JALALAIN :
(Dialah yang mengutus
Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya)
agama yang hak itu (terhadap semua agama) atas agama-agama yang lainnya. (Dan
cukuplah Allah sebagai saksi) bahawasanya kamu diutus untuk
membawa hal tersebut, sebagaimana yang diungkapkan-Nya pada ayat berikut ini.
(Muhammad itu) lafaz ayat ini berkedudukan menjadi Mubtada (adalah utusan Allah) menjadi Khabar
dari Mubtada (dan orang-orang yang bersama dengan dia) yakni para sahabatnya
yang terdiri dari kaum mukminin. Lafaz ayat ini menjadi Mubtada sedangkan Khabarnya ialah (adalah keras) yakni
mereka adalah orang-orang yang bersikap keras (terhadap orang-orang kafir)
mereka tidak mengasihaninya (tetapi berkasih sayang sesama mereka) menjadi Khabar
yang kedua; yakni mereka saling kasih-mengasihi di antara sesama mukmin
bagaikan kasih orang tua kepada anaknya (kamu lihat mereka) kamu perhatikan
mereka (rukuk dan sujud) keduanya merupakan Hal atau kata keterangan keadaan
(mencari) lafaz ayat ini merupakan jumlah Isti`naf, yakni mereka melakukan demikian dalam
rangka mencari (kurnia Allah dan keredhaan-Nya, tanda-tanda
mereka) ciri-ciri mereka, lafaz ayat ini menjadi Mubtada (tampak pada muka mereka) menjadi Khabar dari
Mubtada. Tanda-tanda tersebut berupa nur dan sinar yang putih bersih yang
menjadi ciri khas mereka kelak di akhirat, sebagai pertanda bahawa mereka orang-orang yang gemar bersujud sewaktu di
dunia (dari bekas sujud.) Lafaz ayat ini berta'alluq kepada lafaz yang menjadi Ta'alluq atau gantungan bagi Khabar, iaitu lafaz Kaainatan. Kemudian dii'rabkan sebagai mengingat Dhamirnya yang
dipindahkan kepada Khabar. (Demikianlah) sifat-sifat yang telah disebutkan tadi
(sifat-sifat mereka) yakni gambaran tentang mereka, kalimah ayat ini menjadi Mubtada (di dalam kitab Taurat) menjadi
Khabarnya (dan sifat-sifat mereka dalam kitab Injil) menjadi Mubtada, sedangkan
Khabarnya adalah (iaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya) dapat dibaca Syath`ahu
atau Syatha`ahu, yakni tunasnya (maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat)
dapat dibaca Fa`aazarahuu atau Fa`azarahu, yakni tunas itu membuat tanaman
menjadi kuat (lalu menjadi besarlah dia) membesarlah dia (dan tegak lurus)
yakni kuat dan tegak lurus (di atas pokoknya) lafaz Suuq ini adalah bentuk jamak dari lafaz Saaqun (tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya) kerana keindahannya. Perumpamaan ini merupakan gambaran tentang keadaan para
sahabat kerana mereka pada mulanya berjumlah sedikit lagi masih lemah, kemudian jumlah
mereka makin bertambah banyak dan bertambah kuat dengan sistem yang sangat rapi
(kerana Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir dengan kekuatan orang-orang mukmin) lafaz ayat ini berta'alluq kepada lafaz yang tidak disebutkan yang disimpulkan dari kalimah sebelumnya, yakni mereka diserupakan demikian kerana Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir (Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang soleh dari kalangan mereka) yakni para sahabat; huruf Min di sini menunjukkan
makna Bayanul Jinsi atau untuk menjelaskan jenis, bukan untuk menunjukkan makna
Tab'idh atau sebagian, demikian itu para sahabat semuanya memiliki sifat-sifat
tersebut (keampunan dan pahala yang besar) yakni suurga; kedua pahala itu berlaku pula bagi orang-orang
sesudah mereka, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam berbagai ayat lainnya.
IBNU KATHIR :
Dialah Yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk yang benar
dan agama Islam agar dimenangkan-Nya atas semua agama. Dan cukuplah Allah
sebagai saksinya.
Muhammad adalah utusan Allah. Dan orang- orang yang bersamanya
bersikap tegas terhadap orang-orang kafir, tetapi bersikap kasih sayang
terhadap sesama mereka. Kamu lihat mereka selalu rukuk dan sujud mencari pahala
dan redha Allah. Tanda mereka adalah kekhusukan yang tampak di muka mereka dari
bekas seringnya melakukan solat. Demikianlah sifat-sifat mereka yang
diterangkan dalam kitab Taurât. Sedangkan sifat-sifat mereka dalam kitab Injîl
adalah seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya. Tunas menjadikan tanaman itu
kuat, lalu tanaman itu menjadi besar dan tegak di atas akarnya. Tanaman itu
menyenangkan hati para penanamnya kerana tumbuh kuat. Demikian halnya dengan
orang-orang mukmin, dengan kekuatan mereka Allah ingin menjengkelkan orang-orang
kafir. Dan Allah telah menjanjikan kepada orang- orang yang beriman dan
mengerjakan amal soleh ampunan yang menghapus semua dosa-dosa mereka dan pahala
yang amat besar.