- Imam al-Harawi meriwayatkan dari ar-Rabi’ bin Sulaiman, katanya, saya mendengar Imam Syafi’i رحمه الله berkata: “Seandainya ada orang berwasiat kepada orang lain untuk mengambil kitab-kitabnya yang berisi ilmu-ilmu keislaman, sementara di antara kitab-kitab itu ada kitab-kitab Kalam, maka kitab-kitab Kalam ini tidak masuk di dalam wasiat, karena Kalam itu tidak termasuk ilmu-ilmu keislaman.”
- Imam al-Harawi meriwayatkan dari al-Hasan az-Za’farani, katanya, saya mendengar Imam Syafi’i رحمه الله berkata: “Saya tidak pernah berdiskusi dengan seorangpun dalam masalah Kalam kecuali hanya satu kali saja. Dan itu kemudian saya membaca istighfar, minta ampun kepada Allah.”
- Imam al-Harawi meriwayatkan dari Rabi’ bin Sulaiman, katanya, Imam Syafi’i رحمه الله pernah berkata: “Seandainya saya mau, saya akan membawa kitab yang besar untuk berdiskusi dengan lawan pendapatku. Tetapi untuk berdiskusi tentang masalah Kalam, saya tidak suka dikait-kaitkan dengan Kalam.”
- Imam Ibn Battah meriwayatkan dari Abu Tsaur katanya, Imam Syafi’i رحمه الله pernah berkata kepadaku: “Saya tidak pernah melihat orang menyandang sedikitpun tentang Kalam kemudian ia menjadi orang yang beruntung.”
- Imam Harawi meriwayatkan dari Yunus al-Mishri, katanya, Imam Syafi’i رحمه الله pernah berkata: “Seandainya Allah عزّوجلّ memberikan cobaan (ujian) kepada seseorang, sehingga ia melakukan larangan-larangan Allah عزّوجلّ selain syirik, hal itu masih lebih bagus dari pada ia mendapati cobaan (ujian) dengan terperosok pada Ilmu Kalam.”
Itulah rangkuman pendapat-pendapat Imam
Syafi’i رحمه الله tentang masalah Ushuluddin, dan
sikap beliau tentang Ilmu Kalam.