- Imam al-Baihaqi meriwayatkan dari Imam Syafi’i رحمه الله, “Allah عزّوجلّ telah memuji para Sahabat Nabi صلي الله عليه وسلم di dalam al-Qur’an, Taurat dan Injil. Dan Nabi صلي الله عليه وسلم sendiri telah memuji keluhuran mereka, sementara untuk yang lain tidak disebutkan. Maka semoga Allah عزّوجلّ merahmati mereka, dan menyambut mereka dengan memberikan kedudukan yang paling tinggi sebagai shiddiqin, syuhada’ dan shalihin.
Mereka telah menyampaikan sunnah-sunnah Nabi
صلي الله عليه وسلم kepada
kita. Mereka juga telah menyaksikan turunnya wahyu kepada Nabi صلي الله عليه وسلم. Karenanya, mereka
mengetahui apa yang dimaksud oleh Rasulullah, baik yang bersifat umum maupun
khusus, kewajiban maupun anjuran. Mereka mengetahui apa yang kita ketahui dan
apa yang tidak kita ketahui tentang sunnah Nabi صلي
الله عليه وسلم. Mereka di atas kita di dalam segala
hal, ilmu dan ijtihad, kehati-hatian dan pemikiran, dan hal-hal yang diambil
hukumnya. Pendapat-pendapat mereka, menurut kita, juga lebih unggul daripada
pendapat-pendapat kita sendiri.”
- Imam al-Baihaqi menuturkan dari ar-Rabi’ bin Sulaiman bahwa ia mendengar Imam Syafi’i رحمه الله memandang Abu Bakar adalah yang paling utama di antara semua sahabat, kemudian Umar, Ustman dan kemudian Ali رضي الله عنهم.
- Imam al-Baihaqi juga meriwayatkan dari Muhammad bin ‘Abdullah bin Abd al-Hakam, katanya, ia mendengar Imam Syafi’i رحمه الله berkata: “Manusia yang paling mulia sesudah Nabi صلي الله عليه وسلم adalah Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian Utsman dan kemudian Ali رضي الله عنهم.”
- Imam al-Harawi meriwayatkan dari Yusuf bin Yahya al-Buwaiti, katanya, saya bertanya kepada Imam Syafi’i رحمه الله: “Apakah saya boleh shalat bermakmum di belakang orang Rafidhi (Syi’ah) ?” Beliau menjawab: “Jangan kamu shalat menjadi makmum orang Rafidhi, Qadari (penganut paham Qadariyah), dan penganut paham Murji’ah.” Saya bertanya lagi: “Apakah tanda-tanda mereka itu?” Beliau menjawab: “Orang yang berpendapat bahwa iman itu hanyalah ucapan saja, maka ia penganut paham Murji’ah. Orang yang berpendapat bahwa Abu Bakar dan Umar itu bukan imam umat Islam adalah penganut paham Rafidhah. Dan orang yang berpendapat bahwa manusia itu mempunyai kehendak mutlak dan dapat menentukan nasibnya sendiri, ia adalah penganut paham Qadariyah.”