.

.
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء و المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين أهلا وسهلا بكم إذا كانت هذه زيارتك الأولى للمنتدى، فيرجى التفضل بزيارة صفحة التعليمات كما يشرفنا أن تقوم بالتسجيل ، إذا رغبت بالمشاركة في المنتدى، أما إذا رغبت بقراءة المواضيع والإطلاع فتفضل بزيارة القسم الذي ترغب أدناه. عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه - قال: سمعت رسول الله ﷺ يقول: "إن إبليس قال لربه: بعزتك وجلالك لا أبرح أغوي بني آدم مادامت الأرواح فيهم - فقال الله: فبعزتي وجلالي لا أبرح أغفر لهم ما استغفروني" اللّهم طهّر لساني من الكذب ، وقلبي من النفاق ، وعملي من الرياء ، وبصري من الخيانة ,, فإنّك تعلم خائنة الأعين ,, وما تخفي الصدور اللهم استَخدِمني ولاَ تستَبدِلني، وانفَع بيِ، واجعَل عَملي خَالصاً لِوجهك الكَريم ... يا الله اللهــم اجعل عملي على تمبـلر صالحاً,, واجعله لوجهك خالصاً,, ولا تجعل لأحد فيه شيئاً ,, وتقبل مني واجعله نورا لي في قبري,, وحسن خاتمة لي عند مماتي ,, ونجاةً من النار ومغفرةً من كل ذنب يارب يارب يارب

.

.

.

.

Monday, July 13, 2015

Wasiat-wasiat Rasulullah صل الله عليه وسلم


WASIAT PERTAMA

Keutamaan kalimat Lâ ilâha illa Allah
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: “saya berkata: “wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berbahagia menerima syafa’atmu di hari kiamat nanti?” Rasulullah SAW berkata: “Aku telah menduganya wahai Abu Hurairah, pasti engkau yang pertama bertanya tentang hal ini sebelum orang lain. Karena  aku melihat bahwa engkau memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar tentang
hadits. Manusia yang paling berbahagia mendapatkan syafa’atku di hari kiamat adalah orang yang mengucapan kalimat Lâ ilâha illa Allah dengan ikhlas dari hati dan jiwanya. (HR. Bukhari)
Dari ‘Ubâdah bin as-Shâmit RA, dari Nabi SAW beliau berkata: “barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada sekutu baginya serta Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan rasul-Nya dan bahwa Isa adalah hamba Allah serta rasul-Nya dan bahwa kalimat yang disampaikan kepada Maryam dengan tiupan roh darinya adalah benar, dan bahwa syurga itu adalah benar, neraka adalah benar, dan Allah akan memasukkan seseorang ke dalam syurga sesuai dengan amal perbuatannya” (HR. Bukhari Muslim dan Turmuzi)  
Imam Junâdah menambahkan: “dari delapan pintu syurga manapun yang dia inginkan”. (HR. Bukhari dan Muslim dengan redaksi dari Imam Bukhari)
Dalam sebuah hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah Rasulullah, maka Allah akan mengharamkannya dari api neraka”.

WASIAT KEDUA

Wasiat Umum dalam Tauhid
Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata: “Suatu hari aku pernah duduk di belakang Rasulullah SAW (di atas onta-pent), kemudian beliau berkata: “Wahai anak muda, sesungguhnya aku akan memberimu beberapa nasehat: Ingatlah Allah! maka Allah akan mengingatmu, ingatlah Allah! maka Dia akan selalu berada di hadapanmu. Ketika engkau membutuhkan sesuatu mintalah kepada Allah. Dan jika engkau membutuhkan pertolongan, maka mintalah kapada Allah. Dan ketahuilah bahwa jika sekelompok orang bersatu untuk mengajarkanmu beberapa hal yang bermanfaat, maka hal tersebut tidak akan terjadi kecuali dengan ketentuan Allah yang telah tetapkan untukmu. Dan jika mereka bersatu untuk berbuat jahat kepadamu, maka hal tersebut juga tidak akan terjadi kecuali dengan ketentuan Allah yang telah ditetapkan untukmu. Pena telah diangkat, dan kertas telah mengering (ketentuan Allah tidak bisa dirubah-pent).(HR. Turmuzi. Beliau mengatakan bahwa hadits ini hasan Shahih)
Dalam Riwayat selain Turmuzi: “Ingatlah Allah, maka Allah akan senantiasa berada di depanmu. Carilah Allah di saat engkau bahagia, maka Allah akan mencarimu di saat engkau berada dalam kesulitan. Dan ketahuilah bahwa bahwa apa yang Allah takdirkan untukmu, pasti akan menimpamu, dan apa yang tidak ditakdirkan untukmu, maka hal itu tidak akan menimpamu. Ketahuilah bahwa kemenangan ada dalam kesabaran dan kelapangan ada dalam kesusahan. Dan dalam setiap kesulitan pasti ada kemudahan.

     WASIAT KETIGA

Keutamaan Menuntut Ilmu

Dari Qabîshah bin al-Mukhâriq RA dia berkata: “Saya mengunjungi Rasulullah SAW, kemudian beliau berkata: “Wahai Qabîshah apa gerangan yang membuatmu datang?”. Kemudian aku berkata: “Usiaku telah bertambah, dan aku telah menjadi tua renta. Maka aku datang agar engkau mengajarkanku hal yang bisa memberikan manfaat untukku di sisi Allah SWT”. Kemudian beliau bersabda: “Wahai Qabîshah, sesungguhnya jika engkau melewati batu-batu, pepohonan dan tanah liat, maka mereka akan meminta Ampunan untukmu. Wahai Qabîshah,  Jika engkau menunaikan shalat subuh, maka ucapkanlah : “Maha suci Allah  yag Maha mulia dan Terpuji” (Subhânallah al ‘azhîmi wa bihamdihi) tiga kali, maka engkau akan terhindar dari kebutaan, lepra dan kelumpuhan. Wahai Qabîshah katakanlah: “Ya Allah sesungguhnya aku meminta karunia-Mu dan limpahkanlah keutamaan-Mu kepadaku, curahkanlah rahmat-Mu kepadaku dan turunkanlah keberkahan-Mu kepadaku. (HR.Imam Ahmad)
Wasiat yang mulia ini menunjukkan kemuliaan menuntut ilmu. Dalam hadits Abu Dardâ’ RA, dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang meniti jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan jalannya menuju syurga. Dan sesungguhnya malaikat akan merentangkan sayap-sayapnya untuk para penuntut ilmu sebagai rasa gembira atas ilmu yang mereka cari. Dan sesungguhnya seluruh makhluk yang berada di langit dan di bumi hingga ikan-ikan yang berada di lautan akan memohon ampunan bagi seorang yang menuntut ilmu. Dan keutamaan seseorang yang berilmu atas seorang hamba biasa bagaikan keutamaan bulan purnama di antara jajaran bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama (orang-orang yang berilmu) adalah pewaris Nabi-Nabi dan sesunguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar atau dirham. Tetapi mereka mewariskan Ilmu. Maka barang siapa yang mendapatkan Ilmu maka sesungguhnya dia telah mendapatkan keuntungan yang berlimpah. (HR. Abu Dâud, Turmuzi, Ibnu mâjah dan Ibnu Hibbân dalam shahihnya serta Imam Baihaqi)
Dari Shafwan bin ‘Usâl al-Murâdhi RA, dia berkata: “Aku mendatangi Nabi SAW. Dan beliau berada di masjid sedang berleha-leha beralaskan selimut merah. Kemudian aku berkata: “Wahai rasulullah sesungguhnya aku datang kepadamu untuk menuntut ilmu. Kemudian beliau bersabda: “Selamat datang wahai penuntut ilmu, sesungguhnya para malaikat merentangkan sayapnya bagi para penuntut ilmu, kemudian mereka saling bergandengan hingga bisa mencapai langit dunia karena rasa cinta mereka yang amat besar terhadap ilmu yang dicarinya. (HR. Ahmad dan Thabrani dengan sanad  Jayyid dan redaksi hadits dari Imam Thabrani. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibbân dalam Shahih-nya dan Imam Hakim yang menilai bahwa sanadnya shahih.

WASIAT KE EMPAT

Menolong Orang Yang Dizhalimi


Dari Ibnu Umar RA, bahwa Rasulullah SAW berkata: “Setiap muslim bersaudara, maka seorang muslim tidak akan menzhalimi dan mengkhianati saudaranya. Barang siapa yang melapangkan jalan bagi seorang muslim yang berada dalam kesempitan, maka Allah akan melapangkannya kelak dari kesempitan hari kiamat. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya kelak di hari kiamat”. (Hadits Muttafaq ‘Alaih)
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda: “Barang siapa yang membantu seorang muslim terlepas dari kesempitan dunia, maka Allah akan melepaskan kesempitannya kelak di hari kiamat. Dan barang siapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang sedang berada dalam kesusahan, Allah akan memberikan kemudahan baginya di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya yang menolong saudaranya. Dan barang siapa yang meniti jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memberikan jalan yang mudah menuju syurga. Dan jika sekelompok orang berkumpul di rumah Allah (masjid), membaca kitab-Nya dan mempelajarinya, maka allah akan memberikan kedamaian kepada mereka. Rahmat Allah akan meliputi mereka. Dan sayap-sayap malaikat akan menaunginya. Dan Allah akan menyebutnya di depan hamba-hamba-Nya yang lain (malaikat). dan barang siapa yang memperlambat pekerjaannya maka keturunan yang dimilikinya (seperti keturunan orang pintar-pent) tidak akan mempercepatnya untuk mendapatkan hasilnya.(HR. Muslim)

WASIAT KELIMA

Keutamaan Bersujud Kepada Allah SWT

Dari Ma’dân bin Abu Thalhah RA, dia berkata: “ Aku bertemu dengan Tsaubân, pembantu Rasulullah SAW, maka aku berkata: ”Beri-tahukan kepadaku perbuatan yang bisa membuatku masuk syurga jika aku melakukannya”. (Atau dia berkata): “aku berkata: “Beri-tahukan kepadaku perbuatan-perbuatan yang paling disukai oleh Allah”. Maka dia diam. Kemudian aku bertanya lagi, dan dia masih diam. Kemudian aku bertanya untuk ketiga kalinya, maka dia berkata: “Aku telah menanyakan tentang hal itu kepada Nabi SAW dan beliau bersabda: “Hendaklah engkau memperbanyak sujud, karena sesungguhnya setiap sujud yang engkau lakukan akan mengangkat derajatmu satu kali lebih tinggi, dan menghapuskan satu kesalahan yang engkau lakukan”.
Dari ‘Ubâdah bin as-Shâmit RA dia telah mendengar Nabi SAW berkata: “Allah akan mencatat satu kebaikan dalam setiap sujud yang dilakukan oleh seorang hamba. Dan Allah akan menghapuskan satu keburukan darinya, dan mengangkatnya satu derajat. Maka perbanyaklah sujud”. (HR.Ibnu Mâjah dengan sanad shahih)
Dari Huzaifah RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “kondisi seorang hamba yang paling disukai Allah adalah ketika Allah melihatnya sujud dan membenamkan[1] wajahnya di tanah”. (HR. Thabrani dalam al-Ausâth)

WASIAT KEENAM
Keutamaan Bershadaqah
     Dari Ka’ab bin ‘Ujrah RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, sesungguhnya daging dan darah yang tumbuh dari sesuatu yang diharamkan tidak akan masuk syurga, neraka akan lebih dahulu melahapnya. Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, manusia yang keluar rumah ada dua golongan. Golongan pertama adalah yang keluar dan berbuat kebaikan maka dia membebaskan dirinya dari keburukan, dan golongan kedua adalah yang keluar dan berbuat keburukan, maka dia menjerumuskan dirinya dalam keburukan. wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, shalat itu adalah penyucian jiwa dan puasa itu perisai. Dan shadaqah  dapat menghapus sebuah kesalahan seperti air yang memadamkan api”. (HR.Turmuzi dan dia menilai hadits ini  hasan shahih)
Imam Thabrani meriwayatkan dalam kitab al-Kabîr dan Imam Baihaqi berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Sesungguhnya shadaqah akan memadamkan panasnya api neraka di dalam kubur. Dan sesungguhnya orang yang beriman di hari kiamat akan bernaung di bawah amal shadaqahnya”. (HR. Thabrâni dalam al-kabîr dn Imam Baihaqi dari ‘Uqbah bin ‘Âmir).
Dari Maimûnah binti Sa’ad RA dia berkata: “Wahai Rasulullah berilah kami fatwa tentang shadaqah”. Kemudian Rasulullah berkata: “Sesungguhnya shadaqah itu adalah tameng dari api neraka bagi yang  mengharapkan dan menginginkan kerirhdaan Allah azza wa jalla”. (HR. Thabrani)

WASIAT KETUJUH
Keutamaan Dua Rakaat Dalam Shalat Duhâ Dan Puasa Tiga Hari di Setiap Bulan

Dari Abu Hurairah RA dia berkata: “Kekasihku SAW telah mewasiatkan kepadaku puasa tiga hari dalam setiap bulan, dan dua rakat shalat duhâ, dan shalat witir sebelum aku tidur”. (HR. Lima Imam).
Dalam redaksi Ibnu Khazîmah: “Kekasihku SAW telah mewasiatkan kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan: tidak tidur sebelum melaksanakan shalat witir, tidak meninggalkan dua rakaat shalat Duhâ, karena shalat Duhâ itu termasuk shalat orang-orang yang bertaubat, dan berpuasa tiga hari setiap bulan”.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Âsh RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Pahala berpuasa tiga hari setiap bulan seperti  pahala berpuasa sepanjang tahun” (HR. Bukhari Muslim)
Dari Abu Dzar RA dari Nabi SAW beliau bersabda: “Dalam setiap ruas persendian jarimu harus dikeluarkan shadaqahnya; maka mengucapkan kalimat tasbih adalah Shadaqah, dan setiap kalimat tahmid adalah shadaqah, setiap  kalimat tahlil adalah shadaqah, setiap kalimat takbir adalah shadaqah  dan menyeru untuk berbuat kebaikan adalah shadaqah, mencegah untuk melakukan perbuatan inkar adalah shadaqah dan dalam setiap rakaat dari dua rakaat shalat Duhâ akan mendapat balasan” (HR. Muslim)
Dari Abu Dzar RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Barang siapa yang mengerjakan puasa tiga hari di setiap bulan, maka dia telah melakukan puasa sepanjang tahun”. Kemudian Allah membenarkn hal tersebut dalam kitab-Nya yang sangat Mulia: ”Barangsiapa yang berbuat satu kebaikan, maka dia akan dibalas sepuluh kebaikan”, yaitu satu hari puasa seperti sepuluh hari puasa. (HR. Ahmad dan Turmuzi dengan redaksi dari  Turmuzi dan dia menilai hadits ini hasan Shahih. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam an-Nasâ’I, Ibnu Mâjah dan Ibnu Khazîmah)
Dari Abdullah bin Umar RA, seorang laki-laki bertanya kepada Rasullah SAW tentang puasa. Maka Rasulullah berkata: “Hendaklah kamu mengerjakan puasa Bîdh (puasa tanggal 13,14 dan 15 setiap bulan) tiga hari setiap bulan”. (HR. Thabrani dalam kitab al-Ausâth. Dan perawi-perawinya termasuk kategori tsiqât)
Dari Jarir RA, dari Nabi SAW beliau berkata: “Berpuasa tiga hari di setiap bulan sama dengan berpuasa sepanjang tahun, dan yang dinamakan ayyam al-Bîdh itu adalah siang hari tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan” (HR. Nasâ’I dengan sanad jayyid dan Imam Baihaqi).

WASIAT KEDELAPAN
Shalat Tasbih
Dari ‘Ikrimah bin Ibnu ‘Abbas RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata kepada Abbas bin Abdul Mutthalib: “Wahai Abbas wahai paman! Bukankah aku telah memberimu, menganugrahkan kepadamu, mempersembahkan kepadamu serta memberi contoh sepuluh kebiasaan yang jika engkau kerjakan, maka Allah akan mengampuni seluruh dosa-dosamu, yang telah lalu maupun yang baru, yang disengaja maupun yang tidak disengaja, yang tersembunyi maupun yang nyata. Dan sepuluh kebiasaan itu adalah: “engkau mengerjakan shalat 4 rakaat dan membaca fatihah serta sebuah surat al-Qur`an di setiap rakaat. Dan ketika engkau selesai membacanya di rakaat pertama bacalah -ketika engkau masih berdiri-: “Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar (subhânallah wa al-hamdulillah wa lâ ilâha illa Allah wallâhu akbar)”, sebanyak lima belas kali, kemudian ketika engkau ruku’ engkau membacanya lagi dalam keadaan engkau ruku’ sepuluh kali. Kemudian ketika engkau bangun dari ruku’, engkau membacanya lagi sepuluh kali. Kemudian ketika engkau sujud engkau membacanya lagi sepuluh kali. Dan ketika engkau duduk di antara dua sujud engkau membacanya lagi sepuluh kali. Kemudian engkau sujud lagi dan membacanya sepuluh kali, dan ketika engkau bangun dari sujud, engkau membacanya sepuluh kali. Semuanya berjumlah tujuh puluh lima dalam setiap rakaat, dan engkau kerjakan seperti itu dalam empat rakaat. Jika engkau mampu, maka kerjakanlah shalat itu sekali setiap hari, dan jika engkau tidak mampu, maka kerjakanlah sekali setiap hari jum`at, jika engkau tidak mampu, maka kerjakanlah sekali setiap bulan, dan jika engkau tidak mampu, maka kerjakanlah sekali setiap tahun, dan jika engkau tidak mampu, maka kerjakanlah sekali seumur hidupmu.[2] (HR. Abu Dâud, Ibnu Mâjah dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya)

WASIAT KESEMBILAN
Mintalah Ampunan dan Kesehatan Kepada Allah
Dari Abu Fadl  al-Abâs bin Abdul Mutthalib RA, dia berkata: “Aku berkata: “Wahai Rasulullah, beri-tahukan kepadaku sesuatu yang patut aku minta dari Allah SWT!” Rasulullah bersabda: “Mintalah kepada Allah nikmat kesehatan! Kemudian aku berdiam diri selama beberapa hari. Setelah itu aku datang lagi kepada Rasulullah dan aku berkata: “Wahai Rasulullah, beri-tahukan kepadaku sesuatu yang patut aku minta dari Allah SWT!”. kemudian Rasulullah berkata kepadaku: “Wahai ‘Abbas, wahai paman Rasulullah mintalah kepada Allah SWT nikmat kesehatan di dunia dan akhirat”. (HR.Turmuzi. dia menganggap hadits ini hasan Shahih)
     Kami juga menulis beberapa do’a yang di ambil dari do’a-do’a Nabi SAW yang diajarkan kepada para sahabatnya Ridhwânulah ‘Alaihim.
Dari Ibnu Umar RA, dia berkata: “Rasulullah SAW sering kali berdiri dalam suatu majlis dan mendo`akan para sahabatnya dengan do’a-do’a berikut ini: “Ya Allah Berilah kami rasa takut kepadamu yang dapat mengantarkan kami kepada Syurgamu, dan keyakinan yang dapat kami gunakan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dunia, Ya Allah berilah kami ni’mat pendengaran, pengelihatan dan kekuatan yang menghidupkan kami, jadikanlah hal itu sebagai hal yang dapat kami warisi. Dan berikanlah kami kekuatan untuk melawan orang yang menzhalimi kami, dan berilah kami pertolongan untuk menghadapi musuh kami, dan janganlah jadikan dunia sebagai perhatian kami dan tujuan kami dan hindarilah kami dari kekuasaan orang-orang yang tidak menyayangi kami!”. (HR. Turmuzi. Dia menganggap hadits ini hasan)
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Barang siapa yang ingin di dengar do’anya dalam kesusahan dan kesempitan, maka perbanyaklah mengingat Allah di kala senang!”. (HR. Turmuzi. Dia mengatakan hadits ini hasan)
Dari Ibnu Mas’ud RA bahwasanya Rasulullah SAW dahulu berdo’a: “Ya Allah sesungguhnya aku memohon petunjuk, ketakwaan, kesucian dan rasa cukup” (HR. Muslim)
Dari Thâriq bin ‘Asyîm bin al ’Asyja’î as-Shahâbi RA dia berkata: “Ketika ada seseorang yang masuk islam, maka Nabi SAW mengajarkan Shalat kemudian menyuruhnya  berdo’a dengan kalimat ini: “Ya Allah Ampunilah aku, berilah aku petunjuk, kesehatan dan rizki!. (HR. Muslim)
Dalam sebuah riwayat Imam Muslim yang lainnya, dari Thâriq: bahwasanya dia mendengar Rasululah SAW didatangi seorang laki-laki dan kemudian dia berkata: “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku katakan ketika aku berdo’a kepada tuhanku?” Rasulullah berkata: “katakanlah: “Ya Allah, ampunilah aku, sayangilah aku, berilah aku kesehatan dan rizkimu!” Sesungguhnya do’a-do’a ini memenuhi seluruh kebutuhan dunia dan akhiratmu”.
Dari Abu Hurairah RA dia berkata: “Rasulullah SAW dahulu berdo’a: “Ya Allah Perbaikilah agamaku yang menjadi pegangan hidupku, perbaguslah urusan duniaku yang menjadi tempat sandaran hidupku, perbaikilah urusan akhiratku yang menjadi tempat kembaliku, dan limpahkanlah kebaikan dalam hidupku, dan jadikan kematian sebagai tempatku beristirahat dari segala keburukan”. (HR. Muslim)
Dari Abu Umâmah RA. dia berkata: “Rasulullah dulu berdo’a dengan do’a-do’a yang sangat panjang sehingga kami tidak bisa mengingatnya. Kemudian kami berkata: “Wahai Rasulullah engkau mengucapkan do’a-do’a yang sangat panjang sehingga kami tidak bisa mengingatnya”. Kemudian Rasulullah berkata: “Maukah aku tunjukkan do’a yang mencakup semua yang aku ucapkan? Hendaklah engkau katakan: “Ya Allah aku memohon kebaikan yang diminta oleh Nabi-Mu Muhammad SAW, dan kami memohon perlindungan dari keburukan yang diminta oleh Nabi-Mu Muhammad SAW untuk dilindungi. Sesungguhnya engkaulah tempat meminta tolong dan Engkaulah yang menetapkan, tidak ada daya dan kekuatan kecuali yang berasal dari Allah”. (HR. Turmuzi. Beliau mengatakan hadits ini hasan).

WASIAT KESEPULUH
Keutamaan Berpuasa
Dari Abi Umamah RA, dia berkata: “Aku berkata kepada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku sebuah pekerjaan!”. Maka Rasulullah SAW berkata: “Kerjakanlah puasa, karena ibadah puasa tidak tertandingi pahalanya”. Kemudian aku berkata: “Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku sebuah pekerjaan!”. Maka Rasulullah SAW berkata: “Kerjakanlah puasa, karena ibadah puasa tidak tertandingi pahalanya”. Kemudian aku berkata lagi: “Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku sebuah pekerjaan!”. Dan Rasulullah SAW berkata: “Kerjakanlah puasa, karena tidak ada pahala yang dapat melebihi pahala ibadah puasa”. (HR. Nasâ’i dan Ibnu Khuzaimah dalam shahih-nya)
Dan dalam sebuah riwayat, Imam an-Nasâ’I berkata: “Aku mendatangi Rasulullah SAW. Kemudian aku berkata: “Wahai Rasulullah Perintahkan kepadaku sebuah pekerjaan yang bisa memberi manfaat kepadaku di sisi Allah SWT!”. Rasulullah berkata: “kerjakanlah puasa, karena tiidak ada ibadah yang dapat menandingi pahala puasa”. (HR. Ibnu Hibân dalam Shahih-nya)
Dan dalam hadits lain An-Nasâi berkata: “aku berkata: “Wahai Rasulullah tunjukkan kepadaku sebuah pekerjaan yang dapat mengantarku masuk syurga”. Rasulullah berkata: “kerjakanlah puasa, karena tidak ada ibadah yang dapat menandingi pahala puasa”. Kemudian an-nasâ’I berkata lagi: “Di dalam rumah Abu Umamah tidak pernah terlihat asap mengepul, keculai jika ada yang bertamu”.
Hadits berikut ini juga patut kita renungkan:
Dari Abu Sa’id RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Seorang yang berpuasa di jalan Allah akan dijauhkan wajahnya dari api neraka sebanyak tujuh puluh kali musim gugur”. (HR. Bukhari, Muslim, Turmuzi dan an-Nasâ’I)

WASIAT KESEBELAS
Keutamaan Bertaubat Kepada Allah

Dari al-Agharr bin Yasâr al-Muzanni RA, dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mintalah Ampunan-Nya. Sesungguhnya aku bertaubat seratus kali dalam sehari”. (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: “Demi Allah, sesunguhnya aku meminta Ampun dan bertaubat kepada Allah lebih dari tujuh puluh kali sehari”. (HR. Bukhari)
Dari Abu Hamzah Anas bin Mâlik al-Anshâri Pembantu Rasulullah SAW  dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Kegembiraan Allah menerima taubat seorang hamba lebih besar dari kegembiraan orang yang terjatuh dari ontanya dan tersesat di padang pasir”. (hadits Muttafaq ‘Alaih)
Dalam sebuah riwayat, Imam Muslim menjelaskan maksud hadits di atas: “kegembiraan Allah menerima taubat seorang hamba lebih besar daripada kegembiraan seorang musafir yang kehilangan onta yang membawa bekalnya dan tersesat di padang pasir, dan dia merasa sangat putus asa. Kemudian dia berteduh di bawah sebatang pohon, dan kehilangan harapan untuk menemukan untanya. Tetapi tiba-tiba saja dia menemukan ontanya, dan segera diambilnya tali kekangnya. Kemudian dia berkata karena senangnya: “Ya Allah sesungguhnya engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhan-Mu, dia telah mengucapkan kata yang salah karena senangnya”.
Dari Abu Musa Abdullah bin Qais al-Asy`ari RA, dari Nabi SAW dia berkata: “Sesungguhnya Allah membuka Tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di siang hari, dan membuka tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di malam hari, sehingga mata hari terbit dari peraduannya”. (HR. Muslim)

WASIAT KEDUA BELAS
Rukun-Rukun Islam

Dari MU’az bin Jabal RA dia berkata: “Aku pernah bersama Rasulullah SAW dalam sebuah perjalanan. Dan suatu pagi aku terbangun dari tidur di dekat Rasulullah dan kami masih dalam perjalanan. setelah itu aku berkata: “Wahai Rasulullah beri-tahukan kepadaku sebuah pekerjaan yang bisa mengantarku masuk syurga dan menjauhkan aku dari api neraka”. Kemudian beliau berkata: “Engkau telah bertanya tentang hari kiamat. Sesungguhnya hari kiamat itu sangat mudah bagi orang yang diberi kemudahan oleh Allah SWT. karena itu hendaklah engkau menyembah Allah SWT dan janganlah engkau menyekutukan Dia dengan apapun, kerjakanlah shalat, tunaikanlah zakat, berpuasalah di bulan Ramadhan dan kerjakanlah ibadah haji”. Kemudian Rasulullah berkata lagi: “Maukah Engkau aku tunjukkan pintu-pintu kebaikan?”. Aku berkata: “Baiklah wahai Rasulullah”. Dan Rasulullah berkata: “Puasa adalah perisai, dan shadaqah dapat menghapuskan kesalahan seperti air yang memadamkan api, dan shalatnya seorang laki-laki di tengah malam dengan membaca firman Allah: “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya (tatajâfâ junûbuhum ‘anil madhaji’i)” hingga sampai akhir ayat; “atas apa yang mereka kerjakan (ya’malûn)” (surat as-Sajdah: 16-17). Kemudian beliau berkata lagi: “Maukah engkau aku beri-tahukan tentang kunci kehidupan, tiang penyangganya dan ujung mata panahnya?”. Dan aku berkata: “Baiklah wahai Rasulullah”. Kemudian Rasulullah berkata: “Kunci kehidupan adalah islam, tiang penyangganya adalah shalat dan mata panahnya adalah jihad”, kemudian beliau berkata lagi: “Dan maukah engkau aku beri-tahukan tentang sendi utama dari semua itu?” Aku berkata: “Baiklah wahai Rasulullah”. Kemudian beliau berkata: “Jagalah ini!” seraya menunjuk kepada lidahnya. Aku berkata: “Wahai Rasulullah apakah kami akan dihisab karena lidah kami?”. Lalu Rasulullah berkata: “Celakalah kamu! Sesungguhnya manusia terlungkup wajahnya dineraka, akibat perbuatan lidah mereka”. (HR. Ahmad, Turmuzi, an-Nasâ’I dan Ibnu Mâjah. Imam Turmuzi menilai hadits ini hasan Shahih)

WASIAT KETIGA BELAS
Patuh Kepada Orang tua

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: “Seorang laki-laki telah datang kepada Rasulullah SAW dan berkata: “Wahai Rasulullah siapakah yang paling berhak untuk menerima sikapku yang paling baik?”. Rasulullah berkata: “Ibumu”. Dia bertanya lagi: ”lalu siapa lagi?” . Rasulullah menjawab: “Ibumu”. Dia bertanya lagi: ”lalu siapa lagi?” , Rasulullah menjawab: “Ibumu”. Dia bertanya lagi: ”lalu siapa lagi?” kemudian Rasulullah berkata: ”Bapakmu”. (HR. Bukhari Muslim)
Dan hadits lain dari Abu Hurairah: “Wahai Rasulullah siapakah yang paling berhak untuk menerima sikapku yang paling baik?”. Kemudian Rasulullah SAW menjawab: “Ibumu, kemudian, ibumu, kemudian ibumu kemudian bapakmu, kemudian orang yang lebih rendah darimu, dan orang yang lebih rendah darimu”.(HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau berkata: “celakalah!, Celakalah!, Celakalah seseorang yang tidak mendapat ridha dari kedua orang tuanya di saat mereka telah renta, Salah satu dari mereka atau keduanya, dan tidak akan masuk ke dalam syurga”. (HR. Muslim)

WASIAT KEEMPAT BELAS
Menjaga Shalat Lima Waktu

Dari Abdullan bin Umar RA, dari Rasulullah SAW, bahwasanya beliau mengingat shalatnya suatu hari kemudian beliau berkata: ”Barang siapa menjaga shalatnya, maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan di hari kiamat. Dan barang siapa yang tidak menjaganya, maka dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan di hari kiamat nanti, dia akan bersama Qarun, Fir’aun, Hâmân dan Ubay bin Khalf”. (HR. Ahmad dengan sanad jayyid)
Dari Anas RA, dia berkata: “Sesungguhnya Nabi menerima perintah wajib shalat sebanyak lima puluh kali di malam beliau ber-isra Mi’raj. Kemudian perintah itu dikurangi sehingga menjadi lima. Lalu Nabi dipanggil; “Wahai Muhammad sesungguhnya perintah-Ku tidak dapat dirubah lagi, dan sesungguhnya pahala shalat lima waktu ini seperti shalat lima puluh kali”. (HR. Lima Imam  kecuali Abu Daud)
Dan maksud kata-kata: (kemudian Nabi dipanggil) adalah dipanggil oleh Allah SWT. dan kata (lima puluh) berarti seperti pahala lima puluh kali shalat sebagai mana diperintahkan pertama kali.
Dari Abu Qatadah RA, dari Nabi SAW beliau berkata: “Allah Azza wajalla berfirman: “Sesungguhnya aku mewajibkan shalat lima waktu atas ummatmu, dan aku berjanji bagi orang yang menjaga shalatnya itu pada waktunya, akan aku masukkan ke dalam syurga. Barang siapa yang tidak menjaganya, maka dia tidak akan mendapatkan janjiku”. (HR. Abu Daud)
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Apa pendapatmu sekalian jika sebuah sungai berada di dekat rumah seseorang, dan dia mandi disana sebanyak lima kali, apakah akan tersisa kotoran di tubuhnya?” Kemudian mereka menjawab: “tidak akan tersisa sedikitpun kotoran di tubuhnya”. Lalu nabi bersabda: “Demikianlah perumpamaan shalat lima waktu yang dapat menghapus kesalahan-kesalahan di sisi Allah”. (HR. Lima Imam kecuali Abu Daud)
Dari ‘Amr bin Sa’id, dia berkata: “Ketika aku bersama Utsman RA, beliau melaksanakan shalat zuhur, kemudian berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: “tidak ada balasan bagi seorang muslim yang melaksanakan shalat wajib dengan wudhu dan ruku’ yang sempurna dan khusyu, kecuali diampuni dosa-dosanya di masa lalu maupun yang akan datang, dan dosa-dosanya seumur hidup)” (HR.Muslim)
Dari Utsman bin ‘Affan RA dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: “Barang siapa yang melaksanakan shalat Isya secara berjama`ah, maka dia seperti mengerjakan shalat setengah malam. Dan barang siapa yang mengerjakan shalat subuh secara berjama’ah, maka dia seperti mengerjakan shalat sepanjang malam”. (HR. Mulim)
Dari Abu Musa RA, bahwa Rasulullah berkata: “Barang siapa yang melaksanakan shalat dua waktu dingin[3], maka dia akan masuk syurga”. (hadits Muttafaq alaih)

WASIAT KELIMA BELAS
Akhlak Yang Mulia

Dari Abu Dardâ’ RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Sesungguhnya yang paling memberatkan timbangan seorang hamba adalah akhlak yang mulia. Dan sesungguhnya Allah sangat membenci perbuatan yang kotor dan tercela”. (HR. Abu daud dan Turmuzi)
Dari Abu Hurairah RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Seorang mu’min yang paling sempurna imannya adalah yang paling mulia akhlaknya, dan sebaik-baik mereka adalah orang yang paling banyak berbuat baik kepada keluarganya”. (HR. Abu Daud dan Turmuzi)
Dari Jâbir RA dia berkata: Rasulullah SAW berkata: “Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya denganku di hari kiamat adalah orang yang paling mulia akhlaknya, dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya denganku di hari kiamat adalah orang yang banyak bicara, orang yang paling lambat bicara dan mereka yang tergolong Mutafaihiqun”. Kemudian mereka bertanya: “Wahai Rasulullah siapakah yang dimaksud dengan mutafaiqhiqun?”. Rasulullah menjawab: “orang-orang yang takabbur” (HR. Turmuzi)

WASIAT YANG KEENAM BELAS
Bacaan Setelah Shalat

Dari Mu’az bin Jabal RA, bahwasanya Rasulullah SAW menggenggam tangannya dan berkata: “Demi Allah, Wahai Mu’az sesungguhnya aku sangat mencintaimu”. Kemudian Mu’az berkata: “Demi ayahku, demi engkau dan demi Ibuku Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku juga sangat mencintaimu”. Dan Rasulullah bersabda: “Aku wasiatkan kepadamu wahai Mu’az jangalah engkau lupa untuk mengucapkan: “Ya Allah, bantulah aku untuk mengigat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah dengan sempurna untuk-Mu”, setelah selesai shalatmu”. (HR. Abu daud dan an-Nasâ’I dengan redaksi dari an-Nasâ’i. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahih mereka)
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang bertasbih sebanyak tiga puluh tiga kali, dan bertahmid tiga puluh tiga kali, dan bertakbir tiga puluh tiga kali setelah selesai shalat, dan semuanya berjumlah sembilan puluh sembilan, kemudian untuk menyempurnakan menjadi seratus, dia mengucapkan: “tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah pemilik kerajaan dan yang patut dipuji, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu”, maka seluruh dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih di lautan”. (HR. Muslim)
Dari Sa’ad bin Abi Waqqâs RA, Bahwasanya Rasulullh SAW memohon perlindungan kepada Allah, setiap selesai melaksanakan shalatnya, dengan kalimat-kalimat ini: “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari berumur panjang dalam kehinaan, dan aku berlindung dari fitnah dunia, dan siksa kubur”. (HR. Bukhari)
Dari Ummul mu’minin Juwairiyyah binti Hârits RA, bahwasanya Nabi SAW keluar dari rumahnya pagi hari di waktu shalat subuh, sedangkan Juwairiyah shalat di dalam rumahnya.  Ketika selesai melaksanakan shalat Duhâ, Rasulullah pulang. Dan Juwairiyah masih tetap duduk, setelah selesai shalatnya. Ketika Rasulullah melihatnya, beliau bertanya: “Apakah engkau masih tetap duduk dari semenjak aku tinggalkan tadi?”. Juwairiyah menjawab: “ya”. Kemudian Nabi SAW berkata: “Sesungguhnya aku mengucapkan empat kalimat sebanyak tiga kali dan jika ditimbang dengan bacaan yang telah kau ucapkan, maka beratnya akan seimbang, yaitu: maha suci Allah yang Maha mulia dan Maha terpuji, maha berbilang ciptaan-Nya sebanyak kerelaan diri-nya kepada hamba-Nya dan seberat singgasana-Nya dan sebanyak bilangan kalimat-kalimat-Nya”. (HR. Muslim)

WASIAT KETUJUH BELAS
Keutamaan Berzikir

Dari Abdullah bin Busr RA, bahwa seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah sesungguhnya aku telah mempelajari banyak syariat islam. Maka beri-tahukan kepadaku sesuatu yang dapat aku jadikan pegangan”. Rasulullah bersabda: “Basahilah lidahmu dengan zikir kepada Allah”. (HR.Turmuzi dengan redaksinya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu majah dan al Hakim. Dan dia menganggap hadits ini shahih sanadnya, dan Ibnu Hibban dalam shahih-nya)
Diriwayatkan dari Mu’az RA, dari Rasulullah SAW bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah: “Siapakah mujahid yang paling banyak mendapat pahala?”. Maka Nabi menjawab: “Orang yang paling banyak berzikir kepada Allah tabâraka wa ta’alâ”. Kemudian laki-laki itu bertanya lagi: “Dan siapa orang saleh yang paling banyak mendapat pahala?”. Maka Nabi menjawab: “Orang yang paling banyak berzikir kepada Allah tabâraka wa ta’alâ”, kemudian mengingat shalat, zakat, shadaqah”. Semua itu dikatakan oleh Rasulullah SAW: “Orang yang paling banyak berzikir kepada Allah tabâraka wa ta’alâ”. Kemudian Abu Bakar berkata kepada Umar: “Wahai Abu Hafs, sesungguhnya orang yang berzikir itu akan selalu disertai oleh kebaikan”. Dan Rasulullah berkata: “benar”. (HR. Ahmad dan Thabrani)


WASIAT KE DELAPAN BELAS
Mendidik Jiwa
Dari Zaid al-Khair RA dia berkata: “Aku berkata: “Wahai Rasulullah beri-tahukan kepadaku tanda-tanda orang yang disukai Allah dan tanda-tanda orang yang tidak disukai-Nya?. Kemudian Rasulullah berkata: “Bagaimana engkau sendiri bersikap wahai Zaid?”. Aku berkata: “aku mencintai kebaikan dan orang-orang yang berbuat baik. Jika aku mampu untuk melakukan kebaikan maka aku segera mengerjakannya. Tetapi jika aku tidak mampu melakukannya, aku merasa sedih dan merindukannya”. Kemudian Rasulullah SAW berkata: “Itulah tanda-tanda orang yang disukai Allah. Jika Allah menghendaki engkau memiliki- tanda-tanda selain itu, maka Allah akan menjadikan engkau orang yang tidak disukainya”. (HR. Razin)
Dari Abu Ayyub RA dia berkata: “Rasulullh SAW berkata: ”ada empat sunnah yang ditinggalkan para Nabi; sikap malu, memakai wangi-wangian, menikah dan bersiwak”. (HR.Turmuzi)
Dari abu Hurairah RA dia berkata: “Rasulullah SAW bertanya: “Maukah engkau aku beritahu orang yang terbaik dan orang yang terburuk di antar kalian?” sebanyak tiga kali. Kemudian mereka berkata: “ya”. Lalu Rasulullah berkata: “Orang yang terbaik di antara kalian adalah yang selalu diharapkan kebaikannya dan tidak pernah mengganggu orang lain. Sedangkan orang yang terburuk di antara kalian adalah orang yang tidak diharapkan kebaikannya. Dan kejahatannya mengganggu orang lain”. (HR.Turmizi)
Dari Abi Bakrah RA dia berkata: Rasulullah SAW ditanya: “Siapakah Manusia yang paling baik?”. Kemudian beliau menjawab: “Manusia yang paling baik adalah yang memiliki umur panjang dan berbuat kebaikan”. Kemudian beliau ditanya lagi: “Dan siapakah manusia yang paling buruk?”. Beliau menjawab: “Manusia yang paling buruk adalah yang memiliki umur panjang dan berbuat kejahatan”. (HR.Turmuzi)

WASIAT KESEMBILAN BELAS
Meninggalkan Perbuatan Maksiat Dan Berpegang Teguh Pada Ketaatan Kepada Allah Serta Mengingat-Nya

Dari Ummi Anas RA dia berkata: “Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat kata-kata bijakmu!”. Rasulullah Berkata: “Tinggalkanlah perbuatan maksiat, sesungguhnya yang demikian itu adalah hijrah yang paling utama, dan janganlah engkau meninggalkan perbuatan-perbuatan yang diwajibkan. Sesungguhnya hal yang demikian adalah jihad yang paling utama. Dan perbanyaklah mengingat Allah, sesungguhnya engkau hanya bisa mendekati-Nya dengan banyak berzikir kepada-Nya” (HR. Thabrani, dengan sanad jayyid)
Dari Rasulullah SAW dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Allah SWT berfirman: “Aku sebagaimana yang dibayangkan Hamba-Ku. Aku akan selalu bersamanya jika dia mengingatku. Jika dia mengingat-Ku dalam jiwanya, maka Aku akan mengingatnya dalam jiwa-Ku. Jika dia mengingat-Ku di depan makhluk-Ku, maka Aku akan mengingatnya di depan makhluk yang lebih baik (Malaikat). Jika dia mendekat kepada-Ku satu jengkal, maka aku akan mendekat kepadanya satu hasta. Dan jika dia mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan akan mendekat kepadanya satu depa, jika dia mendatangi-Ku dengan berjalan kaki, maka aku akan mendatanginya dengan berlari”. (HR. Bukhari, Muslim dan Turmuzi)
Dari Mu`awiyah RA sesunguhnya Rasulullah mendatangi kumpulan para sahabatnya dan berkata: “Untuk apa kalian duduk di sini?”. Para sahabat menjawab: “kami duduk disini untuk berzikir dan bertahmid kepada Allah yang telah memberi kami petunjuk kepada islam, dan menganugrahkannya kepada kami”. Kemudian Nabi berkata: “Demi Allah, jadi kalian sengaja duduk di sini untuk itu?”. Mereka berkata: “ya, Demi Allah, kami sengaja duduk di sini hanya untuk itu”. Kemudian Nabi berkata: “Sungguh aku tidak menyangkanya. Tetapi malaikat Jibril telah datang dan memberitahukan kepadaku bahwa Allah SWT telah membanggakan kalian di depan para malaikat. (HR. Muslim Turmuzi dan Nasâ’I)

     WASIAT KEDUA PULUH
Keutamaan Dua Rakaat Shalat Fajar
Dari Ibnu Umar RA dia berkata: “Seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah, beri-tahukan kepadaku perbuatan yang memberiku manfaat di sisi Allah”. Rasulullah berkata: “kerjakanlah dua rakaat shalat fajar, karena disitulah terdapat keutamaan” (HR. Thabrani dalam kitab al-Kabir)
Dalam riwayat Ibnu Umar yang lain, dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah berkata: “Janganlah engkau tinggalkan dua rakaat sebelum shalat subuh, karena kedua rakaat itu sangat disukai oleh Allah”.
Dari Aisyah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda: “Dua rakaat shalat fajar lebih baik daripada seluruh dunia dan isinya”.
Dalam sebuah riwayat Muslim: “Aku lebih menyukai dua rakaat shalat fajar daripada dunia dan isinya”.(HR.Muslim dan Turmuzi)

WASIAT KEDUA PULUH SATU
Tidak Memalingkan wajah Dalam Shalat
Dari Anas RA dia berkata: rasulullh SAW berkata: “Wahai anakku, janganlah engkau memalingkan wajah di waktu shalat. Karena memalingkan wajah di waktu shalat, akan merusak shalat itu sendiri”. (HR.Turmuzi. beliau menganggap hadits ini hasan, akan tetapi dalam beberapa naskahnya, beliau mengatakan hadits ini shahih)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “jika seorang hamba melaksanakan shalat –Abu Hurairah menyangka Nabi berkata- maka sesungguhnya dia sedang berada di hadapan Allah tabâraka wa taâla. Jika dia memalingkan wajahnya, maka Allah berkata: “Kepada siapa engkau berpaling?” kepada yang lebih baik dari-Ku?, kembalilah menghadap-Ku wahai anak Adam, karena Aku lebih baik dari sesuatu yang engkau lihat”[4]. (HR.Bazzar)

WASIAT KE DUAPULUH DUA
Keutamaan Bersikap Ikhlas
Dari Mu`az bin Jabal RA, ketika dia diutus ke negri Yaman, dia berkata: “Wahai Rasulullah berilah wasiat kepadaku!”. Kemudian Rasulullah berkata: “Ikhlaslah dalam beragama, maka pebuatan sedikit yang disertai ikhlas akan mencukupimu”. (HR. al-Hakim. Beliau menganggap sanad hadits ini shahih)
Diriwayatkan dari Tsauban RA dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: “Beruntunglah orang-orang yang ikhlas. Mereka itulah lentera petunjuk yang bisa menghilangakan fitnah orang-orang yang zalim”. (HR. Baihaqi)
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Umamah RA dia berkata: “Dari Nabi SAW, sesungguhnya dia berkata: “Sesungguhnya Allah SWT tidak menerima amal perbuatan yang tidak disertai keikhlasan dan tidak diniatkan untuk-Nya”. (HR. Abu Daud dan an-Nasâ’I dengan sanad jayyid)

WASIAT KEDUAPULUH TIGA
Bagi Yang Ingin Memanjatkan Hajatnya (Shalat Hajat)
Dari Abdullah bin Abi Aufa RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Barang siapa yang memiliki hajat kepada Allah dan kepada manusia, maka berwudhulah dengan baik, kemudian kerjakanlah shalat dua rakaat, memuji Allah, bershalawat kepada Nabi SAW, kemudian ucapkanlah: “Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Pemurah dan Maha Mulia. Maha Suci Allah yang memiliki ‘Arsy yang maha Agung. Segala puli bagi Allah Tuhan semesta alam, aku memohon limpahan rahmat-Mu dan kemurahan Ampunan-Mu. Sucikanlah aku dari segala perbuatan maksiat, perkayalah aku dengan ketaatan, selamatkan aku dari segala dosa. Jangan biarkan aku berbuat dosa kecuali Engkau ampuni, dan jangan beri aku kegelisahan kecuali engkau beri kelapangan. Dan penuhilah hajatku yang engkau ridhai, wahai zat yang maha menyayangi”. (HR.Turmuzi dan Ibnu majah)
Ibnu majah menambahkan setelah selesai perkataan “Wahai zat yang maha menyayangi”. Ucapkanlah hajat dunia dan akhirat yang diinginkan, karena sesungguhnya hajat-hajat itu akan dikabulkan”.  

Shalat Hajat Dan Do’a-do’anya
Dari Utsman bin Hanif RA sesungguhnya ada seorang yang buta datang kepada Rasulullah SAW kemudian berkata: “Wahai Rasulullah, mintalah kepada Allah untuk membuka penglihatanku”. Rasulullah berkata: “Kenapa aku harus mendo’akanmu?”. Kemudian orang buta itu berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kebutaanku ini membuatku sangat menderita”. Rasulullah berkata: “Pergilah berwudhu, kemudian shalatlah dua rakaat dan ucapkanlah: “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan aku menghadap kepada-Mu melalui Nabimu Muhammad SAW, Nabi yang memberi rahmat. Wahai Muhammad sesungguhnya aku menghadap kepada Tuhanku melalui engkau, agar Dia membuka penglihatanku. Ya Allah berilah aku Syafaat melalui Nabi-MU, dan berilah aku syafaat untuk jiwaku”. kemudian orang buta itu pulang dan Allah telah membuka penglihatannya.[5] (HR. Turmuzi. Dia mengatakan hadits ini hasan shahih akan tetapi sangat ganjil. Hadits ini juga diriwayatkan oleh an-Nasâ’I dengan redaksi yang lain, Ibnu majah, Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya, dan al-Hakim, dia berkata: hadits ini shahih berdasarkan syarat Bukhari Muslim)

WASIAT KEDUAPULUH EMPAT
Penyakit-penyakit Hati
Dari Abu Dzar RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Ada tiga golongan yang tidak bisa berbicara dan melihat Allah di hari kiamat nanti, Allah juga tidak akan menyelamatkan mereka dari siksa yang pedih”. Rasulullah mengulangi perkataaan ini tiga kali. Kemudian aku berkata: “Alangkah celaka dan meruginya mereka wahai Rasulullah, siapakah mereka?” Rasulullah berkata: “Orang yang takabbur (musbil), riya(mannan)[6] dan bersumpah palsu telah menafkahkan hartanya”. (Hadits riwayat lima imam kecuali Bukhari)
Dari Abu Barzah al Aslamy dia berkata: “ Rasulullah SAW berkata: “Sesungguhnya yang harus kalian waspadai adalah keinginan-keinginan yang menjerumuskan dalam perutmu, farajmu dan fitnah-fitnah yang menyesatan”. (HR. Zirin)
Dari Jâbir bin Abdullah al-Anshari RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Takutlah kepada kezaliman, karena kezaliman itu adalah kegelapan hari kiamat. Dan takutlah kepada sifat kikir (Syuhha)[7] karena sifat kikir inilah yang telah menyebabkan orang-orang sebelum kamu menumpahkan darahnya dan menghalalkan muhrim-muhrim mereka”. (HR. Muslim).
Dari Jundub RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Barang siapa mendengarkan[8] saudaranya maka Allah akan mendengarkannya. Dan barang siapa yang bersikap pura-pura, maka Allah juga akan bersikap pura-pura dengannya”. (HR. Bukhari Muslim)

WASIAT KEDUAPULUH LIMA
Etika memohon kepada Allah

Diriwayatkan dari jabir dalam sebuah naskah, dan dari Ibnu Umar RA dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang meminta perlindungan kepada Allah, maka berilah perlindungan untuknya, barang siapa yang memohon kepada Allah maka berilah permohonannya, barang siapa yang mengundangmu maka penuhilah, dan barang siapa berbuat kebaikan kepadamu maka balaslah, dan jika engkau belum bisa membalasnya maka do’akanlah sehingga engkau yakin bahwa engkau telah membalas kebaikannya”. (HR. Abu Daud, Nasâ’I dan Ibnu Hibban dalam shahihnya, dan Hakim, dia mengatakan hadits ini shahih berdasarkan syarat Bukhari Muslim)
Larangan bertanya tentang wajah Allah
Dari Abu ‘Ubaidah pembantu Rifa’ah, dari Râ’fi’ RA, bahwasanya Rasulullah SAW berkata: “Dilaknatlah orang yang bertanya tentang wajah Allah. Dan dilaknatlah orang yang menjawab pertanyaan tentang wajah allah. Allah melarang manusia bertanya tentang wajah-Nya”.
                                   
WASIAT KEDUA PULUH ENAM
Keutamaan Surat al-Fatihah                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           Dari Abu Hurairah RA dia berkata:”Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: “Allah SWT berfirman: aku membagi shalat menjadi dua bagian satu bagian untuk-Ku dan satu bagian untuk hamba-Ku. Dan hamba-Ku boleh meminta apa yang diinginkan) dalam riwayat lain: “Setengah dari bagian shalat itu adalah untuk-Ku dan setengah bagian lagi adalah untuk hamba-Ku. Jika seorang hamba membaca: ”alhamdulillahi rabbil ‘âlamin” , maka Allah berkata: “hamba-Ku memuji-Ku”. Dan jika dia membaca: “ar rahmânirrahîm”, maka Allah berkata: “Hambaku menyanjungku”. Jika dia berkata: “Iyyaka na`budu wa Iyyaka nasta’în”. Allah berkata: “Bagian ini hanya untuk-Ku dan hamba-Ku, dan hamba-ku bisa meminta apa saja yang dia inginkan”. Dan jika dia membaca “Ihdîna shirâth al mustaqîm. Shirât alladzîna ‘an’amta ‘alaihim, ghair al maghdhû bi ‘alaihim wa ladhdhâllin”, Alah berkata: “bagian Ini hanya untuk hamba-Ku, dan dia boleh meminta apa saja yang dia inginkan”. (HR. Muslim)    
Dari Abu sa’îd bin Sa’id bin al-Mu’allâ RA dia berkata: “Ketika aku berada di dalam masjid, Rasulullah SAW memanggilku dan aku tidak menjawab. Kemudian aku mendatanginya dan aku berkata: “Wahai Rasulullah aku tadi sedang shalat”. Kemudian Rasulullah berkata: “Bukankan Allah SWT berkata: “Penuhilah panggilan Allah dan Rasul-Nya jika dia memanggil”. Kemudian Rasulullah berkata: “Aku akan memberi-tahukan sebuah surat yang paling mulia di dalam al-Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid”. Kemudian Rasulullah menggandeng tanganku. Dan ketika kami hendak keluar dari masjid aku berkata: “Wahai Rasulullah Engkau telah berkata bahwa engkau akan memberi-tahukan kepadaku tentang surat yang paling mulia dalam al-Qur’an”. Kemudian Rasulullah berkata: “al-hamdulillah rabbil ‘alamin”. Ini adalah tujuh pujian dan mencakup seluruh kandungan isi al Qur`an yang telah diturunkan kepada-Ku”. (HR.Bukhari, Abu Daud an-nasâ’I dan Ibnu Majah)

WASIAT KEDUA PULUH TUJUH
Keutamaan Beberapa Surat al-Qur`an

Dari Anas RA bahwasanya Rasulullah SAW berkata kepada salah seorang sahabat: “Apakah engkau telah menikah wahai kisanak?”. Sahabaat itu menjawab: “tidak ya Rasulullah, saya tidak menikah”. Kemudian rasulullah berkata: “Bukankah engkau bisa membaca “qul Huwa Allahu ahad”?. Sahabat  menjawab: “ya”. Rasulullah berkata: “Itu adalah sepertiga al-Qur’an”. Kemudian Rasulullah bertanya: “Bukankah engkau bisa membaca “Izâ jâ’a nasrullâhi wal fath”?. Sahabat menjawab: “ya”. Rasulullah berkata: “itu adalah seperempat al-Qur`an”. Kemudian Rasulullah bertanya lagi: “Bukankan engkau juga bisa membaca “qul yâ ayyuha al-kâfirun?”. Sahabat berkata: “ya”. Rasulullah berkata: “Itu adalah seperempat al-Qur`an”. Kemudian Rasulullah bertanya: “Bukankah engkau juga bisa membaca “Izâ zulzilat al-Ardh”, sahabat menjawab: “ya”. Kemudian Rasulullah berkata: “Itu adalah seperempat al-qur`an, maka menikahlah, menikahlah!”(dengan mahar surat-surat tersebut-pent). (HR. Turmuzi dari Salamah bin Wardân dari Anas, dia berkata: “hadits ini hasan”)

Keutamaan Surat al-Ikhlas dan akhir surat al Baqarah serta ayat kursi.
Diriwayatkan dari Mu’az al-Juhanni RA dari Rasulullah SAW beliau berkata: “Barang siapa yang membaca Qul huwa Allahu Ahad hingga akhir ayat, sebanyak sepuluh kali, maka Allah akan membangun istana untuknya di syurga”. Kemudian Umar bin khattab berkata: “kalau begitu kita harus memperbanyak membacanya wahai rasulullah”. Rasulullah SAW berkata: “Jika kalian banyak membacanya maka Allah memberi lebih banyak dan lebih baik”.
Dari Abu Dzar RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT mengakhiri surat al-Baqarah dengan dua ayat yang Dia berikan untukku dari simpanan-Nya di bawah Arsy, maka pelajarilah dan ajarkanlah kepada istri-istrimu dan anak-anakmu, karena dua ayat tersebut mencakup shalat, al Qur`an dan do’a”. (HR. al-hakim. Dia mengatakan hadits ini shahih dengan syarat Bukhari)
Dari Aisyah RA sesungguhnya Nabi SAW mengutus seorang laki-laki dalam sebuah pasukan perang. Dan laki-laki itu mengimami sahabat-sahabatnya dalam shalat dan membaca surat “qul huwa Allahu ahad”. Ketika kembali, mereka menceritakannya kepada Nabi SAW. Kemudian nabi berkata: “Tanyakan kepadanya, kenapa dia melakukan itu?”. Para sahabat menanyakannya. Dan dia menjawabnya: “Karena surat itu mengandung sifat Allah, dan aku suka membacanya. Kemudian Nabi SAW berkat: “beri-tahukan kepadanya Bahwa Allah juga menyukainya”. (HR. Bukhari, Muslim  dan an-Nasâ’I)
Dari Abu Hurairah RA dia berkata: “Rasulullah SAW mempercayai aku untuk menjaga zakat Ramadhan (yang dikumpulkan dari para sahabat). Kemudian datang seseorang untuk mengambil sedikit makanan (dari zakat itu-pent) dan aku menangkapnya. Kemudian aku berkata: “Aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah SAW”. Dan dia berkata: “Sesungguhnya aku sangat membutuhkan. Aku punya anak kecil dan aku sangat membutuhkan bantuan”. Kemudian aku melepaskannya. keesokan harinya Rasulullah SAw berkata: “Wahai Abu Hurairah, apa yang telah dilakukan oleh tawananmu tadi malam?” (Rasulullah mengetahui peristiwa tadi malam-pent). Dan Aku berkata: “Wahai Rasulullah seseorang datang kepadaku dan mengatakan bahwa dia sangat membutuhkan bantuan, dan dia memiliki anak-kecil, maka aku kasihan, dan aku melepaskannya”. Kemudian Rasulullah berkata: “Sesungguhnya dia telah berbohong, dan dia akan kembali lagi”. Dan dari perkataan Rasulullah SAW aku mengetahui bahwa dia akan kembali lagi. Karena itu, aku berjaga-jaga. Dan dia datang lagi untuk mengambil makanan. Kemudian aku berkata: “Aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah SAW”.  Dia berkata: “Lepaskan aku! Sesungguhnya aku sangat membutuhkan. Aku punya anak kecil dan aku sangat membutuhkan bantuan, (jika kau memberiku makanan) aku tidak akan kembali lagi”. Kemudian aku merasa kasihan dan membiarkannya. Keesokan harinya Rasulullah berkata kepadaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang telah dilakukan oleh tawananmu tadi malam?”. Dan Aku berkata: “Wahai Rasulullah seseorang datang kepadaku dan mengatakan bahwa dia sangat membutuhkan bantuan, dia memiliki anak-kecil. Maka aku kasihan, dan aku melepaskannya”. Kemudian Rasulullah berkata: “Sesungguhnya dia telah berbohong, dan dia akan kembali lagi” . kemudian aku berjaga-jaga untuk ketiga kalinya. Dan dia datang lagi untuk mengambil makanan dan aku menangkapnya. Kemudian aku berkata: “Aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah SAW. ini adalah ketiga kalinya engkau berkata bahwa engkau tidak akan kembali lagi, tetapi engkau kembali lagi”. Kemudian dia berkata: “Lepaskan aku! Aku akan mengajarkanmu kalimat yang akan bermanfaat untukmu di sisi Allah”. Aku berkata: “Kalimat apa itu?”. Dia berkata: “Sebelum tidur, bacalah ayat kursi, karena Allah akan menjagamu, dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari”. Kemudian aku melepaskannya. Dan keesokan harinya Rasulullah berkata kepadaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang telah dilakukan oleh tawananmu tadi malam?”. Dan Aku berkata: “Wahai Rasulullah dia telah menyangka bahwa dia telah mengajarkanku kalimat yang akan bermanfaat bagiku di sisi Allah, karena itu, aku melepaskannya. Lalu Rasulullah berkata: “Kalimat apa itu?”. Aku berkata: “Dia mengatakan kepadaku: “Sebelum tidur, bacalah ayat kursi dari awal hingga akhir ayat “Allahu lâ Ilâha Illa huwa alhayyul qayyûm”. Dia juga berkata kepadaku: “Allah akan menjagamu, dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari”. Kemudian Nabi SAW berkata: “Sesungguhnya perkataanya benar. Akan tetapi dia sendiri telah berdusta. Tahukah engkau siapa yang berbicara kepadamu selama tiga hari itu, wahai Abu Hurairah?”. Aku menjawab: “tidak”. Kemudian Rasulullah berkata: “Itu adalah Setan”. (HR. Bukhari)
Dari Ubay bin Ka`ab RA bahwasanya bapaknya mengabarkan tentang wadah kurma (al jurain)[9] yang mereka miliki. Ketika diperhatikan, kurma-kurma itu berkurang. Dan suatu malam ketika dia menjaganya, dia menemukan pencurinya. Dan ternyata adalah seorang anak muda yang mengendarai seekor hewan. Kemudian bapaknya berkata: aku memberi salam dan dia menjawabnya. Kemudin aku bertanya: “apakah engkau jin atau manusia?”. Dia menjawab: “Aku adalah jin”. Kemudian aku berkata: “Tunjukkan tanganmu kepadaku!” dan ternyata aku melihat tangan anjing dan rambut anjing. Kemudian aku berkata: “Ini adalah bentuk jin”. Dan dia berkata: “Sesungguhnya para Jin telah mengetahui bahwa tidak ada jin yang lebih buruk dari aku”. Kemudian aku berkata: “Apa yang mendorongmu untuk melakukan ini?”. Kemudian dia berkata: “aku mendengar bahwasanya engkau suka bershadaqah karena itu aku ingin meminta makananmu”. Kemudian aku bertanya lagi: “Lalu apa yang bisa menjaga kami dari gangnguanmu?” kemudian dia berkata: “Yang bisa menjagamu adalah ayat ini, ayat kursi. Kemudian dia berkata: “Aku meninggalkan jin itu”. Kemudian bapakku memberi-tahukan hal itu kepada Nabi SAW dan Nabi berkata: “Jin itu benar”. (HR.Ibnu Hibban dalam shahih-nya dan beberapa perawi lain)
Keutamaan Surat al-Ikhlas, surat al-falaq dan an-Nâs
Diriwayatkan dari Mu’az bin Abdillah bin Khubaib dari bapaknya RA, bahwasanya dia berkata: “Kami keluar dalam hujan deras dan malam yang sangat gelap. Kami meminta Rasulullah untuk shalat bersama kami. Ketika kami menjumpainya, Rasulullah berkata: “katakanlah!” . tetapi aku tidak mengucapkan apapun. Kemudian Rasulullah berkata: “katakanlah!”. tetapi aku tidak mengucapkan apapun. Kemudian Rasulullah berkata: “katakanlah!”. Dan aku berkata: “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku katakan?” Rasulullah berkata: “Ucapkanlah qul huwa Allah hu ahad, surat al falaq dan surat an Nâs di waktu pagi dan sore hari sebanyak tiga kali. Maka itu akan mencukupimu. (HR.Abu Daud dengan redaksi dari beliau. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Turmuzi dan dia mengatakan: “Hadits ini hasan shahih tetapi sangat ganjil”)
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Tahukah engkau ayat-ayat yang diturunkan pada malam hari dan tidak ada yang bisa menandinginya; ayat ayat itu adalah: “qul ‘A’uzu bi rabbil falaq” dan “qul ‘A’uzu bi rabbi an Nâs”. (HR. Muslim, Turmuzi,  an Nasâ’I dan Abu Daud)
Dalam sebuah redaksi dari ‘Uqbah, dia berkata: “Aku pernah bersama Rasulullah SAW dalam sebuah perjalanan. Kemudian Rasulullah berkata: “Wahai ‘Uqbah maukah engkau aku ajarkan Dua Surat al Qur`an terbaik untuk kau baca?”. Kemudian beliau mengajarkanku: “Qul ‘a’uzu bi rabbil falaq dan qul “auzu birabbin nâs”. Setelah itu, Rasulullah menyebutkan hadits (seperti dalam riwayat Mu’az bin Abdillah bin khubaib)
Dalam sebuah Riwayat Abu Daud dia berkata: “Ketika Aku berjalan bersama Rasulullah SAW, antara daerah Ju’fah dan Abwâ, pada suatu malam yang sangat gelap dan angin bertiup sangat kencang, Rasulullah SAW ber-ta’awwaz (memohon perlindungan) dengan membaca “Qul ‘a’uzu bi rabbil falaq dan qul “auzu birabbin nâs”. Kemudian beliau berkata: ”Wahai ‘Uqbah mohonlah perlindungan Allah dengan membaca dua surat itu, karena tidak ada cara memohon perlindungan yang lebih baik dari dua surat tersebut”. Abu Daud juga berkata: “Aku juga mendengar Rasulullah SAW mengimami shalat dengan membaca dua surat itu”.
Dari Jabir bin Abdillah RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Wahai jâbir, bacalah!”. Kemudian aku berkata: “Demi Bapakku, Demi Engkau dan DEmi ibuku, Apa yang harus aku baca?”. Rasulullah berkata: “Qul ‘a’uzu bi rabbil falaq dan qul “auzu birabbin nâs”. Kemudian aku membacanya. Dan Rasulullah berkata: “Bacalah dua surat itu, karena engkau tidak akan mendapat surat yang lebih besar keutamaannya daripada dua surat itu”.  

WASIAT YANG KEDUAPULUH DELAPAN
Menghidupkan Sunnah Rasulullah SAW

Dari Amr bin ‘Auf RA, bahwasanya suatu hari Nabi SAW berkata kepada Bilal bin al-Hârits: “Ketahuilah wahai Bilal!”. Bilal berkata: “Apa yang harus aku ketahui wahai Rasulullah?”. Rasulullah berkata: “Ketahuilah barang siapa yang menghidupkan sunnah-sunnahku setelah aku mati nanti, maka dia akan mendapatkan pahala sebesar pahala orang yang mengerjakannya, tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barang siapa yang mengikuti bid’ah sesat yang tidak disukai Allah dan Rasul-Nya maka dia akan mendapatkan dosa sebesar dosa orang yang mengerjakannya, tanpa dikurangi sedikitpun”. (HR. Turmuzi dan Ibnu Mâjah. Imam Turmuzi mengatakan hadits ini hasan).
Dari Ibnu Abbas RA, dari Nabi SAW beliau berkata: “Barang siapa yang berpegang teguh pada sunnahku di tengah kerusakan ummatku, maka dia akan mendapatkan pahala seratus orang yang shahid”. (HR. Baihaqi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam al-Hasan bin Qutaibah dan Imam Thabrani)
Hadits senada juga diriwayatkan oleh  Abu Hurairah RA dengan sanad cukup (lâ ba’tsa bihî). Akan tetapi di akhir hadits Nabi berkata: “Akan mendapatkan pahala satu orang syahid”.

WASIAT KEDUAPULUH SEMBILAN
Zuhud dalam kehidupan duniawi

Dari Abu Abbas Sahl bin Sa’d as Sâ’idi RA dia berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW dan dia berkata: “Wahai Rasulullah, beri-tahukan kepadaku sebuah perbuatan yang bisa membuat aku dicintai oleh Allah dan manusia”. Rasulullah berkata: “berzuhudlah (bersikaplah sederhana) dalam kehidupan duniawi, maka Allah akan mencintaimu dan berzuhudlah (bersikaplah sederhana) di antara manusia, maka manusia akan mencintaimu”. (Hadits ini hasan menurut riwayat Ibnu Mâjah. Ada juga beberapa riwayat lain yang memiliki sanad hasan)

Tentang sikap zuhud Rasulullah SAW dalam kehidupan duniawi
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud RA dia berkata: “Rasululah SAW tidur di atas sebuah tikar kecil. Dan ketika beliau berdiri, tikar itu membekas dipunggungnya. Kemudian  kami berkata: “Wahai Rasulullah bagaimana jika kami ambilkan untukmu sebuah permadani?”. Rasulullah berkata: “Apalah artinya diriku dan kehidupan duniawi, karena sesungguhnya hidupku dalam dunia seperti seorang pengembara yang berteduh di bawah sebuah pohon kemudian pergi lagi dan meninggalkan pohon itu”. (HR. Turmuzi, dia mengatakan hadits ini hasan shahih)
Hadits berikut ini menganjurkan kita untuk besikap Qana’ah.
Dari Abîdillah bin Muhshan al Anshâri al Khutami RA dia berkata: “Rasululllah SAW bersabda: “Barang siapa yang telah aman di sekelilingnya, sehat badannya dan memiliki bekal yang mencukupi untuk satu hari, maka seakan-akan dia telah dilimpahi oleh karunia dari seluruh penjuru dunia”. (HR. Turmuzi. Dan beliau mengatakan hadits ini hasan)
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash RA dia berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata: “Wahai Rasulullah berilah aku nasihat singkat!”. Kemudian Nabi SAW bersabda: “Janganlah kamu mengharap bantuan dari apa yang dimiliki oleh manusia, dan jangalah kamu bersifat tamak karena sesungguhnya takam itu adalah kefakiran yang nyata dan hindarilah dirimu dari sikap mencari-cari alasan” (HR. Al Hakim dan Baihaqi dengan redaksi dari Baihaqi. Dan al Hakim mengatakan hadits ini shahih sanadnya)
Dari Ibnu Umar RA dia berkata: “Rasulullah menepuk kedua pundakku lalu berkata: “jalanilah kehidupan duniamu seakan-akan engkau adalah seorang yang asing atau pengembara”. Dan Ibnu Umar juga menambahkan: “Apa yang bisa engkau lakukan di malam hari janganlah ditunda hingga pagi hari. Dan apa yang bisa engkau lakukan di pagi hari, janganlah ditunda hingga sore hari. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu dan pergunakanlah waktu hidupmu sebelum datang matimu”. (HR.Bukhari)

WASIAT KE TIGA PULUH
Agar Terhindar Dari Api Neraka
Dari Hârits bin Muslim at Tamîmî RA dia berkata: “Nabi ‘Alaihishalatu wassalam berkata kepadaku: “Ketika engkau  selesai menunaikan shalat subuh, ucapkanlah: -sebelum engkau mangatakan hal lain- “Ya Allah, hindarilah aku dari api neraka” sebanyak tujuh kali. Maka jika engkau meninggal hari itu Allah akan menghindarimu dari api neraka. Dan ketika engkau selesai melaksanakan shalat Maghrib, ucapkanlah -sebelum mengatakan hal lain- “Ya Allah, hindarilah aku dari api neraka” sebanyak tujuh kali. Maka jika engkau meninggal malam itu, Allah tidak akan memasukkan kemu ke dalam api neraka”. (HR. An Nasâ’i. Dengan redaksinya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu Daud dari al Harits bin Muslim dari bapaknya, Muslim bin Harits)

WASIAT KETIGA PULUH SATU
Penghuni Syurga
Dari abu Hurairah RA Bahwasanya seorang laki-laki dari Arab Badui datang kepada Nabi SAW dan berkata: “Tunjukkan kepadaku sebuah perbuatan yang bisa memasukkan aku ke dalam syurga jika aku mengerjakannya”. Nabi berkata: “Sembahlah Allah dan jangalah engkau sekutukan Dia dengan yang lain, kerjakanlah shalat wajib, keluarkanlah zakat, dan kerjakanlah puasa Ramadhan”. Kemudian laki-laki itu berkata: “Demi Zat yang menggenggam jiwaku, aku tidak akan menambahkan dan mengurangi apa yang telah engkau katakan”. Dan ketika laki-laki itu berlalu, Nabi berkata: “Barang siapa yang ingin melihat penghuni syurga, maka lihatlah laki-laki ini”. (HR. Bukhari Muslim)

WASIAT TIGA PULUH DUA
Shalat Istikharah
Dari Jâbir bin Abdullah RA dia berkata: “Rasulullah mengajarkan kita untuk shalat istikharah sebelum memutuskan segala perkara sebagaimana Rasulullah juga mengajarkan kita sebuah surat al Qur`an, dan beliau berkata: “Jika engkau dilanda kegelisahan, maka kerjakanlah shalat dua rakaat di luar shalat wajib kemudian katakanlah: “Ya Allah aku meminta pilihan-Mu dengan keluasan ilmu-Mu dan aku meminta Engkau beri aku ketentuan dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon dengan segala keagungan-Mu yang Mulia. Sesungguhnya Engkaulah yang memberi ketentuan sedangkan aku tidak memiliki kemampuan sedikitpun, Engkau Maha mengetahui sedang aku tidak mengetahui, Dan Hanya Engkaulah yang Maha mengetahui keghaiban. Ya Allah, Jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik bagiku, agamaku, kehidupanku dan akhir perjalananku –dalam waktu cepat maupun lambat- maka tentukanlah itu bagiku, dan mudahkanlah perkara itu bagiku, kemudian berkahilah aku di dalamnya. Tetapi seandainya Engkau tahu bahwa perkara ini buruk bagiku, agamaku, kehidupanku dan akhir perjalananku, maka –dalam waktu cepat maupun lambat- maka jauhkanlah perkara itu dariku dan jauhkanlah aku darinya, dan tentukanlah bagiku suatu kebaikan,bagaimanapun, kemudian Ridhailah aku di dalamnya”. Kemudian Jabir berkata: “Dan setelah itu ucapkanlah hajatmu”. (HR. Bukhari, Abu Daud, Turmuzi, Nasâ’i dan Ibnu Mâjah).
Ada sebauah hadits tentang manfaat shalat istikharah
Dari Sa’ad bin Abi Waqqas RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: ”Di antara kebahagian anak manusia adalah shalat istikharahnya kepada Allah Azza wajalla”. (HR. Imam Ahmad, Abu Ya’la dan al Hakim)
Sa’ad bin Abi waqqas menambahkan: “Dan di antara kesengsaraan anak manusia adalah meninggalkan shalat istikharah kepada Allah”. Dia juga mengatakan bahwa hadits ini memiliki sanad yang shahih.

WASIAT KETIGA PULUH TIGA
Do’a Untuk Menghilangkan Kegelisahan Dan Ketakutan

Diriwayatkan dari al Ashbahâni dari hadits Anas RA berikut redaksinya, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Ali, maukah engkau aku ajarkan do’a yang akan dikabulkan oleh Allah jika engkau dilanda kesusahan atau kegelisahan, dan Allah akan memberimu jalan keluar dengan izin-Nya; ambillah air wudhu dan shalatlah dua rakaat. Pujilah Allah, bershalawatlah kepada Nabimu dan mintalah ampunan untuk dirimu dan orang-orang mu’min. Kemudian katakanlah: “ya Allah engkaulah yang memutuskan sesuatu yang diperseterukan manusia. Tidak ada tuhan selain Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung, tidak ada tuhan selain Allah yang Maha pemurah dan Maha Mulia, Maha suci Allah Tuhan Pemilik Tujuh langit dan pemilik Arsy yang maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah Sirnakanlah kesusahan dan hilangkanlah kegelisahan. Wahai Zat yang mengabulkan permohonan orang-orang yang gelisah jika mereka meminta, Wahai zat yang memberikan kasih dan sayang di dunia dan akhirat. Karena itu sayangilah aku dengan mengabulkan dan membuat hajatku berhasil. Lindungilah aku dari meminta kasih sayang kepada zat selain engkau”.
Dari Ibnu Abbas RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Malaikat Jibril datang kepadaku dengan membawa do’a-do’a. Kemudian dia berkata: “Jika engkau mempunyai perkara di dunia maka adukanlah, kemudian mintalah hajatmu dengan mengucapkan: “Wahai zat yang menguasai langit dan bumi, wahai zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai zat yang memenuhi permintaan orang-orang yang meminta bantuan[10], wahai zat yang mengabulkan permohonan orang-orang yang meminta pertolongan, wahai zat yang menghilangkan keburukan, wahai zat yang Maha menyayangi orang-orang yang menebar kasih sayang, wahai zat yang mengabulkan do’a orang-orang yang dilanda gelisah, wahai Tuhan semesta alam, kepada-Mu-lah aku panjatkan hajatku. Dan engkau Maha mengetahuinya, maka kabulkanlah!”. (HR. Al Ashbahani. Dan hadits ini memiliki banyak saksi dari riwayat lainnya)

WASIAT KETIGA PULUH EMPAT
Orang Yang Banyak Bersujud Di Malam Hari Akan Masuk Syurga

Dari Abu Firâs Rabî’ah bin Ka’ab al Aslami RA, pembantu Rasulullah SAW dan juga seorang ahli tasawwuf, dia berkata: “Ketika aku bermalam bersama Rasulullah, aku mengambilkan air untuknya berwudhu dan aku melayani semua kebutuhannya”. Kemudian Rasulullah berkata: “Mintalah kepadaku!”. Dan aku berkata: “Aku memintamu untuk menjadikan aku temanmu di syurga”. Kemudian beliau berkata: “apa ada lagi permintaanmu selain itu?”. Aku menjawab: “Hanya itulah permintaanku”. Lalu Rasulullah berkata: “Bantulah aku untuk memenuhi permintaanmu dengan memperbanyak sujud”. (HR. Muslim)
Dari Abu Abdillah –dan juga dikatakan- dari Abu Abdurrahman tsauban RA seorang pembantu Rasulullah SAW dia berkata: ”Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: “Perbanyaklah sujud, karena dengan setiap satu sujud Allah akan mengangkatmu derajatmu sati kali lebih tinggi dan Allah akan menghapuskan satu kesalahanmu”. (HR. Muslim)
Dari Jâbir RA dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: “Sesungguhnya malam adalah waktu bagi seseorang untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat kepada Allah. Dan Allah pasti akan memberinya kebaikan itu” (HR. Muslim)
Dalam kitab al kabir, imam Thabrani meriwayatkan dari Abu malik al ‘Asya’ri RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Seorang laki-laki yang terbangun dari tidurnya di malam hari dan membangunkan isterinya, tetapi istrinya tertidur lagi, dan dia memercikan air ke wajah istrinya. Kemudian keduanya melaksanakan shalat malam hari di dalam rumahnya dan berzikir kepada Allah aza wajalla, maka Allah akan mengampuni dosa mereka”.
Dari al Mughirah bin Syu’bah RA dia berkata: “Nabi SAW melaksanakan shalat malam sehingga kedua kakinya bengkak. Kemudian dikatakan kepadanya: “Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang terdahulu maupun yang akan datang, (tetapi kenapa Engkau masih bersujud?)”. Kemudian Rasulullah berkata: “Bukankah aku lebih baik menjadi hamba yang bersyukur?”. (HR. Bukhari, Muslim dan an Nasâ’i)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dia berkata: “Rasulullah menyuruh kita untk mengerjakan shalat malam dan Rasulullah sangat menyukainya sehingga beliau berkata: “Kerjakanlah shalat malam walaupun hanya satu rakaat”. (HR. Thabrani dalam kitab al kabîr dan al Ausath)

WASIAT KETIGA PULUH LIMA
Memberi makan fakir miskin, menebar salam dan shalat malam
Dari Abu Hurairah RA dia berkata: “Wahai Rasulullah jika Aku melihatmu, aku merasa sangat gembira sekali, dan berkaca-kaca kedua mataku, beri-tahukan kepadaku tentang segala sesuatu”. Kemudian Rasulullah SAW berkata: “Segala sesuatu diciptakan dari air”. Kemudian aku berkata: “Beri-tahukan kepadaku perbuatan yang bisa memasukkan aku ke dalam syurga”. Rasulullah bersabda: “Berilah makan kepada fakir miskin, tebarlah salam, sambunglah tali silaturrahami, kerjakanlah shalat malam ketika manusia tertidur, maka engkau akan masuk syurga dengan damai”. (HR. Ahmad, Ibnu Abi Dunia, dan Ibnu Hibban dalam shahih-nya  dengan redaksi berbeda).
Dari Abi Malik al-‘Asy`ari RA dari Nabi SAW dia berkata: “Sesungguhnya di Syurga nanti ada sebuah ruangan yang tampak luarnya bisa dilihat dari dalam, dan ruang dalamnya bisa dilihat dari luar. Allah menyiapkan ruang itu untuk orang yang memberi makan fakir miskin, menebar salam dan mengerjakan shalat malam ketika manusia tertidur”. (HR. Ibnu Hiban dalam shahih-nya).

WASIAT KETIGA PULUH ENAM
Menghormati Tetangga
Dari Abu Dzar RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Wahai Abu Dzar, Jika engkau memasak sayur, maka perbanyaklah airnya dan bagikanlah kepada tetanggamu”. (HR. Muslim)
Dan dalam sebuah riwayat Muslim dari Abu Dzar dia berkata: “Sesungguhnya kekasihku Nabi SAW mewasiatkan kepadaku: “Jika engkau memasak sayur, maka perbanyaklah airnya, kemudian lihatlah keluargamu dan tetanggamu!. Dan bagikanlah mereka dengan baik”.
Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW berkata: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah menyakiti tetangganya, dan barang siapa yang beriman kepada allah dan hari akhir, hormatilah tetamu. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka ucapkanlah kebaikan atau diamlah”. (HR. Bukhari Muslim)

WASIAT KETIGA PULUH TUJUH
Mencintai orang miskin
Dari Abu Dzar RA dia berkata: “Kekasihku Nabi SAW mewasiatkan tujuh hal kepadaku:
1.  Mencintai orang miskin dan mendekati mereka
2.  Melihat seseorang yang lebih rendah dari padaku dan tidak melihat seseorang yang lebih tinggi dari aku.
3.  Tetap menyambung tali silaturrahmi walaupun mereka menjauhi aku.
4.  Memperbanyak ucapan: “tidak ada daya dan kekuatan selain yang berasal dari Allah”
5.  Mengatakan kebenaran walau terasa pahit
6.  Tidak terpengaruh terhadap ucapan seseorang yang suka mencela
7.  Tidak menyusahkan orang lain
(HR. Ahmad dan thabrani)

WASIAT KETIGA PULUH DELAPAN
Pengertian Kaya dan Miskin

Dari Abu Dzar RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Wahai Abu Dzar, apakah menurutmu orang yang banyak harta itu adalah kaya?”. Aku menjawab: “Benar wahai Rasulullah”. Kemudian Rasulullah berkata lagi: “Apakah menurutmu orang yang sedikit hartanya itu miskin?”. Aku menjawab: “Benar wahai Rasulullah”. Dan Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hati, dan kemiskinan yang sebenarnya adalah miskin hati. Dan barang siapa yang kaya hatinya, maka perkara-perkara dunia tidak akan membahayakannya. Dan barang siapa yang miskin hatinya, maka dia tidak akan merasa cukup dengan harta dunia yang dimilikinya, tetapi kebakhilan akan membuat dirinya celaka”. (HR. Ibnu Hibban dalam shahih-nya)

WASIAT KETIGA PULUH SEMBILAN
Bertakwa Kepada Allah
Dari Abu Dzar RA dia berkata: “Aku berkata: “Wahai Rasulullah SAW, berilah aku wasiat!”. Kemudian Rasulullah berkata: “Takwalah kepada allah, sesungguhnya itu adalah kunci dari segala sesuatu”. Kemudian aku berkata: “Wahai Rasulullah tambahkan wasiatmu”. Dan Rasulullah bersabda: “Bacalah al-Qur`an, karena al-Qur`an adalah cahaya yang menerangi duniamu dan simpanan bagimu di langit”. (HR. Ibnu Hibban dalam shahih-nya dan dalam sebuah hadits yang panjang)

WASIAT KEEMPAT PULUH
Keutamaan Membaca al-Qur`an
Dari Abu Umâmah al Bâhili RA dia berkata: “Aku mendengar Nabi SAW berkata: “Bacalah al-Qur’an karena al-Qur`an bisa menjadi syafaat untukmu di hari kiamat dan bacalah dua bunga (zahrâwain) al-baqarah dan Ali Imrân. Karena kedua surat itu akan datang di hari kiamat sebagai dua awan yang menaungi –atau dua mega- atau dua surat itu akan datang berupa dua kumpulan burung-burung berbulu yang memenuhi permintaan pemiliknya. Bacalah surat al Baqarah, karena jika engkau membacanya engkau akan mendapat barakah, dan jika engkau meninggalkannya engkau akan menyesalinya, dan para bathalah tidak mampu membacanya”. (HR. Muslim)
Dan Mu’awiyah bin Salam berkata: “Aku mendengar bahwa yang dimaksud dengan bathalah adalah tukang sihir”.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Dikatakan nanti kepada orang-orang yang membaca al-Qur’an: bacalah, dengan suara indah atau dengan suara randah (tartîl), seperti ketika engkau membacakanya dengan tartîl di dunia, karena setiap akhir ayat, akan menambah derajatmu kelak”. (HR. Turmuzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban dalam shahih-nya. Imam Turmuzi mengatakan hadits ini hasan shahih)
WASIAT KE EMPAT PULUH SATU
Jalan Untuk Menginfakkan Harta
Dari Anas bin Malik RA dia berkata: “Seorang laki-laki dari suku Tamim datang kepada Rasulullah dan berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki banyak harta. Aku juga memiliki keluarga, harta dan pembantu. Maka beri-tahukan kepadaku apa yang harus aku lakukan? Dan bagaimana aku menginfakkan hartaku?. Kemudian Rasulullah Saw berkata: “keluarkanlah zakat hartamu, sesungguhnya itu adalah kesucian yang akan menyucikanmu, dan sambunglah silaturrahmi kepada kerabat-kerabatmu. Dan penuhilah hak-hak fakir miskin dan tetanggamu dan orang yang meminta-minta”. Al hadits (HR. Ahmad dengan para perawi shahih).

WASIAT KE EMPAT PULUH DUA
Do’a Untuk Menghilangkan Kegelisahan Dan Terbebas Dari Hutang

Dari Abu Sa’id al Khudri RA dia berkata: “Suatu hari Rasulullah masuk ke dalam masjid. Dan beliau mendapati seorang laki-laki dari kaum Anshar yang di panggil abu Umamah sedang duduk. Kemudian Rasulullah berkata: “Wahai Abu Umamah, kenapa engkau duduk di masjid sebelum tiba waktu shalat?”. Dia berkata: “Aku sedang gelisah karena terlibat hutang wahai Rasulullah”. Kemudian Rasulullah berkata: “Maukah engkau aku ajarkan sebuah do’a yang jika kau ucapkan, maka Allah ‘azza wajalla akan menghilangkan kegelisahanmu dan membebaskan hutangmu?”. Dan dia menjawab: “Baiklah wahai Rasulullah”. Kemudian Rasulullah berkata: “Ucapkan ini di waktu pagi dan malam: “Ya Allah sesunguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, dan Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir dan lemah hati, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan kekuasaan manusia”. Dan Abu Umamah berkata: “Aku telah mengerjakannya dan Allah Azza wajalla telah menghilangkan kegelisahanku dan membebaskan aku dari hutangku”. (HR. Abu Daud dari Abu Sa’id RA)

WASIAT KEEMPAT PULUH TIGA
Doa Yang Diucapkan Menjelang Tidur
Dari Abu Umarah al Barrâ’ bin ‘Azib RA dia berkata: “Rasululah SAW berkata: “Wahai kisanak, jika engkau beranjak tidur, maka bacalah: “Ya Allah, Aku berserah diri kepada-Mu, dan Aku hadapkan Wajahku di Hadapan-Mu, aku serahkan segala urusanku kepada-Mu, dan aku pasrahkan diriku dengan rasa cinta dan takut kepadamu. Tidak ada tempat kembali dan tempat berlindung Kecuali Engkau. Aku beriman kepada Kitab-Mu yang telah engkau turunkan, dan aku beriman kepada Nabi-Mu yang telah engkau utus”. Maka jika malam itu engkau meninggal, engkau akan meninggal dalam kesucian. Dan jika engkau terbangun, engkau akan terbangun dalam kebaikan”. (hadits muttafaq ‘alaih)
Dari Abi Sa’id al-Khudri RA, dari Nabi Saw dia berkata: “Barang siapa yang sebelum tidur mengucapkan: “Aku meminta ampun kepada Allah zat yang tidak ada tuhan Selain Dia, Yang Maha hidup kekal dan Mengatur urusan hamba-Nya, aku bertaubat kepada-Nya”, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan, atau sebanyak jumlah dedaunan pohon-pohon, atau sebanyak pasir yang menggunung, atau sebanyak jumlah hari di dunia”. (HR. Turmuzi)
Dari Anas bin Malik RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: ”barang siapa yang beranjak tidur dan mengucapkan: “Segala puji bagi allah Yang telah mencukupkanku dan telah melindungiku, dan segala puji bagi Allah yang telah memberiku makan dan memberiku minum. Segala puji bagi Allah yang telah memberiku karunia dan mengutamakannya”, maka allah akan memujinya di depan seluruh hamba-Nya”. (HR. Baihaqi).

WASIAT KEEMPAT PULUH EMPAT
Do’a Bagi Orang Yang Sulit Tidur Di Malam Hari
Dari Zaid bin Tsabit RA dia berkata: “Aku mengadu kepada Rasulullah SAW bahwa aku sulit tidur di malam hari, maka beliau berkata: “Ucapkanlah: “Ya Allah Bintang-bintang telah tenggelam, mata telah tertutup, dan Engkau Ya Allah, zat yang Maha Hidup kekal dan mengatur urusan hamba-Nya, engkau tidak pernah mengantuk dan tertidur. Wahai zat yang maha Hidup kekal dan mengatur urusan hamba-Nya, tenangkanlah malamku, pejamkanlah mataku”. Kemudian aku mengucapkan do’a itu. Dan Allah Aza wajalla Menghilangkan apa yang pernah aku alami (sulit tidur).
Dan Rasulullah SAW mengajarkan Khalid bin Walid RA ketika dia tidak bisa tidur, agar mengucapkan: “Ya Allah Tuhan pemilik tujuh lapis langit dan makhluk yang di bawah naungannya, dan pemilik tujuh lapis bumi serta makhluk yang ada di dalamnya, tuhan para setan dan hal yang menyesatkan, berilah aku pertolongan dari keburukan ciptaan-Mu semua yang bisa menimpaku, atau yang akan berbuat zhalim, maha mulia pertolongan-Mu dan maha Terpujilah engkau”. (HR. Turmuzi dan Thabrani)

WASIAT KEEMPAT PULUH LIMA
Manusia yang paling Utama
Dari Abu Sa’id al Khudri RA dia berkata: “Seorang laki-laki bertanya: “Siapa manusia yang paling Utama Wahai rasulullah?”. Nabi berkata: “Seorang Mu’min yang berjihad terhadap dirinya dan hartanya di jalan Allah”. Laki-laki itu bertanya lagi: “Lalu siapa lagi wahai Rasulullah?”. Rasulullah menjawab: “Seorang yang menjauhkan diri dari keramaian ke bukit-bukit  untuk menyembah Tuhannya”.
Dan dalam sebuah Riwayat: “Orang yang bertakwa kepada Allah dan tidak berbuat keburukan kepada manusia”. (HR. Bukhari Muslim)
Masih dari Abu Sa’id al Khudri RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Sebaik-baik harta seorang muslim, adalah seekor kambing, yang digembalakan di puncak  gunung, dan lembah, dengan maksud untuk menjauhkan dirinya dari fitnah, demi agamanya”.

WASIAT KEEMPAT PULUH ENAM
Dosa Dalam Sebuah Perkumpulan
Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW berkata: “Barang siapa duduk di suatu perkumpulan yang terdapat banyak kesalahan, maka sebelum keluar dari perkumpulan itu, hendaklah dia berkata: “Maha Suci dan Terpujilah Engkau Ya Allah, Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku memohon Ampun dan bertaubat kepada-Mu”. Maka allah akan mengampuni dosanya ketika dia berada dalam perkumpulan itu. (HR. Abu Daud dan Turmuzi dengan redaksi dari Turmuzi, hadits ini juag diriwayatkan oleh an-Nasâ’i, Ibnu Hibban dalam Shahih-nya dan al-hakim)

WASIAT KEEMPAT PULUH TUJUH
Keutamaan Bertasbih
Dari Abu Dzar RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata kepadaku:”Maukah engkau aku beri-tahu tentang perkatan yang sangat disukai oleh allah?”. Aku berkata: “Beri-tahukan kepadaku wahai Rasulullah!. Kemudian Rasulullah berkata: “Sesungguhnya perkataan yang paling disukai oleh Allah adalah “Subhanallah wa bi hamdih” (maha suci dan terpujilah Allah). (HR. Muslim dan an-Nasâ’i)
Dalam sebuah Riwayat Muslim: bahwasanya rasulullah SAW ditanya: “Perkataan apa yang paling utama?”. Rasulullah berkata: “Perkataan yang telah Allah pilih untuk para malaikat dan Hamba-hamba-Nya: “Subhanallah wa bi hamdihi” (Maha Suci Dan Terpujilah Allah).
Dan dari Abdulah bin ‘Amr RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Barang siapa yang mengucapkan “Subhanallah wa bi hamdih” (Maha Suci dan Terpujilah Allah), akan ditanam sebuah pohon kurma untuknya di dalam Syurga”. (HR. Al-Bazzar dengan sanad jayyid).
Dari Abu Hurairah RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Dua kalimat yang ringan di lidah tetapi berat timbangannya, dan sangat disukai oleh Allah adalah: “Subhanallah wa bi hamdihi subhânallah al-‘Azhîm” (Maha Suci dan Terpujilah Allah, Maha Suci Allah Yang Sangat Mulia). (HR. Bukhari, Muslim dan Turmuzi)

WASIAT KEEMPAT PULUH DELAPAN
Kalimat Istighfar yang paling Utama
Dari Syaddâd bin ‘Auf RA, dari Nabi SAW dia berkata:“Kalimat Istighfar yang paling Utama yang diucapkan seorang hamba adalah: “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada Tuhan selain engkau yang telah menciptakan aku, aku adalah hamba-Mu dan aku memenuhi janjiku semampuku, aku berlindung kepadamu dari perbuatan burukku, aku berlindung kepada-Mu dengan nikmat-Mu untuk-Ku, dan aku berlindung kepada-Mu dari dosa-dosaku. Maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa selain engkau”. Barang siapa yang mengucapkannya di siang hari dengan penuh keyakinan, dan dia meninggal sebelum datang malam hari, maka dia tercatat sebagai penghuni syurga, dan barang siapa yang mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan, kemudian dia meninggal sebalum datang pagi hari, maka dia tercatat sebagai penghuni syurga. (HR. Bukhari)

WASIAT KEEMPAT PULUH SEMBILAN
Menanam Syurga
Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Nabi SAW lewat di depannya ketika dia sedang menanam sebatang pohon. Kemudian dia berkata: “Wahai Abu Hurairah, apa yang engkau tanam?”. Aku berkata: “Sebatang pohon”. Rasulullah berkata: “Maukah engkau aku tunjukkan sebuah tanaman yang lebih baik dari ini? “Subhânallah wa alhamdu lillah wa lâ ilâha Illa Allah, wallahu akbar” (Maha Suci Allah dan segala Puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Dia Allah Maha besar). Maka setiap kali engkau membacanya, akan ditanam satu pohon untukmu di syurga. (HR. Ibnu Majah dengan sanad hasan dan dengan redaksi dari beliau. Hadits ini juga diriwayatkan oleh al Hakim, dan dia mengatakan hadits ini Shahih sanadnya)


WASIAT KELIMA PULUH
Do’a Agar Terlindung Dari Kalajengking
Dari Abu Hurairah RA dia berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW dan berkata: “Wahai Rasulullah, kemarin malam aku menemukan kalajengking dan dia menyengatku”. Kemudian Rasulullah berkata: “Kalau saja di sore hari engkau mengucapkan: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang maha sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya”, maka sengatan kalajengking itu tidak akan membahayakanmu”. (HR. Malik, Muslim dan Turmuzi)
Dan Redaksinya: “Barang siapa yang mengucapkan di sore hari: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang Maha Sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya”, sebanyak tiga kali, maka segala racun (Humah)[11] tidak akan membahayakannya di malam itu. Suhail berkata: “Keluarga kami mempelajarinya (do’a yang diajarkan Nabi tadi), dan mereka mengucapkannya setiap malam. Kemudian seorang budak wanita di antara mereka disengat. Akan tetapi dia tidak merasa sakit.

Membaca Surat al Fatihah untuk mengobati orang yang tersengat binatang beracun
Dari Abu sa’id al Khudri RA dia berkata: “Sekelompok orang dari sahabat Rasulullah SAW melakukan perjalanan. Dan ketika sampai di suatu perkampungan, mereka minta warga kampung untuk menerima mereka sebagai tamu. Akan tetapi mereka ditolak. Kemudian seorang petinggi di kampung itu tersengat binatang beracun. Dan mereka telah mengobatinya dengan segala cara, tetapi tidak berhasil. Lalu beberapa orang berkata: “Jika kita datangi sokelompok orang asing yang tiba di kampung kita, mungkin mereka mempunyai sesuatu untuk mengobatinya”. Kemudian mereka mendatangi para sahabat dan berkata: “Wahai para musafir, pemimpin kami disengat binatang beracun, dan kami telah berusaha mengobatinya dengan segala cara. Akan tetapi itu tidak berhasil. Apakah kalian mempunyai sesuatu untuk mengobatinya?”. Lalu sebagian dari mereka menjawab: “Demi Allah, sesungguhnya kami tidak punya mantera. Dan Allah telah menentukan kami untuk menjadi tetamu kalian, tetapi kalian menolak. Maka aku tidak akan memberikan mantera kecuali dengan imbalan”. Kemudian mereka berdamai dengan memberikan imbalan sepotong daging kambing. Kemudian seorang sahabat mendatangi pemimpin kampung dan membacakan “alhamdulillahi rabbil ‘Alamin” seraya mengelilingi kepalanya seperti mengikat ikat kepala.[12] Setelah itu, dia pergi, dan rasa sakit pada pemimpin tadi hilang[13]. Kemudian mereka membayar imbalan yang telah disepakati bersama. Dan sebagian para sahabat berkata: “Bagi-bagilah!”. Akan tetapi sahabat yang tadi mengobati berkata: “Jangan dulu dibagi-bagikan sebelum kita mendatangi Nabi SAW dan menceritakan apa yang telah terjadi. Kemudian kita dengar apa yang akan diperintahkan untuk kita”. Maka para sahabat menghadap Nabi SAW dan menceritakan kejadian tadi. Kemudian Rasulullah berkata: “Apakah engkau tahu bahwa surat al fatihah bisa menjadi obat?”. Dan beliau berkata lagi: “Sekarang kalian telah membuktikannya. Bagi-bagilah kambing itu, dan sisakan sedikit bagian untukku”. Kemudian Nabi SAW tertawa. (Ini adalah redaksi hadits dan Riwayat Imam Bukhari. Dan cerita ini adalah riwayat yang paling lengkap)

WASIAT KELIMA PULUH SATU
Do’a Untuk Membebaskan Diri Dari Hutang, Dan Memperluas Rizki
Dari ‘Aisyah RA dia berkata: “Abu Bakar as- Shiddiq RA berkunjung kepadaku dan berkata: “Rasulullah SAW mengajarkan aku sebuah do’a”. Kemudian aku berkata: “do’a apa itu?”. Kemudian Abu Bakar berkata: “Sesungguhnya Isa bin Maryam mengajarkan para sahabatnya seraya berkata: “Jika kalian mempunyai hutang sebesar gunung emas, maka mintalah Allah untuk membebaskannya dengan berdo’a: “Ya Allah zat yang menghilangkan kegelisahan, zat yang menyingkap kesulitan, zat yang mengabulkan do’a orang-orang yang gelisah, zat yang memiliki kasih sayang di dunia dan akhirat dan zat yang Maha pemurah. Sesungguhnya Engkau menyayangi aku, maka sayangilah aku dengan menurunkan rahmat-Mu agar aku terhindar meminta Rahmat dari zat selain engkau”. Kemudian Abu Bakar RA berkata: “aku memanjatkan do’a kepada Allah dengan do’a itu”. Kemudian Allah memberikan aku keberuntungan dan melepaskan aku dari hutangku”.
Dan Aisyah berkata: “Aku juga memohon kepada Allah dengan do’a itu. Dan setelah itu aku diberi kemudahan dengan rizki yang Allah turunkan seketika. Rizki yang tidak berbentuk shadaqah yang aku terima, atau harta warisan yang aku dapatkan[14]. Dan allah membebaskan aku dari hutangku. Kemudian aku membagi-bagikan sisanya kepada keluargaku seukuran yang pantas. Dan aku memberikan anak perempuan Abdurrahman seuntai perhiasan berbentuk daun sebanyak tiga Ugia[15]. Dan allah memberikan keutamaan kepada kami. (HR. Al Bazzar, al hakim dan al Ashbahani. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini memiliki sanad yang shahih)
Nabi SAW bersabda: “Wahai Mu’az, maukah kamu aku ajarkan sebuah do’a yang bisa engkau baca jika engkau memiliki hutang sebesar gunung “shabîr”[16], maka Allah akan membebaskanmu dari hutang itu. Mintalah kepada Allah wahai Mu’az dan ucapkanlah: “Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)", Wahai zat yang memiliki kasih sayang di dunia dan akhirat dan Maha pemurah, Zat yang akan memberikan karunia bagi siapa saja yang dikehendakinya dan tidak memberinya bagi mereka yang tidak dia Kehendaki. Maka sayangilah aku dengan menurunkan rahmat-Mu agar aku terhindar meminta Rahmat dari zat selain Engkau”. (HR. Thabrani dari Mu’az RA)

WASIAT KELIMA PULUH DUA
Berinfak Di Jalan Kebaikan
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Ash RA bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW: “Bagaimana sikap beragama Islam yang terbaik?”. Rasulullah berkata: “Berilah makan kepada fakir miskin, ucapkan salam kepada orang yang engkau kenal, maupun orang yang tidak engkau kenal”. (HR. Bukhari Muslim)
Dari Abu Hurairah RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Setiap hari dua malaikat turun kepada hamba-hamba Allah. Salah seorang di antara mereka berkata: “Ya Allah berilah pengganti bagi orang yang menginfakkan hartanya”. Dan salah seorang lagi berkata: “Ya Allah berilah kehancuran bagi orang yang tidak menginfakkan hartanya”. (hadits muttafaq ‘alaih)
Dari Ibnu Mas’ud RA dari Nabi SAW dia berkata: “Ada dua hal yang boleh membuat manusia iri: seorang laki-laki yang dikaruniai harta oleh Allah SWT dan dia bisa menguasai hartanya dengan membelanjakannya di jalan yang benar, dan seorang laki-laki yang Diberi ilmu oleh Allah dan mengambil keputusan dengan ilmunya (mengamalkan ilmunya) serta mengajarkannya”. (hadits muttafaq ‘alaih)
Dari Ibnu Mas`ud dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Siapa di antara kalian yang lebih mencintai harta warisannya ketimbang hartanya sendiri?”. Para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, kami semua lebih mencintai harta kami sendiri”. Kemudian Rasulullah berkata: “Sesungguhnya harta yang dimiliki seseorang adalah infak yang telah diberikan kepada orang lain, sedangkan harta warisan adalah harta yang dimiliki ahli waritsnya nanti”[17]. (HR. Bukhari)
Dari ‘Adiy bin Hatim RA bahwasanya Rasulullah Saw berkata: “Takutlah kamu akan api neraka, walau hanya bershadaqah dengan sepotong kurma”. (Hadits muttafaq ‘Alaih).
Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW berkata: “Allah SWT berfirman: “Berinfak-lah wahai anak manusia, maka kelak engkau akan di beri balasan”. (Hadits muttafaq ‘Alaih).

WASIAT KELIMA PULUH TIGA
Do’a di Pagi hari, sore hari dan ketika Keluar dari Rumah
Dari Abu Hurairah Bahwasanya Abu Bakar Shiddik RA berkata: “Wahai Rasulullah berilah aku kalimat do’a yang bisa aku ucapkan di pagi dan sore hari. Rasulullah berkata: “Ucapkanlah: “ya Allah yang menciptakan langit dan bumi, Zat yang mengetahui hal-hal yang tidak tampak dan yang tampak oleh mata, Tuhan dan penguasa segala sesuatu. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku dan kejahatan setan serta sekutunya”. Rasulullah kemudian berkata lagi: “Ucapkanlah do’a itu di pagi dan sore hari serta menjelang tidur”. (HR. Abu Daud dan Turmuzi. Dan mereka mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Dari Ummul Mu’minin Ummu Salamah RA bahwasanya Nabi SAW ketika keluar dari rumahnya, mengucapkan do’a: “Dengan nama Allah Aku bertawakkal kepada-Nya. Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadamu agar tidak berbuat sesat dan tidak disesatkan, agar tidak menggelincirkan dan tidak digelincirkan, agar tidak berbuat zalim dan dizalimi, agar tidak mengabaikan dan tidak diabaikan orang lain” (hadits ini Shahih. Dan diriwayatkan oleh Abu Daud dan Turmuzi dengan sanad Shahih)
Dari Anas RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: ”Barangsiapa yang berkata –sebelum keluar dari rumahnya- Dengan Nama allah, aku bertawakkal kepada-Nya, tidak ada daya dan kekuatan kecuali yang berasal dari Allah, maka akan dikatakan: “Engkau telah diberi ketenangan, dan telah dicukupi semua kebutuhanmu serta dijaga (dari keburukan)”. Dan setan-setan akan menyingkir darinya”. (HR. Abu Daud dan Turmuzi)
Dari Anas bin Malik RA dia berkata: “Rasululah SAW berkata kepada Fatimah RA: “Apa yang mencegahmu untuk mendengarkan wasiatku? Ucapkanlah di pagi hari dan sore hari: “Wahai zat yang Maha hidup kekal dan Mengatur urusan makhluk, Dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan, Perbaikilah segala urusanku, dan janganlah engkau lupakan aku walaupun hanya sekejap mata”. (HR. An- Nasâ’i dan Bazzar dengan sanad shahih)

WASIAT KE LIMA PULUH EMPAT
Janganlah Mencari Jabatan dan Kedudukan
Dari Abu Sa’id Aburrahman bin Sumarah RA dia berkata: “Rasulullah SAW berkata kepadaku: “Wahai Abdurrahman bin Sumarah, janganlah engkau mencari jabatan, karena jika jabatan itu diberikan kepadamu tanpa engkau minta, engkau pasti akan ditolong olehnya. Tetapi jika jabatan itu diberikan kepadamu dengan memintanya, maka engkau akan terbebani olehnya, dan jika engkau telah bersumpah untuk tidak melakukan sesuatu, tetapi kemudian engkau melihat kebaikan padanya, maka kerjakanlah kebaikan itu, dan bayarlah kifarat atas sumpahmu”. (HR. Bukhari Muslim)
Dari Abu dzar RA dia berkata: “Wahai Rasulullah berilah aku sebuah tugas (jabatan-pent)!”. Kemudian Rasulullah menepuk kedua bahunya dan berkata: “Wahai Abu dzar, sesungguhnya engkau lemah, sedangkan tugas itu adalah amanah, dan hal itu  pada hari kiamat akan menjadi kehinaan serta penyesalan, kecuali bagi orang yang melaksanakannya dengan benar dan menunaikan apa yang seharusnya dikerjakan”. (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW berkata: “Orang yang berambisi untuk sebuah jabatan, akan menyesal nanti dihari kiamat”. (HR. Bukhari)
Dari Abu sa’id RA dan Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW berkata: “Allah mengutus setiap Nabi dan Khalifah dengan dua golongan pengikut. Sebagian pengikut menyeru  dan menganjurkan kebaikan, sedangkan sebagian lainnya menyeru dan menganjurkan keburukan. Dan orang yang ma’shum adalah orang yang  dilindungi oleh Allah dari perbuatan yang buruk”. (HR. Bukhari)
Dari Aisyah RA dia berkata: ”Rasulullah SAW berkata: “Jika Allah menghendaki seorang pemimpin yang baik maka Allah akan mengutus seorang menteri yang jujur. Jika pemimpinnya lupa, maka dia akan mengingatkannya, dan jika pemimpin tadi telah mengingatnya, makadia akan membantunya. Tetapi jika Allah menghendaki seorang pemimpin yang tidak baik, maka Allah akan mengutus seorang menteri yang tidak jujur. Jika pemimpinnya lupa, maka dia tidak akan mengingatkannya, dan jika pemimpinnya telah mengingatnya, maka dia tidak membantunya”. (HR. Abu Daud dengan sanad jayyid berdasarkan syarat Muslim)

WASIAT KELIMA PULUH LIMA
Membangun Masjid (Tempat Sholat) Di Dalam Rumah
Dari Aisyah RA dia berkata: “Rasulullah SAW menyuruh kita untuk membangun masjid (tempat sujud) di dalam rumah, membersihkan dan merawatnya dengan baik” (HR. Ahmad, Turmuzi dan Abu Daud. Mereka mengatakan hadits ini shahih)
Dari Sumarah bin Jundub RA dia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah SAW menyuruh kita untuk membangun tempat shalat di dalam rumah kita, dan beliau juga menyuruh kita untuk membersihkannya”.(HR. Ahmad dan Turmuzi. Mereka mengatakan hadits ini shahih)

WASIAT PENUTUP
Penulis ingin menutup wasiat-wasiat yang sangat mulia ini dengan sebuah wasiat dari Nabi kita yang sangat mulia Ibrahim AS. Dan kesejahteraan semoga tercurah untuk Ummat Nabi Muhammad SAW.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Ra dia berkata: “Rasulullah SAW berkata: “Aku bertemu dengan Nabi Ibrahim AS di malam aku ber-isra’ mi’raj, dan dia berkata kepadaku: “Wahai Muhammad sampaikan salamku untuk ummatmu, dan beri-tahukan kepada mereka bahwa syurga memiliki dataran yang sangat indah, dan air yang sangat sejuk. Syurga adalah sebuah lembah dan tumbuh-tumbuhan yang ada di dalamnya adalah kalimat “Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, Allah Maha besar” (Subhânallahwa alhamdulillâh wa lâ ilâha illa Allah wallahu akbar). (Hr. Turmuzi dan Thabrani dalam kitab as shagir dan al Ausâth)
Kemudian Ibnu Mas’ud menambahkan: “(Tidak ada daya dan kekuatan kecuali yang berasal dari Allah (lâ haula walâ quwwata illa bi Allah) ”
Shalawat dan salam sejahtera atas Nabi Muhammad SAW, keluarganya dan para sahabatnya. Salam sejahtera atas Nabi-nabi yang telah diutus. Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam.

SEPULUH NASEHAT UTAMA
1.     Bacalah al-Qur’an setiap hari, dan perbanyaklah bershalawat atas Nabi Muhammad SAW
2.     Janganlah engkau tinggalkan Shalat wajib, shalat malam dan shalat Duha, walaupun hanya dua rakaat.
3.     Tunaikanlah zakat yang diwajibkan atasmu, dan bershadaqahlah setiap hari meskipun sedikit. Jika engkau tidak bisa bershadaqah dengan hartamu, maka bershadaqahlah dengan kalimat-kalimat baik. Kerjakanlah puasa Ramadhan dan puasa sunnah tiga hari di setiap bulan.
4.     Jika engkau ingin menjadi orang-orang yang dicintai Allah, maka cintailah Nabimu Muhammad SAW dan keluarganya. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu.
5.     Jika engkau ingin menjadi orang-orang yang berkata: “Wahai tuhanku!”, “Wahai tuhanku!”. Dan kemudian Allah berkata: “Aku datang memenuhi panggilanmu wahai hambaku”. Maka, mintalah kepada Allah! pasti engkau akan diberi. Berilah makan bagi orang miskin, maka Do’amu akan dikabulkan, berbuat adil-lah di antara manusia, dan perlakukanlah mereka dengan akhlak yang baik.
6.     Jika engkau ingin menjadi orang yang dikabulkan do’anya, dan bersinar catatan amalnya kelak di hari kiamat, maka sucikanlah hatimu, dan perbanyaklah mngucapkan “tidak ada tuhan selain Allah, aku memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosaku dan dosa kaum mu’min semuanya” dan janganlah menjadi orang-orang yang lalai dari mengingat Allah!.
7.     Bukankah engkau ingin menjadi orang-orang yang memuji Allah, bersyukur dan dekat dengan-Nya? Karena sesungguhnya jika seorang hamba Berkata: “Segala puji bagi Allah”, maka Allah akan berkata: “Hambaku telah memuji dan bersyukur kepada-Ku”. Karena itu perbanyaklah mengucapkan: “Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera atas Hambanya yang telah terpilih”.
8.     Jika engkau ingin menjadi orang-orang yang bersyukur dan Allah berikan keturunan yang baik, maka bacalah dua ayat al-Qur`an yang mengandung ucapan syukur:
- "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh"[18].
- “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri"[19].
9.     Jika Engkau menginginkan sesuatu yang bisa menyatukan urusan agama dan duniamu, maka kerjakanlah perintah-perintah Allah semampumu dalam ayat berikut: “Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan” .
10.   Jika engkau menginginkan inti segala sesuatu? Maka katakanlah: “Katakan; Aku beriman kepada Allah, kemudian bersikaplah istiqamah!”

DAFTAR ISI
DARI PENERBIT
PENGANTAR
Pendahulan
WASIAT PERTAMA: Keutamaan kalimat Lâ ilâha illa Allah

WASIAT KEDUA: Wasiat Umum dalam Tauhid

WASIAT KETIGA: Keutamaan menuntut Ilmu

WASIAT KEEMPAT: Menolong Orang Yang Dizhalimi

WASIAT KELIMA: Keutamaan Bersujud Kepada Allah SWT

WASIAT KEENAM: Keutamaan Bershadaqah
WASIAT KETUJUH: Keutamaan Dua Rakaat Dalam Shalat Duhâ Dan Puasa Tiga Hari Dalam Setiap Bulan
WASIAT KEDELAPAN: Shalat Tasbih
WASIAT KESEMBILAN: Mintalah Ampunan dan Kesehatan Kepada Allah
WASIAT KESEPULUH: Keutamaan Berpuasa
WASIAT KESEBELAS: Keutamaan Bertaubat Kepada Allah
WASIAT KEDUABELAS: Rukun-Rukun Islam
WASIAT KETIGA BELAS: Patuh Kepada Orang tua
WASIAT KEEMPAT BELAS: Menjaga Shalat lima waktu
WASIAT KELIMA BELAS: Akhlak Yang Mulia
WASIAT YANG KEENAM BELAS: Bacaan Setelah Shalat
WASIAT KETUJUH BELAS: Keutamaan Berzikir
WASIAT KEDELAPAN BELAS: Mendidik Jiwa
WASIAT KESEMBILAN BELAS: Meninggalkan Perbuatan Maksiat Dan Berpegang Teguh Pada Ketaatan Kepada Allah Serta Mengingat-Nya
WASIAT KEDUA PULUH: Keutamaan Dua Rakaat Shalat Fajar
WASIAT KEDUA PULUH SATU: Tidak Memalingkan wajah Dalam Shalat
WASIAT KEDUA PULUH DUA: Keutamaan bersikap Ikhlas
WASIAT KEDUA PULUH TIGA: Bagi yang ingin memanjatkan hajatnya (Shalat hajat)
WASIAT KEDUA PULUH EMPAT: Penyakit-penyakit hati
WASIAT KEDUA PULUH LIMA: Etika memohon kepada Allah
WASIAT DUA PULUH TUJUH: Keutamaan beberapa Surat al-Qur`an
WASIAT YANG KEDUAPULUH DELAPAN: Menghidupkan Sunnah Rasulullah SAW
WASIAT KEDUA PULUH SEMBILAN: Zuhud dalam kehidupan duniawi
WASIAT KETIGA PULUH: Terhindar Dari Api Neraka
WASIAT KETIGA PULUH SATU: Penghuni Syurga
WASIAT KETIGA PULUH DUA: Shalat Istikharah
WASIAT KETIGA PULUH TIGA: Do’a Untuk Menghilangkan Kegelisahan Dan Ketakutan
WASIAT KETIGA PULUH EMPAT: Orang Yang Banyak Bersujud Di Malam Hari Akan Masuk Syurga
WASIAT KE TIGA PULUH LIMA: Memberi makan fakir miskin, menebar salam dan shalat malam
WASIAT KETIGA PULUH ENAM: Menghormati Tetangga
WASIAT KETIGA PULUH TUJUH: Mencintai orang miskin
WASIAT KETIGA PULUH DELAPAN: Pengertian Kaya dan Miskin
WASIAT KETIGA PULUH SEMBILAN: Bertakwa Kepada allah
WASIAT KEEMPAT PULUH: Keutamaan Membaca al-Qur`an
WASIAT KE EMPAT PULUH SATU: Jalan Untuk Menginfakkan Harta
WASIAT KE EMPAT PULUH DUA: Do’a Untuk Menghilangkan Kegelisahan Dan Terbebas Dari Hutang 
WASIAT EMPAT PULUH TIGA: Doa yang diucapkan menjelang tidur
WASIAT EMPAT PULUH EMPAT: Do’a Bagi orang yang sulit tidur di malam hari
WASIAT KEEMPAT PULUH LIMA: Manusia yang paling Utama
WASIAT KE EMPAT PULUH ENAM: Dosa Dalam Sebuah Perkumpulan
WASIAT KE EMPAT PULUH TUJUH: Keutamaan Bertasbih
WASIAT KEEMPAT PULUH DELAPAN: Kalimat Istighfar yang paling Utama
WASIAT KE EMPAT PULUH SEMBILAN: Menanam Syurga
WASIAT KELIMA PULUH: Do’a agar telindung dari kalajengking
WASIAT KE LIMA PULUH SATU: Do’a untuk membebaskan diri dari hutang, dan memperluas Rizki
WASIAT KELIMA PULUH DUA: Berinfak di jalan kebaikan
WASIAT KELIMA PULUH TIGA: Do’a di Pagi hari, sore hari dan ketika Keluar dari Rumah
WASIAT KE LIMA PULUH EMPAT: Janganlah Mencari Jabatan dan Kedudukan
WASIAT KELIMA PULUH LIMA: Membangun masjid (tempat sholat) di dalam rumah

WASIAT PENUTUP

SEPULUH NASEHAT UTAMA
DAFTAR ISI

[1] “membenamkan wajahnya dalam tanah” adalah  analogi dari Ketundukan kepada Allah dan kepasrahan
[2] Shalat ini dinamakan shalat tasbih. Keutamaannya sangat besar, seperti yang anda lihat, karena itu, kerjakanlah semampumu wahai saudara muslim. Maka Allah akan memberi kita petunjuk kebaikan.
Catatan: sebagian ulama memiliki sanad yang lemah tentang shalat tasbih. Hadits Ibnu Abbas yang paling dekat dengan syarat hasan. Akan tetapi hadits ini di anggap ganjil, karena hanya memiliki riwayat tunggal. Di samping itu, hadits ini menjelaskan tata cara shalat yang bertentangan dengan shalat-shalat lainnya. Ibnu Taimiyah menganggap hadits ini lemah, sementara Imam az-Zahabi meragukannya. Abu Manshur ad-Dailami dalam musnad al-Firdaus berkata: “Shalat tasbih adalah shalat yang telah dikenal luas dan memiliki sanad yang paling shahih. Imam Baihaqi berkata: “Abdullah bin al-Mubârak dahulu selalu mengerjakan shalat ini, dan setelah itu para orang shalih mengerjakannya bergantian”. Hal ini merupakan faktor yang bisa menguatkan hadits tentang shalat tasbih. Abdul ‘Aziz bin Abi Dâud yang hidup dalam masa yang lebih awal dari Ibnu al-Mubârak berkata: “barang siapa yang menginginkan syurga, maka hendaklah dia mengerjakan shalat tasbih”. Kalangan mazhab Syafi’I menganjurkannya sebagai ibadah sunnah, di antaranya Abu Hâmid, al-Juwayni, Imam Ghazali dan lainnya.
[3] Yang dimaksud dengan shalat dua waktu dingin (bardân) adalah shalat shubuh dan ashar
[4] Yang dimaksud dengan berpaling adalah berpaling hati. Wallahu a’lam
[5] peristiwa ini terjadi ketika Nabi SAW masih hidup
[6] yang dimaksud dengan musbil adalah orang yang memanjangkan pakaiannya dan berjalan dengan takabbur dan sombong. Sedangkan mannân adalah orang yang mengungkit-ngungkit perbuatan baik dan pemberiannya.
[7] Suyhha adalah sifat yang lebih buruk dari kikir
[8] yang dimaksud dengan “mendengarkan” adalah mendengarkan seseorang yang mengungkapkan dan memperlihatkan aibnya yang selama ini ditutupi.
[9] Jurain adalah tempat untuk mengeringkan kurma
[10] Yang dimaksud dengan: “yâ sharîh al mustashrakhîn”: bersedia mengabulkan permohonan orang yang memintanya
[11] Yang dimaksud dengan humah adalah: sengatan binatang yang beracun
[12] yang dimaksud disini dengan kalimat  membaca “alhamdulillahi rabbil ‘Alamin” adalah membaca seluruh surat al fatihah, seperti yang dijelaskan dalam dua Shahih: “dia membacakannya umm al kitab”
[13] yang dimaksud adalah tidak ada lagi rasa sakit
[14] Maksudnya adalah Allah sengaja menurunkan rizki untuk Aisyah
[15] Ukuran berat pada masyarakat Arab di zaman Rasululah
[16] Nama sebuah gunung di Yaman
[17] yang dimaksud disini; harta yang diinfakkan akan menjadi catatan kelak di hari kiamat, sedangkan harta yang disimpan untuk diwarisakan kepada anak cucunya, akan menjadi milik mereka-pent
[18] Surat an-Naml: ayat 19
[19]  Surat al-Ahqâf: ayat 15


Judul Asli    :
Judul Terjemah : 55 Wasiat Rasul
Penulis       :
Penerjemah    : Eva Mushaffa, S.Ag
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

.

Rasulullah s.a.w bersabda :

” Sesungguhnya seorang hamba yang bercakap sesuatu kalimah atau ayat tanpa mengetahui implikasi dan hukum percakapannya, maka kalimah itu boleh mencampakkannya di dalam Neraka lebih sejauh antara timur dan barat” ( Riwayat Al-Bukhari, bab Hifdz al-Lisan, 11/256 , no 2988)