.

.
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء و المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين أهلا وسهلا بكم إذا كانت هذه زيارتك الأولى للمنتدى، فيرجى التفضل بزيارة صفحة التعليمات كما يشرفنا أن تقوم بالتسجيل ، إذا رغبت بالمشاركة في المنتدى، أما إذا رغبت بقراءة المواضيع والإطلاع فتفضل بزيارة القسم الذي ترغب أدناه. عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه - قال: سمعت رسول الله ﷺ يقول: "إن إبليس قال لربه: بعزتك وجلالك لا أبرح أغوي بني آدم مادامت الأرواح فيهم - فقال الله: فبعزتي وجلالي لا أبرح أغفر لهم ما استغفروني" اللّهم طهّر لساني من الكذب ، وقلبي من النفاق ، وعملي من الرياء ، وبصري من الخيانة ,, فإنّك تعلم خائنة الأعين ,, وما تخفي الصدور اللهم استَخدِمني ولاَ تستَبدِلني، وانفَع بيِ، واجعَل عَملي خَالصاً لِوجهك الكَريم ... يا الله اللهــم اجعل عملي على تمبـلر صالحاً,, واجعله لوجهك خالصاً,, ولا تجعل لأحد فيه شيئاً ,, وتقبل مني واجعله نورا لي في قبري,, وحسن خاتمة لي عند مماتي ,, ونجاةً من النار ومغفرةً من كل ذنب يارب يارب يارب

.

.

.

.

Friday, December 4, 2015

SOLAT : SAHIH AT-TARMIZI ( TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA )

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى النَّيْسَابُورِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ فُرِضَتْ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ الصَّلَوَاتُ خَمْسِينَ ثُمَّ نُقِصَتْ حَتَّى جُعِلَتْ خَمْسًا ثُمَّ نُودِيَ يَا مُحَمَّدُ إِنَّهُ لَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَإِنَّ لَكَ بِهَذِهِ الْخَمْسِ خَمْسِينَ

Muhammad bin Yahya An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ma'mar menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Anas bin Malik, ia berkata, "Difardhukan kepada
Nabi SAWpada malam beliau diisra'kan lima puluh shalat. Kemudian dikurangi hingga menjadi lima. Kemudian beliau SAW dipanggil, 'Wahai Muhammad, sesungguhnya perkataan-Ku (ketetapan-Ku) tidak akan bisa diganti dan bagimu (shalat) lima kali sama (pahalanya) dengan shalat lima puluh kali'. " Shahih: Muttafaq 'alaih

Ia berkata, "Didalam bab ini terdapat hadits dari Ubadah bin Ash-Shamit, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Dzarr, Abu Qatadah, Malik bin Sha'sha'ah, dan Abu Sa'id Al Khudri." Abu Isa berkata, "Hadits Anas adalah hadits hasan shahih gharib."

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ كَفَّارَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ

Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Isma'il bin Ja'far menceritakan kepada kami dari Al Ala" bin Abdurrahman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Shalat lima (kali) dan shalat Jum'at sampai ke shalat Jum'at berikutnya adalah penghapus dosa diantara waktu-waktu tersebut, selama tidak melakukan dosa-dosa besar. " Shahih: Ta'liqur-Raghib (1/137)
Ia berkata, "Didalam bab ini terdapat hadits dari Jabir, Anas dan Hanzhalah Al Usaidi." Abu Isa berkata, "Hadits Abu Hurairah ini adalah hadits hasan shahih."


حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ الرَّبِيعِ بْنِ سَبْرَةَ الْجُهَنِيُّ عَنْ عَمِّهِ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ الرَّبِيعِ بْنِ سَبْرَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلِّمُوا الصَّبِيَّ الصَّلَاةَ ابْنَ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُ عَلَيْهَا ابْنَ عَشْرٍ

Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Harmalah bin Abdul Aziz bin Ar-Rabi' bin Sabrah Al Juhani memberitahukan kepada kami dari pamannya -Abdul Malik bin Ar-Rabi' bin Sabrah- dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata, Rasulullah bersabda, 'Ajarkanlah kepada anak kecil untuk mengerjakan shalat ketika berumur tujuh tahun, dan pukullah karena meninggalkan shalat ketika berumur sepuluh tahun'. " Ia berkata, "Dalam bab ini terdapat hadits Abdullah bin Amr. Hasan Shahih: Al Misykah (572 dan 573), Shahih Abu Daud (247), Irwa Al Ghalil (247, dan Ta'liq 'Ala Ibnu Khuzaimah (1002)

Abu Isa berkata, "Hadits Sabrah bin Ma'bad Al Juhani adalah hadits hasan shahih." Berdasarkan hal tersebut para ulama mengamalkan hadits itu. Hadits itu juga dijadikan dalil oleh Ahmad dan Ishaq, mereka berkata, "Jika seorang anak yang sudah berumur sepuluh tahun meninggalkan shalatnya, maka dia harus mengulanginya." Abu Isa berkata, "Sabrah adalah anak laki-laki Ma'bad Al Juhani. Dikatakan juga bahwa dia adalah anak Ibnu Ausajah."



حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الْمُغِيرَةِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ أَسْمَاءَ بْنِ الْحَكَمِ الْفَزَارِيِّ قَال سَمِعْتُ عَلِيًّا يَقُولُ إِنِّي كُنْتُ رَجُلًا إِذَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا نَفَعَنِي اللَّهُ مِنْهُ بِمَا شَاءَ أَنْ يَنْفَعَنِي بِهِ وَإِذَا حَدَّثَنِي رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِهِ اسْتَحْلَفْتُهُ فَإِذَا حَلَفَ لِي صَدَّقْتُهُ وَإِنَّهُ حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرٍ وَصَدَقَ أَبُو بَكْرٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ ثُمَّ يُصَلِّي ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الْآيَةَ { وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ

Qutaibah menceritakan kepada kami, Abu Awanah memberitahukan kepada kami dari Utsman bin Al Mughirah, dari Ali bin Rabiah, dari Asma bin Al Hakam Al Fazari, ia berkata, "Aku mendengar Ali berkata, 'Sesungguhnya aku adalah orang yang apabila mendengar sebuah hadits dari Rasulullah SAW maka Allah memberi manfaat kepadaku darinya dengan apa yang dikehendaki oleh Allah untuk memberi manfaat kepadaku, dan apabila seorang dari sahabat beliau menceritakan kepadaku maka aku meminta dia untuk bersumpah, lalu apabila dia bersumpah maka aku membenarkannya. Sesungguhnya Abu Bakar -ia adalah orang yang jujur dalam perkataannya- berkata, "Aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Tidaklah seseorang yang melakukan suatu dosa kemudian berdiri lalu bersuci kemudian melakukan shalat dan meminta
ampun kepada Allah, melainkan Allah akan mengampuni dosanya.' Kemudian beliau membaca ayat, 'Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri maka ingat akan Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui'. " (Qs. Aali 'Imraan(3): 135) Hasan: Ibnu Majah (1395)

Dalam bab ini terdapat hadits dari Ibnu Mas'ud dan Abu Darda', Anas, Abu Umamah, Mu'adz Watsilah, serta Abu Al Yasar -namanya adalah Ka'ab bin Amr-. Abu Isa berkata, "Hadits Ali adalah hadits hasan. Kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalur ini dari hadits Utsman bin Al Mughirah." Syu'bah dan yang lain meriwayatkan darinya lalu meriwayatkan secara marfu' seperti Abu Awanah. Sufyan Ats-Tsauri dan Mis'ar meriwayatkan hadits ini lalu meriwayatkan secara mauquf dan tidak menisbatkan riwayat itu kepada Rasulullah SAW (marfu'). Hadits ini juga diriwayatkan oleh Mi'sar secara marfu'. Kita juga tidak mengetahui riwayat marfu' dari Asma' bin Al Hakam kecuali hadits ini.


حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ وَبِشْرُ بْنُ مُعَاذٍ الْعَقَدِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ زِيَادِ بْنِ عِلَاقَةَ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى انْتَفَخَتْ قَدَمَاهُ فَقِيلَ لَهُ أَتَتَكَلَّفُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلَا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا

Qutaibah dan Bisyr bin Mu'adz menceritakan kepada kami, mereka berkata, Abu Awanah memberitahukan kepada kami dari Ziad bin Alaqah, dari Mughirah bin Syu'bah, ia berkata, 'Rasulullah SAW mengerjakan shalat sampai kedua kakinya bengkak Lalu dikatakan kepada beliau, "Mengapa engkau sampai memaksa begitu, bukankah Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang terdahulu dan yang akan datang?" Rasulullah SAW menjawab, "Apakah aku tidak (senang ingin) menjadi hamba yang bersyukur? " Shahih: Ibnu Majah (1419,1420)





Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

.

Rasulullah s.a.w bersabda :

” Sesungguhnya seorang hamba yang bercakap sesuatu kalimah atau ayat tanpa mengetahui implikasi dan hukum percakapannya, maka kalimah itu boleh mencampakkannya di dalam Neraka lebih sejauh antara timur dan barat” ( Riwayat Al-Bukhari, bab Hifdz al-Lisan, 11/256 , no 2988)