.

.
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء و المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين أهلا وسهلا بكم إذا كانت هذه زيارتك الأولى للمنتدى، فيرجى التفضل بزيارة صفحة التعليمات كما يشرفنا أن تقوم بالتسجيل ، إذا رغبت بالمشاركة في المنتدى، أما إذا رغبت بقراءة المواضيع والإطلاع فتفضل بزيارة القسم الذي ترغب أدناه. عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه - قال: سمعت رسول الله ﷺ يقول: "إن إبليس قال لربه: بعزتك وجلالك لا أبرح أغوي بني آدم مادامت الأرواح فيهم - فقال الله: فبعزتي وجلالي لا أبرح أغفر لهم ما استغفروني" اللّهم طهّر لساني من الكذب ، وقلبي من النفاق ، وعملي من الرياء ، وبصري من الخيانة ,, فإنّك تعلم خائنة الأعين ,, وما تخفي الصدور اللهم استَخدِمني ولاَ تستَبدِلني، وانفَع بيِ، واجعَل عَملي خَالصاً لِوجهك الكَريم ... يا الله اللهــم اجعل عملي على تمبـلر صالحاً,, واجعله لوجهك خالصاً,, ولا تجعل لأحد فيه شيئاً ,, وتقبل مني واجعله نورا لي في قبري,, وحسن خاتمة لي عند مماتي ,, ونجاةً من النار ومغفرةً من كل ذنب يارب يارب يارب

.

.

.

.

Thursday, May 14, 2015

La Tahzan

Elia Abu Madhi berkata:
Orang berkata, "Langit selalu berduka dan mendung."
Tapi aku berkata, "Tersenyumlah, cukuplah duka cita di langit sana."
Orang berkata, "Masa muda telah berlalu dariku."
Tapi aku berkata, "Tersenyumlah, bersedih menyesali masa muda tak kan pernah mengembalikannya"
Orang berkata, "Langitku yang ada di dalam jiwa telah membuatku merana dan berduka.
Janji-janji telah mengkhianatiku ketika kalbu telah menguasainya. Bagaimana mungkin jiwaku sangggup mengembangkan senyum manisnya
Maka akupun berkata,"Tersenyum dan berdendanglah, kala kau membandingkan semua umurmu kan habis untuk merasakan sakitnya.
Orang berkata, "Perdagangan selalu penuh intrik dan penipuan, ia laksana musafir yang akan mati karena terserang rasa haus."
Tapi aku berkata, "Tetaplah tersenyum, karena engkau akan mendapatkan penangkal dahagamu.
Cukuplah engkau tersenyum, karena mungkin hausmu akan sembuh dengan sendirinya.
Maka mengapa kau harus bersedih dengan dosa dan kesusahan orang lain,
apalagi sampai engkau seolah-olah yang melakukan dosa dan kesalahan itu?
Orang berkata, "Sekian hari raya telah tampak tanda-tandanya seakan memerintahkanku membeli pakaian dan boneka-boneka. Sedangkan aku punya kewajiban bagi teman-teman dan saudara, namun telapak tanganku tak memegang walau hanya satu dirham adanya
Ku katakan: Tersenyumlah, cukuplah bagi dirimu karena Anda masih
hidup, dan engkau tidak kehilangan saudara-saudara dan kerabatyang kau cintai.
Orang berkata, " Malam memberiku minuman 'alqamah tersenyumlah, walaupun kau makan buah 'alqamah Mungkin saja orang lain yang melihatmu berdendang akan membuang semua kesedihan. Berdendanglah
Apa kau kira dengan cemberut akan memperoleh dirham atau kau       merugi karena menampakkan wajah berseri?
Saudaraku, tak membahayakan bibirmu jika engkau mencium juga tak membahayakan jika wajahmu tampak indah berseri Tertawalah, sebab meteor-meteor langitjuga tertawa mendung tertawa, karenanya kami mencintai bintang-bintang Orang berkata, "Wajah berseri tidak membuat dunia bahagia yang datang ke dunia dan pergi dengan gumpalan amarah. Ku katakan, "Tersenyumlah, selama antara kau dan kematian ada jarak sejengkal, setelah itu engkau tidak akan pernah tersenyum." 

Ali ibn Abi Talib mengatakan, "Semoga jalan keluar terbuka, semoga kita bisa mengobati jiwa kita dengan doa. Janganlah engkau berputus asa manakala kecemasan yang menggenggam jiwa menimpa Saat paling dekat dengan jalan keluar adalah ketika telah terbentur pada putus asa." 

Kutanamkan di dalamnya mutiara, hingga tiba waktunya ia dapat menyinari tanpa mentari dan berjalan di malam hari tanpa rembulan kerana kedua matanya ibarat sihir dan keningnya laksana pedang buatan India 

Milik Allah lah setiap bulu mata, leher dan kulit yang indah mempersona 
'Aidh al-Qarni


Al Mutanabbi,bersyair
Wanita yang mengunjungiku seperti memendam malu, ia hanya mengunjungiku di gelapnya malam

Syahdan, an-Nabighah sempat diancam akan dibunuh oleh Nu'man ibn al-Mundzir sebelum akhirnya mempersembahkan bait syair berikut ini:
Engkau matahari, dan raja-raja yang lain bintang-bintang tatkala engkau terbit ke permukaan, bintang-bintang itu pun lenyap tenggelam .


Malik ibn ar-Rayyib meratapi dirinya dengan berkata:
Tidakkah kau lihat aku menjual kesesatan dengan hidayah dan aku menjadi seorang pasukan Ibnu Affan yang berperang Alangkah indahnya aku, tatkala aku biarkan anak-anakku taat dengan mengorbankan kebun dan semua harta-hartaku Wahai kedua sahabat perjalananku, kematian semakin dekat berhentilah di tempat tinggi sebab aku akan tinggal malam ini
Tinggallah bersamaku malam ini atau setidaknya malam ini jangan kau buat lari ia, telah jelas yang akan menimpa Goreslah tempat tidurku dengan ujung gerigi dan kembalikan ke depan mataku kelebihan selendangku Jangan kau iri, semoga Allah memberkahi kau berdua dari tanah yang demikian lebar, semoga semakin luas untukku.


Az-Zamakhsyari, dalam sebuah syairnya berkata:
Malam-malamku untuk merajut ilmu yang bisa dipetik, menjauhi wanita elok dan harumnya leher
Aku mondar-mandir untuk menyelesaikan masalah sulit, lebih menggoda dan manis dari berkepit betis nan panjang Bunyi penaku yang metiari di atas kertas-kertas,
lebih manis daripada berada di belaian wanita dan kekasih Bagiku lebih indah melemparkan pasir ke atas kertas daripada gadis-gadis yang menabuh dentum rebana
Hai orang yang berusaha mencapai kedudukanku lewat angannya, sungguh jauh jarak antara orang yang diam dan yang lain, naik. Apakah aku yang tidak tidur selama dua purnama dan engkau tidur nyenyak, setelah itu engkau ingin menyamai derajatku 
Seorang penyair berkata,
Betapa banyak jalan keluar yang datang setelah rasa putus asa dan betapa banyak kegembiraan datang setelah kesusahan. Siapa yang berbaik sangka pada Pemilik 'Arasy dia akan memetik manisnya buah yang dipetik di tengah-tengah pohon berduri.


Jangan Bersedih Karena Gangguan Orang Lain, dan Maafkanlah Orang yang Berbuat Jahat Kepada Anda!
Harga hukuman (qisash) yang paling mahal adalah yang harus dibayarkan oleh seorang pendendam dan pendengki ketika ia mendengki orang lain. Kerana, ia harus membayar semua itu dengan hati, daging, darah, perasaan, kedamaian, ketenteraman, dan kebahagiaannya. Maka, betapa meruginya seorang pendengki.
Allah telah mengabarkan kepada kita tentang ubat dan penyembuhan dari penyakit ini,
{Dan, orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang.}
(QS. Ali 'Imran: 134)
{Jadilah kamu pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.}
(QS. Al-A'raf: 199)
{Tolaklah (kejahatan) itu dengan cara yang lebih baik, dan tiba-tiba orang yang antara kamu dan dia ada permusuhan, seolah-olah dia telah menjadi teman yang amat setia.}
(QS. Fushshilat: 34) 

Seorang penyair berkata,
Siapa yang berbuat baik tidak akan sirna pahalanya dan tak akan sirna kebaikannya di sisi Allah dan manusia.


Jangan Bersedih Atas Cercaan dan Hinaan Orang!
{Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja.}
(QS. Ali 'Imran: 111)
{Dan, janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.}
(QS. An-Nahl: 127)
{Dan, janganlah kamu hiraukan gangguan'gangguan mereka dan bertawakallah kepada Allah. Dan, cukuplah Allah sebagai pelindung.}
(QS. Al-Ahzab: 48)
{Maka, Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan.}
(QS. Al-Ahzab: 69)
Sebuah hadits hasan menyebutkan bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Janganlah kalian menyampaikan kejelekan-kejelekan sahabatku kepadaku, sebab saya ingin keluar menemuimu dalam keadaaan dada yang bersih."

Seorang penyair mengatakan,
Air, roti, dan naungan konon adalah nikmat yang paling besar Aku mengingkari nikmat Rabb-ku jika aku berkata itu sedikit saja

Penyair yang lain mengatakan,
Curahkan hujan mutiara langit Sardib dan luapkan sumur-sumur Takruratibra
Jika aku hidup maka aku tidak bernah kehabisan makan dan jika aku mati tak pernah kehabisan kuburan
Ambisiku adalah ambisi raja dan jiwaku
adalah jiwa merdeka yang melihat kehinaan sebagai kekufuran Jika aku tidak puas dengan makanan selama. hidupku maka kenapa aku datang menemui Zaid dan Umar 


Jangan Bersedih Atas Apa yang Masih Mungkin Akan Terjadi!
Dalam kitab Taurat disebutkan bahwa kebanyakan hal yang ditakuti tidak pernab terjadi. Ini berarti, kebanyakan kekhawatiran manusia itu tidak akan terjadi. Karena, dalam otak manusia itu memang lebih banyak khayalan daripada kabar kebenaran yang pasti terjadi.
Seorang penyair mengatakan,
              Aku berkata             pada kalbuku saat didera rasa takutyang mengejutkan,
"Bergembiralah, sebab kebanyakan hal yang kau takuti adalah dusta"
Artinya, manakala sebuah peristiwa terjadi pada diri Anda, atau Anda mendengar ramalan tentang suatu bencana, Anda tak perlu resah, cemas, dan bersedih. Sebab, berita-berita dan kemungkinan-kemungkinan itu tidaklah benar. Jika ada yang mampu mengubah takdir, pastilah akan mencarinya. Namun jika tidak, maka tinggal bagaimana takdir itu harus Anda sikapi.
{Dan, aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. Maka, Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka.}
(QS. Al-Mu'min: 44-45)


Jangan Bersedih Menghadapi Kritikan dan Hinaan!
Sesungguhnya, Anda akan mendapatkan pahala dikarenakan kesabaran
Anda menghadapi kritikan dan cercaan itu. Dan kritikan mereka itu, pada dasarnya pertanda bahwa Anda memiliki harga dan derajat. Sebab, manusia tak akan pernah menendang bangkai anjing dan orang-orang yang tak berharga pastilah tak akan pernah terkena sasaran pendengki. Artinya,


manakala kritikan yang Anda terima semakin pedas, maka semakin tinggi pula harga Anda.
Seorang penyair mengatakan,
Niscaya terhadap orang-orang mulia itu selalu ada yang mendengki dan tak kan kau jumpai orang-orang yang hina itu di dengki
Zuher mengatakan,
Mereka selalu didengki karena nikmat yang mereka miliki, padahal Allah tak akan mencabut apa mereka dengkikan itu
Seorang penyair yang lain berkata,
Mereka tetap dengki padaku meski aku telah mati, sungguh aneh diriku; kematianku pun mereka dengkikan
Penyair yang lain berkata,
Aku mengeluh karena kezaliman pemfitnah, dan tidaklah engkau dapatkan
manusia yang punya kemuliaan          melainkan             akan selalu diterpa kedengkian.
Bila Engkau manusia yang mulia, maka engkau kan selalu didengki.
Namun kala kau miskin tak berharga, mana mungkin ada yang mendengki.
Penyair lain berkata,
Jika seseorang berhasil menggapai puncak langit kemuliaan maka musuhnya adalah bintang-bintang di langit kedengkian la akan dilempar dengan busur-busur atas semua kebesarannya
meski apa yang mereka lakukan tidak akan sampai sasaran
Syahdan, ketika Nabi Musa a.s. memohon kepada Allah agar Dia menghentikan kejahatan mulut kaumnya, Allah berfirman, "Wahai Musa, Aku tidak lakukan itu untuk diri-Ku. Aku menciptakan dan memberi mereka rezeki, namun mereka justru mencela dan mengejek-Ku."
Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Allah berfirman: "Anak Adam mencerca dan menghina-Ku padahal tidak seharusnya ini ia lakukan. Adapun cercaannya kepada-Ku adalah bahwa dia mencerca zaman, padahal Akulah zaman. Aku bolak-balikan malam dan siang sekehendak-Ku. Sedangkan hinaannya kepada-Ku adalah ia mengatakan bahwa Aku memiliki sahabat wanita dan anak, padahal Aku tidak memiliki sahabat wanita dan anak."
Anda tidak akan pernah dapat membungkam mulut manusia untuk tidak melakukan pelecehan terhadap kehormatan Anda. Meski demikian, Anda dapat melakukan kebaikan dan menghindari perkataan dan kritikan mereka.
Seorang penyair berkata,
Aku berjumpa dengan orang bodoh yang mencelaku Kutinggalkan ia seraya berkata, "aku tidak peduli"

Penyair yang lain berkata,
Jika orang bodoh bicara, jangan kau timpali sebab sebaik-baik jawaban baginya adalah diam seribu bahasa
Meski demikian, tak ada salahnya bila orang-orang yang bodoh itu sesekali dilawan dan ditantang. Atau katakan saja pada mereka, Jika kebaikan yang tampak pada perbuatanku adalah dosa-dosa maka katakanlah kepadaku, bagaimana aku harus meminta maaf
Pada umumnya, orang-orang yang kaya senantiasa dibayangi kegelisahan. Bahkan, ketika harga saham mereka tiba-tiba naik pun, mereka akan tetap gelisah karena cemas dengan nasib saham mereka yang mungkin saja besok akan menurun.
Allah berfirman,
{Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia akan dilempar ke neraka Huthamah.}
(QS. Al-Humazah: 1-4)
Seorang sastrawan Barat mengatakan, "Lakukan apa yang kau pandang benar, dan palingkan punggungmu dari semua kritikam yang tak berharga." Ada beberapa hal yang perlu Anda renungkan dan Anda dicoba:
Jangan pernah membalas cercaan atau olok-olok yang melukai hati Anda! Karena, kesabaranmu dalam menghadapi semua itulah yang akan dengan sendirinya menguburkan semua kehinaan. Kesabaran adalah sumber kemuliaan, diam adalah sumber kekuatan untuk mengalahkan musuh, dan memaafkan adalah sumber dan tangga untuk mencapai pahala dan kemuliaan.
Ingat, separoh dari orang yang pernah mencerca atau mengkritik Anda itu akan melupakan cercaan mereka, sepertiganya tidak sadar dengan apa yang mereka lontarkan, dan selebihnya tidak akan mengerti apa dan mengapa mereka mencerca Anda. Maka dari itu, jangan pernah cercaan mereka kau masukkan hati dan jangan pula berusaha untuk membalas apa yang mereka katakan itu.
Seorang bijak bestari berkata, "Orang-orang akan sibuk menggunjingku manakala jatah roti mereka berkurang dari jatahku. Dan jika tak ada seseorang pun dari mereka yang kehausan, maka mereka tak akan pernah mengusik kematianku dan kematianmu."
Rumah yang senantiasa tenteram meskipun hanya ada sepotong roti di dalamnya, adalah lebih baik dari sebuah rumah yang penuh dengan makanan lezat tetapi tak pernah lekang dari kegaduhan dan sumpah serapah. 


Jangan Bersedih Jika Mendengar Kata-kata Kasar,
Kerana Kedengkian Itu Sudah Ada Sejak Dulu
Tamaklah menghimpun keutamaan, dan tekunlah abaikan celaan si pendengki.
Ketahuilah bahwa umur itu adalah saat-saat kebaikan diterima dan setelah kematian kedengkian itu terputus dengan sendirinya
Seorang ulama kontemporer mengatakan, "Kepada orang-orang yang sangat sensitif terhadap kritikan agar mereka menuangkan apa saja yang dingin ke dalam syarafnya pada saat menghadapi kritikan yang pedas dan menyengat."
Dikatakan, sungguh hebat Allah menempatkan kedengkian itu, la sungguh adil. Berawal dari pertemanan, lalu membunuhnya. Al-Mutanabbi mengatakan, "Kenangan seseorang itu adalah umurnya yang kedua, dan keinginannya
yang tak kesampaian. Selebihnya adalah kesibukannya."
Sahabat Ali r.a. mengatakan, "Kematian adalah taman yang terjaga ketat."
Seorang bijak bestari mengatakan, "Seorang pengecut mati beberapa kali. Sedangkan, pemberani hanya mati sekali."
Jika Allah menginginkan kebaikan pada seorang hamba di saat-saat yang tertekan, maka Dia menjadikan hamba itu mengantuk sebagai wujud penjagaan dari-Nya. Hal yang sama pernah terjadi pada diri Thalhah r.a. pada saat perang Uhud, sebelum perang dimulai. Karena begitu berat kantuknya sampai-sampai pedang yang dipegangnya jatuh beberapa kali. Itu sebagai wujud ketenangan dan kedamaian di dalam hati.
Namun ada juga kantuk untuk ahli bid'ah. Syabib ibn Yazid merasakan kantuk yang tak tertahankan saat ia sedang menunggang seekor baghlah (hewan peranakan kuda dengan keledai). Dia adalah seorang lelaki yang sangat pemberani. Sedangkan isterinya, bernama Ghazalah, adalah seorang perempuan pemberani yang pernah mengusir Al-Hajjaj.
Seorang penyair mengatakan,
"Menjadi singa ketika berhadapan denganku,
tapi dalam perang ia menjadi seekor burung yang tak berdaya lari terbirit-birit hanya karena suitan saja
Tidakkah engkau keluar menantang Ghazalah yang sombong atau hatimu dengan dua sayapnya akan segera terbang." Allah berfirman,
{Katakanlah: "Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan. Dan kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan kepadamu azab (yang besar) dari sisi-Nya atau (azab) dengan tangan kami. Sebab itu tunggulah, sesungguhnya kami menunggu-nunggu bersamamu."}
(QS. At-Taubah: 52) Firman'Nya yang lain,
{Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu. Dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.}
(QS. Ali 'Imran: 145)
Seorang penyair lain berkata,
"Pernah aku bilang pada jiwa, namun malah terbang menjadi bayangan pahlawan, celaka engkau, kenapa tidak memperhatikan Jika kau mohon sehari saja diundurkan dari ketetapan ajal, tak akan dipenuhi.
Bersabarlah menghadapi maut, bersabarlah toh tak seorang pun mampu menggapai keabadian. Pakaian kehidupan itu bukanlah pakaian kekuasaan karena bisa diambil dari seorang saudara yang menginginkan."
Singkatnya, syair ini berarti bahwa jika ajal telah datang, maka tidak akan diajukan dan tidak akan pula diundurkan walau hanya satu jam.
Ali ibn Abi Thalib mengatakan,
"Kapan aku harus lari dari dua hari kematianku, hari yang telah ditentukan atau kah hari yang tidak ditentukan. Pada hari yang tidak ditentukan aku tak takut,
karena yang telah ditentukan             itu          tidak      bisa         diubah   dengan kewaspadaan."
Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata: "Carilah kematian, niscaya kalian akan diberi kehidupan." 


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

.

Rasulullah s.a.w bersabda :

” Sesungguhnya seorang hamba yang bercakap sesuatu kalimah atau ayat tanpa mengetahui implikasi dan hukum percakapannya, maka kalimah itu boleh mencampakkannya di dalam Neraka lebih sejauh antara timur dan barat” ( Riwayat Al-Bukhari, bab Hifdz al-Lisan, 11/256 , no 2988)