.

.
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء و المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين أهلا وسهلا بكم إذا كانت هذه زيارتك الأولى للمنتدى، فيرجى التفضل بزيارة صفحة التعليمات كما يشرفنا أن تقوم بالتسجيل ، إذا رغبت بالمشاركة في المنتدى، أما إذا رغبت بقراءة المواضيع والإطلاع فتفضل بزيارة القسم الذي ترغب أدناه. عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه - قال: سمعت رسول الله ﷺ يقول: "إن إبليس قال لربه: بعزتك وجلالك لا أبرح أغوي بني آدم مادامت الأرواح فيهم - فقال الله: فبعزتي وجلالي لا أبرح أغفر لهم ما استغفروني" اللّهم طهّر لساني من الكذب ، وقلبي من النفاق ، وعملي من الرياء ، وبصري من الخيانة ,, فإنّك تعلم خائنة الأعين ,, وما تخفي الصدور اللهم استَخدِمني ولاَ تستَبدِلني، وانفَع بيِ، واجعَل عَملي خَالصاً لِوجهك الكَريم ... يا الله اللهــم اجعل عملي على تمبـلر صالحاً,, واجعله لوجهك خالصاً,, ولا تجعل لأحد فيه شيئاً ,, وتقبل مني واجعله نورا لي في قبري,, وحسن خاتمة لي عند مماتي ,, ونجاةً من النار ومغفرةً من كل ذنب يارب يارب يارب

.

.

.

.

Monday, April 6, 2015

Pesanan Rasulullah s.a.w

Dari Anas r.a katanya: Aku dengar Rasulullah s.a.w bersabda: “Allah telah berfirman: Hai Anak Adam! Sesungguhnya engkau, selama engkau berdoa dan berharap kepadaKu, Aku ampuni bagi engkau di atas dosa yang ada pada engkau dan Aku tiada peduli. Hai Anak Adam! Kalau telah sampai sekelian dosa engkau ke awan langit
kemudian itu engkau memohon keampunan Ku, nescaya Aku ampuni bagi engkau. Hai Anak Adam! Sesungguhnya kalau engkau datang kepada Ku dengan kesalahan-kesalahan sepenuh bumi (ini) kemudian itu engkau menemui Aku pada hal tiada engkau mempersekutukan Aku dengan sesuatu, nescaya Aku berikan kepada engkau keampunan dengan sepenuh bumi. “ Diriwayatkan oleh al-Tirmizi dan ia berkata: Hadith ini hasan lagi sahih.


Dari Abi Muhammad ‘Abdillah bin ‘Amru bin al-As r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak beriman seorang kamu sehingga adalah hawanya (kemahuannya atau kecenderungannya) mengikut kepada apa yang aku bawa dengan dia.
Hadith hasan lagi sahih, kami riwayatkannya dalam kitab “al­Hujjah”dengan isnad yang sahih.



Sabda Nabi saw., “Islam itu didirikan atas lima perkara.” Iman itu adalah ucapan dan perbuatan. Ia dapat bertambah dan dapat pula berkurang. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada)” (al-Fath: 4), “Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.”(al-Kahfi: 13), “Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk.” (Maryam: 76), “Orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaannya” (Muhammad: 17), “Dan supaya orang yang beriman bertambah imannya” (al-Muddatstsir: 31), “Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surah ini? Adapun orang-orang yang beriman, maka surah ini menambah imannya.” (at-Taubah: 124), “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka, maka perkataan itu menambah keimanan mereka.” (Ali Imran: 173), dan “Yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan (kepada Allah).” (al-Ahzab: 22) Mencintai kerana Allah dan membenci karena Allah adalah sebagian dari keimanan.


Dari Ibnu Umar r.a beliau berkata: “Rasulullah s.a.w pernah memegang kedua bahuku seraya bersabda, 
“Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir”. Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di petang hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya petang. Pergunakanlah masa sihatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati” (HR. Bukhari)


Dari Anas r.a katanya: Aku dengar Rasulullah s.a.w bersabda: “Allah telah berfirman:  Hai Anak Adam! Sesungguhnya engkau, selama engkau berdoa dan berharap kepadaKu,  Aku ampuni bagi engkau di atas dosa yang ada pada engkau dan Aku tiada peduli.  Hai Anak Adam!  Kalau telah sampai sekelian dosa engkau ke awan langit kemudian itu engkau memohon keampunan Ku,  nescaya  Aku ampuni bagi engkau. Hai Anak Adam! Sesungguhnya kalau engkau datang kepada Ku dengan kesalahan-kesalahan sepenuh bumi (ini) kemudian itu engkau menemui Aku pada hal tiada engkau mempersekutukan Aku dengan sesuatu, nescaya Aku berikan kepada engkau keampunan dengan sepenuh bumi. “ Diriwayatkan oleh al-Tirmizi dan ia berkata: Hadith ini hasan lagi sahih.


Dari Abu  DzarJundub bin Junadah dan Abu  ‘Abdul Rahman Mu’adz bin Jabal radiyallahu ‘anhuma  dari Rasulullah s.a.w sabdanya:
Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Dan ikutilah kejahatan dengan mengerja­kan kebaikan, nescaya menghapuskannya. Dan berperangai kepada manusia dengan perangai yang bagus.
Diriwayatkan oleh Al- Tirmizi. Dan katanya: Hadith ini hasan. Dan pada setengah naskhah dikatakan hadIth ini hasan sahih
Dari Abu Muhammad al-Hasan bin ‘Ali bin Abi Talib cucu Nabi s.a.w dan kesayangannya radiyallahu ‘anhuma. katanya: Aku te1ah menghafaz dari Rasulullah s.a.w (sabdanya iaitu):
Tinggalkanlah barang yang meragukan engkau kepada apa yang tidak meragukan engkau.
Diriwayatkan oleh Tirmizi dan Nasi’i. Tirmizi berkata: Hadith ini hasan sahib.

 Sabda Rasulullah s.a.w:
 Dari Jabir r.a. katanya:
“Saya mendengar Nabi s.a.w. bersabda, tiga hari sebelum beliau wafat .’ “Janganlah salah seorang di antara kamu meninggaldunia, melainkan dia bersangka baik terhadap Allah ”
Dari Jabir r.a. katanya :
“Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Setiap hamba (manu­sia) dibangkitkan (dihari kiamat) menurut keadaan ketika wafatnya”  
Dari Samurah bin Jundab r.a. katanya :
“Rasulullah s.a w. bersabda “Di antara isi neraka ada yang dibakar api neraka hingga dua mata kakinya. Di antaranya ada yang dibakar neraka hingga kedua lututnya. Di antaranya ada yang dibakar api neraka hingga pinggangnya. Di antaranya ada yang dibakar api neraka hingga kerongkongannya. ”

 Dari Abu Hurairah r.a. katanya:
Rasulullah s.a. w. bersabda Allah ‘Azza Wajalla berfirman : Aku telah menyediakan untuk hamba-hambaKu yang soleh, apa yang belum pernah mata melihat, belum pernah telinga mendengar dan belum pernah tergambar dalam hati manusia. Hal itu dibenarkan dalam firman Tuhan :
“Seorangpun tiada mengetahui apa yang telah disiapkan dengan rahasia untuk mereka, yaitu yang menenangkan hati, sebagai ba­lasan dari apa yang pernah mereka kerjakan.” (Quran surah As­ Sajadah ayat 17).
Dari Abu Hurairah r.a. katanya :
“Rasulullah s.a.w. bersabda “Ada orang menyerukan (dalam surga):
“Sesungguhnya kamu tetap sehat dan tidak akan sakit untuk selama­nya. Sesungguhnya kamu tetap hidup dan tidak akan mati untuk selamanya. Sesungguhnya kamu tetap muda dan tidak akan tua untuk selamanya. Sesungguhnya kamu tetap senang dan tidak akan susah untuk selamanya. ltulah yang dimaksudkan dengan firman Tuhan:
”Dan mereka diseru bahwa itulah surga yang dipusakakan kepada kamu, disebabkan apa yang pernah kamu kerjakan.” (Quran surat Al A’raf  ayat 43).

 Dari Anas Bin Malik r.a  katanya Rasulullah s.a.w bersabda :
“Syurga dikelilingi oleh yang tidak disukai nafsu, sedang neraka dikelilingi oleh yang diingini nafsu”
 Dari Abu Hurairah r.a katanya  “Rasulullah s.a.w bersabda :
“Neraka dan surga berbantah. Neraka mengatakan “Saya di istimewakan menjadi tempat orang-orang yang membesarkan diri dan penguasa yang berbuat sewenang-wenang.” Surga mengatakan “Mengapa yang masuk ke dalamku orang-orang yang tiada berkuasa, hina dan tiada berdaya!” Tuhan berfirman kepada surga.: “Engkau adalah rahmatKu! Aku memberi rahmat dengan engkau siapa yang Aku kehendaki di antara hamba-hambaKu.” Dan Tuhan berfirman kepada neraka: “Engkau adalah siksaanKu, Aku siksa dengan engkau siapa yang Aku kehendaki, di antara hamba­-hambaKu. Masing-masing kamu akan memperoleh penghuni sampai penuh.” Adapun neraka belum penuh isinya, lalu Tuhan menekan­kan kuasaNya kepada neraka, sampai neraka itu mengucapkan “Cu­kup … cukup!” Maka ketika itu neraka terasa penuh dan ditutup rapat. 

Dari Abu Sa’id AI Khudri r.a. katanya :  “Rasulullah s.a.w. bersabda “Sesungguhnya Allah berfirman kepada orang yang mendiami syurga “Hai orang-orang yang mendiami syurga” Mereka menjawab “Kami menyahut panggilanMu, wahai Tuhan kami dan menyambut kebahagiaanMu! Kebaikan ditanganMu!” Tu­han bertanya “Sudahkah kamu merasa senang (puas)?” Mereka menjawab :”Mengapa kami belum merasa senang, wahai Tuhan, pada hal telah Engkau berikan kepada kami, apa yang belum pernah engkau berikan kepada siapapun dari makhluk Engkau” Tuhan bertanya ”Apakah tidak lebih baik, kalau Aku berikan kepada kamu, yang lebih utama dari itu?” Mereka menjawab “Wahai Tuhan, apakah gerangan sesuatu yang lebih utama dari itu?” Tuhan menjawab: “Aku limpahkan kepada kamu keredaanKu. Maka tiadalah sesudah ini, Aku akan marah kepada kamu buat selamanya.”
Petikan : Terjemahan Hadits Sahih Muslim


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

.

Rasulullah s.a.w bersabda :

” Sesungguhnya seorang hamba yang bercakap sesuatu kalimah atau ayat tanpa mengetahui implikasi dan hukum percakapannya, maka kalimah itu boleh mencampakkannya di dalam Neraka lebih sejauh antara timur dan barat” ( Riwayat Al-Bukhari, bab Hifdz al-Lisan, 11/256 , no 2988)