IBNU
KATHIR :
1.
Alif, Lâm, Mîm. Surat yang dimulai
dengan ayat ini bermaksud untuk menjelaskan bahwa al-Qur'ân terdiri atas
huruf-huruf yang dapat diucapkan oleh orang-orang Arab dengan mudah dan jelas.
Meskipun demikian, orang-orang yang mengingkarinya tidak mampu mendatangkan
sesuatu yang semisalnya. Di samping itu, huruf-huruf ini juga menggugah manusia
untuk mendengarkan dan membawa mereka untuk mempercayai ajaran-ajaran Nabi
Muhammad saw . Ayat-ayat 1 sampai 4 surat ini mengisyaratkan dua peristiwa, yang
pertama benar-benar telah terjadi dan kedua belum terjadi. Yang kedua ini
berupa kabar tentang hal-hal gaib (dan telah ditentukan terjadinya di antara
tiga sampai tujuh tahun). Perincian peristiwa pertama bahwa orang-orang Persia
dan Bezantium bertikai satu sama lain dalam suatu pertempuran di negeri Syam
pada masa Kisra Abroiz atau Kisra Dua, Raja Persia yang dikenal di kalangan
kaum Arab dengan Kisra dan masa Heraklius Muda, Kaisar Romawi yang dikenal di
kalangan kaum Arab dengan Heraql. Pada tahun 614, Persia menguasai Anthakia,
kota terbesar di bagian timur imperium Romawi. Kemudian menguasai Damaskus dan
mengepung kota Bait al-Maqdis, sampai kemudian merebutnya, membakarnya,
merampok serta membantai penduduknya. Api melahap gereja al-Qiyâmah dan para
penyerang itu menguasai Salib dan memindahkannya ke ibukota mereka. Hati
orang-orang Nasrani sangat takut dengan bencana yang sangat mengerikan ini. Dan
pada saat kekalahan ini menjadi sumber kegembiraan bagi orang-orang musyrik
Mekkah dan penyebab ejekan mereka kepada orang-orang muslim –karena orang-
orang Romawi adalah Ahl al-Kitâb sebagaimana sahabat- sahabat Nabi Muhammad
saw., dan orang-orang Persia bukan Ahl al-Kitâb seperti orang-orang musyrik–
maka Allah menurunkan ayat-ayat yang jelas ini kepada Nabi Muhammad untuk
memberikan kabar gembira kepada mereka dengan kemenangan Ahl al-Kitâb dan
kegembiraan mereka, dan juga dengan kekalahan orang- orang musyrik dan
kesudahan mereka yang buruk dalam jangka waktu yang telah ditentukan beberapa
tahun setelahnya. Perincian kejadian kedua adalah bahwa Heraklius, Kaisar
Romawi dan tentaranya yang telah menderita kekalahan, belum merasa putus asa
untuk meraih kemenangan. Maka dari itu, ia segera mempersiapkan dirinya untuk
pertempuran yang akan menghapus kehinaan dari kekalahannya. Pada tahun 622 M
(tahun pertama Hijriah), ia memaksa Persia untuk melakukan pertempuran di
Armenia, dan kemenangan ada di pihak Romawi. Kemenangan ini adalah sebagai
pembukaan dari kemenangan-kemenangan Romawi selanjutnya atas Persia. Begitulah
kemenangan Ahl al-Kitâb atas orang- orang musyrik, sehingga terwujudlah kabar
gembira yang dibawa al-Qur'ân. Dan juga terdapat kejadian ketiga yang dapat
dipahami dari konteks ayat-ayat ini yang menjadi pembangkit rasa gembira
orang-orang muslim, yaitu kemenangan mereka atas orang-orang musyrik Quraisy
pada Perang Badar yang terjadi pada hari Jumat, 17 Ramadan tahun 2 Hijriah atau
tahun 624 Masehi.
Persia mengalahkan Romawi pada tempat terdekat dengan orang-orang Arab, yaitu perbatasan Syam. Setelah kekalahan ini, mereka akan mengalahkan Persia.
5
4,5. Sebelum berlalu sembilan tahun, pada saat itu orang-orang musyrik telah bergembira dengan kemenangan Persia dan mengatakan kepada orang-orang muslim, "Kami akan mengalahkan kalian sebagaimana Persia mengalahkan Romawi, para Ahl al-Kitâb." Allah mewujudkan janji- Nya, sehingga Romawi mendapatkan kemenangan atas Persia pada waktu yang telah ditentukan-Nya. Hal ini adalah bukti yang jelas atas kebenaran Nabi Muhammad saw. dalam seruan dan dakwahnya. Segala urusan dan keputusan adalah milik Allah sebelum dan sesudahnya. Dan pada hari ketika orang-orang Romawi mendapatkan kemenangan atas Persia, orang-orang mukmin bergembira berkt pertolongan Allah yang menguatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dia Mahaunggul atas musuh-musuh-Nya dan Maha Penyayang terhadap wali-wali-Nya.
6. Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin dengan janji yang benar. Dia tidak akan mengingkari janji-Nya, tetapi orang- orang yang membangkang tidak akan dapat mengetahui segala urusan dengan benar.
7. Mereka hanya mengetahui segala urusan dan cara untuk membangun kehidupan dunia serta bagaimana menikmati keindahannya. Sedangkan tentang bekal untuk akhirat, mereka sangat bodoh dan lalai.
8. Apakah mata dan kalbu mereka telah dilemahkan sehingga mereka tidak dapat berpikir tentang diri mereka untuk mengetahui kesudahan mereka? Allah tidak akan menciptakan langit dan bumi dan planet-planet serta yang lainnya kecuali dengan sungguh-sungguh dan untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Sesungguhnya kebanyakan manusia membangkang dalam hal pertemuannya dengan Allah dan datangnya hari kiamat.
9. Apakah mereka menetap di negeri mereka dan tidak berjalan di muka bumi untuk menyaksikan bagaimana kesudahan orang- orang yang kafir sebelum mereka? Orang- orang kafir yang ada sebelum mereka itu lebih kuat dari mereka. Mereka telah mengolah bumi untuk mengeluarkan air, barang tambang dan hasil pertanian yang ada di dalamnya, juga telah membangun bumi lebih daripada yang dilakukan oleh orang-orang kafir yang ada sekarang. Dan rasul-rasul Allah telah datang dengan membawa berbagai mukjizat yang jelas kepada mereka, lalu mereka mengingkarinya. Maka Allah menimpakan siksa kepada mereka, karena Dia tidak akan memberikan balasan kepada mereka tanpa adanya dosa yang telah mereka lakukan, atau sebelum memberikan peringatan dan waktu kepada mereka. Sesungguhnya merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.
10. Kemudian, kesudahan orang-orang yang melakukan bermacam-macam kejahatan adalah sikap kufur dan memperolok-olok terhadap ayat-ayat Allah.
11. Allah menciptakan manusia sejak permulaan, kemudian mengembalikan penciptaan itu setelah mereka mati, lalu hanya kepada-Nya mereka kembali untuk dihitung dan diberi balasan.
12. Pada hari ketika kiamat telah datang, orang- orang kafir merasa putus asa untuk membela diri mereka.
13. Mereka tidak mempunyai penolong-penolong yang dahulu mereka sembah dan menjadikan mereka kafir.
14. Dan pada hari ketika kiamat datang, setiap kelompok pergi menuju ke tempat kembali mereka yang abadi.
15. Adapun orang-orang yang beriman dan menggabungkan keimanan mereka itu dengan amal saleh, maka mereka berada di dalam surga yang di dalamnya terdapat pepohonan dan bunga-bunga. Bergembira dan senang.
Persia mengalahkan Romawi pada tempat terdekat dengan orang-orang Arab, yaitu perbatasan Syam. Setelah kekalahan ini, mereka akan mengalahkan Persia.
5
4,5. Sebelum berlalu sembilan tahun, pada saat itu orang-orang musyrik telah bergembira dengan kemenangan Persia dan mengatakan kepada orang-orang muslim, "Kami akan mengalahkan kalian sebagaimana Persia mengalahkan Romawi, para Ahl al-Kitâb." Allah mewujudkan janji- Nya, sehingga Romawi mendapatkan kemenangan atas Persia pada waktu yang telah ditentukan-Nya. Hal ini adalah bukti yang jelas atas kebenaran Nabi Muhammad saw. dalam seruan dan dakwahnya. Segala urusan dan keputusan adalah milik Allah sebelum dan sesudahnya. Dan pada hari ketika orang-orang Romawi mendapatkan kemenangan atas Persia, orang-orang mukmin bergembira berkt pertolongan Allah yang menguatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dia Mahaunggul atas musuh-musuh-Nya dan Maha Penyayang terhadap wali-wali-Nya.
6. Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin dengan janji yang benar. Dia tidak akan mengingkari janji-Nya, tetapi orang- orang yang membangkang tidak akan dapat mengetahui segala urusan dengan benar.
7. Mereka hanya mengetahui segala urusan dan cara untuk membangun kehidupan dunia serta bagaimana menikmati keindahannya. Sedangkan tentang bekal untuk akhirat, mereka sangat bodoh dan lalai.
8. Apakah mata dan kalbu mereka telah dilemahkan sehingga mereka tidak dapat berpikir tentang diri mereka untuk mengetahui kesudahan mereka? Allah tidak akan menciptakan langit dan bumi dan planet-planet serta yang lainnya kecuali dengan sungguh-sungguh dan untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Sesungguhnya kebanyakan manusia membangkang dalam hal pertemuannya dengan Allah dan datangnya hari kiamat.
9. Apakah mereka menetap di negeri mereka dan tidak berjalan di muka bumi untuk menyaksikan bagaimana kesudahan orang- orang yang kafir sebelum mereka? Orang- orang kafir yang ada sebelum mereka itu lebih kuat dari mereka. Mereka telah mengolah bumi untuk mengeluarkan air, barang tambang dan hasil pertanian yang ada di dalamnya, juga telah membangun bumi lebih daripada yang dilakukan oleh orang-orang kafir yang ada sekarang. Dan rasul-rasul Allah telah datang dengan membawa berbagai mukjizat yang jelas kepada mereka, lalu mereka mengingkarinya. Maka Allah menimpakan siksa kepada mereka, karena Dia tidak akan memberikan balasan kepada mereka tanpa adanya dosa yang telah mereka lakukan, atau sebelum memberikan peringatan dan waktu kepada mereka. Sesungguhnya merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.
10. Kemudian, kesudahan orang-orang yang melakukan bermacam-macam kejahatan adalah sikap kufur dan memperolok-olok terhadap ayat-ayat Allah.
11. Allah menciptakan manusia sejak permulaan, kemudian mengembalikan penciptaan itu setelah mereka mati, lalu hanya kepada-Nya mereka kembali untuk dihitung dan diberi balasan.
12. Pada hari ketika kiamat telah datang, orang- orang kafir merasa putus asa untuk membela diri mereka.
13. Mereka tidak mempunyai penolong-penolong yang dahulu mereka sembah dan menjadikan mereka kafir.
14. Dan pada hari ketika kiamat datang, setiap kelompok pergi menuju ke tempat kembali mereka yang abadi.
15. Adapun orang-orang yang beriman dan menggabungkan keimanan mereka itu dengan amal saleh, maka mereka berada di dalam surga yang di dalamnya terdapat pepohonan dan bunga-bunga. Bergembira dan senang.
16. Sedangkan orang-orang yang kafir dan mengingkari ayat-ayat
Kami, kebangkitan serta perhitungan, maka mereka akan berada di dalam siksa.
17. Maka, sucikanlah Allah dari segala yang tidak sesuai dengan keagungan dan
kesempurnaan-Nya. Sembahlah Dia ketika kalian memasuki waktu sore dan pagi.
18. Allah semata yang berhak atas pujian dan ucapan syukur dari penghuni langit dan bumi. Maka sembahlah Dia di malam hari, dan ketika kalian memasuki waktu siang.
19. Dialah yang mengeluarkan makhluk hidup dari sesuatu yang tidak memiliki kehidupan, dan mengeluarkan sesuatu yang tidak memiliki kehidupan dari makhluk hidup. Dialah yang menghidupkan bumi dengan pepohonan setelah sebelumnya tandus dan gersang. Dengan cara mengeluarkan seperti itulah, Allah mengeluarkan kalian dari kubur-kubur 20. Di antara bukti-bukti kesempurnaan kekuasaan-Nya adalah bahwa Dia menciptakan asal kalian dari tanah yang sama sekali tidak memiliki kehidupan. Kemudian kalian menjadi manusia yang berpencaran di bumi untuk berusaha mendapatkan apa yang dapat mempertahankan hidup kalian.
21. Dan di antara tanda-tanda kasih sayang-Nya adalah bahwa Dia menciptakan bagi kalian, kaum laki-laki, istri-istri yang berasal dari jenis kalian untuk kalian cintai. Dia menjadikan kasih sayang antara kalian dan mereka. Sesungguhnya di dalam hal itu semua terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir tentang ciptaan Allah.
22. Dan di antara tanda-tanda kesempurnaan kekuasaan dan hikmah-Nya, adalah penciptaan langit dan bumi dengan sistem yang sangat indah ini. Juga, termasuk tanda kekuasaan-Nya, perbedaan bahasa dan dialek kalian, serta perbedaan warna kulit kalian, yaitu hitam, putih atau lainnya. Sesungguhnya di dalam hal itu terdapat tanda-tanda yang dapat diambil manfaatnya oleh orang-orang yang memiliki ilmu dan kepahaman.
23. Di antara bukti-bukti yang menunjukkan kesempurnaan kekuasaan-Nya adalah disediakannya segala sesuatu yang memberikan ketenangan tidur kalian, dan memudahkan kalian dalam mencari rezeki dari karunia-Nya yang luas pada malam dan siang hari. Sesungguhnya di dalam itu semua terdapat bukti-bukti bagi kaum yang dapat mengambil manfaat dari apa yang didengarnya.
24. Di antara bukti-bukti-Nya, Dia memperlihatkan kilat kepada kalian dari sela-sela awan, agar kalian merasa takut dari petir dan bersama dengan itu kalian mengharapkan hujan turun dari langit untuk menghidupkan bumi setelah mengalami kegersangan dan tandus. Sesungguhnya di dalam hal itu terdapat bukti-bukti bagi kaum yang merenungi segala sesuatu sehingga memahaminya dengan benar.
18. Allah semata yang berhak atas pujian dan ucapan syukur dari penghuni langit dan bumi. Maka sembahlah Dia di malam hari, dan ketika kalian memasuki waktu siang.
19. Dialah yang mengeluarkan makhluk hidup dari sesuatu yang tidak memiliki kehidupan, dan mengeluarkan sesuatu yang tidak memiliki kehidupan dari makhluk hidup. Dialah yang menghidupkan bumi dengan pepohonan setelah sebelumnya tandus dan gersang. Dengan cara mengeluarkan seperti itulah, Allah mengeluarkan kalian dari kubur-kubur 20. Di antara bukti-bukti kesempurnaan kekuasaan-Nya adalah bahwa Dia menciptakan asal kalian dari tanah yang sama sekali tidak memiliki kehidupan. Kemudian kalian menjadi manusia yang berpencaran di bumi untuk berusaha mendapatkan apa yang dapat mempertahankan hidup kalian.
21. Dan di antara tanda-tanda kasih sayang-Nya adalah bahwa Dia menciptakan bagi kalian, kaum laki-laki, istri-istri yang berasal dari jenis kalian untuk kalian cintai. Dia menjadikan kasih sayang antara kalian dan mereka. Sesungguhnya di dalam hal itu semua terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir tentang ciptaan Allah.
22. Dan di antara tanda-tanda kesempurnaan kekuasaan dan hikmah-Nya, adalah penciptaan langit dan bumi dengan sistem yang sangat indah ini. Juga, termasuk tanda kekuasaan-Nya, perbedaan bahasa dan dialek kalian, serta perbedaan warna kulit kalian, yaitu hitam, putih atau lainnya. Sesungguhnya di dalam hal itu terdapat tanda-tanda yang dapat diambil manfaatnya oleh orang-orang yang memiliki ilmu dan kepahaman.
23. Di antara bukti-bukti yang menunjukkan kesempurnaan kekuasaan-Nya adalah disediakannya segala sesuatu yang memberikan ketenangan tidur kalian, dan memudahkan kalian dalam mencari rezeki dari karunia-Nya yang luas pada malam dan siang hari. Sesungguhnya di dalam itu semua terdapat bukti-bukti bagi kaum yang dapat mengambil manfaat dari apa yang didengarnya.
24. Di antara bukti-bukti-Nya, Dia memperlihatkan kilat kepada kalian dari sela-sela awan, agar kalian merasa takut dari petir dan bersama dengan itu kalian mengharapkan hujan turun dari langit untuk menghidupkan bumi setelah mengalami kegersangan dan tandus. Sesungguhnya di dalam hal itu terdapat bukti-bukti bagi kaum yang merenungi segala sesuatu sehingga memahaminya dengan benar.
25. Di antara bukti-bukti kesempurnaan kekuasaan dan hikmah-Nya
serta keluasan kasih sayang-Nya adalah berjalannya langit dan bumi dengan
perintah Allah sebagaimana yang kalian lihat, yaitu yang berupa kesempurnaan
penciptaan dan ketelitian dalam mengurus. Kemudian apabila Dia memanggil kalian
untuk bangkit, kalian keluar dari dalam kubur dengan cepat untuk memenuhi
panggilan-Nya.
26. Hanya milik Allah semata penciptaan, kepemilikan dan kepatuhan seluruh penghuni bumi dan langit. Mereka semuanya tunduk kepada Allah.
27. Allahlah yang memulai penciptaan tanpa contoh sebelumnya, kemudian menghidupkannya kembali setelah mati. Mengembalikan penciptaan adalah lebih mudah bagi-Nya daripada memulainya – kalau dilihat dari sudut pandang dan keyakinan kalian yang mengatakan bahwa mengembalikan sesuatu adalah lebih mudah daripada memulainya. Dia memiliki sifat yang sangat mengagumkan yang tercermin dalam kekuasaan dan hikmah- Nya yang sangat sempurna di langit dan bumi. Dia Mahaunggul dalam kerajaan-Nya dan Mahabijaksana dalam perbuatan dan takdir-Nya.
28. Allah menjelaskan suatu permisalan yang diambil dari diri kalian. Dia memberikan permisalan itu bagi orang yang menjadikan makhluk-Nya sebagai sekutu bagi-Nya. Apakah ada di antara hamba sahaya kalian yang menjadi sekutu bagi kalian dalam hal harta benda dan lainnya yang telah Kami karuniakan kepada kalian, sehingga kalian dan mereka memiliki hak yang sama atas harta itu? Kalian akan takut kepada hamba sahaya itu, sehingga tidak akan melakukan sesuatu atas apa yang kalian miliki tanpa seizinnya, sebagaimana orang-orang merdeka takut terhadap sesama mereka? Apabila kalian tidak menganggapnya sebagai hal yang masuk akal dan tidak akan melakukan hal itu, lalu mengapa kalian menjadikan makhluk-makhluk Allah sebagai sekutu-sekutu bagi-Nya? Dengan perincian seperti inilah, Kami menjelaskan ayat-ayat bagi kaum yang merenungkan permisalan-permisalan.
29. Tetapi orang-orang kafir mengikuti hawa nafsu mereka tanpa mengetahui akibat dari kekufuran mereka. Tidak ada seorang pun yang dapat memberi petunjuk kepada orang yang telah Allah sesatkan. Tidak ada yang dapat memberi pertolongan dan melindungi mereka dari azab-Nya.
30. Dari itu, luruskanlah wajahmu dan menghadaplah kepada agama, jauh dari kesesatan mereka. Tetaplah pada fitrah yang Allah telah ciptakan manusia atas fitrah itu. Yaitu fitrah bahwa mereka dapat menerima tauhid dan tidak mengingkarinya. Fitrah itu tidak akan berubah. Fitrah untuk menerima ajaran tauhid itu adalah agama yang lurus. Tetapi orang-orang musyrik tidak mengetahui hakikat hal itu.
31. Jadilah kalian orang-orang yang kembali kepada-Nya. Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada kalian. Tinggalkanlah apa yang dilarang, dan peliharalah salat, serta janganlah menjadi golongan orang- orang yang menyekutukan Allah.
32. Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka sehingga berselisih tentangnya dan menjadi berkelompok- kelompok. Setiap kelompok didukung oleh pengikut-pengikutnya. Setiap golongan dari mereka merasa bangga dengan apa yang mereka miliki dan mengira bahwa mereka berada dalam kebenaran.
26. Hanya milik Allah semata penciptaan, kepemilikan dan kepatuhan seluruh penghuni bumi dan langit. Mereka semuanya tunduk kepada Allah.
27. Allahlah yang memulai penciptaan tanpa contoh sebelumnya, kemudian menghidupkannya kembali setelah mati. Mengembalikan penciptaan adalah lebih mudah bagi-Nya daripada memulainya – kalau dilihat dari sudut pandang dan keyakinan kalian yang mengatakan bahwa mengembalikan sesuatu adalah lebih mudah daripada memulainya. Dia memiliki sifat yang sangat mengagumkan yang tercermin dalam kekuasaan dan hikmah- Nya yang sangat sempurna di langit dan bumi. Dia Mahaunggul dalam kerajaan-Nya dan Mahabijaksana dalam perbuatan dan takdir-Nya.
28. Allah menjelaskan suatu permisalan yang diambil dari diri kalian. Dia memberikan permisalan itu bagi orang yang menjadikan makhluk-Nya sebagai sekutu bagi-Nya. Apakah ada di antara hamba sahaya kalian yang menjadi sekutu bagi kalian dalam hal harta benda dan lainnya yang telah Kami karuniakan kepada kalian, sehingga kalian dan mereka memiliki hak yang sama atas harta itu? Kalian akan takut kepada hamba sahaya itu, sehingga tidak akan melakukan sesuatu atas apa yang kalian miliki tanpa seizinnya, sebagaimana orang-orang merdeka takut terhadap sesama mereka? Apabila kalian tidak menganggapnya sebagai hal yang masuk akal dan tidak akan melakukan hal itu, lalu mengapa kalian menjadikan makhluk-makhluk Allah sebagai sekutu-sekutu bagi-Nya? Dengan perincian seperti inilah, Kami menjelaskan ayat-ayat bagi kaum yang merenungkan permisalan-permisalan.
29. Tetapi orang-orang kafir mengikuti hawa nafsu mereka tanpa mengetahui akibat dari kekufuran mereka. Tidak ada seorang pun yang dapat memberi petunjuk kepada orang yang telah Allah sesatkan. Tidak ada yang dapat memberi pertolongan dan melindungi mereka dari azab-Nya.
30. Dari itu, luruskanlah wajahmu dan menghadaplah kepada agama, jauh dari kesesatan mereka. Tetaplah pada fitrah yang Allah telah ciptakan manusia atas fitrah itu. Yaitu fitrah bahwa mereka dapat menerima tauhid dan tidak mengingkarinya. Fitrah itu tidak akan berubah. Fitrah untuk menerima ajaran tauhid itu adalah agama yang lurus. Tetapi orang-orang musyrik tidak mengetahui hakikat hal itu.
31. Jadilah kalian orang-orang yang kembali kepada-Nya. Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada kalian. Tinggalkanlah apa yang dilarang, dan peliharalah salat, serta janganlah menjadi golongan orang- orang yang menyekutukan Allah.
32. Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka sehingga berselisih tentangnya dan menjadi berkelompok- kelompok. Setiap kelompok didukung oleh pengikut-pengikutnya. Setiap golongan dari mereka merasa bangga dengan apa yang mereka miliki dan mengira bahwa mereka berada dalam kebenaran.
33. Apabila manusia tertimpa suatu bahaya – dalam bentuk penyakit
atau kesusahan– mereka berlindung kepada Allah. Mereka berdoa dan kembali
kepada-Nya dengan meminta agar menghilangkan kesulitan dari diri mereka.
Kemudian apabila Allah menghilangkan kesulitan dari mereka dan memberikan
karunia-Nya, tiba-tiba segolongan dari mereka segera menyekutukan Allah.
34. Sehingga akibat dari keadaan mereka itu adalah bahwa mereka mengingkari nikmat yang diberikan Allah. Maka bersenang- senanglah sekehendak kalian, wahai orang- orang yang durhaka, niscaya kalian akan mengetahui kesudahan kalian.
35. Apakah Kami akan meninggalkan mereka dalam kesesatan dan tidak pernah mencela impian-impian mereka. Tidak! Bahkan Kami telah menurunkan kepada mereka keterangan yang akan memberikan kesaksian tentang apa yang mereka sekutukan.
36. Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, mereka berlebih-lebihan dalam kegembiraan mereka. Sebaliknya, apabila mereka ditimpa kesulitan yang disebabkan oleh dosa-dosa yang mereka perbuat, tiba-tiba mereka merasa putus asa dari kasih sayang Allah.
37. Apakah mereka tidak mengetahui hal-hal yang dapat mengantarkan kepada keimanan dan tidak pula mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki kepada orang yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan orang yang dikehendaki-Nya, sesuai dengan kebijakan-Nya? Sesungguhnya di dalam hal itu terdapat tanda-tanda yang jelas bagi kaum yang mempercayai kebenaran.
38. Dan apabila hanya Allah swt. yang meluaskan rezeki dan menetapkan ukurannya, maka berikanlah hak kaum kerabat kepadanya, yaitu berupa kebajikan dan hubungan silaturahmi. Dan juga berilah kepada orang yang membutuhkan dan kehabisan perbekalan di jalan berupa zakat dan sedekah. Hal itu adalah lebih baik bagi orang-orang yang menghendaki rida Allah dan menginginkan pahala-Nya. Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keberuntungan dengan kenikmatan yang abadi.
39. Harta yang kalian berikan kepada orang- orang yang memakan riba dengan tujuan untuk menambah harta mereka, tidak suci di sisi Allah dan tidak akan diberkahi. Sedekah yang kalian berikan dengan tujuan untuk mengharapkan rida Allah, tanpa riya dan mengharapkan upah, maka itulah orang-orang yang memiliki kebaikan yang berlipat ganda.
40. Allahlah yang menjadikan kalian, memberikan rezeki yang kalian pakai untuk hidup, mematikan, lalu membangkitkan kalian dari kubur. Apakah ada sekutu- sekutu Allah –sebagaimana yang kalian sangka itu– yang dapat menciptakan, memberi rezeki, mematikan dan menghidupkan, walaupun hanya sedikit saja? Allah Mahasuci dari segala yang mereka sekutukan.
41. Telah terlihat kebakaran, kekeringan, kerusakan, kerugian perniagaan dan ketertenggelaman yang disebabkan oleh kejahatan dan dosa-dosa yang diperbuat manusia. Allah menghendaki untuk menghukum manusia di dunia dengan perbuatan-perbuatan mereka, agar mereka bertobat dari kemaksiatan.
34. Sehingga akibat dari keadaan mereka itu adalah bahwa mereka mengingkari nikmat yang diberikan Allah. Maka bersenang- senanglah sekehendak kalian, wahai orang- orang yang durhaka, niscaya kalian akan mengetahui kesudahan kalian.
35. Apakah Kami akan meninggalkan mereka dalam kesesatan dan tidak pernah mencela impian-impian mereka. Tidak! Bahkan Kami telah menurunkan kepada mereka keterangan yang akan memberikan kesaksian tentang apa yang mereka sekutukan.
36. Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, mereka berlebih-lebihan dalam kegembiraan mereka. Sebaliknya, apabila mereka ditimpa kesulitan yang disebabkan oleh dosa-dosa yang mereka perbuat, tiba-tiba mereka merasa putus asa dari kasih sayang Allah.
37. Apakah mereka tidak mengetahui hal-hal yang dapat mengantarkan kepada keimanan dan tidak pula mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki kepada orang yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan orang yang dikehendaki-Nya, sesuai dengan kebijakan-Nya? Sesungguhnya di dalam hal itu terdapat tanda-tanda yang jelas bagi kaum yang mempercayai kebenaran.
38. Dan apabila hanya Allah swt. yang meluaskan rezeki dan menetapkan ukurannya, maka berikanlah hak kaum kerabat kepadanya, yaitu berupa kebajikan dan hubungan silaturahmi. Dan juga berilah kepada orang yang membutuhkan dan kehabisan perbekalan di jalan berupa zakat dan sedekah. Hal itu adalah lebih baik bagi orang-orang yang menghendaki rida Allah dan menginginkan pahala-Nya. Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keberuntungan dengan kenikmatan yang abadi.
39. Harta yang kalian berikan kepada orang- orang yang memakan riba dengan tujuan untuk menambah harta mereka, tidak suci di sisi Allah dan tidak akan diberkahi. Sedekah yang kalian berikan dengan tujuan untuk mengharapkan rida Allah, tanpa riya dan mengharapkan upah, maka itulah orang-orang yang memiliki kebaikan yang berlipat ganda.
40. Allahlah yang menjadikan kalian, memberikan rezeki yang kalian pakai untuk hidup, mematikan, lalu membangkitkan kalian dari kubur. Apakah ada sekutu- sekutu Allah –sebagaimana yang kalian sangka itu– yang dapat menciptakan, memberi rezeki, mematikan dan menghidupkan, walaupun hanya sedikit saja? Allah Mahasuci dari segala yang mereka sekutukan.
41. Telah terlihat kebakaran, kekeringan, kerusakan, kerugian perniagaan dan ketertenggelaman yang disebabkan oleh kejahatan dan dosa-dosa yang diperbuat manusia. Allah menghendaki untuk menghukum manusia di dunia dengan perbuatan-perbuatan mereka, agar mereka bertobat dari kemaksiatan.
42. Katakanlah, wahai Nabi, kepada orang-orang musyrik,
"Berjalanlah di seluruh penjuru bumi, lalu lihatlah bagaimana kesudahan
orang-orang sebelum kalian, niscaya kalian akan melihat bahwa Allah membinasakan
dan menghancurkan rumah-rumah mereka karena kebanyakan dari mereka adalah
orang-orang yang musyrik seperti kalian."
43. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah agama yang sempurna kebenarannya, sebelum datangnya suatu hari ketka tidak ada seorang pun yang dapat menolaknya dari Allah. Pada hari itu manusia saling berpencaran dan keadaan mereka berbeda- beda.
44. Barangsiapa yang kufur kepada Allah, maka akibat buruk dari kekufurannya itu akan menimpanya. Dan barangsiapa yang beriman dan beramal saleh, maka hanya untuk diri mereka sendirilah sebenarnya mereka membentangkan jalan kenikmatan yang abadi.
45. Karena Allah akan memberi pahala kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh atas apa yang mereka kerjakan. Dia akan menambah pahala mereka, sebagai karunia dari-Nya, karena Dia mencintai mereka dan memurkai orang-orang yang kufur kepada-Nya dan mengingkari nikmat-Nya.
46. Di antara tanda-tanda kekuasaan Allah dan kasih sayang-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pemberi kabar gembira berupa turunnya hujan yang akan menyirami kalian dan untuk memberikan kepada kalian berbagai manfaat dari keluasan nikmat-Nya, yaitu dengan menumbuhkan segala macam tumbuhan dengan hujan itu. Juga agar bahtera dapat berlayar di air dengan perintah dan kekuasaan-Nya. Selain itu, juga agar kalian dapat mencari rezeki dari karunia-Nya dengan berdagang dan mempergunakan apa-apa yang ada di darat dan di laut. Serta agar kalian bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya dengan cara taat dan beribadah kepada-Nya semata.
47. Kami telah mengutus rasul-rasul sebelummu kepada kaum mereka, sehingga setiap rasul datang kepada kaumnya dengan membawa argumentasi-argumentasi yang jelas, yang menunjukkan kebenarannya. Kemudian kaumnya mendustakannya. Maka Kami pun menghancurkan orang-orang yang melakukan dosa dan durhaka itu. Allah telah mewajibkan atas diri-Nya untuk menolong hamba-hamba-Nya yang beriman.
48. Allah swt. yang mengirimkan angin. Lalu angin itu bergerak dengan kuat dan mendorong awan. Kemudian Allah membentangkan tempat dan banyaknya awan itu di langit sebagaimana yang Dia kehendaki. Dia juga menjadikannya bergumpal-gumpal sehingga kamu dapat melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Apabila Allah menurunkan hujan kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya, mereka pun segera bergembira ria.
43. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah agama yang sempurna kebenarannya, sebelum datangnya suatu hari ketka tidak ada seorang pun yang dapat menolaknya dari Allah. Pada hari itu manusia saling berpencaran dan keadaan mereka berbeda- beda.
44. Barangsiapa yang kufur kepada Allah, maka akibat buruk dari kekufurannya itu akan menimpanya. Dan barangsiapa yang beriman dan beramal saleh, maka hanya untuk diri mereka sendirilah sebenarnya mereka membentangkan jalan kenikmatan yang abadi.
45. Karena Allah akan memberi pahala kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh atas apa yang mereka kerjakan. Dia akan menambah pahala mereka, sebagai karunia dari-Nya, karena Dia mencintai mereka dan memurkai orang-orang yang kufur kepada-Nya dan mengingkari nikmat-Nya.
46. Di antara tanda-tanda kekuasaan Allah dan kasih sayang-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pemberi kabar gembira berupa turunnya hujan yang akan menyirami kalian dan untuk memberikan kepada kalian berbagai manfaat dari keluasan nikmat-Nya, yaitu dengan menumbuhkan segala macam tumbuhan dengan hujan itu. Juga agar bahtera dapat berlayar di air dengan perintah dan kekuasaan-Nya. Selain itu, juga agar kalian dapat mencari rezeki dari karunia-Nya dengan berdagang dan mempergunakan apa-apa yang ada di darat dan di laut. Serta agar kalian bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya dengan cara taat dan beribadah kepada-Nya semata.
47. Kami telah mengutus rasul-rasul sebelummu kepada kaum mereka, sehingga setiap rasul datang kepada kaumnya dengan membawa argumentasi-argumentasi yang jelas, yang menunjukkan kebenarannya. Kemudian kaumnya mendustakannya. Maka Kami pun menghancurkan orang-orang yang melakukan dosa dan durhaka itu. Allah telah mewajibkan atas diri-Nya untuk menolong hamba-hamba-Nya yang beriman.
48. Allah swt. yang mengirimkan angin. Lalu angin itu bergerak dengan kuat dan mendorong awan. Kemudian Allah membentangkan tempat dan banyaknya awan itu di langit sebagaimana yang Dia kehendaki. Dia juga menjadikannya bergumpal-gumpal sehingga kamu dapat melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Apabila Allah menurunkan hujan kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya, mereka pun segera bergembira ria.
49. Padahal mereka sungguh dalam keadaan putus asa dan bingung
sebelum turunnya hujan.
50. Maka perhatikanlah –dengan merenung dan berpikir– bekas-bekas turunnya hujan. Bagaimana Allah menghidupkan bumi dengan tumbuh-tumbuhan setelah sebelumnya gersang bagaikan orang mati. Sesungguhnya yang mampu menghidupkan bumi setelah sebelumnya mati, pasti mampu pula untuk menghidupkan orang- orang mati. Kekuasaan-Nya amat sempurna. Tak ada sesuatu pun yang dapat mengalahkan-Nya.
50. Maka perhatikanlah –dengan merenung dan berpikir– bekas-bekas turunnya hujan. Bagaimana Allah menghidupkan bumi dengan tumbuh-tumbuhan setelah sebelumnya gersang bagaikan orang mati. Sesungguhnya yang mampu menghidupkan bumi setelah sebelumnya mati, pasti mampu pula untuk menghidupkan orang- orang mati. Kekuasaan-Nya amat sempurna. Tak ada sesuatu pun yang dapat mengalahkan-Nya.
51. Dan Kami bersumpah, "Jika Kami benar- benar telah
mengirimkan angin yang memberikan bahaya bagi tumbuh- tumbuhan, sehingga mereka
melihatnya menjadi kuning karena angin itu, mereka pasti akan tetap bersikap
kufur kepada Allah dan mengingkari nikmat-Nya setelah mereka melihat kuningnya
tumbuhan itu."
52. Maka janganlah kamu bersedih karena mereka membangkang atau tidak menghiraukan seruanmu. Karena kamu tidak akan dapat memperdengarkan seruanmu kepada orang-orang yang sudah mati dan orang-orang yang tuli apabila mereka bertambah tuli, karena berpaling dan lari darimu.
53. Mereka seperti orang buta karena mereka telah menutup kalbu-kalbu mereka untuk tidak mendengarkan petunjuk. Dan kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta itu dan menahan mereka dari kekufuran. Tetapi kamu hanya dapat memperdengarkannya kepada orang- orang yang dapat mendengarkan dengan paham dan menerima, yaitu orang-orang yang memiliki kalbu yang dapat menerima keimanan. Mereka itulah orang-orang yang tunduk kepada kebenaran ketika kebenaran tampak.
54. Allahlah yang menciptakan kalian dari air mani, lalu kalian tumbuh dalam keadaan lemah. Kemudian Dia menjadikan kalian kuat setelah keadaan lemah itu dengan pertumbuhan kalian sampai dewasa. Setelah itu menjadikan kalian lemah kembali setelah keadaan kuat itu, yaitu dengan sampainya kalian pada usia tua dan beruban. Dia menciptakan segala yang dikehendaki-Nya. Dia Maha Mengetahui untuk mengurus ciptaan-Nya dan Mahakuasa untuk menjadikan segala yang dikehendaki-Nya.
55. Dan pada hari terjadinya kiamat, orang-orang kafir itu bersumpah bahwa mereka tidak berdiam di dunia atau di dalam kubur kecuali hanya bebarapa saat saja. Seperti itulah setan memalingkan mereka di dunia dari kebenaran kepada kebatilan.
56. Orang-orang yang dikaruniai ilmu oleh Allah, yaitu para nabi, malaikat dan orang-orang mukmin berkata, "Sesungguhnya kalian telah tinggal di dalam kubur menurut ketentuan dan takdir-Nya sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan yang kalian ingkari. Tetapi kalian di dunia tidak mengetahui bahwa hal ini adalah benar karena kebodohan dan keberpalingan kalian.
57. Maka pada hari manusia dibangkitkan, permohonan maaf orang-orang kafir atas keingkaran dan pendustaan mereka kepada rasul-rasul mereka sama sekali tidak berguna. Dan tidak ada seorang pun yang meminta mereka untuk melakukan sesuatu yang dapat membuat keridaan Allah, karena mereka telah menjadi hina di sisi-Nya dan Dia telah mengusir mereka dari kasih sayang-Nya.
58. Kami telah menjelaskan di dalam al-Qur'ân ini segala macam permisalan untuk memberi petunjuk kepada manusia dan membimbing mereka kepada jalan petunjuk. Dan apabila kamu mendatangkan kepada mereka mukjizat apa pun, maka orang-orang kafir, karena mereka terlalu membangkang dan hati mereka terlalu keras pasti akan mengatakan, "Kamu dan pengikut-pengikutmu tidak lain hanya membawa kepalsuan dalam seruan kalian itu."
59. Dengan tutup seperti itulah, Allah menutup kalbu-kalbu orang-orang bodoh yang tidak mendapatkan tauhid.
60. Maka bersabarlah, wahai Nabi, atas siksaan mereka. Sesungguhnya janji Allah dengan menolongmu dari musuh-musuhmu dan memberikan kemenangan kepada Islam atas seluruh agama adalah benar. Dia, selamanya, tidak pernah mengingkari janji-Nya. Dan jangan sampai orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya itu membuatmu gelisah dan kehilangan kesabaran.
52. Maka janganlah kamu bersedih karena mereka membangkang atau tidak menghiraukan seruanmu. Karena kamu tidak akan dapat memperdengarkan seruanmu kepada orang-orang yang sudah mati dan orang-orang yang tuli apabila mereka bertambah tuli, karena berpaling dan lari darimu.
53. Mereka seperti orang buta karena mereka telah menutup kalbu-kalbu mereka untuk tidak mendengarkan petunjuk. Dan kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta itu dan menahan mereka dari kekufuran. Tetapi kamu hanya dapat memperdengarkannya kepada orang- orang yang dapat mendengarkan dengan paham dan menerima, yaitu orang-orang yang memiliki kalbu yang dapat menerima keimanan. Mereka itulah orang-orang yang tunduk kepada kebenaran ketika kebenaran tampak.
54. Allahlah yang menciptakan kalian dari air mani, lalu kalian tumbuh dalam keadaan lemah. Kemudian Dia menjadikan kalian kuat setelah keadaan lemah itu dengan pertumbuhan kalian sampai dewasa. Setelah itu menjadikan kalian lemah kembali setelah keadaan kuat itu, yaitu dengan sampainya kalian pada usia tua dan beruban. Dia menciptakan segala yang dikehendaki-Nya. Dia Maha Mengetahui untuk mengurus ciptaan-Nya dan Mahakuasa untuk menjadikan segala yang dikehendaki-Nya.
55. Dan pada hari terjadinya kiamat, orang-orang kafir itu bersumpah bahwa mereka tidak berdiam di dunia atau di dalam kubur kecuali hanya bebarapa saat saja. Seperti itulah setan memalingkan mereka di dunia dari kebenaran kepada kebatilan.
56. Orang-orang yang dikaruniai ilmu oleh Allah, yaitu para nabi, malaikat dan orang-orang mukmin berkata, "Sesungguhnya kalian telah tinggal di dalam kubur menurut ketentuan dan takdir-Nya sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan yang kalian ingkari. Tetapi kalian di dunia tidak mengetahui bahwa hal ini adalah benar karena kebodohan dan keberpalingan kalian.
57. Maka pada hari manusia dibangkitkan, permohonan maaf orang-orang kafir atas keingkaran dan pendustaan mereka kepada rasul-rasul mereka sama sekali tidak berguna. Dan tidak ada seorang pun yang meminta mereka untuk melakukan sesuatu yang dapat membuat keridaan Allah, karena mereka telah menjadi hina di sisi-Nya dan Dia telah mengusir mereka dari kasih sayang-Nya.
58. Kami telah menjelaskan di dalam al-Qur'ân ini segala macam permisalan untuk memberi petunjuk kepada manusia dan membimbing mereka kepada jalan petunjuk. Dan apabila kamu mendatangkan kepada mereka mukjizat apa pun, maka orang-orang kafir, karena mereka terlalu membangkang dan hati mereka terlalu keras pasti akan mengatakan, "Kamu dan pengikut-pengikutmu tidak lain hanya membawa kepalsuan dalam seruan kalian itu."
59. Dengan tutup seperti itulah, Allah menutup kalbu-kalbu orang-orang bodoh yang tidak mendapatkan tauhid.
60. Maka bersabarlah, wahai Nabi, atas siksaan mereka. Sesungguhnya janji Allah dengan menolongmu dari musuh-musuhmu dan memberikan kemenangan kepada Islam atas seluruh agama adalah benar. Dia, selamanya, tidak pernah mengingkari janji-Nya. Dan jangan sampai orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya itu membuatmu gelisah dan kehilangan kesabaran.
JALALAIN :
001. (Alif lam mim) hanya
Allah yang mengetahui maksudnya.
002. (Telah dikalahkan
bangsa Romawi) mereka adalah ahli kitab yang dikalahkan oleh kerajaan Persia
yang bukan ahli kitab, bahkan orang-orang Persia itu penyembah berhala. Dengan
adanya berita ini bergembiralah orang-orang kafir Mekah, kemudian mereka
mengatakan kepada kaum Muslimin, "Kami pasti akan mengalahkan kalian,
sebagaimana kerajaan Persia telah mengalahkan kerajaan Romawi."
003. (Di negeri yang
terdekat) yakni di kawasan Romawi yang paling dekat dengan wilayah kerajaan
Persia, yaitu di jazirah Arabia; kedua pasukan yang besar itu bertemu di tempat
tersebut, pihak yang mulai menyerang adalah pihak Persia, lalu bangsa Romawi
berbalik menyerang (dan mereka) yakni bangsa Romawi (sesudah dikalahkan itu) di
sini mashdar dimudhafkan pada isim maf'ul, maksudnya sesudah orang-orang Persia
mengalahkan mereka, akhirnya mereka (akan menang) atas orang-orang Persia.
004. (Dalam beberapa tahun
lagi) pengertian lafal bidh'u siniina adalah mulai dari tiga tahun sampai
dengan sembilan atau sepuluh tahun. Kedua pasukan itu bertemu kembali pada
tahun yang ketujuh sesudah pertempuran yang pertama tadi. Akhirnya dalam
pertempuran ini pasukan Romawi berhasil mengalahkan pasukan kerajaan Persia.
(Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudahnya) yakni sebelum bangsa Romawi
menang dan sesudahnya. Maksudnya, pada permulaannya pasukan Persia dapat
mengalahkan pasukan Romawi, kemudian pasukan Romawi menang atas mereka dengan
kehendak Allah. (Dan di hari itu) yakni di hari kemenangan bangsa Romawi
(bergembiralah orang-orang yang beriman).
005. (Karena pertolongan
Allah) kepada mereka atas pasukan Persia; orang-orang Mukmin merasa gembira mendengar
berita ini, dan mereka mengetahui berita ini melalui malaikat Jibril yang turun
memberitahukannya ketika mereka sedang dalam perang Badar. Kegembiraan mereka
menjadi bertambah setelah mereka mendapat kemenangan atas orang-orang musyrik
di dalam perang Badar (Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang
Maha Perkasa) Maha Menang (lagi Maha Penyayang) kepada orang-orang Mukmin.
006. (Sebagai janji yang
sebenar-benarnya dari Allah) lafal ayat ini merupakan mashdar sebagai badal
atau pengganti dari lafal berikut fi'ilnya; asalnya adalah
wa'adahumullaahun-nashra; artinya Allah menjanjikan pertolongan kepada mereka
(Allah tidak akan menyalahi janji-Nya) yakni pertolongan itu (tetapi kebanyakan
manusia) orang-orang kafir Mekah (tidak mengetahui) janji-Nya yang akan
menolong orang-orang beriman.
007. (Mereka hanya
mengetahui yang lahir saja dari kehidupan dunia) maksudnya urusan penghidupan
dunia seperti berdagang, bercocok tanam, membangun rumah, bertanam dan
kesibukan-kesibukan duniawi lainnya. (Sedangkan mereka terhadap kehidupan
akhirat adalah lalai) diulanginya lafal hum mengandung makna taukid atau untuk
mengukuhkan makna kelalaian mereka.
008. (Dan mengapa mereka
tidak memikirkan tentang diri mereka sendiri?) supaya mereka sadar dari kelalaiannya.
(Allah tidak menjadikan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya
melainkan dengan tujuan yang benar dan waktu yang ditentukan) artinya akan
lenyap setelah waktunya habis, sesudah itu tibalah saatnya hari berbangkit.
(Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia) yaitu orang-orang kafir Mekah
(benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Rabbnya) yakni mereka tidak percaya
kepada adanya hari berbangkit sesudah mati.
009. (Dan apakah mereka
tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat
orang-orang yang sebelum mereka?) maksudnya umat-umat sebelum mereka, mereka
dibinasakan karena mendustakan rasul-rasulnya. (Orang-orang itu adalah lebih
kuat dari mereka sendiri) seperti kaum Ad dan kaum Tsamud (dan telah mengolah
bumi) mereka telah mencangkul dan membajaknya untuk lahan pertanian dan
perkebunan (serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka
makmurkan) artinya lebih banyak dari apa yang telah dimakmurkan oleh
orang-orang kafir Mekah (dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka
dengan membawa bukti-bukti yang nyata) hujah-hujah yang jelas. (Maka Allah
sekali-kali tidak berlaku lalim kepada mereka) dengan membinasakan mereka tanpa
dosa (akan tetapi merekalah yang berlaku lalim kepada diri sendiri) karena
mereka mendustakan rasul-rasul mereka.
010. (Kemudian akibat
orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah azab yang lebih buruk) lafal
as-suu-a adalah bentuk muannats dari lafal al-aswa' artinya yang paling buruk,
berkedudukan sebagai khabar dari lafal kaana bila lafal 'aqibah dibaca rafa',
tapi bila dibaca nashab berarti menjadi isim kaana. Makna yang dimaksud berupa
azab neraka Jahanam dan mereka dijelek-jelekkan di dalamnya (disebabkan)
(mereka mendustakan ayat-ayat Allah) yakni Alquran (dan mereka selalu
memperolok-oloknya) .
011. (Allah menciptakan
dari permulaan) Dia menciptakan manusia dari permulaan (kemudian
mengembalikannya kembali) Dia menghidupkan mereka kembali sesudah mereka mati
(kemudian kepada-Nyalah kalian dikembalikan) lafal ini dapat dibaca turja'uuna
dan yurja'uuna.
012. (Dan pada hari
terjadinya kiamat, orang-orang yang zalim terdiam berputus asa) orang-orang
musyrik diam karena mereka sudah tidak mempunyai alasan lagi.
013. (Dan sekali-kali
tidak ada) (bagi mereka dari sekutu-sekutu mereka) yang mereka sekutukan dengan
Allah, yaitu berhala-berhala yang mereka harapkan untuk dapat memberi syafaat
kepada mereka (yang memberi syafaat dan adalah mereka) yakni mereka bakal
(mengingkari sekutu-sekutu mereka itu) berlepas diri daripada berhala-berhala
mereka.
014. (Dan pada hari
terjadinya kiamat, di hari itu) lafal yaumaidzin berfungsi sebagai taukid atau
mengukuhkan makna yauma (mereka bergolong-golongan) yakni golongan orang-orang
Mukmin dan golongan orang-orang kafir.
015. (Adapun orang-orang
yang beriman mengerjakan amal saleh, maka mereka di dalam taman) surga
(bergembira) merasa bahagia.
016. (Adapun orang-orang
yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami) yaitu Alquran (serta mendustakan
menemui hari akhirat) yaitu hari berbangkit dan lain-lainnya (maka mereka tetap
berada di dalam siksaan).
017. (Maka bertasbihlah
kepada Allah) maksudnya salatlah kalian (di waktu kalian berada di petang hari)
di kala kalian memasuki petang hari; di dalam waktu ini terdapat dua salat,
yaitu salat Magrib dan salat Isyak (dan di waktu kalian berada di waktu subuh)
sewaktu kalian memasuki pagi hari di dalam waktu ini terdapat salat subuh.
018. (Dan bagi-Nyalah
segala puji di langit dan di bumi) kalimat ayat ini merupakan jumlah i'tiradh,
maksudnya Dia dipuji oleh penduduk langit dan bumi (dan di waktu kalian berada
pada petang hari) diathafkan kepada lafal hiina yang ada pada ayat sebelumnya;
di dalam waktu ini terdapat salat Isyak (dan sewaktu kalian berada di waktu
Zuhur) yakni di waktu kalian memasuki tengah hari, yang pada waktu itu terdapat
salat Zuhur.
019. (Dia mengeluarkan
yang hidup dari yang mati) sebagaimana manusia, Dia menciptakan manusia dari
air mani dan sebagaimana burung yang Dia ciptakan dari telur (dan mengeluarkan
yang mati) yaitu air mani dan telur (dari yang hidup dan menghidupkan bumi)
dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan (sesudah matinya) sesudah kering. (Dan
seperti itulah) dengan cara itulah (kalian akan dikeluarkan) dari kubur.
020. (Dan di antara
tanda-tanda-Nya) yang menunjukkan akan kekuasaan-Nya (ialah Dia menciptakan
kalian dari tanah) asal kalian yaitu Nabi Adam (kemudian tiba-tiba kalian
menjadi manusia) yang terdiri dari darah dan daging (yang berkembang biak) di
muka bumi.
021. (Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari
jenis kalian sendiri) Siti Hawa tercipta dari tulang rusuk Nabi Adam sedangkan
manusia yang lainnya tercipta dari air mani laki-laki dan perempuan (supaya
kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya) supaya kalian merasa betah dengannya
(dan dijadikan-Nya di antara kamu sekalian) semuanya (rasa kasih sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu) hal yang telah disebutkan itu (benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir) yakni yang memikirkan tentang
ciptaan Allah swt.
022. (Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan
bahasa kalian) maksudnya dengan bahasa yang berlainan, ada yang berbahasa Arab
dan ada yang berbahasa Ajam serta berbagai bahasa lainnya (dan berlain-lainan pula
warna kulit kalian) di antara kalian ada yang berkulit putih, ada yang hitam
dan lain sebagainya, padahal kalian berasal dari seorang lelaki dan seorang
perempuan, yaitu Nabi Adam dan Siti Hawa. (Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda) yang menunjukkan kekuasaan Allah swt. (bagi
orang-orang yang mengetahui) yaitu bagi orang-orang yang berakal dan berilmu.
Dapat dibaca lil'aalamiina dan lil'aalimiina.
023. (Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidur kalian di waktu malam dan siang hari)
dengan kehendak-Nya sebagai waktu istirahat buat kalian (dan usaha kalian) di
siang hari (mencari sebagian dari karunia-Nya) mencari rezeki dan penghidupan
berkat kehendak-Nya. (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan) dengan pendengaran yang dibarengi
pemikiran dan mengambil pelajaran.
024. (Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepada kalian) Dia mempersaksikan
kepada kalian (kilat untuk menimbulkan ketakutan) bagi orang yang melakukan
perjalanan karena takut disambar petir (dan harapan) bagi orang yang bermukim
akan turunnya hujan (dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu
menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya) Dia mengembangkannya dengan
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan padanya. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) hal
yang telah disebutkan tadi (benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mempergunakan akalnya) yaitu bagi mereka yang berpikir.
025. (Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan perintah-Nya)
dengan kehendak-Nya tanpa tiang penyangga. (Kemudian apabila Dia memanggil
kalian sekali panggil dari bumi) melalui tiupan sangkakala malaikat Israfil
untuk membangunkan orang-orang yang telah mati dari kuburnya (seketika itu juga
kalian keluar) dari kubur, kalian keluar dari dalam kubur melalui sekali seruan
itu, merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah swt.
026. (Dan kepunyaan-Nyalah
siapa saja yang ada di langit dan di bumi) sebagai miliknya, makhluk dan
hamba-hamba-Nya. (Semuanya hanya kepada-Nya tunduk) yakni taat.
027. (Dan Dialah yang
menciptakan dari permulaan) menciptakan manusia (kemudian mengembalikannya)
menjadi hidup kembali setelah mereka mati (dan menghidupkan kembali itu adalah
lebih mudah bagi-Nya) daripada memulai penciptaan; hal ini dikaitkan dengan
realita yang berlaku di kalangan makhluk-Nya, yaitu bahwasanya mengulangi
sesuatu itu lebih mudah daripada memulainya. Padahal kedua kondisi itu bagi
Allah swt. sama saja mudahnya. (Dan bagi-Nyalah teladan yang maha tinggi di
langit dan di bumi) yakni sifat yang maha tinggi, yaitu bahwa tiada Tuhan yang
wajib disembah melainkan Allah (dan Dialah Yang Maha Perkasa) di dalam
kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam ciptaan-Nya.
028. (Dia membuat)
menjadikan (bagi kalian) hai orang-orang musyrik (perumpamaan) yang terdapat
(di dalam diri kalian sendiri) yaitu (apakah ada di antara hamba-hamba sahaya
yang dimiliki oleh tangan kanan kalian) semua hamba sahaya kalian (sekutu) bagi
kalian (dalam memiliki rezeki yang telah Kami berikan kepada kalian) yaitu
berupa harta benda dan lain-lainnya (maka kalian) dan mereka (sama dalam hak
mempergunakan rezeki itu, kalian takut kepada mereka sebagaimana kalian takut
kepada diri kalian sendiri?) yakni takut terhadap sesama orang-orang merdeka
kalian. Kata istifham atau kata tanya mengandung arti nafi atau kata negatif.
Makna yang dimaksud ialah, bukanlah hamba sahaya kalian itu adalah
sekutu-sekutu bagi kalian di dalam memiliki rezeki dan harta benda yang ada
pada sisi kalian, maka mengapa kalian menjadikan hamba-hamba Allah sebagai
sekutu-sekutu-Nya? (Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat) Kami menerangkannya
dengan cara penjelasan dan rincian seperti itu (bagi kaum yang berakal) bagi
orang-orang yang menggunakan akal pikirannya.
029. (Tetapi orang-orang
yang lalim, mengikuti) pengertian lalim di sini adalah menyekutukan Allah (hawa
nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang
telah disesatkan Allah?) maksudnya tidak ada seorang pun yang dapat
menunjukinya. (Dan tiadalah bagi mereka seorang penolong pun) yang mencegah
azab Allah atas mereka.
030. (Maka hadapkanlah)
hai Muhammad (wajahmu dengan lurus kepada agama Allah) maksudnya
cenderungkanlah dirimu kepada agama Allah, yaitu dengan cara mengikhlaskan
dirimu dan orang-orang yang mengikutimu di dalam menjalankan agama-Nya (fitrah
Allah) ciptaan-Nya (yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu) yakni
agama-Nya. Makna yang dimaksud ialah, tetaplah atas fitrah atau agama Allah.
(Tidak ada perubahan pada fitrah Allah) pada agama-Nya. Maksudnya janganlah
kalian menggantinya, misalnya menyekutukan-Nya. (Itulah agama yang lurus) agama
tauhid itulah agama yang lurus (tetapi kebanyakan manusia) yakni orang-orang
kafir Mekah (tidak mengetahui) ketauhidan atau keesaan Allah.
031. (Dengan kembali)
bertobat (kepada-Nya) kepada Allah swt., yaitu melaksanakan apa-apa yang
diperintahkan oleh-Nya dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh-Nya. Lafal ayat
ini merupakan hal atau kata keterangan keadaan bagi fa'il atau subjek yang
terkandung di dalam lafal aqim beserta makna yang dimaksud daripadanya, yaitu
hadapkanlah wajah kalian (dan bertakwalah kalian kepada-Nya) takutlah kalian
kepada-Nya (serta dirikanlah salat dan janganlah kalian termasuk orang-orang
yang mempersekutukan Allah).
032. (Yaitu orang-orang)
lafal ayat ini merupakan badal dari lafal minal musyrikiin berikut pengulangan
huruf jarnya (yang memecah belah agamanya) disebabkan perselisihan mereka dalam
apa yang mereka sembah (dan mereka menjadi beberapa golongan) menjadi
bersekte-sekte dalam beragama. (Tiap-tiap golongan) dari kalangan mereka (dengan
apa yang ada pada golongan mereka) maksudnya apa yang ada pada diri mereka
(merasa bangga) yakni membanggakannya. Menurut qiraat yang lain lafal farraquu
itu dibaca faraquu artinya mereka meninggalkan agama yang mereka diperintahkan
untuk menjalankannya.
033. (Dan apabila manusia
disentuh) orang-orang kafir Mekah (oleh suatu bahaya) oleh suatu marabahaya
(mereka menyeru Tuhannya dengan kembali) yakni bertobat (kepada-Nya) bukan
kepada selain-Nya (kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka hanya sedikit
saja rahmat) umpamanya dengan diturunkan hujan kepada mereka (tiba-tiba
sebagian daripada mereka mempersekutukan Tuhannya).
034. (Sehingga mereka
mengingkari akan rahmat yang telah Kami berikan kepada mereka) makna yang
terkandung di dalam ayat ini adalah ancaman yang ditujukan kepada mereka yang
ingkar itu. (Maka bersenang-senanglah kamu sekalian, kelak kalian akan
mengetahui) akibat daripada bersenang-senang kalian itu; di dalam ungkapan ayat
ini terkandung makna sindiran bagi orang-orang yang ketiga atau dhamir gaib.
035. (Atau pernahkah)
lafal am menunjukkan arti yang sama dengan hamzah yang menunjukkan makna
ingkar, yaitu bukankah (Kami menurunkan kepada mereka keterangan) yakni hujah
dan Kitab (lalu keterangan itu menunjukkan) mengungkapkan dengan jelas (tentang
apa yang mereka selalu mempersekutukannya dengan Tuhan?) Apakah kitab dan hujah
tersebut memerintahkan mereka untuk berbuat musyrik, tentu saja tidak dan tidak
akan ada.
036. (Dan apabila Kami
rasakan kepada manusia) yakni orang-orang kafir Mekah dan orang-orang kafir
lainnya (suatu rahmat) yakni suatu nikmat (niscaya mereka gembira dengan rahmat
itu) mereka merasa bangga dengannya. (Dan apabila mereka ditimpa musibah) yaitu
marabahaya (disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka
sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa) mereka putus harapan dari rahmat
Allah. Orang beriman harus bersyukur bila diberi rahmat dan bila ditimpa
marabahaya harus berdoa kepada Rabbnya.
037. (Dan apakah mereka
tidak memperhatikan) tidak mengetahui (bahwa sesungguhnya Allah melapangkan
rezeki) meluaskannya (bagi siapa yang dikehendaki-Nya) sebagai ujian (dan Dia
pula yang membatasinya) yang menyempitkannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya
sebagai cobaan buatnya. (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang percaya) pada
tanda-tanda kekuasaan Allah itu.
038. (Maka berikanlah
kepada kerabat) kepada famili yang terdekat (akan haknya) yaitu dengan
menyantuninya dan menghubungkan silaturahmi dengannya (demikian pula kepada
fakir miskin dan ibnu sabil) orang yang sedang musafir, yaitu dengan memberikan
sedekah kepada mereka, perintah ini ditujukan kepada Nabi saw. dan sebagai
umatnya diharuskan mengikuti jejaknya. (Itulah yang lebih baik bagi orang-orang
yang mencari keridaan Allah) yakni pahala-Nya sebagai imbalan dari apa yang
telah mereka kerjakan (dan mereka itulah orang-orang yang beruntung) yaitu
orang-orang yang memperoleh keberuntungan.
039. (Dan sesuatu riba
atau tambahan yang kalian berikan) umpamanya sesuatu yang diberikan atau
dihadiahkan kepada orang lain supaya orang lain memberi kepadanya balasan yang
lebih banyak dari apa yang telah ia berikan; pengertian sesuatu dalam ayat ini
dinamakan tambahan yang dimaksud dalam masalah muamalah (agar dia menambah pada
harta manusia) yakni orang-orang yang memberi itu, lafal yarbuu artinya
bertambah banyak (maka riba itu tidak menambah) tidak menambah banyak (di sisi
Allah) yakni tidak ada pahalanya bagi orang-orang yang memberikannya. (Dan apa
yang kalian berikan berupa zakat) yakni sedekah (untuk mencapai) melalui
sedekah itu (keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan)
pahalanya sesuai dengan apa yang mereka kehendaki. Di dalam ungkapan ini
terkandung makna sindiran bagi orang-orang yang diajak bicara atau mukhathabin.
040. (Allah-lah yang
menciptakan kalian, kemudian memberi kalian rezeki, kemudian mematikan kalian,
kemudian menghidupkan kalian kembali. Adakah di antara sekutu-sekutu kalian
itu) yakni apa yang kalian sekutukan dengan Allah itu (yang dapat berbuat
sesuatu dari yang demikian itu?) Tentu saja tidak ada. (Maha Sucilah Dia dan
Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan) dengan-Nya
041. (Telah tampak
kerusakan di darat) disebabkan terhentinya hujan dan menipisnya tumbuh-tumbuhan
(dan di laut) maksudnya di negeri-negeri yang banyak sungainya menjadi kering
(disebabkan perbuatan tangan manusia) berupa perbuatan-perbuatan maksiat
(supaya Allah merasakan kepada mereka) dapat dibaca liyudziiqahum dan linudziiqahum;
kalau dibaca linudziiqahum artinya supaya Kami merasakan kepada mereka
(sebagian dari akibat perbuatan mereka) sebagai hukumannya (agar mereka
kembali) supaya mereka bertobat dari perbuatan-perbuatan maksiat.
042. (Katakanlah) kepada
orang-orang kafir Mekah: ("Adakanlah perjalanan di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari
mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan Allah.") Yaitu mereka
dibinasakan disebabkan kemusyrikan mereka, rumah-rumah dan tempat-tempat mereka
kini kosong tak berpenghuni lagi karena penghuninya telah binasa.
043. (Oleh karena itu maka
hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus) agama Islam (sebelum datang dari
Allah suatu hari yang tak dapat ditolak kedatangannya) yaitu hari kiamat (pada
hari itu mereka terpisah-pisah) pada asalnya lafal yashshadda'uuna adalah
yatashadda'uuna kemudian huruf ta diganti menjadi shad yang selanjutnya
diidghamkan atau dimasukkan kepada huruf shad lainnya sehingga jadilah
yashshadda'uuna, yakni mereka berpisah-pisah sesudah mereka menjalani hisab;
sebagian dari mereka ada yang masuk ke surga dan sebagian yang lainnya ada yang
masuk ke neraka.
044. (Barang siapa yang
kafir maka dia sendirilah yang menanggung akibat kekafirannya) yaitu neraka sebagai
imbalan dan akibat dari kekafirannya itu (dan barang siapa yang beramal saleh
maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan) menyiapkan tempat tinggal
mereka di surga yang penuh dengan kesenangan itu.
045. (Agar Allah memberi
pahala) lafal ayat ini berta'alluq kepada lafal yashshadda'uuna pada ayat
sebelumnya (kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari karunia-Nya)
Dia memberi mereka pahala. (Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang
kafir) Dia akan mengazab mereka.
046. (Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya) yang menunjukkan akan kekuasaan Allah swt. (ialah
bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira) membawa berita
gembira buat kalian mengenai akan turunnya hujan (dan untuk merasakan kepada
kalian) melalui angin itu (sebagian dari rahmat-Nya) berupa hujan dan kesuburan
sesudahnya (dan supaya kapal dapat berlayar) berkat adanya angin itu (dengan
perintah-Nya) berdasarkan kehendak-Nya (dan juga supaya kalian dapat mencari)
berupaya mencari (karunia-Nya) rezeki dari-Nya dengan cara berdagang melalui
jalan laut (mudah-mudahan kalian bersyukur) atas adanya nikmat ini, hai
penduduk Mekah, oleh karenanya kalian mengesakan-Nya.
047. (Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka
datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas) hujah-hujah
yang jelas yang membenarkan kerasulan mereka terhadap kaumnya, akan tetapi
mereka mendustakannya (lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang
berdosa.) Kami binasakan orang-orang yang mendustakan para rasul-Nya. (Dan Kami
selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman) atas orang-orang kafir,
yaitu dengan membinasakan orang-orang kafir dan menyelamatkan orang-orang yang
beriman.
048. (Allah, Dialah yang
mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan) mengaraknya (dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya) makanya awan itu ada
yang tipis dan ada yang tebal (dan menjadikannya bergumpal-gumpal)
berkelompok-kelompok dan berpencar-pencar; dapat dibaca kisafan atau kisfan
(lalu kamu lihat air) hujan (keluar dari celah-celahnya) dari celah-celah awan
yang tebal itu (maka apabila hujan itu turun) (mengenai hamba-hamba-Nya yang
dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira) mereka bergembira dengan
turunnya hujan itu.
049. (Dan sesungguhnya)
sungguh (sebelum hujan diturunkan kepada mereka) lafal min qablihi yang kedua
ini berfungsi mengukuhkan makna lafal yang sama dengan sebelumnya (benar-benar
telah berputus asa) putus harapan akan turunnya hujan.
050. (Maka perhatikanlah
bekas-bekas) menurut suatu qiraat dibaca dalam bentuk mufrad yakni atsari
(rahmat Allah) nikmat yang dilimpahkan-Nya, yaitu berbentuk air hujan
(bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati) sesudah bumi itu kering dan
tidak dapat menumbuhkan tetumbuhan lagi. (Sesungguhnya Dia yang berkuasa
melakukan hal itu benar-benar berkuasa menghidupkan orang-orang yang telah
mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).
051. (Dan sungguh jika)
lam menunjukkan makna qasam (Kami mengirimkan angin) yang membahayakan
tumbuh-tumbuhan (lalu mereka melihat tumbuh-tumbuhan itu menjadi kuning/kering,
benar-benar tetaplah mereka) benar-benar mereka menjadi; lafal ayat ini menjadi
jawab dari qasam pada awal ayat tadi (sesudah itu) sesudah mengeringnya
tumbuh-tumbuhan (orang-orang yang ingkar) mereka menjadi orang-orang yang
mengingkari nikmat Allah, yaitu berupa hujan.
052. (Maka sesungguhnya
kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar,
dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila) lafal
ad-du'aa idzaa dapat dibaca tahqiq dan tashil (mereka itu berpaling
membelakangi).
053. (Dan kamu sekali-kali
tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta mata hatinya
dari kesesatan, tidak lain) (kamu hanya dapat memperdengarkan) dengan
pendengaran yang dibarengi dengan pemahaman dan mau menerima apa yang
didengarnya (kepada orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami) yakni
Alquran (mereka itulah orang-orang yang berserah diri) yaitu orang-orang yang
ikhlas di dalam mentauhidkan Allah swt.
054. (Allah, Dialah yang
menciptakan kalian dari keadaan lemah) yaitu dari air mani yang hina lagi lemah
itu (kemudian Dia menjadikan kalian sesudah keadaan lemah) yang lain yaitu masa
kanak-kanak (menjadi kuat) masa muda yang penuh dengan semangat dan kekuatan
(kemudian Dia menjadikan kalian sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban)
lemah karena sudah tua dan rambut pun sudah putih. Lafal dha'fan pada ketiga
tempat tadi dapat dibaca dhu'fan. (Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya)
ada yang lemah, yang kuat, yang muda, dan yang tua (dan Dialah Yang Maha
Mengetahui) mengatur makhluk-Nya (lagi Maha Kuasa) atas semua yang
dikehendaki-Nya.
055. (Dan pada hari
terjadinya kiamat bersumpahlah) mengatakan sumpah (orang-orang yang berdosa)
orang-orang kafir (mereka tidak berdiam) mereka tidak tinggal di dalam kubur
(melainkan sesaat saja) maka Allah berfirman: (Seperti demikianlah mereka
selalu dipalingkan) dari kebenaran atau dari perkara yang hak, yang dimaksud
adalah tentang hari berbangkit. Maksudnya sebagaimana mereka dipalingkan dari
kebenaran maka mereka pun dipalingkan pula dari masa yang sebenarnya mereka
tinggal di dalam kubur.
056. (Dan berkata
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan) para malaikat dan
lain-lainnya: ("Sesungguhnya kalian telah berdiam menurut ketetapan Allah)
sesuai dengan apa yang telah dipastikan oleh-Nya menurut ilmu Allah yang
terdahulu (sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu) yang kalian
ingkari itu (akan tetapi kalian selalu tidak meyakini") kejadiannya.
057. (Maka pada hari itu
tidak bermanfaat lagi) lafal yanfa'u dapat dibaca tanfa'u (bagi orang-orang
yang lalim permintaan uzur mereka) alasan ingkar mereka kepada adanya hari
berbangkit (dan tidak pula mereka diberi kesempatan bertobat) mereka tidak
diperintahkan lagi untuk kembali bertobat kepada Allah swt. dengan melakukan
perbuatan-perbuatan yang diridai-Nya.
058. (Dan sesungguhnya
telah Kami buatkan) telah Kami jadikan (di dalam Alquran ini segala macam
perumpamaan untuk manusia) sebagai peringatan buat mereka. (Dan sesungguhnya
jika) lam di sini bermakna qasam (kamu mendatangi mereka) hai Muhammad (dengan
membawa suatu ayat) mukjizat seperti tongkat dan tangan Nabi Musa (pastilah
akan berkata) dari lafal layaqulunna terbuang nun rafa', alasannya, karena
berturut-turutnya beberapa nun, sedangkan wau-nya ikut dibuang pula, yaitu wau
dhamir jamak, dengan alasan bukan karena bertemu dua huruf yang disukunkan
(orang-orang yang kafir itu) sebagian dari mereka pasti mengatakan:
("Tidak lain) (kalian) yakni Nabi Muhammad dan para sahabatnya (hanyalah
orang-orang yang membuat kepalsuan belaka") orang-orang yang mendatangkan
kebatilan-kebatilan.
059. (Demikianlah Allah
mengunci mati hati orang-orang yang tidak mau memahami) ketauhidan, sebagaimana
Dia mengunci mati hati orang-orang itu, maka Dia pun mengunci mati hati mereka
yang mengatakan hal demikian terhadap Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
060. (Maka bersabarlah
kamu, sesungguhnya janji Allah) yang akan menolongmu atas mereka (adalah benar
dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini itu membuat kamu
gelisah) yakni orang-orang yang tidak meyakini adanya hari berbangkit.
Janganlah kamu menjadi gelisah dan membabi buta melihat tingkah mereka itu,
tetaplah pada kesabaranmu, jangan hiraukan mereka.