ibu-ibu kalian (sebagai
bayi) lafal Thiflan sekalipun berbentuk tunggal tetapi makna yang dimaksud
adalah jamak (kemudian) Kami memberi kalian umur secara berangsur-angsur (hingga
sampailah kalian kepada kedewasaan) dewasa dan kuat, yaitu di antara umur tiga
puluh tahun sampai empat puluh tahun (dan di antara kalian ada yang diwafatkan)
yakni mati sebelum mencapai usia dewasa (dan ada pula di antara kalian yang
dipanjangkan umurnya sampai pikun) amat tua sehingga menjadi pikun (supaya dia
tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya). Sehubungan
dengan hal ini Ikrimah mengatakan, "Barang siapa yang biasa membaca Alquran,
niscaya ia tidak akan mengalami nasib yang demikian itu, yakni terlalu tua dan
pikun." (Dan kalian lihat bumi ini kering) gersang (kemudian apabila telah Kami
turunkan air atasnya, hiduplah bumi itu) menjadi hidup (dan suburlah ia) hidup
dengan suburnya (serta dapat menumbuhkan) huruf Min adalah huruf Zaidah
(berbagai macam tumbuh-tumbuhan) beraneka ragam tumbuhan (yang indah) yakni yang
baik.
(Yang demikian itu) yakni
hal-hal yang telah disebutkan itu mulai dari permulaan kejadian manusia hingga
dihidupkannya bumi menjadi subur (karena sesungguhnya) disebabkan bahwa (Allah
Dialah yang hak) Yang Tetap dan Abadi (dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan
segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu).
(Dan sesungguhnya hari
kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan) tidak diragukan lagi (padanya; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur).
008. Ayat berikut ini
diturunkan berkenaan dengan Abu Jahal, yaitu: (Dan di antara manusia ada
orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan tanpa
petunjuk) yang menjadi pegangannya (dan tanpa kitab yang bercahaya) kitab yang
menjadi pegangannya dan yang dapat menunjukinya.
(Dengan memalingkan
lambungnya) Lafal ayat ini berkedudukan menjadi Hal atau keterangan keadaan,
maksudnya orang yang membantah itu memalingkan lehernya dengan penuh kesombongan
karena tidak mau beriman. Pengertian berpaling di sini adalah baik ke kanan
maupun ke kiri sama saja (untuk menyesatkan) dapat dibaca Liyadhilla dan
Liyudhilla, untuk menyesatkan manusia (dari jalan Allah) yakni dari agama-Nya.
(Ia mendapat kehinaan di dunia) azab di dunia, akhirnya ia terbunuh dalam perang
Badar (dan di hari kiamat Kami merasakan kepadanya azab neraka yang membakar) ia
akan dibakar oleh api neraka, lalu dikatakan kepadanya,
("Yang demikian itu,
adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tanganmu dahulu) yakni
perbuatan kamu dahulu. Diungkapkan demikian mengingat, bahwa kebanyakan
pekerjaan itu dilakukan oleh kedua tangan (dan sesungguhnya Allah sekali-kali
bukanlah penganiaya) suka menganiaya (hamba-hamba-Nya") dengan mengazab mereka
tanpa dosa.
(Dan di antara manusia ada
orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi) ia ragu di dalam ibadahnya
itu. Keadaannya diserupakan dengan seseorang yang berada di tepi bukit, yakni ia
tidak dapat berdiri dengan tetap dan mantap (maka jika ia memperoleh kebaikan)
maksudnya kesehatan dan kesejahteraan pada diri dan harta bendanya (tetaplah ia
dalam keadaan itu dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana) cobaan pada hartanya
dan penyakit pada dirinya (berbaliklah ia ke belakang) ia kembali menjadi kafir.
(Rugilah ia di dunia) disebabkan terlepasnya semua apa yang ia harapkan dari
dunia (dan di akhirat) disebabkan kekafirannya itu. (Yang demikian itu adalah
kerugian yang nyata) jelas ruginya.
(Ia menyeru) menyembah
(selain Allah) yakni berhala-berhala (sesuatu yang tidak dapat memberi mudarat
kepada dirinya) jika ia tidak menyembahnya (dan pula tidak dapat memberi manfaat
kepada dirinya) jika ia menyembahnya. (Yang demikian itu) penyembahan itu
(adalah kesesatan yang jauh) sekali dari kebenaran.
(Ia menyeru sesuatu) huruf
Lam adalah Zaidah (yang sebenarnya mudaratnya) jika ia menyembahnya (lebih dekat
dari manfaatnya) jika menurut khayalannya ia dapat memberikan manfaat.
(Sesungguhnya sejahat-jahat penolong) adalah sesembahan itu (dan sejahat-jahat
kawan) adalah dia pula. Sesudah Allah swt. menyebutkan tentang orang-orang yang
ragu dengan akibatnya yaitu kerugian, kemudian Allah mengiringinya dengan kisah
mengenai orang-orang Mukmin dengan akibatnya, yaitu mendapatkan pahala dari-Nya.
Untuk itu Allah swt. berfirman:
(Sesungguhnya Allah
memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh) amal fardu dan
sunah semuanya (ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.
Sesungguhnya Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki) termasuk memuliakan
orang yang taat kepada-Nya dan menghinakan orang yang durhaka
kepada-Nya.
015. (Barang siapa yang
menyangka bahwa Allah sekali-kali tiada menolongnya) menolong Nabi Muhammad saw.
(di dunia dan akhirat, maka hendaklah ia merentangkan tali) tambang (ke langit)
yang dimaksud adalah atap rumahnya, kemudian tali itu diikatkan ke atap rumah
dan ke lehernya (kemudian hendaklah ia memutuskan tali itu) yakni mencekik
dirinya dengan tali itu, maksudnya menggantung diri. Demikianlah sebagaimana
yang disebutkan di dalam hadis-hadis sahih (kemudian hendaklah ia pikirkan,
apakah tipu dayanya itu sungguh dapat melenyapkan) dalam hal tidak ditolongnya
nabi (apa yang menyakitkan hatinya) apa yang membuat ia sakit hati. Maksudnya,
hendaklah ia tercekik oleh kejengkelannya, karena sesungguhnya Allah pasti akan
menolong nabi-Nya.
(Dan demikianlah)
sebagaimana Kami turunkan ayat tadi (Kami telah menurunkan dia) ayat-ayat
Alquran selanjutnya (yang merupakan ayat-ayat yang nyata) lafal Bayyinatin
berkedudukan menjadi Hal, artinya ayat-ayat yang jelas (dan bahwasanya Allah
memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki) untuk mendapatkan
petunjuk-Nya; bagian ayat ini di'athafkan kepada dhamir Ha yang terdapat pada
lafal Anzalnaahu.
(Sesungguhnya orang-orang
yang beriman, orang-orang Yahudi) mereka adalah pemeluk agama Yahudi
(orang-orang Shabi'in) salah satu sekte dari orang-orang Yahudi (orang-orang
Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang Musyrik, Allah akan memberi
keputusan di antara mereka pada hari kiamat) yaitu dengan memasukkan orang-orang
yang beriman ke dalam surga dan mencampakkan orang-orang selain mereka ke dalam
neraka. (Sesungguhnya Allah terhadap segala sesuatu) yang diperbuat mereka (Maha
Menyaksikan) mengetahuinya secara nyata.
(Apakah kamu tiada
melihat) tiada mengetahui (bahwa kepada Allah bersujud makhluk yang ada di
langit dan makhluk yang ada di bumi dan matahari, bulan, bintang-bintang,
gunung-gunung, pohon-pohon dan hewan-hewan yang melata) semuanya tunduk dan
patuh menuruti apa yang dikehendaki-Nya (dan sebagian besar daripada manusia?)
adalah orang-orang Mukmin, yaitu dengan bertambah perasaan rendah diri dalam
sujud salat mereka. (Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab
atasnya) mereka adalah orang-orang kafir, karena mereka membangkang tidak mau
bersujud, sedangkan sujud itu adalah pertanda iman. (Dan barang siapa yang
dihinakan Allah) disengsarakan-Nya (maka tidak seorang pun yang memuliakannya)
yang akan membahagiakannya. (Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki)
seperti menghinakan dan memuliakan.
IBNU KATHIR :
Hai manusia, takutlah kalian akan siksa Tuhan. Dan ingatlah selalu akan hari
kiamat, karena kegoncangan yang terjadi pada hari itu sangat dahsyat, mencekam
dan menggetarkan semua makhluk hidup.
Pada hari ketika kalian menyaksikan hari kiamat, kalian akan melihat suatu hal yang sangat menakutkan hingga membuat seorang yang sedang menyusui terkejut dan membuang anaknya, dan orang yang sedang hamil melahirkan sebelum waktunya, akibat rasa takut dan terkejut. Di hari itu kalian juga akan melihat orang- orang dengan pandangan yang kosong dan langkah yang gontai, seolah-olah mereka dalam keadaan mabuk. Mereka tidak mabuk, tetapi hal menakutkan yang mereka saksikan dan rasa takut terhadap siksa Allah yang sangat kejam membuat mereka kehilangan keseimbangan.
Walaupun dengan peringatan keras dan jujur seperti itu, ternyata sebagian orang –karena didorong oleh sikap keras kepala dan taklid buta– memperdebatkan wujud Allah dan sifat-sifat-Nya. Mereka pun kemudian menyekutukan Allah dan mengingkari kekuasaan-Nya dalam membangkitkan manusia dari kematian guna membalas amal perbuatan mereka. Perbuatan mereka itu tidak didasarkan pada ilmu pengetahuan atau bukti yang benar. Akan tetapi mereka hanya mengikuti secara membabi buta langkah-langkah setan yang mendurhakai Tuhan dan jauh dari petunjuk-petunjuk-Nya.
Allah telah menetapkan bahwa barangsiapa yang mengikuti dan menjadikan setan itu sebagai petunjuk dan penolong, maka ia akan disesatkan dari jalan kebenaran dan diarahkan kepada kebatilan yang dapat menjerumuskannya ke dalam neraka yang menyala berkobar-kobar.
Wahai manusia, apabila kalian ragu akan kebenaran pembangkitan Kami terhadap kalian dari kematian, maka sebetulnya dalam proses penciptaan kalian terdapat bukti tentang kekuasaan Kami untuk melakukan hal itu. Kami mula-mula telah menciptakan asal-usul kalian dari tanah. Lalu, dari tanah itu, Kami menciptakan air mani yang, pada gilirannya, Kami ubah menjadi segumpal darah padat. Segumpal darah padat itu pun kemudian Kami jadikan sepotong daging yang adakalanya berbentuk manusia atau tidak, untuk menerangkan kekuasaan Kami dalam menciptakan sesuatu secara berangsur- angsur. Setelah itu adakalanya Kami membuat kandungan itu gugur menurut kehendak Kami, ataupun meletakkan di dalam rahim hingga kandungan menjadi sempurna hingga Kami mengeluarkan kalian dari perut ibu dalam bentuk bayi. Kalian yang masih bayi itu kemudian Kami pelihara hingga sempurna kekuatan fisik dan akal pikirannya. Setelah itu di antara kalian ada yang dimatikan oleh Allah dan ada lagi yang dipanjangkan umurnya hingga usia lanjut dan pikun yang tidak mempunyai daya untuk mengetahui sesuatu lagi. Barangsiapa yang mula-mula menciptakan kalian dengan cara seperti itu, tidak akan ada yang dapat membuat-Nya tidak mampu untuk mengembalikan kalian lagi. Selain bukti itu, ada bukti lain yang menunjukkan kekuasaan Allah untuk membangkitkan. Yaitu, bahwa bumi yang kalian dapati kering kerontang itu, apabila Kami turunkan air akan memperlihatkan tanda kehidupan, bergerak, mengembang, permukaannya meninggi akibat air dan udara yang menyela-nyelanya, dan akhirnya memunculkan berbagai jenis tumbuhan yang indah, memukau dan membuat senang siapa saja yang melihatnya.
Pada hari ketika kalian menyaksikan hari kiamat, kalian akan melihat suatu hal yang sangat menakutkan hingga membuat seorang yang sedang menyusui terkejut dan membuang anaknya, dan orang yang sedang hamil melahirkan sebelum waktunya, akibat rasa takut dan terkejut. Di hari itu kalian juga akan melihat orang- orang dengan pandangan yang kosong dan langkah yang gontai, seolah-olah mereka dalam keadaan mabuk. Mereka tidak mabuk, tetapi hal menakutkan yang mereka saksikan dan rasa takut terhadap siksa Allah yang sangat kejam membuat mereka kehilangan keseimbangan.
Walaupun dengan peringatan keras dan jujur seperti itu, ternyata sebagian orang –karena didorong oleh sikap keras kepala dan taklid buta– memperdebatkan wujud Allah dan sifat-sifat-Nya. Mereka pun kemudian menyekutukan Allah dan mengingkari kekuasaan-Nya dalam membangkitkan manusia dari kematian guna membalas amal perbuatan mereka. Perbuatan mereka itu tidak didasarkan pada ilmu pengetahuan atau bukti yang benar. Akan tetapi mereka hanya mengikuti secara membabi buta langkah-langkah setan yang mendurhakai Tuhan dan jauh dari petunjuk-petunjuk-Nya.
Allah telah menetapkan bahwa barangsiapa yang mengikuti dan menjadikan setan itu sebagai petunjuk dan penolong, maka ia akan disesatkan dari jalan kebenaran dan diarahkan kepada kebatilan yang dapat menjerumuskannya ke dalam neraka yang menyala berkobar-kobar.
Wahai manusia, apabila kalian ragu akan kebenaran pembangkitan Kami terhadap kalian dari kematian, maka sebetulnya dalam proses penciptaan kalian terdapat bukti tentang kekuasaan Kami untuk melakukan hal itu. Kami mula-mula telah menciptakan asal-usul kalian dari tanah. Lalu, dari tanah itu, Kami menciptakan air mani yang, pada gilirannya, Kami ubah menjadi segumpal darah padat. Segumpal darah padat itu pun kemudian Kami jadikan sepotong daging yang adakalanya berbentuk manusia atau tidak, untuk menerangkan kekuasaan Kami dalam menciptakan sesuatu secara berangsur- angsur. Setelah itu adakalanya Kami membuat kandungan itu gugur menurut kehendak Kami, ataupun meletakkan di dalam rahim hingga kandungan menjadi sempurna hingga Kami mengeluarkan kalian dari perut ibu dalam bentuk bayi. Kalian yang masih bayi itu kemudian Kami pelihara hingga sempurna kekuatan fisik dan akal pikirannya. Setelah itu di antara kalian ada yang dimatikan oleh Allah dan ada lagi yang dipanjangkan umurnya hingga usia lanjut dan pikun yang tidak mempunyai daya untuk mengetahui sesuatu lagi. Barangsiapa yang mula-mula menciptakan kalian dengan cara seperti itu, tidak akan ada yang dapat membuat-Nya tidak mampu untuk mengembalikan kalian lagi. Selain bukti itu, ada bukti lain yang menunjukkan kekuasaan Allah untuk membangkitkan. Yaitu, bahwa bumi yang kalian dapati kering kerontang itu, apabila Kami turunkan air akan memperlihatkan tanda kehidupan, bergerak, mengembang, permukaannya meninggi akibat air dan udara yang menyela-nyelanya, dan akhirnya memunculkan berbagai jenis tumbuhan yang indah, memukau dan membuat senang siapa saja yang melihatnya.
Penciptaan manusia dan penumbuhan tanaman yang telah disebut tadi adalah
suatu saksi bahwa Allah adalah Tuhan yang sebenarnya, yang menghidupkan orang
mati pada hari pembangkitan, yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Hal itu pun
menjadi suatu bukti bahwa hari kiamat benar-benar akan datang berdasarkan
perwujudan janji-Nya, serta menjadi saksi bahwa Dia menghidupkan orang mati dari
kuburnya untuk diadili dan diberi balasan.
Kendati demikian, ternyata masih ada saja sebagian orang yang memperdebatkan wujud Allah dan kekuasaan-Nya, mengingkari kebangkitan tanpa dasar ilmiah, ilham dari langit, atau kitab dari Allah yang dapat dijadikan pelita petunjuk. Perlakuannya itu hanya didasari oleh hawa nafsu dan sikap keras kepala.
Meskipun demikian, ia masih membuang muka karena rasa sombong dan tidak mau menerima kebenaran. Orang semacam itu akan ditimpa kehinaan di dunia ini dengan dimenangkannya kebenaran. Di akhirat kelak, mereka pun akan disiksa oleh Allah dengan api neraka yang membakar.
Dikatakan kepada mereka, "Kehinaan dan siksa yang kalian temui itu hanyalah karena pendustaan dan sikap sombong kalian. Sesungguhnya Allah Mahaadil, tidak curang dan tidak memandang sama antara orang mukmin dan kafir atau orang saleh dan orang jahat. Dia akan membalas masing- masing dari mereka sesuai dengan amal perbuatannya."
Ada kelompok ketiga, yaitu orang yang belum kuat imannya. Keyakinannya masih goncang dan dikuasai oleh maslahat- maslahat pribadi. Orang seperti ini, apabila mendapatkan kebaikan, akan merasa tenang dan bahagia. Sebaliknya, apabila dirinya, hartanya atau anaknya ditimpa kesulitan, akan kembali kepada kekafiran. Dengan begitu, orang ini di dunia akan merugi karena telah kehilangan nyamannya keyakinan kepada ketentuan Allah. Di akhirat pun ia akan merugi karena tidak mendapatkan pahala yang telah dijanjikan Allah kepada orang-orang mukmin yang sabar dan kokoh imannya. Kerugian ganda itu adalah kerugian yang sebenarnya dan nyata.
Orang yang merugi itu menyembah berhala- berhala selain Allah yang tidak membahayakan apabila tak disembah dan tidak mendatangkan manfaat apabila disembah. Perbuatan yang ia lakukan itu adalah kesesatan yang jauh dari kebenaran.
Juga memohon doa kepada selain Allah yang bahayanya –berupa perusakan akal pikiran dan penguasaan takhayul– lebih dekat ke jiwa daripada kebenaran pertolongannya. Sesembahan seperti itu adalah penolong dan kerabat yang paling jelek.
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan utusan-utusan-Nya serta dibarengi dengan amal saleh, benar-benar akan dimasukkan oleh Tuhan mereka, pada hari kiamat, ke dalam surga-surga yang dialiri oleh sungai- sungai di bawah pepohonannya. Allah benar-benar akan menyiksa orang yang membuat kerusakan dan memberi pahala kepada orang yang membuat kebaikan sesuai dengan kehendak-Nya.
Orang kafir yang mengira bahwa Allah tidak akan menolong Nabi-Nya, hendaknya menggantung tali di atas rumahnya dan memakainya untuk menggantung diri, kemudian memikirkan apakah perbuatannya itu dapat menghilangkan rasa sesak di dalam dadanya karena Allah telah menolong rasul-Nya.
Kendati demikian, ternyata masih ada saja sebagian orang yang memperdebatkan wujud Allah dan kekuasaan-Nya, mengingkari kebangkitan tanpa dasar ilmiah, ilham dari langit, atau kitab dari Allah yang dapat dijadikan pelita petunjuk. Perlakuannya itu hanya didasari oleh hawa nafsu dan sikap keras kepala.
Meskipun demikian, ia masih membuang muka karena rasa sombong dan tidak mau menerima kebenaran. Orang semacam itu akan ditimpa kehinaan di dunia ini dengan dimenangkannya kebenaran. Di akhirat kelak, mereka pun akan disiksa oleh Allah dengan api neraka yang membakar.
Dikatakan kepada mereka, "Kehinaan dan siksa yang kalian temui itu hanyalah karena pendustaan dan sikap sombong kalian. Sesungguhnya Allah Mahaadil, tidak curang dan tidak memandang sama antara orang mukmin dan kafir atau orang saleh dan orang jahat. Dia akan membalas masing- masing dari mereka sesuai dengan amal perbuatannya."
Ada kelompok ketiga, yaitu orang yang belum kuat imannya. Keyakinannya masih goncang dan dikuasai oleh maslahat- maslahat pribadi. Orang seperti ini, apabila mendapatkan kebaikan, akan merasa tenang dan bahagia. Sebaliknya, apabila dirinya, hartanya atau anaknya ditimpa kesulitan, akan kembali kepada kekafiran. Dengan begitu, orang ini di dunia akan merugi karena telah kehilangan nyamannya keyakinan kepada ketentuan Allah. Di akhirat pun ia akan merugi karena tidak mendapatkan pahala yang telah dijanjikan Allah kepada orang-orang mukmin yang sabar dan kokoh imannya. Kerugian ganda itu adalah kerugian yang sebenarnya dan nyata.
Orang yang merugi itu menyembah berhala- berhala selain Allah yang tidak membahayakan apabila tak disembah dan tidak mendatangkan manfaat apabila disembah. Perbuatan yang ia lakukan itu adalah kesesatan yang jauh dari kebenaran.
Juga memohon doa kepada selain Allah yang bahayanya –berupa perusakan akal pikiran dan penguasaan takhayul– lebih dekat ke jiwa daripada kebenaran pertolongannya. Sesembahan seperti itu adalah penolong dan kerabat yang paling jelek.
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan utusan-utusan-Nya serta dibarengi dengan amal saleh, benar-benar akan dimasukkan oleh Tuhan mereka, pada hari kiamat, ke dalam surga-surga yang dialiri oleh sungai- sungai di bawah pepohonannya. Allah benar-benar akan menyiksa orang yang membuat kerusakan dan memberi pahala kepada orang yang membuat kebaikan sesuai dengan kehendak-Nya.
Orang kafir yang mengira bahwa Allah tidak akan menolong Nabi-Nya, hendaknya menggantung tali di atas rumahnya dan memakainya untuk menggantung diri, kemudian memikirkan apakah perbuatannya itu dapat menghilangkan rasa sesak di dalam dadanya karena Allah telah menolong rasul-Nya.
Sebagaimana Kami telah menerangkan dengan jelas ayat-ayat yang telah Kami
turunkan kepada para rasul terdahulu, Kami juga menurunkan keseluruhan al-
Qur'ân kepada Muhammad dengan jelas, agar dijadikan bukti kebenaran bagi
manusia. Allah benar-benar akan memberi petunjuk kepada siapa saja yang
dikehendaki, selama fitrahnya tetap suci dan menjauhi sikap keras
kepala.
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya, kaum Yahudi yang merupakan pengikut Nabi Mûsâ, penyembah bintang dan malaikat, kaum Nasrani yang merupakan pengikut Nabi 'Isâ, kaum Majusi yang menyembah api, dan kaum musyrik penyembah berhala, permasalahan mereka akan benar-benar diputuskan oleh Allah dengan memperlihatkan siapa saja yang benar dan siapa saja yang salah. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, mengetahui perbuatan hamba-Nya dan akan membalas mereka sesuai dengan amal perbuatan itu.
Tidak tahukah kamu, wahai orang yang berakal, bahwa apa pun yang ada di bumi dan di langit, juga matahari, bulan, bintang- bintang, gunung-gunung, pohon, dan binatang, semuanya tunduk di bawah kepengurusan Allah. Setelah itu, sebagian orang ada yang beriman kepada Allah dan tunduk kepada ajaran-ajaran-Nya, maka mereka berhak mendapatkan surga. Sementara sebagian lainnya tidak beriman dan tidak melaksanakan ajaran-ajaran-Nya, maka mereka pantas mendapatkan azab dan penghinaan. Barangsiapa yang diusir oleh Allah dari kasih sayang-Nya, tidak ada seorang pun yang dapat menghormatinya. Allah benar-benar Mahakuasa atas segala sesuatu dan berbuat menurut kehendak-Nya.
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya, kaum Yahudi yang merupakan pengikut Nabi Mûsâ, penyembah bintang dan malaikat, kaum Nasrani yang merupakan pengikut Nabi 'Isâ, kaum Majusi yang menyembah api, dan kaum musyrik penyembah berhala, permasalahan mereka akan benar-benar diputuskan oleh Allah dengan memperlihatkan siapa saja yang benar dan siapa saja yang salah. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, mengetahui perbuatan hamba-Nya dan akan membalas mereka sesuai dengan amal perbuatan itu.
Tidak tahukah kamu, wahai orang yang berakal, bahwa apa pun yang ada di bumi dan di langit, juga matahari, bulan, bintang- bintang, gunung-gunung, pohon, dan binatang, semuanya tunduk di bawah kepengurusan Allah. Setelah itu, sebagian orang ada yang beriman kepada Allah dan tunduk kepada ajaran-ajaran-Nya, maka mereka berhak mendapatkan surga. Sementara sebagian lainnya tidak beriman dan tidak melaksanakan ajaran-ajaran-Nya, maka mereka pantas mendapatkan azab dan penghinaan. Barangsiapa yang diusir oleh Allah dari kasih sayang-Nya, tidak ada seorang pun yang dapat menghormatinya. Allah benar-benar Mahakuasa atas segala sesuatu dan berbuat menurut kehendak-Nya.
مقدمة تفسير سورة الحج بسم الله الرحمن الرحيم سورة الحج وهي-مدنية يقول تعالى آمرا
عباده بتقواه ومخبرا لهم بما يستقبلون من أهوال يوم القيامة وزلازلها وأحوالها وقد
اختلف المفسرون في زلزلة الساعة هل هي بعد قيام الناس من قبورهم يوم نشورهم إلى
عرصات القيامة أو ذلك عبارة عن زلزلة الأرض قبل قيام الناس من أجداثهم كما قال
تعالى « إذا زلزلت الأرض زلزالها وأخرجت الأرض أثقالها »
وقال تعالى « وحملت الأرض والجبال فدكتا دكة واحدة فيومئذ
وقعت الواقعة » الآية وقال تعالى « إذا رجت الأرض رجا وبست
الجبال بسا » الآية فقال قائلون هذه الزلزلة كائنة في آخر عمر الدنيا وأول
أحوال الساعة وقال ابن جرير حدثنا ابن بشار حدثنا يحيى حدثنا سفيان عن الأعمش عن
إبراهيم عن علقمة في قوله « إن زلزلة الساعة شيء عظيم » قال
قبل الساعة رواه ابن أبي حاتم من حديث الثوري عن منصور والأعمش عن إبراهيم عن علقمة
فذكره قال وروى عن الشعبي وإبراهيم وعبيد بن عمير نحو ذلك وقال أبو كدينة عن عطاء
عن عامر الشعبي « يا أيها الناس اتقوا ربكم إن زلزلة الساعة شيء
عظيم » قال هذا في الدنيا قبل يوم القيامة وقد أورد الإمام أبو جعفر بن جرير
مستند من قال ذلك في حديث الصور من رواية إسماعيل بن رافع قاضي أهل المدينة عن يزيد
بن أبي زياد عن رجل من الأنصار عن محمد بن كعب القرظي عن رجل عن أبي هريرة قال قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم إن الله لما فرغ من خلق السموات والأرض خلق الصور
فأعطاه إسرافيل فهو واضعه على فيه شاخص ببصره إلى العرش ينتظر متى يؤمر قال أبو
هريرة يا رسول الله وما الصور قال قرن قال فكيف هو قال قرن عظيم فيه ثلاث نفخات
الأولى نفخة الفزع والثانية نفخة الصعق والثالثة نفخة القيام لرب العالمين يأمر
الله إسرافيل بالنفخة الأولى فيقول انفخ نفخة الفزع فيفزع أهل السموات وأهل الأرض
إلا من شاء الله ويأمره فيمدها ويطولها ولا يفتر وهي التي يقول الله تعالى « وما ينظر هؤلاء إلا صيحة واحدة مالها من فواق » فتسير الجبال
فتكون ترابا وترج الأرض بأهلها رجا وهي التي يقول الله تعالى « يوم
ترجف الراجفة تتبعها الرادفة قلوب يومئذ واجفة » فتكون الأرض كالسفينة
الموبقة في البحر تضربها الأمواج تكفوها بأهلها وكالقنديل المعلق بالعرش ترجحه
الأرواح فيمد الناس على ظهرها فتذهل المراضع وتضع الحوامل ويشيب الولدان وتطير
الشياطين هاربة حتى تأتي الأقطار فتلقاها الملائكة فتضرب وجوهها فترجع ويولى الناس
مدبرين ينادي بعضهم بعضا وهي التي يقول الله تعالى « يوم التناد
يوم تولون مدبرين ما لكم منالله من عاصم ومن يضلل الله فما له من هاد »
فبينما هم على ذلك إذ انصدعت الأرض من قطر إلى قطر ورأوا أمرا عظيما فأخذهم
لذلك من الكرب ما الله أعلم به ثم نظروا إلى السماء فإذا هي كالمهل ثم خسف شمسها
وقمرها وانتثرت نجومها ثم كشطت عنهم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم والأموات لا
يعلمون بشيء من ذلك قال أبو هريرة فمن استثنى الله حين يقول « ففزع
من في السموات ومن في الأرض إلا من شاء الله » قال أولئك الشهداء وإنما يصل
الفزع إلى الأحياء أولئك أحياء عند ربهم يرزقون ووقاهم الله شر ذلك اليوم وآمنهم
وهو عذاب الله يبعثه على شرار خلقه وهو الذي يقول الله « يا أيها
الناس اتقوا ربكم إن زلزلة الساعة شيء عظيم يوم ترونها تذهل كل مرضعة عما أرضعت
وتضع كل ذات حمل حملها وترى الناس سكارى وما هم بسكارى ولكن عذاب الله شديد »
وهذا الحديث قد رواه الطبراني « الأحاديث الطوال36 »
وابن جرير وابن أبي حاتم وغير واحد مطولا جدا والغرض منه أنه دل على أن هذه
الزلزلة كائنة قبل يوم الساعة أضيفت إلى الساعة لقربها منها كما يقال أشراط الساعة
ونحو ذلك والله أعلم وقال آخرون بل ذلك هول وفزع وزلزال وبلبال كائن يوم القيامة في
العرصات بعد القيام من القبور واختار ذلك ابن جرير واحتجوا بأحاديث « الأول » قال الإمام أحمد حدثنا يحيى عن هشام حدثنا قتادة عن
الحسن عن عمران بن حصين أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال وهو في بعض أسفاره وقد
تفاوت بين أصحاب السير رفع بهاتين الآيتين صوته « يا أيها الناس
اتقوا ربكم إن زلزلة الساعة شيء عظيم يوم ترونها تذهل كل مرضعة عما أرضعت وتضع كل
ذات حمل حملها وترى الناس سكارى وما هم بسكارى ولكن عذاب الله شديد » فلما
سمع أصحابه بذلك حثوا المطي وعرفوا أنه عنده قول يقوله فلما تأشهوا حوله قال أتدرون
أي يوم ذاك ذاك يوم ينادي آدم عليه السلام فيناديه ربه عز وجل فيقول ياآدم ابعث إلى
النار فيقول يا رب وما بعث النار فيقول من كل ألف تسعمائة وتسعة وتسعون في النار
وواحد في الجنة قال فأبلس أصحابه حتى ما أوضحوا بضاحكة فلما رأى ذلك قال أبشروا
واعملوا فوالذي نفس محمد بيده إنكم لمع خليفتين ما كانتا مع شيء قط إلا كثرتاه
يأجوج ومأجوج ومن هلك من بني آدم وبني إبليس قال فسري عنهم ثم قال اعملوا وابشروا
فوالذي نفس محمد بيده ما أنتم في الناس إلا كالشامة في جنب البعير أو الرقمة في
ذراع الدابة وهكذا رواه الترمذي « 3169 » والنسائي « 11340 » في كتاب التفسير من سننيهما عنمحمد بن بشار عن يحيى وهو
القطان عن هشام وهو الدستوائي عن قتادة به بنحوه وقال الترمذي حسن صحيح « طريق آخر لهذا الحديث » قال الترمذي « 3168 »
حدثنا ابن أبي عمر حدثنا سفيان بن عيينة حدثنا ابن جدعان عن الحسن عن عمران
بن حصين أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لما نزلت « يا أيها الناس
اتقوا ربكم » إلى قوله « ولكن عذاب الله شديد » قال
نزلت عليه هذه الآية وهو في سفر فقال أتدرون أي يوم ذلك قالوا الله ورسوله أعلم قال
ذلك يوم يقول الله لآدم ابعث بعث النار قال يا رب وما بعث النار قال تسعمائة وتسعة
وتسعون إلى النار وواحد إلى الجنة فأنشأ المسلمون يبكون فقال رسول الله صلى الله
عليه وسلم قاربوا وسددوا فإنها لم تكن نبوة قط إلا كان بين يديها جاهلية قال فيؤخذ
العدد من الجاهلية فإن تمت وإلا كملت من المنافقين وما مثلكم ومثل الأمم إلا كمثل
الرقمة في ذراع الدابة أو كالشاة في جنب البعير ثم قال إني لأرجو أن تكونوا ربع أهل
الجنة فكبروا ثم قال إني لأرجو أن تكونوا ثلث أهل الجنة فكبروا ثم قال إني لأرجو أن
تكونوا نصف أهل الجنة فكبروا ثم قال ولا أدري أقال الثلثين أم لا وكذا رواه الإمام
أحمد « 4/432 » عن سفيان بن عيينة به ثم قال الترمذي أيضا
هذا حديث حسن صحيح وقد روي عن « سعيد بن أبي » عروبة عن
الحسن عن عمران بن الحصين وقد رواه ابن أبي حاتم من حديث سعيد بن أبي عروبة عن
قتادة عن الحسن والعلاء بن زياد العدوي عن عمران بن الحصين فذكره وهكذا روى ابن
جرير عن بندار عن غندر عن عوف عن الحسن قال بلغني أن رسول الله صلى الله عليه وسلم
لما قفل من غزوة العسرة ومعه أصحابه بعد ما شارف المدينة قرأ « يا
أيها الناس اتقوا ربكم إن زلزلة الساعة شيء عظيم » وذكر الحديث فذكر نحو
سياق ابن جدعان والله أعلم « الحديث الثاني » قال ابن أبي
حاتم حدثنا أبي حدثنا ابن الطباع حدثنا أبو سفيان يعني المعمري عن معمر عن قتادة عن
أنس قال نزلت « إن زلزلة الساعة شيء عظيم » وذكر يعني نحو
سياق الحسن عن عمران غير أنه قال ومن هلك من كثرة الجن والإنسورواه ابن جرير بطوله
من حديث معمر « الحديث الثالث » قال ابن أبي حاتم حدثنا أبي
حدثنا سعيد بن سليمان حدثنا عباد يعني ابن العوام حدثنا هلال بن حباب عن عكرمة عن
ابن عباس قال تلا رسول الله صلى الله عليه وسلم هذه الآية فذكر نحوه وقال فيه إني
لأرجو أن تكونوا ربع أهل الجنة إني لأرجو أن تكونوا ثلث أهل الجنة ثم قال إني لأرجو
أن تكونوا شطر أهل الجنة ففرحوا وزاد أيضا وإنما أنتم جزء من ألف جزء « الحديث الرابع » قال البخاري « 4741 »
عند تفسير هذه الآية حدثنا عمر بن حفص حدثنا أبي حدثنا الأعمش حدثنا أبو
صالح عن أبي سعيد قال قال النبي صلى الله عليه وسلم يقول الله تعالى يوم القيامة يا
آدم فيقول لبيك ربنا وسعديك فينادي بصوت إن الله يأمرك أن تخرج من ذريتك بعثا إلى
النار قال يا رب وما بعث النار قال من كل ألف أراه قال تسعمائة وتسعة وتسعون فحينئذ
تضع الحامل حملها ويشيب الوليد « وترى الناس سكارى وما هم بسكارى
ولكن عذاب الله شديد » فشق ذلك على الناس حتى تغيرت وجوههم قال النبي صلى
الله عليه وسلم من يأجوج ومأجوج تسعمائة وتسعة وتسعون ومنكم واحد أنتم في الناس
كالشعرة السوداء في جنب الثور الأبيض أو كالشعرة البيضاء في جنب الثور الأسود إني
لأرجو أن تكونوا ربع أهل الجنة فكبرنا ثم قال شطر أهل الجنة فكبرنا وقد رواه
البخاري أيضا في غير هذا الموضع « 3348 و 6583 و 74883 »
ومسلم « 222 » والنسائي في تفسيره «
11339 » من طرق عن الأعمش به « الحديث الخامس » قال
الإمام أحمد « 1/388 » حدثنا عمار بن محمد ابن أخت سفيان
الثوري وعبيدة المعنى كلاهما عن إبراهيم بن مسلم عن أبي الأحوص عن عبد الله قال قال
رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم إن الله يبعث يوم القيامة مناديا يا آدم إن الله
يأمرك أن تبعث بعثا من ذريتك إلى النار فيقول آدم يا رب من هم فيقال له من كل مائة
تسعة وتسعون فقال رجل من القوم من هذا الناجي منا بعد هذا يا رسول الله قال هل
تدرون ما أنتم في الناس إلا كالشامة في صدر البعير انفرد بهذا السند وهذا السياق
الإمام أحمد « الحديث السادس » قال الإمام أحمد « 6/53 » حدثنا يحيى عن حاتم بن أبي صغيرة حدثنا ابن أبي مليكة أن
القاسم بن محمد أخبره عن عائشة عن النبي صلى الله عليه وسلم إنكم تحشرون إلى الله
يوم القيامة حفاة عراة غرلا قالت عائشة يا رسول الله الرجال والنساء ينظر بعضهم إلى
بعض قال يا عائشة إن الأمر أشد من أن يهمهم ذاك أخرجاه في الصحيحين « خ6527 م2859 » « الحديث السابع » قال
الإمام أحمد « 6/110 » حدثنا يحيى بن إسحاق حدثنا ابن لهيعة
عن خالد بن أبي عمران عن القاسم بن محمد عن عائشة قالت قلت يا رسول الله هل يذكر
الحبيب حبيبه يوم القيامة قال ياعائشة أما عند ثلاث فلا أما عند الميزان حتى يثقل
أو يخف فلا وأما عند تطاير الكتب إما يعطى بيمينه وإما يعطى بشماله فلا وحين يخرج
عنق من النار فيطوى عليهم ويتغيظ عليهم ويقول ذلك العنق وكلت بثلاثة وكلت بثلاثة
وكلت بثلاثة وكلت بمن ادعى مع الله إلها آخر ووكلت بمن لا يؤمن بيوم الحساب وووكلت
بكل جبار عنيد قال فينطوي عليهم ويرميهم في غمرات جهنم ولجهنم جسر أرق من الشعر
وأحد من السيف عليه كلاليب وحسك يأخذان من شاء الله والناس عليه كالبرق وكالطرف
وكالريح وكأجاويد الخيل والركاب والملائكة يقولون يا رب سلم سلم فناج مسلم ومخدوش
مسلم ومكور في النار على وجهه والأحاديث في أهوال يوم القيامة والآثار كثيرة جدا
لها موضع آخر ولهذا قال تعالى « إن زلزلة الساعة شيء عظيم »
أي أمر عظيم وخطب جليل وطارق مفظع وحادث هائل وكائن عجيب والزلزال هو ما
يحصل للنفوس من الرعب والفزع كما قال تعالى « هنالك إبتلي المؤمنون
وزلزلوا زالزالا شديدا » ثم قال تعالى « يوم ترونها »
هذا من باب ضمير الشأن ولهذا قال مفسرا له « تذهل كل مرضعة
عما أرضعت » أي فتشتغل لهول ما ترى عن أحب الناس إليها والتي هي أشفق الناس
عليه تدهش عنه في حال إرضاعها له ولهذا قال « كل مرضعة »
ولم يقل مرضع وقال « عما أرضعت » أي عن رضيعها قبل
فطامه وقوله « وتضع كل ذات حمل حملها » أي قبل تمامه لشدة
الهول « وترى الناس سكارى » وقرئ « سكرى »
أي من شدة الأمر الذي قد صاروا فيه قد دهشت عقولهم وغابت أذهانهم فمن رآهم
حسب أنهم سكارى « وما هم بسكارى ولكن عذاب الله شديد »
يقول تعالى ذاما لمن كذب بالبعث وأنكر قدرة الله على إحياء الموتى معرضا عما أنزل
الله على أنبيائه متبعا في قوله وإنكاره وكفره كل شيطان مريد من الإنس والجن وهذا
حال أهل البدع والضلال المعرضين عن الحق المتبعين للباطل يتركون ما أنزل الله على
رسوله من الحق المبين ويتبعون أقوال رؤوس الضلالة الدعاة إلى البدع بالأهواء
والآراء ولهذا قال في شأنهم وأشباههم « ومن الناس من يجادل في الله
بغير علم » أي علم صحيح « ويتبع كل شيطان مريد كتب عليه »
قال مجاهد يعني الشيطان كتب عليه كتابة قدرية « أنه من
تولاه » أي اتبعه وقلده « فأنه يضله ويهديه إلى عذاب السعير
» أي يضله في الدنيا ويقوده في الآخرة إلى عذاب السعير وهو الحار المؤلم
المقلق المزعج وقد قال السدي عن أبي مالك نزلت هذه الآية في النضر بن الحارث وكذلك
قال ابن جريج وقال ابن أبي حاتم حدثنا عمرو بن سلم البصري حدثنا عمرو بن المحرم أبو
قتادة حدثنا المعتمر حدثنا أبو كعب المكي قال قال خبيث من خبثاء أهل قريش أخبرنا عن
ربكم من ذهب هو أو من فضة هو أو من نحاس هو فتقعقعت السماء قعقعة والقعقعة في كلام
العرب الرعد فإذا قحف رأسه ساقط بين يديه وقال ليث بن أبي سليم عن مجاهد جاء يهودي
فقال يامحمد أخبرني عن ربك من أي شيء هو من در أم من ياقوت قال فجاءت صاعقة فأخذته
لما ذكر تعالى المخالف للبعث المنكر للمعاد ذكر تعالى الدليل على قدرته تعالى على
المعاد بما يشاهد من بدئه للخلق فقال « يا أيها الناس إن كنتم في
ريب » أي في شك « من البعث » وهو المعاد وقيام
الأرواح والأجساد يوم القيامة « فإنا خلقناكم من تراب » أي
أصل برئه لكم من تراب وهو الذي خلق منه آدم عليه السلام « ثم من
نطفة » أي ثم جعل نسله من سلالة من ماء مهين « ثم من علقة
ثم من مضغة » وذلك أنه إذا استقرت النطفة في رحم المرأة مكثت أربعين يوما
كذلك يضاف إليه ما يجتمع إليها ثم تنقلب علقة حمراء بإذن الله فتمكث كذلك أربعين
يوما ثم تستحيل فتصير مضغة قطعة من لحم لا شكل فيها ولا تخطيط ثم يشرع في التشكيل
والتخطيط فيصور منها رأس ويدان وصدر وبطن وفخذان ورجلان وسائر الأعضاء فتارة تسقطها
المرأة قبل التشكيل والتخطيط وتارة تلقيها وقد صارت ذات شكل وتخطيط ولهذا قال تعالى
« ثم من مضغة مخلقة وغير مخلقة » أي كما تشاهدونها « لنبين لكم ونقر في الأرحام ما نشاء إلى أجل مسمى » أي وتارة
تستقر في الرحم لا تلقيها المرأة ولا تسقطها كما قال مجاهد في قوله تعالى « مخلقة وغير مخلقة » قال هو السقط مخلوق وغير ومخلوق فإذا مضى
عليها أربعون يوما وهي مضغة أرسل الله تعالى إليها ملكا فنفخ فيها الروح وسواها كما
يشاء الله عز وجل من حسن وقبح وذكر وأنثى وكتب رزقها وأجلها وشقي أو سعيد كما ثبت
في الصحيحين « خ3208 م2643 » من حديث الأعمش عن زيد بن وهب
عن ابن مسعود قال حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو الصادق المصدوقإن خلق
أحدكم يجمع في بطن أمه أربعين ليلة ثم يكون علقة مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك ثم
يبعث الله إليه الملك فيؤمر بأربع كلمات فيكتب رزقه وعمله وأجله وشقي أو سعيد ثم
ينفخ فيه الروح وروى ابن أبي حاتم وابن جرير من حديث داود بن أبي هند عن الشعبي عن
علقمة عن عبد الله قال النطفة إذا استقرت في الرحم « أخذها »
ملك بكفه فقال يا رب مخلقة أو غير مخلقة فإن قيل غير مخلقة لم تكن نسمة
وقذفتها الأرحام دما وإن قيل مخلقة قال أي رب ذكر أو أنثى شقي أو سعيد ما الأجل وما
الأثر وبأي أرض يموت قال فيقال للنطفة من ربك فتقول الله فيقال من رازقك فتقول الله
فيقال له اذهب إلى أم الكتاب فإنك ستجد فيه قصة هذه النطفة قال فتخلق فتعيش في
أجلها وتأكل رزقها وتطأ أثرها حتى إذا جاء أجلها ماتت فدفنت في ذلك المكان ثم تلا
عامر الشعبي « يا أيها الناس إن كنتم في ريب من البعث فإنا خلقناكم
من تراب ثم من نطفة ثم من علقة ثم من مضغة مخلقة وغير مخلقة » فإذا بلغت
مضغة نكست في الخلق الرابع فكانت نسمة وإن كانت غير مخلقة قذفتها الأرحام دما وإن
كانت مخلقة نكست في الخلق وقال ابن أبي حاتم حدثنا محمد بن عبد الله بن يزيد المقرئ
حدثنا سفيان عن عمرو بن دينار عن أبي الطفيل عن حذيفة بن أسيد يبلغ به النبي صلى
الله عليه وسلم قال يدخل الملك على النطفة بعد ما تستقر في الرحم بأربعين يوما أو
خمس وأربعين فيقول أي رب أشقي أم سعيد فيقول الله ويكتبان فيقول أذكر أم أنثى فيقول
الله ويكتبان ويكتب عمله وأثره ورزقه وأجله ثم تطوى الصحف فلا يزاد على ما فيها ولا
ينتقص ورواه مسلم « 2644 » من حديث سفيان بن عيينة ومن طريق
آخر عن أبي الطفيل بنحو معناه وقوله « ثم نخرجكم طفلا » أي
ضعيفا في بدنه وسمعه وبصره وحواسه وبطشه وعقله ثم يعطيه الله القوة شيئا فشيئا
ويلطف به ويحنن عليه والديه في آناء الليل وأطراف النهار ولهذا قال « ثم لتبلغوا أشدكم » أي يتكامل القوى ويتزايد ويصل إلى عنفوان
الشباب وحسن المنظر « ومنكم من يتوفى » أي في حال شبابه
وقواه « ومنكم من يرد إلى أرذل العمر » وهو الشيخوخة والهرم
وضعف القوة والعقل والفهم وتناقص الأحوال من الخرف وضعف الفكر ولهذا قال « لكيلا يعلم بعد علم شيئا » كما قال تعالى «
الله الذي خلقكم من ضعف ثم جعل من بعد ضعف قوة ثم جعل من بعد قوة ضعفا وشيبة يخلق
ما يشاء وهو العليم القدير » وقد قال الحافظ أبو يعلى أحمد بن علي بن المثنى
الموصلي في مسنده « 3678 » حدثنا منصور بن أبي مزاحم حدثنا
خالد الزيات حدثني داود أبو سليمان عن عبد الله بن عبد الرحمن بن معمر بن حزم
الأنصاري عن أنس بن مالك رفع الحديث قال المولود حتى يبلغ الحنث ما عمل من حسنة
كتبت لوالده أو لوالديه وما عمل من سيئة لم تكتب عليه ولا على والديه فإذا بلغ
الحنث أجرى الله عليه القلم أمر الملكان اللذان كانا معه أن يحفظا وأن يشددا فإذا
بلغ أربعين سنة في الإسلام أمنه الله من البلايا الثلاث الجنون والجذام والبرص فإذا
بلغ الخمسين خفف الله عنه حسابه فإذا بلغ ستين رزقه الله الإنابة إليه بما يحب فإذا
بلغ السبعين أحبه أهل السماء فإذا بلغ الثمانين كتب الله حسناته وتجاوز عن سيئاته
فإذا بلغ التسعين غفر الله له ما تقدم من ذنبه وما تأخر وشفعه في أهل بيته وكتب
أمين الله وكان أسير الله في أرضه فإذا بلغ أرذل العمر لكيلا يعلم من بعد علم شيئا
كتب الله له مثل ما كان يعمل في صحته من الخير فإذا عمل سيئة لم تكتب عليه هذا حديث
غريب جدا وفيه نكارة شديدة ومع هذا قد رواه الإمام أحمد بن حنبل في مسنده موقوفا
ومرفوعا فقال « 2/89 » حدثنا أبو النضر حدثنا الفرج حدثنا
محمد بن عامر عن محمد بن عبد الله عن عمرو بن جعفر عن أنس قال إذا بلغ الرجل المسلم
أربعين سنة أمنه الله من أنواع البلايا من الجنون والبرص والجذام فإذا بلغ الخمسين
لين الله حسابه وإذا بلغ الستين رزقه الله إنابة يحبه الله عليها وإذا بلغ السبعين
أحبه الله وأحبه أهل السماء وإذا بلغ الثمانين تقبل الله حسناته ومحا عنه سيئاته
وإذا بلغ التسعين غفر الله له ما تقدم من ذنبه وما تأخر وسمى أسير الله في أرضه
وشفع في أهله ثم قال « 2/89 » حدثنا هشام حدثنا الفرج حدثني
محمد بن عبد الله العامري عن محمد بن عبد الله بن عمرو بن عثمان عن عبد الله بن عمر
بن الخطاب عن النبي صلى الله عليه وسلم مثله ورواه الإمام أحمد أيضا « 3/217 » حدثنا أنس بن عياض حدثني يوسف بن أبي ذرة الأنصاري عن
جعفر بن عمرو بن أمية الضمري عنأنس بن مالك أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال ما
من معمر يعمر في الإسلام أربعين سنة إلا صرف الله عنه ثلاثة أنواع من البلاء الجنون
والبرص والجذام وذكر تمام الحديث كما تقدم سواء ورواه الحافظ أبو بكر البزار عن عبد
الله بن شبيب عن أبي شيبة عبد الله بن عبد الملك عن أبي قتادة العذري عن ابن أخي
الزهري عن عمه عن أنس بن مالك قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ما من عبد يعمر
في الإسلام أربعين سنة إلا صرف الله عنه أنواعا من البلاء الجنون والجذام والبرص
فإذا بلغ خمسين سنة لين الله له الحساب فإذا بلغ ستين سنة رزقه الله الإنابة إليه
بما يحب فإذا بلغ سبعين سنة غفر الله له ما تقدم من ذنبه وما تأخر وسمى أسير الله
وأحبه أهل السماء فإذا بلغ الثمانين تقبل الله عنه حسناته وتجاوز عن سيئاته فإذا
بلغ التسعين غفر الله له ما تقدم من ذنبه وما تأخر وسمى أسير الله في أرضه وشفع في
أهل بيته وقوله « وترى الأرض هامدة » هذا دليل آخر على
قدرته تعالى على إحياء الموتى كما يحيي الأرض الميتة الهامدة وهي المقحلة التي لا
ينبت فيها شيء وقال قتادة غبراء متهشمة وقال السدي ميتة « فإذا
أنزلنا عليها الماء اهتزت وربت وأنبتت من كل زوج بهيج » أي فإذا أنزل الله
عليها المطر اهتزت أي تحركت بالنبات وحييت بعد موتها وربت أي ارتفعت لما سكن فيها
الثرى ثم أنبتت ما فيها من الألوان والفنون من ثمار وزروع وأشتات النباتات في
إختلاف ألوانها وطعومها وروائحها وأشكالها ومنافعها ولهذا قال تعالى « وأنبتت من كل زوج بهيج » أي حسن المنظر طيب الريح وقوله « ذلك بأن الله هو الحق » أي الخالق المدبر الفعال لما يشاء « وأنه يحيى الموتى » أي كما أحيى الأرض الميتة وأنبت منها هذه
الأنواع « إن الذي أحياها لمحيي الموتى إنه على كل شيء قدير »
« إنما أمره إذا أراد شيئا أن يقول له كن فيكون »
« وأن الساعة آتية لا ريب فيها » أي كائنة لا شك
فيها ولا مرية « وأن الله يبعث من في القبور » أي يعيدهم
بعد ما صاروا في قبورهم ربما يوجدهم بعد العدم كما قال تعالى «
وضرب لنا مثلا ونسي خلقه قال من يحيى العظام وهي رميم قل يحييها الذي أنشأها أول
مرة وهو بكل خلق عليم الذي جعل لكم من الشجر الأخضر نارا فإذا أنتم منه توقدون »
والآيات في هذا كثيرة وقال الإمام أحمد « 4/11 »
حدثنا بهز حدثنا حماد بن سلمة قال أنبأنا يعلى بن عطاء عن وكيع بن حدس عن
عمه أبي رزين العقيلي واسمه لقيط بن عامر أنه قال يا رسول الله أكلنا يرى ربه عز
وجل يوم القيامة وما آية ذلك في خلقه فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم أليس كلكم
ينظر إلى القمر مخليا به قلنا بلى قال فالله أعظم قال قلت يا رسول الله كيف يحيي
الله الموتى وما آية ذلك في خلقه قال أما مررت بوادي أهلك محلا قال بلى قال ثم مررت
به يهتز خضرا قال بلى قال فكذلك يحيي الله الموتى وذلك آيته في خلقه ورواه أبو داود
« 4731 » وابن ماجه « 180 » من حديث
حماد بن سلمة به ثم رواه الإمام أحمد أيضا حدثنا علي بن إسحاق أنبأنا ابن المبارك
أنبأنا عبد الرحمن بن يزيد بن جابر عن سليمان بن موسى عن أبي رزين العقيلي قال أتيت
رسول الله صلى الله عليه وسلم فقلت يا رسول الله كيف يحيي الله الموتى قال أمررت
بأرض من أرض مجدبة ثم مررت بها مخصبة قال نعم قال كذلك النشور وقال ابن أبي حاتم
حدثنا أبي حدثنا عبيس بن مرحوم حدثنا بكير بن أبي السميط عن قتادة عن أبي الحجاج عن
معاذ بن جبل قال من علم أن الله هو الحق المبين وأن الساعة آتية لا ريب فيها وأن
الله يبعث من في القبور دخل الجنة
لما ذكر تعالى حال الضلال الجهال المقلدين في قوله « ومن الناس من
يجادل في الله بغير علم ويتبع كل شيطان مريد » ذكر في هذه حال الدعاة إلى
الضلال من رؤوس الكفر والبدع فقال « ومن الناس من يجادل في الله
بغير علم ولا هدى ولا كتاب منير » أي بلا عقل صحيح ولا نقل صريح بل بمجرد
الرأي والهوى وقوله « ثاني عطفه » قال ابن عباسوغيره مستكبر
عن الحق إذا دعي إليه وقال مجاهد وقتادة ومالك عن زيد بن أسلم «
ثاني عطفه » أي لاوي عطفه وهي رقبته يعني يعرض عما يريد إليه من الحق ويثني
رقبته استكبارا كقوله تعالى « وفي موسى إذ أرسلناه إلى فرعون
بسلطان مبين فتولى بركنه » الآية وقال تعالى « وإذا قيل لهم
تعالوا إلى ما أنزل الله وإلى الرسول رأيت المنافقين يصدون عنك صدودا » وقال
تعالى « وإذا قيل لهم تعالوا يستغفر لكم رسول الله لووا رؤوسهم
ورأيتهم يصدون وهم مستكبرون » وقال لقمان لابنه « ولا تصعر
خدك للناس » أي تميله عنهم إستكبارا عليهم وقال تعالى «
وإذا تتلى عليه آياتنا ولى مستكبرا » الآية وقوله « ليضل عن
سبيل الله » قال بعضهم هذه لام العاقبة لأنه قد لا يقصد ذلك ويحتمل أن تكون
لام التعليل ثم إما أن يكون المراد بها المعاندون أو يكون المراد بها أن هذا الفاعل
لهذا إنما جبلناه على هذا الخلق الدنيء لنجعله ممن يضل عن سبيل الله ثم قال تعالى
« له في الدنيا خزي » وهو الإهانة والذل كما أنه استكبر عن
آيات الله لقاه الله المذلة في الدنيا وعاقبه فيها قبل الآخرة لأنها أكبر همه ومبلغ
علمه « ونذيقه يوم القيامة عذاب الحريق ذلك بما قدمت يداك »
أي يقال له هذا تقريعا وتوبيخا « وأن الله ليس بظلام للعبيد
» كقوله تعالى « خذوه فأعتلوه إلى سواء الجحيم ثم صبوا فوق
رأسه من عذاب الحميم ذق إنك أنت العزيز الكريم إن هذا ما كنتم به تمترون »
وقال ابن أبي حاتم حدثنا أبي حدثنا أحمد بن الصباح حدثنا يزيد بن هارون
أنبانا هشام عن الحسن قال بلغني أن أحدهم يحرق في اليوم سبعين ألف مرة
قال مجاهد وقتادة وغيرهما « على حرف » على شك وقال غيرهم
على طرف ومنه حرف الحبل أي طرفه أي دخل في الدين على طرف فإن وجد ما يحبه استقر
وإلا انشمر وقال البخاري « 4742 » حدثنا إبراهيم بن الحارث
حدثنا يحيى بن أبي بكير حدثنا إسرائيل عن أبي حصين عن سعيد بن جبير عن ابن عباس
« ومن الناس من يعبد الله على حرف » قال كان الرجل يقدم
المدينة فإن ولدت امرأته غلاما ونتجت خيله قال هذا دين صالح وإن لم تلد امرأته ولم
تنتج خيله قال هذا دين سوء وقال ابن أبي حاتم حدثنا علي بن الحسين حدثنا أحمد بن
عبد الرحمن حدثني أبي عن أبيه عن أشعث بن إسحاق القمي عن جعفر بن أبي المغيرة عن
سعيد بن جبير عن ابن عباس قال كان ناس من الأعراب يأتون النبي صلى اله عليه وآله
وسلم فيسلمون فإذا رجعوا إلى بلادهم فإن وجدوا عام غيث وعام خصب وعامولاد حسن قالوا
إن ديننا هذا لصالح فتمسكوا به وإن وجدوا عام جدوبة وعام ولاد سوء وعام قحط قالوا
ما في ديننا هذا خير فأنزل الله على نبيه « ومن الناس من يعبد الله
على حرف فإن أصابه خير اطمأن به » الآية وقال العوفي عن ابن عباس كان أحدهم
إذا قدم المدينة وهم أرض وبيئة فإن صح بها جسمه ونتجت فرسه مهرا حسنا وولدت امرأته
غلاما رضي به واطمأن إليه وقال ما أصبت منذ كنت على ديني هذا إلا خيرا « وإن أصابته فتنة » والفتنة البلاء أي وإن أصابه وجع المدينة
وولدت امرأته جارية وتأخرت عنه الصدقة أتاه الشيطان فقال والله ما أصبت منذ كنت على
دينك هذا إلا شرا وذلك الفتنة وهكذا ذكر قتادة والضحاك وابن جريج وغير واحد من
السلف في تفسير هذه الآية وقال عبد الرحمن بن زيد بن أسلم هو المنافق إن صلحت له
دنياه أقام على العبادة وإن فسدت عليه دنياه وتغيرت انقلب فلا يقيم على العبادة إلا
لما صلح من دنياه فإن أصابته فتنة أو شدة أو اختبار أو ضيق ترك دينه ورجع إلى الكفر
وقال مجاهد في قوله « إنقلب على وجهه » أي ارتد كافرا وقوله
« خسر الدنيا والآخرة » أي فلا هو حصل من الدنيا على شيء
وأما الآخرة فقد كفر بالله العظيم فهو فيها في غاية الشقاء والإهانة ولهذا قال
تعالى « ذلك هو الخسران المبين » أي هذه هي الخسارة العظيمة
والصفقة الخاسرة وقوله « يدعو من دون الله ما لا يضره وما لا ينفعه
» أي من الأصنام والأنداد يستغيث بها ويستنصرها ويسترزقها وهي لا تنفعه
ولاتضره « ذلك هو الضلال البعيد » وقوله «
يدعو لمن ضره أقرب من نفعه » أي ضرره في الدنيا قبل الآخرة أقرب من نفعه
فيها وأما في الآخرة فضرره محقق متيقن وقوله « لبئس المولى ولبئس
العشير » قال مجاهد يعني الوثن يعني بئس هذا الذي دعاه من دون الله مولى
يعني وليا وناصرا « وبئس العشير » وهو المخالط والمعاشر
واختار بن جرير أن المراد لبئس ابن العم والصاحب « من يعبد الله
على حرف فإن أصابه خير اطمأن به وإن أصابته فتنة إنقلب على وجهه » وقول
مجاهد أن المراد به الوثن أولى وأقرب إلى سياق الكلام
لما ذكر أهل الضلالة الأشقياء عطف بذكر الأبرار السعداء من الذين آمنوا بقلوبهم
وصدقوا إيمانهم بأفعالهم فعملوا الصالحات من جميع أنواع القربات وتركوا المنكرات
فأورثهم ذلك سكنى الدرجات العاليات في روضات الجنات ولما ذكر تعالى أنه أضل أولئك
وهدى هؤلاء قال « إن الله يفعل ما يريد »
قال ابن عباس من كان يظن أن لن ينصر الله محمدا صلى الله عليه وعلى آله وسلم في
الدنيا والآخرة فليمدد بسبب أي بحبل « إلى السماء » أي سماء
بيته « ثم ليقطع » يقول ثم ليختنق به وكذا قال مجاهد وعكرمة
وعطاء وأبو الجوزاء وقتادة وغيرهم وقال عبد الرحمن بن زيد بن أسلم « فليمدد بسبب إلى السماء » أي ليتوصل إلى بلوغ السماء فإن النصر
إنما يأتي محمدا من السماء « ثم ليقطع » ذلك عنه إن قدر على
ذلك وقول ابن عباس وأصحابه أولى وأظهر في المعنى وأبلغ في التهكم فإن المعنى من كان
يظن أن الله ليس بناصر محمدا وكتابه ودينه فليذهب فليقتل نفسه إن كان ذلك غائظه فإن
الله ناصره لا محالة قال الله تعالى « إنا لننصر رسلنا والذين
آمنوا في الحياة الدنيا ويوم يقوم الأشهاد » الآية ولهذا قال « فلينظر هل يذهبن كيده ما يغيظ » قال السدي يعني من شأن محمد صلى
الله عليه وسلم وقال عطاء الخراساني فلينظر هل يشفى ذلك ما يجد في صدره من الغيظ
وقوله « وكذلك أنزلناه » أي القرآن « آيات
بينات » أي واضحات في لفظها ومعناها حجة من الله على الناس « وأن الله يهدي من يريد » أي يضل من يشاء ويهدي من يشاء وله
الحكمة التامة والحجة القاطعة في ذلك « لا يسأل عما يفعل وهم
يسألون » أما هو فلحكمته ورحمته وعدله وعلمه وقهره وعظمته لا معقب لحكمه وهو
سريع الحساب
7 يخبر تعالى عن أهل هذه الأديان المختلفة من المؤمنين ومن سواهم من اليهود
والصابئين وقد قدمنا في سورة البقرة التعريف بهم وإختلاف الناس فيهم والنصارى
والمجوس والذين أشركوا فعبدوا مع الله غيره فإنه تعالى « يفصل
بينهم يوم القيامة » ويحكم بينهم بالعدل فيدخل من آمن به الجنة ومن كفر به
النار فإنه تعالى شهيد على أفعالهم حفيظ لأقوالهم عليم بسرائرهم وما تكن ضمائرهم
يخبر تعالى أنه المستحق للعبادة وحده لا شريك له فإنه يسجد لعظمته كل شيء طوعا
وكرها وسجود كل شيء مما يختص به كما قال تعالى « أو لم يروا إلى ما
خلق الله من شيء يتفيأ ظلاله عن اليمين والشمائل سجدا لله وهم داخرون » وقال
ههنا « ألم تر أن الله يسجد له من في السموات ومن في الأرض »
أي من الملائكة في أقطار السموات والحيوانات في جميع الجهات من الإنس والجن
والدواب والطير « وإن من شيء إلا يسبح بحمده » وقوله « والشمس والقمر والنجوم » إنما ذكر هذه على التنصيص لأنها قد
عبدت من دون الله فبين أنها تسجد لخالقها وأنها مربوبة مسخرة « لا
تسجدوا للشمس ولا للقمر واسجدوا لله الذي خلقهن » الآية وفي الصحيحين « خ4802 م159 » عن أبي ذر رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى
الله عليه وسلم أتدري أين تذهب هذه الشمس قلت الله ورسوله أعلم قال فإنها تذهب
فتسجد تحت العرش ثم تستأمر فيوشك أن يقال لها ارجعي من حيث جئت وفي المسند « 4/269 » وسنن أبي داود « 1193 »
والنسائي « 3/141 » وابن ماجه «
1262 » في حديث الكسوف إن الشمس والقمر خلقان من خلق الله وإنهما لا ينكسفان
لموت أحد ولا لحياته ولكن الله عز وجل إذا تجلى لشيء من خلقه خشع له وقال أبو
العالية ما في السماء نجم ولا شمس ولا قمر إلا يقع لله ساجدا حين يغيب ثم لا ينصرف
حتى يؤذن له فيأخذ ذات اليمين حتى يرجع إلى مطلعه وأما الجبال والشجر فسجودهما بفئ
ظلالهما عن اليمين والشمائل وعن ابن عباس قال جاء رجل فقال يا رسول الله إني رأيتني
الليلة وأنا نائم كأني أصلي خلف شجرة فسجدت فسجدت الشجرة لسجودي فسمعتها وهي تقول
اللهم أكتب لي بها عندك أجرا وضع عني بها وزرا واجعلها لي عندك ذخرا وتقبلها مني
كما تقبلتها من عبدك داود قال ابن عباس فقرأ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
سجدة ثم سجد فسمعته وهو يقول مثل ما أخبره الرجل عن قول الشجرة رواه الترمذي « 579 » وابن ماجه « 1053 » وابن حبان في
صحيحه « 2768 » وقوله « والدواب »
أي الحيوانات كلها وقد جاء في الحديث عن الإمام أحمد أن رسول الله صلى الله
عليه وآله وسلم نهى عن إتخاذ ظهور الدواب منابر فرب مركوبة خيرا أو أكثر ذكرا لله
تعالى من راكبها وقوله « وكثير من الناس » أي يسجد لله طوعا
مختارا ومتعبدا بذلك « وكثير حق عليه العذاب » أي ممن امتنع
وأبى واستكبر « ومن يهن الله فماله من مكرم إن الله يفعل ما يشاء »
وقال ابن أبي حاتم حدثنا أحمد بن شيبان الرملي حدثنا القداح عنجعفر بن محمد
عن أبيه عن علي قال قيل لعلي إن ههنا رجلا يتكلم في المشيئة فقال له علي يا عبد
الله خلقك الله كما يشاء أو كما شئت قال بل كما شاء قال فيمرضك إذا شاء أو إذا شئت
قال بل إذا شاء قال فيشفيك إذا شاء أو إذا شئت قال بل إذا شاء قال فيدخلك حيث شئت
أو حيث شاء قال بل حيث يشاء قال والله لو قلت غير ذلك لضربت الذي فيه عيناك بالسيف
وعن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا قرأ ابن آدم السجدة اعتزل
الشيطان يبكي يقول ياويله أمر ابن آدم بالسجود فسجد فله الجنة وأمرت بالسجود فأبيت
فلي النار رواه مسلم « 81 » وقال الإمام أحمد « 4/151 و 155 » حدثنا أبو سعيد مولى بني هاشم وأبو عبد الرحمن
المقرئ قالا حدثنا ابن لهيعة قال حدثنا مشرح بن هاعان أبو مصعب المعافري قال سمعت
عقبة بن عامر قال قلت يا رسول الله أفضلت سورة الحج على سائر القرآن بسجدتين قال
نعم فمن لم يسجد بهما فلا يقرأهما ورواه أبو داود « 1402 »
والترمذي « 578 » من حديث عبد الله بن لهيعة به وقال
الترمذي وليس بقوي وفي هذا نظر فإن ابن لهيعة قد صرح فيه بالسماع وأكثر ما نقموا
عليه تدليسه وقد قال أبو داود في المراسيل « 78 » حدثنا
أحمد بن عمرو بن السرح أنبأنا ابن وهب أخبرني معاوية بن صالح عن عامر بن حبيب عن
خالد بن معدان رحمه الله أن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم قال فضلت سورة الحج
على سائر القرآن بسجدتين ثم قال أبو داود وقد أسند هذا يعني من غير هذا الوجه ولا
يصح وقال الحافظ أبو بكر الإسماعيلي حدثنا ابن أبي داود حدثنا يزيد بن عبد الله
حدثنا الوليد حدثنا أبو عمرو حدثنا حفص بن غياث حدثني نافع قال حدثني أبو الجهم أن
عمر سجد سجدتين في الحج وهو بالجابية وقال إن هذه فضلت بسجدتين وروى أبو داود « 1401 » وابن ماجه « 1057 » من حديث
الحارث بن سعيد العتقي عن عبد الله بن منين عن عمرو بن العاص أن رسول الله صلى الله
عليه وسلم أقرأه خمس عشرةسجدة في القرآن منها ثلاث في المفصل وفي سورة الحج سجدتان
فهذه شواهد يشد بعضها بعضا