.

.
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء و المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين أهلا وسهلا بكم إذا كانت هذه زيارتك الأولى للمنتدى، فيرجى التفضل بزيارة صفحة التعليمات كما يشرفنا أن تقوم بالتسجيل ، إذا رغبت بالمشاركة في المنتدى، أما إذا رغبت بقراءة المواضيع والإطلاع فتفضل بزيارة القسم الذي ترغب أدناه. عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه - قال: سمعت رسول الله ﷺ يقول: "إن إبليس قال لربه: بعزتك وجلالك لا أبرح أغوي بني آدم مادامت الأرواح فيهم - فقال الله: فبعزتي وجلالي لا أبرح أغفر لهم ما استغفروني" اللّهم طهّر لساني من الكذب ، وقلبي من النفاق ، وعملي من الرياء ، وبصري من الخيانة ,, فإنّك تعلم خائنة الأعين ,, وما تخفي الصدور اللهم استَخدِمني ولاَ تستَبدِلني، وانفَع بيِ، واجعَل عَملي خَالصاً لِوجهك الكَريم ... يا الله اللهــم اجعل عملي على تمبـلر صالحاً,, واجعله لوجهك خالصاً,, ولا تجعل لأحد فيه شيئاً ,, وتقبل مني واجعله نورا لي في قبري,, وحسن خاتمة لي عند مماتي ,, ونجاةً من النار ومغفرةً من كل ذنب يارب يارب يارب

.

.

.

.

Tuesday, August 25, 2015

SURAH AL-QIYAMAH ( JALALAIN)






001. (Aku bersumpah dengan hari kiamat) huruf Laa di sini adalah huruf Zaidah.
002. (Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali) dirinya sendiri sekalipun ia berupaya sekuat tenaga di dalam kebaikan. Jawab Qasam tidak disebutkan; lengkapnya, Aku bersumpah dengan nama hari kiamat dan dengan nama jiwa yang banyak mencela, bahawa nescaya jiwa itu pasti akan dibangkitkan. Pengertian Jawab ini ditunjukkan oleh firman selanjutnya, iaitu:
003. (Apakah manusia mengira) yakni, orang kafir (bahawa Kami tidak akan mengumpulkan kembali tulang belulangnya) untuk dibangkitkan menjadi hidup kembali.
004. (Bukan demikian) Kami akan mengumpulkannya kembali (Kami kuasa) di samping mengumpulkan kembali tulang-tulangnya itu (menyusun kembali jari-jemarinya dengan sempurna) ertinya, Kami dapat mengembalikan tulang jari-jemari itu sekalipun bentuknya kecil, maka lebih-lebih lagi tulang-tulang lainnya yang lebih besar daripadanya.
005. (Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus-menerus) huruf Lam yang ada pada lafaz Liyafjura adalah Zaidah, sedangkan lafaz Yafjuru dinashabkan oleh An yang dimisalkan sebagai keberadaannya. Yakni dia selalu berbuat dusta (di dalam menghadapinya) di dalam menghadapi hari kiamat. Pengertian ini ditunjukkan oleh firman selanjutnya, iaitu:
006. (Ia bertanya, "Bilakah hari kiamat itu?") pertanyaannya itu mengandungi nada mengejek dan mendustakannya.
007. (Maka apabila mata terbeliak) dapat dibaca Bariqa dan Baraqa, ertinya terkejut dan bimbang setelah ia melihat apa yang dahulu selalu ia dustakan.
008. (Dan apabila bulan telah hilang cahayanya) yakni menjadi gelap dan lenyap sinarnya.
009. (Dan matahari dan bulan dikumpulkan) maka kedua-duanya terbit dari arah barat; atau kedua-duanya telah hilang sinarnya, yang demikian itu terjadi pada hari kiamat.
010. (Pada hari itu manusia berkata, "Ke mana tempat lari?")
011. (Sekali-kali tidak) lafaz ini menunjukkan kata penolakan  terhadap pencarian jalan lari. (Tidak ada tempat berlindung) tidak ada tempat berlindungi yang dapat dijadikan perlindungan baginya.
012. (Hanya kepada Rabbmu sajalah pada hari itu tempat kembali) bagi semua makhluk, lalu mereka dihisab dan menerima pembalasan.
013. (Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya) iaitu semua amal perbuatannya dari mulai awal hingga akhir, diberitakan kepadanya.
014. (Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri) yakni semua anggota tubuhnya memberikan kesaksian terhadap semua amal perbuatannya, sehingga ia tidak dapat mengingkarinya lagi. Huruf Ha yang ada pada lafaz Bashiirah menunjukkan makna Mubalaghah.
015. (Meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya) lafaz Ma'aadziir bentuk jamak dari lafal Ma'dzirah, akan tetapi tidak menurut cara yang beraturan. Makna ayat, seandainya dia mengemukakan semua alasannya, nescaya alasan-alasannya itu tidak akan diterima. Allah berfirman kepada Nabi-Nya:
016. (Janganlah kamu gerakkan untuk membacanya) membaca Al-quran, sebelum malaikat Jibril selesai daripadanya (lisanmu kerana hendak cepat-cepat menguasainya) kerana kamu merasa khuatir bacaannya tidak dapat kamu kuasai.
017. (Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya) di dadamu, maksudnya membuat kamu dapat menghafaznya (dan bacaannya) yakni membuatmu pandai membacanya; atau membuat mudah dibaca olehmu.
018. (Apabila Kami telah selesai membacakannya) kepada kamu melalui bacaan malaikat Jibril (maka ikutilah bacaannya itu) ertinya, dengarlah dengan saksama bacaan Jibril kepadamu terlebih dahulu. Sesungguhnya Nabi saw. setelah itu mendengarkannya terlebih dahulu dengan saksama, kemudian membacanya.
019. (Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya) dengan memberikan pemahaman mengenainya kepadamu. Kaitan atau hubungan di antara ayat ini dengan ayat-ayat sebelumnya ialah bahwasanya ayat-ayat sebelumnya itu mengandung makna berpaling dari ayat-ayat Allah. Sedangkan pada ayat ini terkandung pengertian bersegera menguasai ayat-ayat Allah dengan cara menghafaznya.
020. (Sekali-kali jangan) lafaz Kallaa menunjukkan makna Istiftah, yakni ingatlah (sebenarnya kalian mencintai kehidupan dunia) dapat dibaca Tuhibbuuna dan Yuhibbuuna, kalau dibaca Yuhibbuuna artinya, mereka mencintai kehidupan dunia.
021. (Dan meninggalkan kehidupan akhirat) kerana itu mereka tidak beramal untuk menyambut hari akhirat.
022. (Wajah-wajah pada hari itu) pada hari kiamat (ada yang berseri-seri) tampak cerah dan bercahaya.
023. (Kepada Rabbnyalah mereka melihat) mereka akan melihat Allah swt. di akhirat.
024. (Dan wajah-wajah pada hari itu ada yang muram) tampak gelap dan sangat muram.
025. (Mereka yakin) merasa yakin (bahawa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat) bencana yang sangat besar, yang dapat meremukkan tulang-tulang punggung.
026. (Sekali-kali jangan) bermakna Alaa, yakni ingatlah. (Apabila telah sampai) nafas (pada halqum) atau kerongkongan.
027. (Dan dikatakan) kepadanya oleh yang ada di sekitarnya: ("Siapakah yang dapat mengubati?") hingga sembuh.
028. (Dan dia yakin) yakni orang yang nafasnya telah sampai di kerongkong itu merasa yakin akan hal tersebut (bahawa sesungguhnya itulah waktu perpisahan) iaitu meninggalkan dunia.
029. (Dan bertaut betis dengan betis) betis kanan dan betis kirinya bertaut ketika ia mati. Atau makna yang dimaksud ialah saling bertaut antara sakit berpisah dengan dunia dan sakit menghadapi akhirat di dalam dirinya.
030. (Kepada Rabbmulah pada hari itu mereka dihalau) atau kepada-Nyalah mereka digiring; hal ini menunjukkan tentang adanya Amil dalam lafaz Idzaa. Lengkapnya, apabila nyawa telah sampai di tenggorokan, maka ia akan dihalau menuju kepada keputusan Rabbnya.
031. (Dan ia tidak mahu membenarkan) iaitu manusia (dan tidak mau mengerjakan solat) ia tidak mahu mempercayai rasul dan tidak pula mahu mendirikan solat.
032. (Tetapi ia mendustakan) Al-Quran (dan berpaling) dari iman.
033. (Kemudian ia pergi kepada ahlinya dengan berlagak) dengan langkah-langkah yang sombong.
034. (Kecelakaanlah bagimu) di dalam ungkapan kalimat ini terkandung Iltifat dari Ghaibah, kalimat ini adalah Isim Fi'il, sedangkan huruf Lamnya menunjukkan makna Tabyin, ertinya: dia menyerahkan kepadamu apa-apa yang tidak kamu sukai (maka kecelakaanlah bagimu) yakni dia lebih utama untuk diutamakan olehmu.
035. (Kemudian kecelakaanlah bagimu dan kecelakaanlah bagimu) mengukuhkan makna ayat di atas.
036. (Apakah manusia mengira) menduga (bahawa ia akan dibiarkan begitu saja) tanpa dibebani dengan syariat-syariat; janganlah ia menduga seperti itu.
037. (Bukankah dia dahulu) sebelum itu (setitik mani yang ditumpahkan) ke dalam rahim; lafaz Yumnaa dapat pula dibaca Tumnaa.
038. (Kemudian adalah) mani itu (menjadi segumpal darah lalu Allah menciptakannya) dari air mani itu menjadi manusia (dan menyempurnakannya) melengkapinya dengan anggota-anggota tubuh yang diperlukannya.
039. (Lalu Allah menjadikan daripadanya) dari air mani yang telah menjadi segumpal darah, segumpal daging (sepasang) dua jenis (laki-laki dan perempuan) terkadang menjadi satu dan terkadang tersendiri.
040. (Bukankah yang berbuat demikian) yang mengerjakan kesemuanya itu (berkuasa pula menghidupkan orang mati?) Nabi saw. menjawab, tentu saja dapat.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

.

Rasulullah s.a.w bersabda :

” Sesungguhnya seorang hamba yang bercakap sesuatu kalimah atau ayat tanpa mengetahui implikasi dan hukum percakapannya, maka kalimah itu boleh mencampakkannya di dalam Neraka lebih sejauh antara timur dan barat” ( Riwayat Al-Bukhari, bab Hifdz al-Lisan, 11/256 , no 2988)