حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ
مُحَمَّدٍ عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أُمِرْنَا أَنْ نُخْرِجَ الْحُيَّضَ
يَوْمَ الْعِيدَيْنِ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَدَعْوَتَهُمْ
وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ عَنْ مُصَلَّاهُنَّ قَالَتْ امْرَأَةٌ يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِحْدَانَا لَيْسَ لَهَا جِلْبَابٌ قَالَ لِتُلْبِسْهَا صَاحِبَتُهَا مِنْ
جِلْبَابِهَا وَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ رَجَاءٍ حَدَّثَنَا عِمْرَانُ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سِيرِينَ حَدَّثَتْنَا أُمُّ عَطِيَّةَ سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا
Telah
menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il berkata, telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Ibrahim dari Muhammad dari Ummu 'Athiyah berkata, "Kami
diperintahkan untuk mengajak keluar (wanita) haid dan wanita yang sedang
dipingit pada dua hari raya, sehingga mereka bisa
menyaksikan jama'ah kaum
Muslimin dan mendo'akan mereka, lalu menjauhkan wanita-wanita haid dari tempat
shalat mereka." Seorang wanita lalu, "Wahai Rasulullah, di antara
kami ada yang tidak memiliki jilbab?" Beliau menjawab: "Hendaklah
temannya meminjamkan jilbab miliknya kepadanya." 'Abdullah bin Raja'
berkata, telah menceritakan kepada kami 'Imran telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Sirin telah menceritakan kepada kami Ummu 'Athiyah aku mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti ini."
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي مَحْمُودُ بْنُ الرَّبِيعِ الْأَنْصَارِيُّ أَنَّ
عِتْبَانَ بْنَ مَالِكٍ وَهُوَ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّنْ شَهِدَ بَدْرًا مِنْ الْأَنْصَارِ أَنَّهُ أَتَى
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَدْ أَنْكَرْتُ بَصَرِي وَأَنَا أُصَلِّي لِقَوْمِي فَإِذَا كَانَتْ الْأَمْطَارُ
سَالَ الْوَادِي الَّذِي بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ لَمْ أَسْتَطِعْ أَنْ آتِيَ
مَسْجِدَهُمْ فَأُصَلِّيَ بِهِمْ وَوَدِدْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَّكَ تَأْتِينِي
فَتُصَلِّيَ فِي بَيْتِي فَأَتَّخِذَهُ مُصَلًّى قَالَ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَفْعَلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ قَالَ
عِتْبَانُ فَغَدَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو
بَكْرٍ حِينَ ارْتَفَعَ النَّهَارُ فَاسْتَأْذَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَذِنْتُ لَهُ فَلَمْ يَجْلِسْ حَتَّى دَخَلَ الْبَيْتَ
ثُمَّ قَالَ أَيْنَ تُحِبُّ أَنْ أُصَلِّيَ مِنْ بَيْتِكَ قَالَ فَأَشَرْتُ لَهُ
إِلَى نَاحِيَةٍ مِنْ الْبَيْتِ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَكَبَّرَ فَقُمْنَا فَصَفَّنَا فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ
قَالَ وَحَبَسْنَاهُ عَلَى خَزِيرَةٍ صَنَعْنَاهَا لَهُ قَالَ فَآبَ فِي الْبَيْتِ
رِجَالٌ مِنْ أَهْلِ الدَّارِ ذَوُو عَدَدٍ فَاجْتَمَعُوا فَقَالَ قَائِلٌ
مِنْهُمْ أَيْنَ مَالِكُ بْنُ الدُّخَيْشِنِ أَوِ ابْنُ الدُّخْشُنِ فَقَالَ
بَعْضُهُمْ ذَلِكَ مُنَافِقٌ لَا يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُلْ ذَلِكَ أَلَا تَرَاهُ قَدْ
قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يُرِيدُ بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ قَالَ اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّا نَرَى وَجْهَهُ وَنَصِيحَتَهُ إِلَى
الْمُنَافِقِينَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ
اللَّهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ ثُمَّ سَأَلْتُ
الْحُصَيْنَ بْنَ مُحَمَّدٍ الْأَنْصَارِيَّ وَهُوَ أَحَدُ بَنِي سَالِمٍ وَهُوَ
مِنْ سَرَاتِهِمْ عَنْ حَدِيثِ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ الْأَنْصَارِيِّ
فَصَدَّقَهُ بِذَلِكَ
Telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair berkata, telah menceritakan kepadaku
Al Laits berkata, telah menceritakan kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab berkata,
telah menceritakan kapadaku Mahmud bin Ar Rabi' Al Anshari bahwa 'Itban bin Malik seorang
sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pernah ikut perang Badar
dari kalangan Anshar, dia pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan bersabda: "Wahai Rasulullah, pandanganku sudah buruk sedang
aku sering memimpin shalat kaumku. Apabila turun hujun, maka air menggenangi
lembah yang ada antara aku dan mereka sehingga aku tidak bisa pergi ke masjid
untuk memimpin shalat. Aku menginginkan Tuan dapat mengunjungi aku lalu shalat
di rumahku yang akan aku jadikan sebagai tempat shalat." Mahmud berkata,
"Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya:
"Aku akan lakukan insyaallah." 'Itban berkata, "Maka
berangkatlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar ketika siang
hari, beliau lalu meminta izin lalu aku mengizinkannya, dan beliau tidak duduk
hingga beliau masuk ke dalam rumah. Kemudian beliau bersabda: "Mana tempat
di rumahmu yang kau sukai untuk aku pimpin shalat." Maka aku tunjukkan
tempat di sisi rumah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu berdiri dan
takbir. Sementara kami berdiri membuat shaf di belakang beliau, beliau shalat
dua rakaat kemudian salam." 'Itban melanjutkan, "Lalu kami suguhkan
makanan dari daging yang kami masak untuk beliau. Maka berkumpullah warga desa
di rumahku dalam jumlah yang banyak. Salah seorang dari mereka lalu berkata,
"Mana Malik bin Ad-Dukhaisyin atau Ibnu Ad Dukhsyun?" Ada seorang
yang menjawab, "Dia munafik, dia tidak mencintai Allah dan
Rasul-Nya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:
"Janganlah kamu ucapkan seperti itu. Bukankan kamu tahu dia telah
mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH dengan mengharap ridla Allah?" Orang itu
menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." 'Itban berkata,
"Kami lihat pandangan dan nasehat beliau itu untuk kaum Munafikin.
Bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya
Allah telah mengharamkan neraka bagi orang yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH
dengan mengharap ridla Allah?" Ibnu Syihab berkata,
"Kemudian aku tanyakan kepada Al Hushain bin Muhammad Al Anshari salah
seorang dari Bani Salim yang termasuk orang terpandang tentang hadits Mahmud
bin Ar Rabi' ini. Maka dia membenarkannya."
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ قَالَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ قَالَ حَدَّثَنَا سَيَّارٌ هُوَ
أَبُو الْحَكَمِ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ الْفَقِيرُ قَالَ حَدَّثَنَا جَابِرُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ مِنْ الْأَنْبِيَاءِ قَبْلِي
نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا
وَطَهُورًا وَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ
وَأُحِلَّتْ لِي الْغَنَائِمُ وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ
خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ كَافَّةً وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ
Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinan berkata, telah menceritakan kepada
kami Husyaim berkata, telah menceritakan kepada kami Sayyarah -yaitu Abu Al
Hakam- berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid Al Faqir berkata, telah
menceritakan kepada kami Jabir bin 'Abdullah berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku diberikan lima perkara yang
tidak diberikan kepada seorangpun dari Nabi-Nabi sebelumku; aku ditolong
melawan musuhku dengan ketakutan mereka sepanjang sebulan perjalanan, bumi
dijadikan untukku sebagai tempat sujud dan suci; maka dimana saja seorang
laki-laki dari ummatku mendapati waktu shalat hendaklah ia shalat. Dihalalkan
harta rampasan untukku, para Nabi sebelumku diutus khusus untuk kaumnya
sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia, dan aku diberikah (hak)
syafa'at".
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ قَالَ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو
النَّضْرِ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ حُنَيْنٍ عَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي
سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ خَطَبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ خَيَّرَ عَبْدًا بَيْنَ الدُّنْيَا وَبَيْنَ مَا عِنْدَهُ
فَاخْتَارَ مَا عِنْدَ اللَّهِ فَبَكَى أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ فَقُلْتُ فِي نَفْسِي مَا يُبْكِي هَذَا الشَّيْخَ إِنْ يَكُنْ اللَّهُ
خَيَّرَ عَبْدًا بَيْنَ الدُّنْيَا وَبَيْنَ مَا عِنْدَهُ فَاخْتَارَ مَا عِنْدَ
اللَّهِ فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ
الْعَبْدَ وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ أَعْلَمَنَا قَالَ يَا أَبَا بَكْرٍ لَا تَبْكِ
إِنَّ أَمَنَّ النَّاسِ عَلَيَّ فِي صُحْبَتِهِ وَمَالِهِ أَبُو بَكْرٍ وَلَوْ
كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيلًا مِنْ أُمَّتِي لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ وَلَكِنْ
أُخُوَّةُ الْإِسْلَامِ وَمَوَدَّتُهُ لَا يَبْقَيَنَّ فِي الْمَسْجِدِ بَابٌ
إِلَّا سُدَّ إِلَّا بَابُ أَبِي بَكْرٍ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinan
berkata, telah menceritakan kepada kami Fulaih berkata, telah menceritakan
kepada kami Abu Nadlr dari 'Ubaid bin Hunain dari Busr bin Sa'd dari Abu Sa'id
Al Khudru berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan
khuthbahnya, "Sesungguhnya Allah telah menawarkan kepada seorang hamba
untuk memilih antara dunia dan apa yang ada di sisi-Nya. Kemudian hamba
tersebut memilih apa yang ada di sisi Allah." Maka tiba-tiba Abu Bakar Ash
Shidiq menangis. Aku berpikir dalam hati, apa yang membuat orang tua ini
menangis, hanya karena Allah menawarkan kepada seorang hamba untuk memilih
antara dunia dan
apa yang ada di sisi-Nya lalu hamba tersebut memilih apa yang
ada di sisi Allah?" Dan ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
adalah yang dimaksud hamba tersebut. Dan Abu Bakr adalah orang yang paling
memahami isyarat itu. Kemudian beliau berkata: "Wahai Abu Bakar, jangalah
kamu menangis. Sesungguhnya manusia yang paling terpercaya di hadapanku dalam
persahabatannya dan hartanya adalah Abu Bakar. Seandainya aku boleh mengambil
kekasih dari ummatku, tentulah Abu Bakar orangnya. Akan tetapi yang ada adalah
persaudaraan Islam dan berkasih sayang dalam Islam. Sungguh, tidak ada satupun
pintu di dalam Masjid yang tersisa melainkan akan tertutup kecuali pintunya Abu
Bakar."
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْجُعْفِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ
قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ سَمِعْتُ يَعْلَى بْنَ حَكِيمٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ عَاصِبٌ رَأْسَهُ بِخِرْقَةٍ فَقَعَدَ عَلَى
الْمِنْبَرِ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ
النَّاسِ أَحَدٌ أَمَنَّ عَلَيَّ فِي نَفْسِهِ وَمَالِهِ مِنْ أَبِي بكْرِ بْنِ
أَبِي قُحَافَةَ وَلَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا مِنْ النَّاسِ خَلِيلًا لَاتَّخَذْتُ
أَبَا بَكْرٍ خَلِيلًا وَلَكِنْ خُلَّةُ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ سُدُّوا عَنِّي
كُلَّ خَوْخَةٍ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ غَيْرَ خَوْخَةِ أَبِي بَكْرٍ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Muhammad Al
Ju'fi berkata, telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir berkata, telah
menceritakan kepadaku Bapakku ia berkata, Aku mendengar Ya'la bin Hakim dari
'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas berkata, "Pada suatu hari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam keluar dalam keadaan sakit yang membawa pada
ajalnya. Saat itu kepalanya dibalut dengan kain, beliau lalu naik mimbar dan
menucapkan puja dan puji kepada Allah. Kemudian beliau bersabda:
"Sesungguhnya tidak ada seorangpun yang paling amanah dihadapanku, baik
pada dirinya maupun hartanya melebihi Abu Bakar bin Abu Qahafah. Seandainya aku
boleh mengambil kekasih dari ummatku tentulah aku ambil Abu Bakar sebagai
kekasihku. Akan tetapi persaudaraan Islam lebih utama. Tutuplah semua pintu
dariku kecuali pintu Abu Bakar."
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ هِشَامُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ
الْوَلِيدُ بْنُ الْعَيْزَارِ أَخْبَرَنِي قَالَ سَمِعْتُ أَبَا عَمْرٍو
الشَّيْبَانِيَّ يَقُولُ حَدَّثَنَا صَاحِبُ هَذِهِ الدَّارِ وَأَشَارَ إِلَى
دَارِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى
وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ
قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي بِهِنَّ وَلَوْ
اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي
Telah
menceritakan kepada kami Abu Al Walid Hisyam bin 'Abdul Malik berkata, telah
menceritakan kepada kami Syu'bah berkata, telah mengabarkan kepadaku Al Walid
bin Al 'Aizar berkata, Aku mendengar Abu 'Amru Asy Syaibani berkata,
"Pemilik rumah ini menceritakan kepada kami -seraya menunjuk rumah
'Abdullah - ia berkata, "Aku pernah bertanya kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, "Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah?"
Beliau menjawab: "Shalat pada waktunya." 'Abdullah bertanya lagi,
"Kemudian apa kagi?" Beliau menjawab: "Kemudian berbakti kepada
kedua orangtua." 'Abdullah bertanya lagi, "Kemudian apa kagi?"
Beliau menjawab: "Jihad fi sabilillah." 'Abdullah berkata, "Beliau
sampaikan semua itu, sekiranya aku minta tambah, niscaya beliau akan
menambahkannya untukku."
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ حَدَّثَنِي شَقِيقٌ
قَالَ سَمِعْتُ حُذَيْفَةَ قَالَ كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ فَقَالَ أَيُّكُمْ يَحْفَظُ قَوْلَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْفِتْنَةِ قُلْتُ أَنَا كَمَا قَالَهُ قَالَ إِنَّكَ
عَلَيْهِ أَوْ عَلَيْهَا لَجَرِيءٌ قُلْتُ فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ
وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلَاةُ وَالصَّوْمُ
وَالصَّدَقَةُ وَالْأَمْرُ وَالنَّهْيُ قَالَ لَيْسَ هَذَا أُرِيدُ وَلَكِنْ
الْفِتْنَةُ الَّتِي تَمُوجُ كَمَا يَمُوجُ الْبَحْرُ قَالَ لَيْسَ عَلَيْكَ
مِنْهَا بَأْسٌ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ إِنَّ بَيْنَكَ وَبَيْنَهَا بَابًا
مُغْلَقًا قَالَ أَيُكْسَرُ أَمْ يُفْتَحُ قَالَ يُكْسَرُ قَالَ إِذًا لَا
يُغْلَقَ أَبَدًا قُلْنَا أَكَانَ عُمَرُ يَعْلَمُ الْبَابَ قَالَ نَعَمْ كَمَا
أَنَّ دُونَ الْغَدِ اللَّيْلَةَ إِنِّي حَدَّثْتُهُ بِحَدِيثٍ لَيْسَ
بِالْأَغَالِيطِ فَهِبْنَا أَنْ نَسْأَلَ حُذَيْفَةَ فَأَمَرْنَا مَسْرُوقًا
فَسَأَلَهُ فَقَالَ الْبَابُ عُمَرُ
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah
menceritakan kepada kami Yahya dari Al A'masy berkata, telah menceritakan
kepadaku Syaqiq berkata, Aku pernah mendengar Hudzaifah berkata, "Kami
pernah bermajelis bersama 'Umar, lalu ia berkata, "Siapa di antara kalian
yang masih ingat sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang masalah
fitnah? ' Aku lalu menjawab, 'Aku masih ingat seperti yang beliau sabdakan! '
'Umar bertanya, "Kamu dengar dari beliau atau kamu mendengar perkataan itu
dari orang lain?" Aku menjawab, 'Yaitu fitnah seseorang dalam keluarganya,
harta, anak dan tetangganya. Dan fitnah itu akan terhapus oleh amalan shalat,
puasa, sedekah, amar ma'ruf dan nahi munkar." 'Umar berkata, "Bukan
itu yang aku mau. Tapi fitnah yang dahsyat seperti dahsyatnya air laut."
Hudzaifah berkata, "Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya fitnah itu tidak
akan membahayakan engkau! antara engkau dengannya terhalang oleh pintu yang
tertutup." 'Umar bertanya; "Pintu yang rusak atau terbuka?"
Hudzaifah menjawab, "Rusak." 'Umar pun berkata, "Kalau begitu
tidak akan bisa ditutup selamanya! ' Kami (perawi) bertanya, "Apakah 'Umar
mengerti pintu yang dimaksud?" Hudzaifah menjawab, "Ya. Sebagaimana
mengertinya dia bahwa setelah pagi adalah malam hari. Aku telah menceritakan
kepadanya suatu hadits yang tidak ada kerancuannya." Namun kami takut
untuk bertanya kepada Hudzaifah, lalu aku suruh Masruq untuk, lalu ia pun menanyakannya
kepadanya. Hudzaifah lalu menjawab, "Pintu itu adalah Umar."
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ سُلَيْمَانَ التَّيْمِيِّ
عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ رَجُلًا أَصَابَ
مِنْ امْرَأَةٍ قُبْلَةً فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَأَخْبَرَهُ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ } أَقِمْ الصَّلَاةَ طَرَفَيْ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنْ اللَّيْلِ إِنَّ
الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ { فَقَالَ الرَّجُلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلِي هَذَا قَالَ
لِجَمِيعِ أُمَّتِي كُلِّهِمْ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' dari Sulaiman At Taimi dari Abu
'Utsman An Nahdi dari Ibnu Mas'ud, bahwa ada seorang laki-laki mencium
seorang wanita, ia lalu mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
mengabarkan kepada beliau. Maka turunlah firman Allah: '(Dan dirikanlah shalat
pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada
malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk).' (Qs. Huud: 114). Laki-laki itu lalu bertanya,
"Wahai Rasulullah, apakah ini khusus buatku?" beliau menjawab:
"Untuk semua umatku."
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبَّادٌ هُوَ ابْنُ عَبَّادٍ عَنْ
أَبِي جَمْرَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَدِمَ وَفْدُ عَبْدِ الْقَيْسِ عَلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا إِنَّا مِنْ هَذَا
الْحَيِّ مِنْ رَبِيعَةَ وَلَسْنَا نَصِلُ إِلَيْكَ إِلَّا فِي الشَّهْرِ الْحَرَامِ
فَمُرْنَا بِشَيْءٍ نَأْخُذْهُ عَنْكَ وَنَدْعُو إِلَيْهِ مَنْ وَرَاءَنَا فَقَالَ
آمُرُكُمْ بِأَرْبَعٍ وَأَنْهَاكُمْ عَنْ أَرْبَعٍ الْإِيمَانِ بِاللَّهِ ثُمَّ
فَسَّرَهَا لَهُمْ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ
اللَّهِ وَإِقَامُ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ وَأَنْ تُؤَدُّوا إِلَيَّ
خُمُسَ مَا غَنِمْتُمْ وَأَنْهَى عَنْ الدُّبَّاءِ وَالْحَنْتَمِ وَالْمُقَيَّرِ
وَالنَّقِيرِ
Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada
kami 'Abbad -yaitu Ibnu 'Abbad- dari Abu Hamzah dari Ibnu 'Abbas berkata,
"Utusan 'Abdul Qais datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dan berkata, "Sesungguhnya kami dari suku Rabi'ah, dan kami tidak dapat
mengunjungi tuan kecuali pada bulan haram. Maka perintahlah kepada kami dengan
sesuatu yang kami ambil dari tuan dan dapat kami sampaikan kepada penduduk
kami. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku perintahkan
kalian dengan empat perkara dan aku larang dari empat perkara; Iman kepada
Allah. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan kepada mereka; yaitu
persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, pusa Ramadan dan
kalian kelurakan seperlima dari harta rampasan perang. Dan aku larang kalian
dari Ad Duba`, Al Hantam, Al Muqayyar dan An Naqir."
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنَا قَيْسٌ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ بَايَعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى إِقَامِ الصَّلَاةِ
وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya berkata, telah menceritakan
kepada kami Isma'il berkata, telah menceritakan kepada kami Qais dari Jarir bin
'Abdullah berkata, "Aku membai'at Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam untuk menegakkan shalat, menunaikan zakat dan untuk setia kepada
setiap Muslim."
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا مَهْدِيٌّ عَنْ غَيْلَانَ عَنْ أَنَسٍ
قَالَ مَا أَعْرِفُ شَيْئًا مِمَّا كَانَ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قِيلَ الصَّلَاةُ قَالَ أَلَيْسَ ضَيَّعْتُمْ مَا ضَيَّعْتُمْ
فِيهَا
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il berkata,
telah menceritakan kepada kami Mahdi dari Ghailan dari Anas berkata,
"Aku tidak pernah mengenal sasuatupun di zaman Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam seperti apa yang terjadi sekarang." Dikatakan kepadanya,
"Apakah yang kau maksud shalat?" Anas berkata, "Bukankah memang
benar kalian telah melalaikannya?"
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ زُرَارَةَ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ وَاصِلٍ أَبُو
عُبَيْدَةَ الْحَدَّادُ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ أَبِي رَوَّادٍ أَخِي عَبْدِ
الْعَزِيزِ بْنِ أَبِي رَوَّادٍ قَالَ سَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ يَقُولُ دَخَلْتُ
عَلَى أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ بِدِمَشْقَ وَهُوَ يَبْكِي فَقُلْتُ مَا يُبْكِيكَ
فَقَالَ لَا أَعْرِفُ شَيْئًا مِمَّا أَدْرَكْتُ إِلَّا هَذِهِ الصَّلَاةَ
وَهَذِهِ الصَّلَاةُ قَدْ ضُيِّعَتْ وَقَالَ بَكْرُ بْنُ خَلَفٍ حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ الْبُرْسَانِيُّ أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي رَوَّادٍ
نَحْوَهُ
Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Zurarah berkata,
telah mengabarkan kepada kami 'Abdul Wahid bin Washil Abu 'Ubaidah Al Haddad
dari 'Utsman bin Abu Rawwad saudara Al 'Aziz bin Abu Rawwad, ia berkata, aku
mendengar Az Zuhri berkata, "Aku pernah menemui Anas bin Malik di
Damaskus, sementara saat itu ia sedang menangis. Aku lalu bertanya, 'Apa yang
membuatmu menangis? Anas lalu menjawab, "Aku tidak pernah mengenal
sasuatupun di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti apa yang
aku temui sekarang selain masalah shalat. Shalat sekarang ini sudah
dilalaikan." Bakar bin Khalaf berkata, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakar Al Barsani telah mengabarkan kepada
kami 'Utsman bin Abu Rawwad dengan hadits seperti ini."
حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ
بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ
أَحَدَكُمْ إِذَا صَلَّى يُنَاجِي رَبَّهُ فَلَا يَتْفِلَنَّ عَنْ يَمِينِهِ
وَلَكِنْ تَحْتَ قَدَمِهِ الْيُسْرَى وَقَالَ سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ لَا يَتْفِلُ
قُدَّامَهُ أَوْ بَيْنَ يَدَيْهِ وَلَكِنْ عَنْ يَسَارِهِ أَوْ تَحْتَ قَدَمَيْهِ
وَقَالَ شُعْبَةُ لَا يَبْزُقُ بَيْنَ يَدَيْهِ وَلَا عَنْ يَمِينِهِ وَلَكِنْ
عَنْ يَسَارِهِ أَوْ تَحْتَ قَدَمِهِ وَقَالَ حُمَيْدٌ عَنْ أَنَسٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَبْزُقْ فِي الْقِبْلَةِ وَلَا
عَنْ يَمِينِهِ وَلَكِنْ عَنْ يَسَارِهِ أَوْ تَحْتَ قَدَمِهِ
Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim
berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Qatadah dari Anas bin Malik
berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah
seorang dari kalian shalat bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah dia
meludah ke sebelah kanannya, tetapi henklah ke sebelah kiri atau bawah kaki
kirinya." Sa'id menyebutkan dari Qatadah, "Janganlah dia
meludah ke arah depannya, tetapi ke sebelah kiri atau di bawah kedua
kakinya." Syu'bah menyebutkan: "Janganlah ia meludah ke arah
depan atau sebelah kanannya, tetapi hendaklah ke sebelah kiri atau di bawah
kaki kirinya." Dan Humaid menyebutkan dari Anas dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam: "Janganlah ia meludah ke arah kiblat atau sebelah
kanannya, tetapi hendaklah ke sebelah kiri atau di bawah kakinya."
حَدَّثَنَا
حَفْصُ بْنُ عُمَرَ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا
قَتَادَةُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ اعْتَدِلُوا فِي السُّجُودِ وَلَا يَبْسُطْ ذِرَاعَيْهِ
كَالْكَلْبِ وَإِذَا بَزَقَ فَلَا يَبْزُقَنَّ بَيْنَ يَدَيْهِ وَلَا عَنْ
يَمِينِهِ فَإِنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ
Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin 'Umar berkata,
telah menceritakan kepada kami Yazid bin Ibrahim berkata, telah menceritakan
kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Seimbanglah dalam sujud dan janganlah seseorang
meletakkan tangannya seperti anjing. Dan jika meludah, maka jangan sekali-kali
ia meludah ke arah depan atau ke sebelah kanannya. Karena dia sedang berhadapan
dengan Rabbnya."
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا عَوْفٌ قَالَ حَدَّثَنَا
أَبُو الْمِنْهَالِ قَالَ انْطَلَقْتُ مَعَ أَبِي إِلَى أَبِي بَرْزَةَ
الْأَسْلَمِيِّ فَقَالَ لَهُ أَبِي حَدِّثْنَا كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الْمَكْتُوبَةَ قَالَ كَانَ يُصَلِّي
الْهَجِيرَ وَهِيَ الَّتِي تَدْعُونَهَا الْأُولَى حِينَ تَدْحَضُ الشَّمْسُ
وَيُصَلِّي الْعَصْرَ ثُمَّ يَرْجِعُ أَحَدُنَا إِلَى أَهْلِهِ فِي أَقْصَى
الْمَدِينَةِ وَالشَّمْسُ حَيَّةٌ وَنَسِيتُ مَا قَالَ فِي الْمَغْرِبِ قَالَ
وَكَانَ يَسْتَحِبُّ أَنْ يُؤَخِّرَ الْعِشَاءَ قَالَ وَكَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ
قَبْلَهَا وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا وَكَانَ يَنْفَتِلُ مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ
حِينَ يَعْرِفُ أَحَدُنَا جَلِيسَهُ وَيَقْرَأُ مِنْ السِّتِّينَ إِلَى الْمِائَةِ
Telah menceritakan
kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya berkata,
telah menceritakan kepada kami 'Auf berkata, telah menceritakan kepada kami Abu
Al Minhal berkata, "Aku dan bapakku pergi berangkat menemui Abu Barzah Al
Aslami, bapakku lalu berkata kepadanya, "Bagaimana Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat yang Maktubah (Wajib)?"
Abu Barzah menjawab, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan
shalat Zhuhur yang kalian sebut sebagai waktu utama saat Matahari tergelincir,
shalat 'Ashar ketika seseorang dari kami pulang menemui keluarganya di ujung
Kota, maka matahari masih terasa panas sinarnya. Dan aku lupa apa yang dibaca
beliau saat shalat Maghrib. Dan beliau lebih suka mengakhirkan pelaksanaan
shalat 'Isya yang kalian sebut sebagai waktu 'Atamah, beliau tidak suka tidur
sebelum 'Isya dan berbincang-bincang setelahnya. Dan beliau melaksanakan shalat
Shubuh ketika salah seorang dari kami dapat mengetahui siapa yang berada di
sampingnya, beliau membaca antara enam hingga seratus ayat."
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الصَّبَّاحِ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَلِيٍّ الْحَنَفِيُّ
حَدَّثَنَا قُرَّةُ بْنُ خَالِدٍ قَالَ انْتَظَرْنَا الْحَسَنَ وَرَاثَ عَلَيْنَا
حَتَّى قَرُبْنَا مِنْ وَقْتِ قِيَامِهِ فَجَاءَ فَقَالَ دَعَانَا جِيرَانُنَا
هَؤُلَاءِ ثُمَّ قَالَ قَالَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ انْتَظَرْنَا النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ حَتَّى كَانَ شَطْرُ اللَّيْلِ
يَبْلُغُهُ فَجَاءَ فَصَلَّى لَنَا ثُمَّ خَطَبَنَا فَقَالَ أَلَا إِنَّ النَّاسَ
قَدْ صَلَّوْا ثُمَّ رَقَدُوا وَإِنَّكُمْ لَمْ تَزَالُوا فِي صَلَاةٍ مَا
انْتَظَرْتُمْ الصَّلَاةَ قَالَ الْحَسَنُ وَإِنَّ الْقَوْمَ لَا يَزَالُونَ
بِخَيْرٍ مَا انْتَظَرُوا الْخَيْرَ قَالَ قُرَّةُ هُوَ مِنْ حَدِيثِ أَنَسٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Ash Shabbah
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu 'Ali Al Hanafi telah menceritakan
kepada kami Qurrah bin Khalid berkata, "Kami pernah menunggu Al Hasan
hingga memperlambat kami hingga sudah dekat dengan waktu ditegakkannya shalat.
Lalu dia datang dan berkata, "Kami diundang tetangga kami." Kemudian
dia melanjutkan, Anas bin Malik menyebutkan, "Pada suatu malam kami
pernah menunggu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hingga sampai pertengahan
malam. Lalu Beliau shalat bersama kami kemudian menyampaikan khuthbah kepada
kami, sabda beliau: "Manusia sudah selesai melaksanakan shalat lalu mereka
tidur. Dan kalian akan senantiasa dalam hitungan shalat selagi kalian menunggu
pelaksanaannya." Al Hasan berkata, "Sesungguhnya suatu kaum
senantiasa akan berada dalam kebaikan selagi mereka mananti kebaikan."
Qurrah berkata, "Ini adalah hadits dari Anas, dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam."
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي
سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ وَأَبُو بَكْرٍ ابْنُ أَبِي حَثْمَةَ
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ قَالَ صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الْعِشَاءِ فِي آخِرِ حَيَاتِهِ فَلَمَّا سَلَّمَ
قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَرَأَيْتَكُمْ
لَيْلَتَكُمْ هَذِهِ فَإِنَّ رَأْسَ مِائَةٍ لَا يَبْقَى مِمَّنْ هُوَ الْيَوْمَ
عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ أَحَدٌ فَوَهِلَ النَّاسُ فِي مَقَالَةِ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى مَا يَتَحَدَّثُونَ مِنْ هَذِهِ
الْأَحَادِيثِ عَنْ مِائَةِ سَنَةٍ وَإِنَّمَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَبْقَى مِمَّنْ هُوَ الْيَوْمَ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ
يُرِيدُ بِذَلِكَ أَنَّهَا تَخْرِمُ ذَلِكَ الْقَرْنَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata,
telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri berkata, telah menceritakan
kepadaku Salim bin 'Abdullah bin 'Umar dan Abu Bakar Ibnu Abu Hatsmah bahwa
'Abdullah bin 'Umar berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan
shalat 'Isya pada suatu malam di akhir hayatnya. Selesai salam, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan berkata, "Tidakkah kalian melihat
malam kalian ini? Ketahuilah, sesungguhnya setelah seratus tahun tidak akan ada
orang pun di muka bumi ini yang tersisa dari mereka yang hadir pada malam
ini." Kemudian orang-orang mengalami kerancuan dalam memahami pernyataan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut hingga mereka
memperbincangkannya, yakni apa yang maksud dengan seratus tahun tersebut?"
'Abdullah bin 'Umar berkata, "Sesungguhnya maksud sabda Nabi, 'Tidak akan
ada orang yang tersisa di atas bumi ini' adalah berakhirnya generasi
tersebut'."
حَدَّثَنَا
أَبُو النُّعْمَانِ قَالَ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ
حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا أَبُو عُثْمَانَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي
بَكْرٍ أَنَّ أَصْحَابَ الصُّفَّةِ كَانُوا أُنَاسًا فُقَرَاءَ وَأَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ عِنْدَهُ طَعَامُ اثْنَيْنِ
فَلْيَذْهَبْ بِثَالِثٍ وَإِنْ أَرْبَعٌ فَخَامِسٌ أَوْ سَادِسٌ وَأَنَّ أَبَا
بَكْرٍ جَاءَ بِثَلَاثَةٍ فَانْطَلَقَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِعَشَرَةٍ قَالَ فَهُوَ أَنَا وَأَبِي وَأُمِّي فَلَا أَدْرِي قَالَ
وَامْرَأَتِي وَخَادِمٌ بَيْنَنَا وَبَيْنَ بَيْتِ أَبِي بَكْرٍ وَإِنَّ أَبَا
بَكْرٍ تَعَشَّى عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ
لَبِثَ حَيْثُ صُلِّيَتْ الْعِشَاءُ ثُمَّ رَجَعَ فَلَبِثَ حَتَّى تَعَشَّى
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ بَعْدَ مَا مَضَى مِنْ
اللَّيْلِ مَا شَاءَ اللَّهُ قَالَتْ لَهُ امْرَأَتُهُ وَمَا حَبَسَكَ عَنْ
أَضْيَافِكَ أَوْ قَالَتْ ضَيْفِكَ قَالَ أَوَمَا عَشَّيْتِيهِمْ قَالَتْ أَبَوْا
حَتَّى تَجِيءَ قَدْ عُرِضُوا فَأَبَوْا قَالَ فَذَهَبْتُ أَنَا فَاخْتَبَأْتُ
فَقَالَ يَا غُنْثَرُ فَجَدَّعَ وَسَبَّ وَقَالَ كُلُوا لَا هَنِيئًا فَقَالَ
وَاللَّهِ لَا أَطْعَمُهُ أَبَدًا وَايْمُ اللَّهِ مَا كُنَّا نَأْخُذُ مِنْ
لُقْمَةٍ إِلَّا رَبَا مِنْ أَسْفَلِهَا أَكْثَرُ مِنْهَا قَالَ يَعْنِي حَتَّى
شَبِعُوا وَصَارَتْ أَكْثَرَ مِمَّا كَانَتْ قَبْلَ ذَلِكَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا أَبُو
بَكْرٍ فَإِذَا هِيَ كَمَا هِيَ أَوْ أَكْثَرُ مِنْهَا فَقَالَ لِامْرَأَتِهِ يَا
أُخْتَ بَنِي فِرَاسٍ مَا هَذَا قَالَتْ لَا وَقُرَّةِ عَيْنِي لَهِيَ الْآنَ
أَكْثَرُ مِنْهَا قَبْلَ ذَلِكَ بِثَلَاثِ مَرَّاتٍ فَأَكَلَ مِنْهَا أَبُو بَكْرٍ
وَقَالَ إِنَّمَا كَانَ ذَلِكَ مِنْ الشَّيْطَانِ يَعْنِي يَمِينَهُ ثُمَّ أَكَلَ
مِنْهَا لُقْمَةً ثُمَّ حَمَلَهَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَأَصْبَحَتْ عِنْدَهُ وَكَانَ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمٍ عَقْدٌ
فَمَضَى الْأَجَلُ فَفَرَّقَنَا اثْنَا عَشَرَ رَجُلًا مَعَ كُلِّ رَجُلٍ مِنْهُمْ
أُنَاسٌ اللَّهُ أَعْلَمُ كَمْ مَعَ كُلِّ رَجُلٍ فَأَكَلُوا مِنْهَا أَجْمَعُونَ
أَوْ كَمَا قَالَ
Telah
menceritakan kepada kami Abu An Nu'man berkata, telah menceritakan kepada kami
Mu'tamin bin Sulaiman berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku berkata,
telah menceritakan kepada kami Abu 'Utsman dari 'Abdurrahman bin Abu Bakar, bahwa
para Ashhabush Shuffah adalah orang-orang yang berasal dari kalangan fakir
miskin. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa memiliki
makanan cukup untuk dua orang, maka ajaklah orang yang ketiga. Jika memiliki
makanan untuk empat orang hendaklah mengajak orang yang kelima atau
keenam." Maka Abu Bakar datang dengan membawa makanan yang cukup untuk
tiga orang. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam lalu datang dengan membawa
makanan yang cukup untuk sepuluh orang." 'Abdurrahman bin Abu Bakar
berkata, "Mereka itu adalah aku, bapakku, ibuku, -perawi berkata; aku
tidak tahu ia mengatakan- isteriku dan pelayan yang biasa membantu kami dan
keluarga Abu Bakar. Saat itu Abu Bakar makan malam di sisi Nabi Shallallahu
'alaihi wa Sallam hingga waktu isya, dan ia tetap di sana hingga shalat
dilaksanakan. Ketika Abu Bakar pulang di waktu yang sudah malam isterinya
(ibuku) berkata, "Apa yang menghalangimu untuk menjamu tamu-tamumu?"
Abu Bakar balik bertanya, "Kenapa tidak engkau jamu mereka?"
Isterinya menjawab, "Mereka enggan untuk makan hingga engkau kembali,
padahal mereka sudah ditawari." 'Abdurrahman berkata, "Kemudian aku
pergi dan bersembunyi." Abu Bakar lantas berkata, "Wahai Ghuntsar
(kalimat celaan)!" Abu Bakar terus saja marah dan mencela (aku). Kemudian
ia berkata (kepada tamu-tamunya), "Makanlah kalian semua." Kemudian
tamunya mengatakan, "Selamanya kami tidak akan makan. Demi Allah, tidaklah
kami ambil satu suap kecuali makanan tersebut justru bertambah semakin banyak
dari yang semula." 'Abdurrahman berkata, "Mereka kenyang semua, dan
makanan tersebut menjadi tiga kali lebih banyak dari yang semula. Abu Bakar
memandangi makanan tersebut tetap utuh bahkan lebih banyak lagi. Kemudian ia
berkata kepada isterinya, "Wahai saudara perempuan Bani Firas, bagaimana
ini?" Isterinya menjawab, "Tak masalah, bahkan itu suatu kebahagiaan,
ia bertambah tiga kali lipatnya." Abu Bakar kemudian memakannya seraya
berkata, "Itu pasti dari setan-yakni sumpah yang ia ucapkan-."
Kemudian ia memakan satu suap lantas membawanya ke hadapan Nabi Shallallahu
'alaihi wa Sallam. Waktu itu antara kami mempunyai perjanjian dengan suatu kaum
dan masanya pun telah habis. Kemudian kami membagi orang-orang menjadi dua
belas orang, dan setiap dari mereka diikuti oleh beberapa orang -dan Allah yang
lebih tahu berapa jumlah mereka-. Kemudian mereka menyantap makanan tersebut
hingga kenyang."