.

.
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء و المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين أهلا وسهلا بكم إذا كانت هذه زيارتك الأولى للمنتدى، فيرجى التفضل بزيارة صفحة التعليمات كما يشرفنا أن تقوم بالتسجيل ، إذا رغبت بالمشاركة في المنتدى، أما إذا رغبت بقراءة المواضيع والإطلاع فتفضل بزيارة القسم الذي ترغب أدناه. عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه - قال: سمعت رسول الله ﷺ يقول: "إن إبليس قال لربه: بعزتك وجلالك لا أبرح أغوي بني آدم مادامت الأرواح فيهم - فقال الله: فبعزتي وجلالي لا أبرح أغفر لهم ما استغفروني" اللّهم طهّر لساني من الكذب ، وقلبي من النفاق ، وعملي من الرياء ، وبصري من الخيانة ,, فإنّك تعلم خائنة الأعين ,, وما تخفي الصدور اللهم استَخدِمني ولاَ تستَبدِلني، وانفَع بيِ، واجعَل عَملي خَالصاً لِوجهك الكَريم ... يا الله اللهــم اجعل عملي على تمبـلر صالحاً,, واجعله لوجهك خالصاً,, ولا تجعل لأحد فيه شيئاً ,, وتقبل مني واجعله نورا لي في قبري,, وحسن خاتمة لي عند مماتي ,, ونجاةً من النار ومغفرةً من كل ذنب يارب يارب يارب

.

.

.

.

Wednesday, October 21, 2015

Surah Qaf Ayat 27 Hingga 30




JALALAIN :

(Yang menyertai dia berkata) yakni setannya mengatakan: ("Ya Rabb kami! Aku tidak menyesatkannya) kami tidak membuatnya sesat (tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh") lalu kami mengajaknya dan ternyata ia memenuhi ajakanku. Sedangkan dia menjawab, "Syaitanlah yang menyesatkan aku", iaitu melalui ajakannya.
(Allah berfirman,) Maha Tinggi Dia ("Janganlah kalian bertengkar di hadapan-Ku) maksudnya, tiada gunanya pertengkaran kalian di sini (padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan kepada kalian) sewaktu kalian hidup di dunia (ancaman) akan adanya azab di akhirat jika kalian tidak beriman, dan ini merupakan suatu kepastian yang tidak dapat dihindari lagi.
(Tidaklah dapat diganti) diubah (keputusan yang ada di sisi-Ku) mengenai hal tersebut (dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku) iaitu dengan cara Aku mengazab mereka tanpa dosa; lafaz Zhallaamin bermakna seperti lafaz l Dzuu Zhulmin iaitu menganiaya, demikian itu ada firman lainnya yang mengatakan, "Tidak ada yang dianiaya pada hari ini." (Q.S. Al-Mukmin, 17)
(Pada hari) lafaz ini dinashabkan oleh lafaz l Zhallaamin (Kami bertanya) dapat dibaca Naquulu atau Yaquulu, kalau dibaca Yaquulu ertinya, Allah bertanya (kepada neraka Jahanam, "Apakah kamu sudah penuh?") kata tanya di sini dimaksud mengecek ancaman-Nya yang menyatakan akan memenuhinya. (Dan dia menjawab, "Masih adakah tambahan?") maksudnya, kami tidak memuat melainkan hanya apa yang telah Engkau penuhkan kepada kami. Ertinya kami telah penuh.

IBNU KATHIR :

Dikatakan kepada kedua malaikat, "Campakkanlah ke dalam neraka setiap orang yang benar-benar kafir, sombong, tidak mahu mengikuti kebenaran, orang yang menghalang-halang setiap kebaikan, orang yang zalim dan menentang kebenaran dan orang yang meragukan Allah dan apa yang diturunkan-Nya.
Syaitan (yang menyesatkannya) membantah ucapan orang kafir dengan mengatakan, "Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya, tetapi ia sendiri telah berada dalam kesesatan yang jauh, lalu aku bantu ia dengan cara menggodanya."
Allah berfirman kepada orang-orang kafir dan syaitan-syaitan yang menemaninya, "Janganlah kalian bertengkar di hadapan- Ku pada hari perhitungan dan pembalasan ini. Di dunia, Aku telah memberikan kalian ancaman atas kekufuran melalui risalah-Ku kepada kalian, tetapi kalian tidak percaya."
Keputusan dan janji-Ku untuk memasukkan orang-orang kafir ke dalam neraka tidak akan berubah. Aku tidak akan berbuat aniaya kepada hamba-Ku, sehingga Aku tidak akan menyeksa seorang hamba yang tidak melakukan dosa.
Pada hari ketika Kami bertanya kepada neraka jahanam, sebagai celaan bagi orang- orang kafir, "Apakah kamu sudah penuh?" Lalu jahanam menjawab dengan marah kepada mereka, "Masih adakah tambahan yang lain dari orang-orang yang zalim itu?"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

.

Rasulullah s.a.w bersabda :

” Sesungguhnya seorang hamba yang bercakap sesuatu kalimah atau ayat tanpa mengetahui implikasi dan hukum percakapannya, maka kalimah itu boleh mencampakkannya di dalam Neraka lebih sejauh antara timur dan barat” ( Riwayat Al-Bukhari, bab Hifdz al-Lisan, 11/256 , no 2988)