Wednesday, October 21, 2015

Surah Qaf Ayat 16 hingga 19






JALALAIN :

(Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia sedangkan Kami mengetahui) lafaz Na'lamu ini berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan dan sebelumnya diperkirakan adanya lafaz Nahnu (apa) huruf Maa di sini adalah Mashdariyah (yang dibisikkan) dibicarakan (oleh dia) yakni oleh manusia, huruf Ba di sini adalah Zaidah, atau untuk Ta'diyah (dalam hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya) maksudnya ilmu Kami (daripada urat lehernya) Idhafah di sini mengandungi makna Bayan atau untuk menjelaskan, dan pengertian yang dimaksud dari lafaz l Al-Wariid adalah dua urat vital yang terdapat pada bahagian belakang leher.
(Ingatlah ketika) lafaz Idz di sini dinashabkan oleh lafaz Udzkur yang keberadaannya diperkirakan (mencatat) yakni menulis (dua malaikat pencatat amal) ertinya, yang diserahi tugas oleh Allah untuk mencatat amal perbuatan yang dilakukan oleh manusia (yang satu berada di sebelah kanan dan yang lain berada di sebelah kiri) manusia (dalam keadaan duduk) yakni keduanya duduk, lafaz Qa'iid ini adalah Mubtada dan Khabarnya adalah lafaz sebelumnya.
(Tiada suatu ucapan pun yang dikatakan melainkan ada malaikat pengawas) yakni malaikat pencatat amal (yang selalu hadir) selalu berada di sisinya; lafaz Raqiib dan 'Atiid ini keduanya mengandung makna Mutsanna.

IBNU KATHIR :


Aku bersumpah, "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia, dan Kami selalu mengetahui apa yang dibisikkan oleh hati mereka. Kami dengan pengetahuan Kami terhadap semua keadaan manusia lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya sendiri yang paling dekat dengannya.
Iaitu ketika dua orang malaikat penjaga mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya, melainkan ada di dekatnya malaikat penjaga yang sedia mencatatnya.




JALALAIN :

(Dan datanglah sakaratul maut) yakni kesusahan dan rasa sakit yang memuncak menjelang maut (dengan membawa kebenaran) yakni perkara akhirat, hingga orang yang ingkar kepada hari akhirat dapat melihatnya secara nyata, hal ini termasuk pula hal yang menyakitkan. (Itulah) kematian itu (hal yang kamu tidak dapat menghindar darinya) yakni tidak dapat melarikan diri darinya.



IBNU KATHIR :

Dan datanglah sakaratulmaut (bencana kematian) dengan sebenar-benarnya tanpa ada suatu keraguan sedikit pun. Perkara yang benar itulah yang kamu takuti dan lari daripadanya.